Charles Darwin
Charles Robert Darwin, FRS FRGS FLS FZS[2] (/ˈdɑːrwɪn/;[5] 12 Februari 1809 – 19 April 1882) adalah seorang naturalis dan ahli geologi Inggris,[6] paling dikenal untuk kontribusinya terhadap biologi evolusioner.[I] Dia mengemukakan bahwa semua spesies berasal dari nenek moyang bersama dan berkembang dari waktu ke waktu, sekarang diterima secara luas dan dianggap sebagai konsep fundamental dalam ilmu pengetahuan.[7] Dalam publikasi bersama dengan Alfred Russel Wallace, dia memperkenalkan teori ilmiah yang menyatakan pola percabangan evolusi dihasilkan dari sebuah proses yang dia sebut seleksi alam, di mana perjuangan untuk eksistensi memiliki efek yang sama dengan seleksi buatan yang terlibat dalam seleksi buatan.[8] Darwin telah digambarkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia,[9] dan ia dihormati dengan penguburan di Westminster Abbey.[10]
Charles Robert Darwin | |
---|---|
Lahir | Charles Robert Darwin 12 Februari 1809 The Mount, Shrewsbury, Shropshire, Inggris |
Meninggal | 19 April 1882 Rumah Down, Kent, Inggris | (umur 73)
Tempat tinggal | Inggris |
Kebangsaan | Britania Raya |
Kewarganegaraan | Britania |
Dikenal atas | The Voyage of the Beagle Asal usul Spesies Evolusi melalui Seleksi alam, Nenek moyang bersama |
Suami/istri | |
Anak | 10 anak (lihat daftar) |
Penghargaan |
|
Karier ilmiah | |
Bidang | Sejarah alam, geologi, biologi |
Institusi | pendidikan tinggi: University of Edinburgh Medical School (obat) Christ's College, Cambridge (Universitas Cambridge) (BA)[4] lembaga profesional: Geological Society of London |
Pembimbing akademik | John Stevens Henslow Adam Sedgwick |
Terinspirasi | Alexander von Humboldt John Herschel Charles Lyell |
Menginspirasi | Joseph Dalton Hooker Thomas Henry Huxley George Romanes Ernst Haeckel Sir John Lubbock |
Tanda tangan | |
Zoologi |
---|
Cabang |
Antropologi · Antropologi biologis · Antrozoologi · Araknologi · Artropodologi · Cetologi · Bryozoologi · Entomologi · Etologi · Helmintologi · Herpetologi · Iktiologi · Karkinologi · Konkologi · Knidariologi · Malakologi · Mamalogi · Melitologi · Mirmekologi · Nematologi · Neuroetologi · Ornitologi · Parasitologi · Paleozoologi · Planktologi · Primatologi · Zoosemiotik · Zooarkeologi |
Zoologis terkemuka |
Karl Ernst von Baer · Georges Cuvier · Charles Darwin Jean-Henri Fabre · William Kirby Carolus Linnaeus · Konrad Lorenz · Thomas Say Jakob von Uexküll · Alfred Russel Wallace · lainnya... |
Sejarah |
Pra-Darwin · Pasca-Darwin · Linimasa zoologi |
Darwin menerbitkan teori evolusi dengan bukti kuat dalam bukunya terbitan tahun 1859 On the Origin of Species, mengatasi penolakan ilmiah dari konsep awal dari transmutasi spesies.[11][12] Pada 1870-an, komunitas ilmiah dan kebanyakan masyarakat umum menerima evolusi sebagai fakta. Namun, banyak yang menyukai penjelasan yang berlawanan dan konsensus bahwa seleksi alam adalah mekanisme dasar evolusi baru tercapai ketika sintesis evolusi modern muncul dari tahun 1930-an sampai tahun 1950-an.[13][14] Dengan modifikasi, penemuan ilmiah Darwin adalah teori pemersatu ilmu kehidupan, menjelaskan keanekaragaman kehidupan.[15][16]
Minat awal Darwin di alam membuatnya mengabaikan pendidikan kedokteran yang dia tempuh di Universitas Edinburgh. Dia justru membantu penelitian invertebrata laut. Studinya di Universitas Cambridge (Christ's College) mendorong ketertarikannya terhadap ilmu alam.[17] Pelayarannya selama lima tahun di HMS Beagle mengukuhkan dirinya sebagai ahli geologi terkemuka yang observasi dan teorinya mendukung ide uniformitarian Charles Lyell dan publikasi jurnal tentang pelayaran itu membuatnya terkenal sebagai penulis populer.[18]
Darwin memulai penyelidikan rinci dan pada 1838 menyusun teorinya tentang seleksi alam setelah merasa bingung dengan distribusi geografis satwa liar dan fosil yang ia kumpulkan dalam pelayaran.[19] Meskipun ia membahas ide-idenya dengan beberapa naturalis, ia butuh waktu untuk penelitian dan masih memiliki pekerjaan geologi.[20] Ia menuliskan teorinya pada tahun 1858 ketika Alfred Russel Wallace mengirimnya esai yang menggambarkan ide yang sama. Hal ini mendorong publikasi bersama dari kedua teori mereka.[21] Karya Darwin mendirikan penurunan dengan modifikasi evolusioner sebagai penjelasan ilmiah yang dominan dari diversifikasi di alam.[13] Pada tahun 1871 ia membahas evolusi manusia dan seleksi seksual dalam The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex, diikuti oleh The Expression of the Emotions in Man and Animals. Penelitiannya pada tanaman diterbitkan dalam serangkaian buku. Dalam buku terakhirnya, ia membahas cacing tanah dan efeknya pada tanah.[22]
Darwin terkenal secara internasional dan telah digambarkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia.[23] Dia dihormati sebagai ilmuwan dengan pemakaman di Westminster Abbey.[24]
Kehidupan
suntingMasa kecil
suntingCharles Darwin lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, di rumah keluarganya, The Mount House.[25] Ia adalah anak kelima dari enam bersaudara dari seorang dokter yang kaya, Robert Darwin, dan Susannah Wedgwood. Kakeknya dari ayah, Erasmus Darwin, dan Josiah Wedgwood dari pihak ibunya adalah penentang perbudakan yang terkenal. Erasmus Darwin memuji konsep umum evolusi dan nenek moyang bersama dalam bukunya Zoonomia tahun 1794.[26]
Kedua keluarga orang tuanya berasal dari keluarga Inggris terkemuka, keluarga Darwin — Wedgwood yang mendukung gereja Unitarian. Ibunya meninggal dunia ketika Charles masih berusia delapan tahun. Tahun berikutnya, 1818, ia bersekolah di Sekolah Shrewsbury yang tidak begitu jauh dari rumahnya dan tinggal di asrama sekolah.[27]
Berkat kekayaan orang tuanya, Darwin menikmati kenyamanan dan mempunyai akses untuk mengenyam fasilitas-fasilitas pendidikan yang bagus. Namun, ayahnya kuatir akan masa depan Darwin, karena ia hanya bersenang-senang dengan berburu, main-main dengan anjing dan menangkap tikus. Ayahnya khawatir bahwa Darwin akan membawa malu keluarga. Walaupun Darwin sudah sejak dini tertarik biologi, untuk menyenangkan ayahnya, ia mengambil studi kedokteran.[butuh rujukan]
Pada 1825, Charles menjalani musim panas sebagai dokter magang, menolong ayahnya merawat orang-orang miskin di Shropshire, sebelum melanjutkan ke Universitas Edinburgh untuk belajar kedokteran.[butuh rujukan] Namun, ia sangat membenci kebrutalan praktik bedah sehingga ia meninggalkan studinya.[28] Ia belajar pengawetan binatang dari John Edmonstone, seorang budak kulit hitam yang telah dibebaskan, yang menceritakan kepadanya kisah-kisah menarik mengenai hutan tropik di Amerika Selatan.[29] Pada tahun keduanya, Darwin aktif dalam perhimpunan mahasiswa untuk para naturalis.[30] Ia juga menjadi murid Robert Edmond Grant. Darwin ikut serta dalam penelitian Grant mengenai siklus hidup binatang laut di pantai Firth of Forth yang menemukan bukti untuk homologi, teori radikal bahwa semua binatang mempunyai organ yang serupa dan hanya berbeda-beda dalam kompleksitasnya. Pada Maret 1827, Darwin memberikan presentasi kepada Perhimpunan Plinian tentang penemuannya sendiri bahwa spora hitam yang sering ditemukan pada kulit tiram adalah telur dari sejenis lintah (skate leech).[31] Ia juga mengikuti kuliah Robert Jameson mengenai sejarah alam, dan belajar tentang geologi stratigrafik serta bagaimana mengklasifikasikan tanaman sementara memantu dengan pekerjaan mengembangkan koleksi yang luas dari Museum Universitas Edinburgh.[32]
Pada 1827, ayahnya yang tidak senang dia tidak berminat menjadi dokter diam-diam mendaftarkannya dalam sebuah program Bachelor of Arts di Christ's College, Universitas Cambridge, sebagai persiapan menjadi pendeta.[33] Di Cambridge, Darwin lebih suka menunggang kuda dan menembak daripada belajar. Bersama sepupunya, William Darwin Fox, dia gemar mengumpulkan kumbang. Fox pun memperkenalkannya kepada Pendeta John Stevens Henslow, profesor botani, untuk mendapatkan nasihat ahli tentang kumbang. Kemudian, Darwin ikut dalam kelas sejarah alam Henslow dan menjadi murid kesayangannya.[34] Ketika ujian tiba, Darwin memusatkan perhatiannya lebih pada studinya dan mendapatkan kelas tambahan khusus dari Henslow dalam mata pelajaran matematika dan teologi. Darwin tertarik dengan tulisan-tulisan William Paley, termasuk argumen tentang rancangan ilahi dalam alam.[butuh rujukan] Dalam ujian-ujian akhirnya pada Januari 1831, ia memperoleh hasil yang baik dalam kelas umum dan karena ia belajar keras dalam studi klasik, matematika dan fisika. Ia berada pada peringkat 10 dari 178 mahasiswa yang lulus.[35]
Tuntutan residensi mewajibkan Darwin tinggal di Cambridge hingga Juni 1831. Mengikuti teladan dan nasihat Henslow, ia tidak tergesa-gesa untuk menjadi pendeta. Ia terinspirasi oleh tulisan Alexander von Humboldt, Personal Narrative, dan karena itu ia berencana mengunjungi Pulau Tenerife untuk mempelajari sejarah alam di daerah tropik dengan sejumlah teman sekelasnya setelah lulus.[36] Untuk mempersiapkan diri, Darwin mengikuti kelas geologi Pendeta Adam Sedgwick. Pada musim panas, dia pergi bersamanya untuk membantu dalam memetakan lapisan masyarakat (strata) di Wales.[37] Darwin sedang melakukan penelitian stratanya sendiri ketika rencananya untuk pergi ke Madeira dibatalkan oleh pesan bahwa rekan yang akan pergi bersamanya telah meninggal dunia,[butuh rujukan] namun ketika ia pulang ke rumah ia menerima surat yang lain. Henslow telah memberikan rekomendasi untuk Darwin untuk posisi yang tidak dibayar untuk menjadi pendamping bagi Robert FitzRoy, kapten HMS Beagle, dalam sebuah ekspedisi dua tahun untuk menjelajahi garis pantai Amerika Selatan.[38] Hal ini akan memberikan Darwin kesempatan yang berharga untuk mengembangkan kariernya sebagai seorang naturalis. Ayahnya menentang perjalanan itu, menganggapnya sebagai pemborosan waktu, namun ia terbujuk oleh Josiah Wedgwood II hingga menyetujui partisipasi anaknya.[39] Perjalanan ini menjadi ekspedisi lima tahun yang menyebabkan perubahan-perubahan dramatis dalam banyak bidang ilmu pengetahuan.
Perjalanan dengan Beagle
suntingDarwin sudah memutuskan bahwa sudah menjadi jalan hidupnya untuk menjadi pendeta dan hidup dengan tenang ketika ia menerima tawaran yang sangat menggoda. Darwin diundang untuk mendampingi Kapten Robert FitzRoy di kapal HMS Beagle.[38] Pada waktu itu, sudah menjadi kebiasaan bahwa kapten kapal mempunyai pendamping selama ekspedisi kapal yang biasanya berlangsung selama bertahun-tahun. Karena kedudukan Kapten FitzRoy yang cukup tinggi, hanya seorang 'jentelmen' yang dapat menjadi pendampingnya. Walaupun ekspedisi ini bertujuan untuk membuat peta kelautan, FitzRoy diam-diam mempunyai rencana untuk mencari bukti-bukti penciptaan seperti yang tertulis di Kitab Injil. Ironisnya, Darwin dipilih oleh FitzRoy karena Darwin adalah calon pendeta, selain juga berkat darah ningratnya.[butuh rujukan]
Survai Beagle berlangsung lima tahun. Darwin menghabiskan dua pertiga dari waktunya ini untuk menjelajani daratan. Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan geologis, fosil dan organisme hidup, dan menjumpai beraneka ragam manusia, baik masyarakat pribumi maupun kolonial. Secara metodik ia mengumpulkan sejumlah besar spesimen, banyak di antaranya baru bagi ilmu pengetahuan. Hal ini mengukuhkan reputasinya sebagai seorang naturalis dan menjadikannya salah seorang perintis dalam bidang ekologi, khususnya pemahaman tentang biokoenosis. Catatan-catatan terincinya yang panjang lebar memperlihatkan karunianya untuk membangun teori dan membentuk dasar bagi pekerjaannya di kemudian hari, serta memberikan pemahaman antropologis sosial, politik yang mendalam tentang daerah-daerah yang dikunjunginya.
Dalam pelayaran itu, Darwin membaca buku Charles Lyell, Principles of Geology (Prinsip-prinsip Geologi), yang menjelaskan penampilan geologis sebagai akibat dari proses bertahap selama berbagai periode yang panjang, dan menulis surat kepada keluarganya bahwa ia menyaksikan bentuk-bentuk tanah "seolah-olah ia mempunyai mata Lyell": ia melihat dataran-dataran dari lapisan tipis (shingle) yang terjal dan kerang-kerang di Patagonia sebagai pantai-pantai yang menaik. Di Chili ia mengalami gempa bumi dan mencatat dasar-dasar laut dengan kerang yang terdampar di atas pasang yang tinggi yang memperlihatkan bahwa tanah itu telah menaik; dan bahkan pada tempat-tempat yang tinggi di Andes, ia dapat mengumpulkan kerang-kerang laut. Ia membuat teori bahwa atol-atol karang membentuk pada gunung-gunung vulkanik yang tenggelam, sebuah gagasan yang ia lihat dikukuhkan ketika Beagle menyelidiki Kepulauan Cocos (Keeling).
Di Amerika Selatan ia menemukan fosil-fosil mamalia raksasa yang telah punah, teermasuk megatheria dan gliptodon dalam lapisan-lapisan yang tidak memperlihatkan tanda-tanda katastrofi ataupun perubahan iklim. Sesekali ia mengangggap mereka serupa dengan spesies-spesies di Afrika, tetapi setelah pelayaran Richard Owen memperlihatkan bahwa sisa-sisa itu berasal dari binatang-binatang yang terkait dengan makhluk-makhluk hidup di tempat yang sama. Di Argentina dua spesies dari rhea mempunyai wilayah-wilayah yang terpisah namun bertumpang tindih. Di Kepulauan Galápagos Darwin menemukan bahwa mockingbird berbeda dari satu pulau ke pulau lainnya, dan ketika kembali ke Britania kepadnya diperlihatkan bahwa kura-kura Galápagos tortoise dan burung-burung finch juga berbeda-beda spesiesnya tergantung pada masing-masing pulau yang mereka huni. Binatang berkantung Australia kanguru tikus dan platipus adalah binatang-binatang yang sangat aneh sehingga ia berpikir "Orang yang tidak percaya ... mungkin akan berkata 'Pastilah dua Pencipta yang berbeda telah bekerja'." Ia dibingungkan oleh apa yang dilihatnya, dan ssementara dalam edisi pertama dari The Voyage of the Beagle (Pelayaran di Beagle) ia menjelaskan distribusi spesies berdasarkan gagasan Charles Lyell tentang "pusat-pusat ciptaan", dalam edisi-edisi yang belakangan dari Journal ini, ia mulai membayangkan penggunaan fauna Kepulauan Galápagos sebagai bukti untuk evolusi: "orang mungkin benar-benar menduga bahwa dari sejumlah kecil burung yang asli di kepulauan ini, satu spesies telah diambil dan dimodifikasi untuk tujuan-tujuan yang berbeda."
Tiga orang misionaris pribumi dikembalikan oleh Beagle ke Tierra del Fuego. Mereka telah diberadabkan di Inggris selama dua tahun, namun sanak keluarga mereka di mata Darwin tampak "liar", sedikit di atas binatang. Dalam waktu setahun, para misionaris itu telah kembali ke kehidupan mereka yang keras dan primitif, namun mereka lebih menyukainya dan tidak ingin kembali ke dunia yang beradab. Pengalaman ini dan penolakan Darwin terhadap perbudakan dan berbagai perlakuan yang tidak manusiawi lainnya yang dilihatnya di tempat-tempat lain, seperti misalnya perlakuan buruk terhadap kaum pribumi oleh para kolonis Inggris di Tasmania meyakinkannya bahwa tidak ada pembenaran moral apapun untuk memperlakukan orang lain dengan buruk berdasarkan konsep ras. Kini ia berpendapat bahwa umat manusia tidaklah terlalu jauh dari binatang, berbeda dengan apa yang diyakini oleh teman-temannya kaum agamawan.
Sementara di kapal, Darwin mengalami mabuk laut. Pada Oktober 1833 ia mendapat demam di Argentina, dan pada Juli 1834, ketika kembali dari pegunungan Andes ke Valparaíso, ia jatuh sakit dan terpaksa tinggal di tempat tidur selama sebulan. Sejak 1837 Darwin berulang-ulang menderita sakit perut, muntah-muntah, bisul yang parah, jantung berdebar-debar, gemetaran dan berbagai gejala lainnya. Semua gejala ini khususnya memengaruhinya pada saat-saat ia merasa tertekan, seperti misalnya ketika menghadiri pertemuan-pertemuan atau berhadapan dengan pertikaian mengenai teorinya. Penyebab penyakit Darwin tidak diketahui pada masa hidupnya, dan berbagai upaya untuk merawatnya tidak banyak berhasil. Spekulasi baru-baru ini menyebutkan bahwa di Amerika Selatan ia terkena penyakit Chagas karena gigitan serangga, yang menyebabkan berbagai masalah belakangan. Penyebab lainnya yang mungkin antara lain adalah masalah-masalah psiko-biologis dan penyakit Ménière.
Karier dalam ilmu pengetahuan, pembentukan teori
suntingKetika masih dalam pelayaran, Henslow dengan hati-hati memperkuat reputasi bekas muridnya dengan memberikan kepada sejumlah naturalis terpilh akses kepada contoh-contoh fosil dan salinan-salinan tercetak tulisan-tulisan geologis Darwin.[40] Ketika Beagle kembali pada 2 Oktober 1836, Darwin telah menjadi terkenal di kalangan ilmiah. Ia mengunjungi keluarganya di Shrewsbury dan ayahnya mengembangkan tabungan agar Darwin dapat menjadi seorang ilmuwan yang didukung dengan dananya sendiri. Kemudian Darwin pergi ke Cambridge dan membujuk Henslow agar mengerjakan deskripsi botanis tentang tanaman-tanaman modern yang telah dikumpulkannya. Setelah itu Darwin berkeliling ke lembaga-lembaga di London untuk mencari naturalis terbaik yang ada untuk menggambarkan koleksi-koleksinya yang lain untuk penerbitan pada waktu yang tepat.[41]
Charles Lyell sangat ingin menemui Darwin pada 29 Oktober dan memperkenalkannya kepada Richard Owen, seorang ahli anatomi yang sedang naik daun. Setelah mengerjakan koleksi tulang-tulang fosil Darwin pada Perhimpunan Ahli Bedah Kerajaan-nya, Owen menimbulkan kejutan besar dengan mengungkapkan bahwa sebagian koleksinya berasal dari tikus-tikus dan sejenis binatang merayap raksasa yang telah musnah.[42] Hal ini meningkatkan reputasi Darwin. Dengan dukungan Lyell, Darwin menyampaikan makalahnya yang pertama kepada Perhimpunan Geologis London pada 4 Januari 1837, dan mengatakan bahwa tanah Amerika Selatan pelan-pelan sedang naik. Pada hari yang sama Darwin menyajikan contoh-contoh mamalia dan burungnya kepada Perhimpunan Zoologis London. Binatang-binatang mamalia itu diambil oleh George R. Waterhouse. John Gould, seorang ornitologis, mengungkapkan bahwa apa yang disangka Darwin sebagai campuran antara burung sikatan hitam, grosbeak, dan finch dari Galápagos semuanya adalah finch, tetapi masing-masing merupakan spesies yang berbeda. Teman berlayar lainnya di Beagle termasuk FitzRoy juga telah mengumpulkan burung-burung ini dan menulis lebih rinci dalam catatan mereka sehingga memungkinkan Darwin menemukan dari pulau mana masing-masing spesies itu berasal.[43]
Di London Charles tinggal dengan saudaranya, Erasmus, seorang pemikir bebas. Pada pesta-pesta jamuan makan ia berjumpa dengan sejumlah cendikiawan yang berpendapat bahwa Tuhan telah menetapkan kehidupan sebelumnya dengan hukum-hukum alam, ketimbang dengan ciptaan-ciptaan yang ajaib untuk sementara. Sahabat saudaranya, Nn. Harriet Martineau adalah seorang penulis yang cerita-ceritanya mempromosikan pembaruan-pembaruan Hukum orang miskin Whig Malthus. Kalangan ilmiah heboh dengan gagasan-gagasan tentang transmutasi spesies yang secara kontroversial dikaitkan dengan kehebohan Radikal. Darwin lebih suka akan teman-temannya yang terhormat, para profesor Cambridge, meskipun gagasan-gagasannya melampaui keyakinan mereka bahwa sejarah alam harus membenarkan agama dan tatanan sosial.
Pada 17 Februari 1837, Lyell menggunakan pidato kepresidenannya di Perhimpunan Geografis untuk menyajikan temuan-temuan Owen untuk menentukan tanggal fosil-fosil Darwin, dan menunjukkan inferensi bahwa spesies-spesies dari binatang-binatang yang telah pu nah itu terkait dengan spesies-spesies dari yang ada sekarang di tempat yang sama. Pada pertemuan yang sama Darwin terpilih menjadi anggota Dewan Perhimpunan itu. Ia sudah diundang oleh FitzRoy untuk menyumbangkan tulisan dalam Journal berdasarkan catatan-catatan lapangannya sebagai bagian sejarah alam tentang laporan kapten dari pelayaran Beagle. Kini ia tenggelam dalam penulisan buku mengenai geologi Amerika Selatan. Pada saat yang sama ia berspekulasi tentang transmutasi dalam Buku Catatan Merah-nya yang telha dimulainya di atas Beagle. Sebuah proyek lain yang dimulainya mendapatkan laporan-laporan para ahli tentang koleksinya yang diterbitkan sebagai rangkaian terbitan Zoology of the Voyage of H.M.S. Beagle (Zoologi dari Pelayaran H.M.S. Beagle), dan Henslow menggunakan kontak-kontaknya untuk mengatur pemberian sebesar £1,000 dari Perbendaharaan untuk mensponsorinya. Darwin menyelesaikan penulisan Journal-nya sekitar 20 Juni ketika Raja William IV meninggal dunia dan zaman Victoria dimulai. Pada pertengahan Juli ia memulai buku catatan "B"-nya yang rahasia tentang transmutasi, dan mengembangkan hipotesis bahwa di mana setiap pulau dari Kepulauan Galápagos mempunyai jenis kura-kuranya sendiri, semuanya itu berasal dari satu spesies kura-kura dan telah menyesuaikan diri dengan pulau-pulau yang berlainan dalam cara yang berbeda-beda.
Di bawah tekanan untuk menata Zoologi dan mengoreksi naskah-naskah untuk Journal-nya, kesehatan Darwin mengalami kemunduran. Pada 20 September 1837 ia menderita "jantung yang berdebar-debar" dan pergi ke daerah pedesaan untuk memulihkan kesehatannya. Ia mengunjungi Maer Hall tempat bibinya yang invalid diasuh oleh anak perempuannya yang tetap melajang, Emma Wedgwood, dan menghibur sanak keluarganya dengan cerita-cerita mengenai perjalanannya. Pamannya, Jos menunjukkan sebuah tempat di tanah di mana cinders menghilang di bawah loam dan mengatakan bahwa itu semua adalah pekerjaan cacing tanah. Darwin memperoleh gagasan untuk sebuah percakapan yang disampaikannya kepada Perhimpunan Geologis pada 1 November, tentang topik yang sangat biasa tentang cacing tanah. Ia telah menghindari jabatan-jabatan resmi yang dapat menyita waktunya yang berharga, namun pada Maret itu, Whewell telah merekrutnya sebagai Sekretaris dari Perhimpunan Geologis. Sakitnya membuat Darwin beristirahat dari tekanan pekerjaan, dan ia pergi melakukan penelitian geologi di Skotlandia. Dalam udara yang cerah ia mengunjungi Glen Roy untuk melihat fenomena yang dikenal sebagai "jalan-jalan" yang - secara keliru - disebutnya sebagai pantai-pantai yang menaik.
Setelah sembuh total, ia kembail ke rumahnya di Shrewsbury. Ia memikirkan karier dan prospeknya secara ilmiah, dan karena itu ia menyusun sebuah daftar dengan dua kolom dengan judul "Menikah" dan "Tidak Menikah". Daftar yang dimasukkan di bawah kolom pro-perhikahan mencakup "pendamping tetap dan teman pada usia tua ... betapapun lebih baik daripada seekor anjing," sementara daftar di antara yang kontra adalah "lebih sedikit uang untuk buku" dan "hilangnya waktu yang sangat menyedihkan." Pertimbangan pro akhirnya menang. Ia membicarakan hal ini dengan ayahnya lalu pergi mengunjungi sepupunya Emma pada 29 Juli 1838. Ia tidak langsung melamar, namun berlawanan dengan nasihat ayahnya, ia menceritakan kepada Emma gagasannya tentang transmutasi. Sementara pikiran dan pekerjaannya berlanjut di London pada msuim gugur, ia berkali-kali jatuh sakit. Pada 11 November ia kembali dan melamar Emma, dan sekali lagi menceritakan kepadanya gagasan-gagasannya. Ia menerimanya, namun belakangan menulis dan memohon kepadanya agar membaca dari Injil Yohanes bagian tentang kasih dan mengikut Jalan yang juga menyatakan bahwa "Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia ... dicampakkan ke dalam api lalu dibakar". Charles mengirimkan jawaban yang hangat yang menghapuskan keprihatinannya, namun Emma tetap kuatir bahwa kemunduran iman Charles akan membahayakan harapannya bahwa mereka akan berjumpa lagi dalam kehidupan setelah kematian.
Pernikahan dan anak-anak
suntingPada 29 Januari 1839, Darwin menikahi sepupunya Emma Wedgwood di Maer dalam sebuah upacara Anglikan yang diatur agar sesuai dengan kaum Unitarian.
Setelah pertama-tama tinggal di Gower Street, London, pasangan ini pindah pada 17 September 1842 ke Down House di Downe (yang kini terbuka untuk kunjungan masyarakat, di selatan Orpington). Keluarga Darwin mempunyai sepuluh orang anak, tiga di antaranya meninggal dalam usia dini. Banyak dari mereka dan cucu-cucu mereka kelak menjadi terkenal (lihat keluarga Darwin — Wedgwood)
- William Erasmus Darwin (27 Desember 1839–1914)
- Anne Elizabeth Darwin (2 Maret 1841–22 April 1851)
- Mary Eleanor Darwin (23 September 1842–16 Oktober 1842)
- Henrietta Emma "Etty" Darwin (25 September 1843–1929)
- George Howard Darwin (9 Juli 1845–7 Desember, 1912)
- Elizabeth "Bessy" Darwin (8 Juli 1847–1926)
- Francis Darwin (16 Agustus 1848–19 September 1925)
- Leonard Darwin (15 Januari 1850–26 Maret 1943)
- Horace Darwin (13 Mei 1851–29 September 1928)
- Charles Waring Darwin (6 Desember 1856–28 Juni 1858)
Beberapa dari anak-anak mereka menderita penyakit atau lemah tubuhnya. Charles Darwin kuatir bahwa hal ini mungkin disebabkan karena garis keturunannya dengan Emma cukup dekat. Hal ini diungkapkannya dalam tulisan-tulisannya tentang akibat-akibat buruk yang ditimbulkan dari perkawinan antar kerabat dekat dan keuntungan dari perkawinan silang.[44]
Pengembangan teori
suntingDarwin sudah lama berpikir tentang evolusi ide; bahwa semua species berhubungan satu sama lain dan mempunyai "common ancestor" (berasal dari satu garis keturunan) dan melalui mutasi species baru muncul. Namun dia masih penasaran tentang mekanisme bagaimana proses itu terjadi. Secara kebetulan, ia membaca tulisal-tulisan Thomas Malthus. Malthus berpendapat bahwa populasi manusia bertambah lebih cepat daripada produksi makanan, sehingga menyebabkan manusia bersaing satu sama lain untuk memperebutkan makanan dan menjadikan perbuatan amal sia-sia. Dengan gembira Darwin menggunakan mekanisme ini untuk menjelaskan teorinya. Ia menulis: "Manusia cenderung untuk bertambah dalam tingkat yang lebih besar daripada caranya untuk bertahan. Akibatnya, sesekali ia harus berjuang keras untuk bertahan, dan seleksi alam akan memengaruhi apa yang terletak di dalam jangkauan ini." (Descent of Man, Ps.21) Ia menghubungkan hal ini dengan temuan-temuannya mengenai spesies-spesies yang terkait dengan tempat-tempat, penelitiannya tentang pengembang-biakan binatang, dan gagasan tentang "hukum seleksi alam" (Natural Selection). Menjelang akhir 1838 ia membandingkan ciri-ciri seleksi para peternak dengan seleksi alam menurut teori Malthus dari varian-varian yang terjadi "secara kebetulan" sehingga "setiap bagian dari struktur yang baru diperoleh sepenuhnya dipraktikkan dan disempurnakan", dan menganggap bahwa ini adalah "bagian yang paling indah dari teori saya" tentang bagaimana spesies-spesies itu bermula.
Darwin kini adalah seorang geolog terkemuka di kalangan elit ilmiah di antara para pendeta yang juga adalah kaum naturalis. Secara kuangan ia cukup mapan dengan penghasilan pribadi. Ia mempunyai banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukannya, menuliskan temuan-temuan dan teori-teorinya, dan mengawasi persiapan penulisan rangkaian bukunya Zoologi yang menggambarkan koleksi-koleksinya. Ia yakin akan kebenaran evolusi, namun untuk jangka waktu yang lama ia sadar bahwa transmutasi spesies dihubungkan dengan penyangkalan terhadap Tuhan serta dengan para agitator demokratis di Britania yang berusaha menggulingkan masyarakat. Jadi, penerbitan teorinya dapat mengancam reputasinya. Darwin melakukan banyak percobaan dengan tanaman dan melakukan berbagai konsultasi dengan para peternak binatang, termasuk peternak burung merpati dan babi, sambil berusaha menemukan jawaban-jawaban yang kuat terhadap semua argumen yang diantisipasinya ketika ia menyajikan teorinya di muka umum.
Ketika laporan FitzRoy diterbitkan pada Mei 1839, Jurnal dan Catatan-catatan Darwin mendapatkan sambutan hangat. Belakangan pada tahun yang sama, tulisan itu diterbitkannya sendiri, laku keras dan kini dikenal sebagai The Voyage of the Beagle (Pelayaran Beagle). Pada Desember 1839, ketika Emma sedang hamil untuk pertama kalinya, Darwin kembali jatuh sakit.
Penerbitan buku Asal-Usul Spesies dan kontroversi
suntingDarwin menulis ide tentang evolusi di buku Asal Usul Spesies (The Origin of Species) yang menjelaskan teori evolusi. Pada mulanya, Darwin sungkan untuk menerbitkan hasil pemikiran dan hasil observasinya yang sangat radikal, terutama pada zaman itu, Inggris pada zaman Victoria. Selama bertahun-tahun, ia menyimpan ide ini dan hanya berbicara dengan teman sekerja yang dipercayanya. Salah satu motivasi Darwin untuk pada akhirnya menerbitkan buku ini adalah dorongan dari Alfred Russel Wallace. Wallace sendiri juga menulis tentang ide serupa dan mengirimkannya ke Darwin. Darwin dinasihatkan untuk secepatnya menyelesaikan tulisannya. Pada tahun 1859, buku The Origin of Species diterbitkan dan,secara tidak diduga, menjadi laku keras dan kontroversial.
Walaupun Darwin tidak membahas evolusi manusia secara terang-terangan, bukunya mendapat tantangan keras, baik dari kaum ilmiah, maupun masyarakat, terutama pihak gereja. Di periode yang sulit ini, Darwin didampingi oleh salah satu kawan setianya, Thomas Huxley, yang dijuluki "Darwin Bulldog". Secara jitu dan tajam, Huxley membela Darwin teori dari serangan-serangan. Salah satu episode yang terkenal ialah debat antara Huxley dengan Bishop Samuel Wilberforce.
Lihat pula
suntingCatatan
suntingI. ^ Darwin was eminent as a naturalist, geologist, biologist, and author; after working as a physician's assistant and two years as a medical student was educated as a clergyman; and was trained in taxidermy.[45]
II. ^ Robert FitzRoy was to become known after the voyage for biblical literalism, but at this time he had considerable interest in Lyell's ideas, and they met before the voyage when Lyell asked for observations to be made in South America. FitzRoy's diary during the ascent of the River Santa Cruz in Patagonia recorded his opinion that the plains were raised beaches, but on return, newly married to a very religious lady, he recanted these ideas.(Browne 1995, hlm. 186, 414)
III. ^ See, for example, WILLA volume 4, Charlotte Perkins Gilman and the Feminization of Education by Deborah M. De Simone: "Gilman shared many basic educational ideas with the generation of thinkers who matured during the period of "intellectual chaos" caused by Darwin's Origin of the Species. Marked by the belief that individuals can direct human and social evolution, many progressives came to view education as the panacea for advancing social progress and for solving such problems as urbanisation, poverty, or immigration."
IV. ^ See, for example, the song "A lady fair of lineage high" from Gilbert and Sullivan's Princess Ida, which describes the descent of man (but not woman!) from apes.
V. ^ Geneticists studied human heredity as Mendelian inheritance, while eugenics movements sought to manage society, with a focus on social class in the United Kingdom, and on disability and ethnicity in the United States, leading to geneticists seeing this as impractical pseudoscience. A shift from voluntary arrangements to "negative" eugenics included compulsory sterilisation laws in the United States, copied by Nazi Germany as the basis for Nazi eugenics based on virulent racism and "racial hygiene".
(Thurtle, Phillip (17 December 1996). "the creation of genetic identity". SEHR. 5 (Supplement: Cultural and Technological Incubations of Fascism). Diakses tanggal 11 November 2008.Edwards, A. W. F. (1 April 2000). "The Genetical Theory of Natural Selection". Genetics. 154 (April 2000). hlm. 1419–1426. PMC 1461012 . PMID 10747041. Diakses tanggal 11 November 2008.
Wilkins, John. "Evolving Thoughts: Darwin and the Holocaust 3: eugenics". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-05. Diakses tanggal 11 November 2008.)
VI. ^ Darwin did not share the then common view that other races are inferior, and said of his taxidermy tutor John Edmonstone, a freed black slave, "I used often to sit with him, for he was a very pleasant and intelligent man".[46]
Early in the Beagle voyage, he nearly lost his position on the ship when he criticised FitzRoy's defence and praise of slavery. (Darwin 1958, hlm. 74) He wrote home about "how steadily the general feeling, as shown at elections, has been rising against Slavery. What a proud thing for England if she is the first European nation which utterly abolishes it! I was told before leaving England that after living in slave countries all my opinions would be altered; the only alteration I am aware of is forming a much higher estimate of the negro character." (Darwin 1887, hlm. 246) Regarding Fuegians, he "could not have believed how wide was the difference between savage and civilized man: it is greater than between a wild and domesticated animal, inasmuch as in man there is a greater power of improvement", but he knew and liked civilised Fuegians like Jemmy Button: "It seems yet wonderful to me, when I think over all his many good qualities, that he should have been of the same race, and doubtless partaken of the same character, with the miserable, degraded savages whom we first met here."(Darwin 1845, hlm. 205, 207–208)
In the Descent of Man, he mentioned the Fuegians and Edmonstone when arguing against "ranking the so-called races of man as distinct species".[47]
He rejected the ill-treatment of native people, and for example wrote of massacres of Patagonian men, women, and children, "Every one here is fully convinced that this is the most just war, because it is against barbarians. Who would believe in this age that such atrocities could be committed in a Christian civilized country?"(Darwin 1845, hlm. 102)
Rujukan
sunting- ^ Freeman 2007, hlm. 76.
- ^ a b "Fellows of the Royal Society". London: Royal Society. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-16.
- ^ "Darwin Endless Forms » Darwin in Cambridge" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-23. Diakses tanggal 29 November 2020.
- ^ "Charles Darwin's personal finances revealed in new find". The Telegraph (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 November 2020.
- ^ "Darwin" entry in Collins English Dictionary, HarperCollins Publishers, 1998.
- ^ Desmond, Moore & Browne 2004
- ^ Coyne, Jerry A. (2009). Why Evolution is True. Viking. hlm. 8–11. ISBN 978-0-670-02053-9.
- ^ Larson 2004, hlm. 79–111
- ^ "Special feature: Darwin 200". New Scientist (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-07.
- ^ pixeltocode.uk, PixelToCode. "Charles Darwin". Westminster Abbey (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-07.
- ^ Coyne, Jerry A. (2009). Why Evolution is True. Oxford: Oxford University Press. hlm. 17. ISBN 0-19-923084-6.
In The Origin, Darwin provided an alternative hypothesis for the development, diversification, and design of life. Much of that book presents evidence that not only supports evolution, but at the same time refutes creationism. In Darwin's day, the evidence for his theories was compelling, but not completely decisive.
- ^ Glass, Bentley (1959). Forerunners of Darwin. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press. hlm. iv. ISBN 0-8018-0222-9.
Darwin's solution is a magnificent synthesis of evidence...a synthesis...compelling in honesty and comprehensiveness
- ^ a b van Wyhe 2008
- ^ Bowler 2003, hlm. 178–179, 338, 347
- ^ The Complete Works of Darwin Online – Biography. darwin-online.org.uk. Retrieved 2006-12-15
Dobzhansky 1973 - ^ As Darwinian scholar Joseph Carroll of the University of Missouri–St. Louis puts it in his introduction to a modern reprint of Darwin's work: "The Origin of Species has special claims on our attention. It is one of the two or three most significant works of all time—one of those works that fundamentally and permanently alter our vision of the world...It is argued with a singularly rigorous consistency but it is also eloquent, imaginatively evocative, and rhetorically compelling." Carroll, Joseph, ed. (2003). On the origin of species by means of natural selection. Peterborough, Ontario: Broadview. hlm. 15. ISBN 1-55111-337-6.
- ^ Leff 2000, About Charles Darwin
- ^ Desmond & Moore 1991, hlm. 210, 284–285
- ^ Desmond & Moore 1991, hlm. 263–274
- ^ van Wyhe 2007, hlm. 184, 187
- ^ Beddall, B. G. (1968). "Wallace, Darwin, and the Theory of Natural Selection" (PDF). Journal of the History of Biology. 1 (2): 261–323. doi:10.1007/BF00351923. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-10-30. Diakses tanggal 2015-12-31.
- ^ Freeman 1977
- ^ "Special feature: Darwin 200". New Scientist. Diakses tanggal 2 April 2011.
- ^ Leff 2000, Darwin's Burial
van Wyhe 2008b, hlm. 60–61 - ^ "The Mount House, Shrewsbury, England (Charles Darwin)". web.archive.org. 2008-12-06. Archived from the original on 2008-12-06. Diakses tanggal 29 November 2020.
- ^ Smith 1952, hlm. 339, "With literary license Erasmus Darwin (1731-1802) has been called the grandfather of evolution because he was the grandfather of Charles who fathered it. (...) It was in his Zoonomia (1794), ostensibly a textbook of medicine, in a chapter dealing with generation, that he interpolated what is not so much a theory of evolution as a panegyric on the idea."
- ^ Darwin 1958, hlm. 22.
- ^ Darwin 1958, hlm. 48.
- ^ Desmond & Moore 2009, hlm. 18, 22.
- ^ Desmond & Moore 1991, hlm. 31-34.
- ^ Browne 1995, hlm. 87, "These zoological researcher provided the occasion of Darwin's first properly scientific paper, delivered to the Plinian Society on 27 March 1827 (...)"
- ^ Desmond & Moore 1991, hlm. 42–43.
- ^ Desmond & Moore 2009, hlm. 48.
- ^ Smith 1952, hlm. 357-358, "So in 1827 he went down to Cambridge and entered Christ's College where he met a cousin, William Darwin Fox, whose handsome collection of butterflies quickening his collecting instinct and on whose advice he began to attend the lectures of the botanist, the Reverend John Steven Henslow. (...) Darwin became his favored pupil and from personal association with him received most of the scientific training he was to get, except through his own efforts."
- ^ Browne 1995, hlm. 97, "It was an unexpected surprise to discover his final position was tenth out of the 178 candidates who did not go in for honours."
- ^ Darwin 1958, hlm. 67-68.
- ^ Browne 1995, hlm. 139.
- ^ a b "Darwin Correspondence Project – Letter 105 – Henslow, J. S. to Darwin, C. R., 24 Aug 1831"
- ^ Desmond & Moore 1991, hlm. 94–97.
- ^ "Darwin Online: Letters on Geology". darwin-online.org.uk. Diakses tanggal 30 November 2020.
- ^ Desmond & Moore 1991, hlm. 195–198.
- ^ Eldredge, Niles (2006). "Confessions of a Darwinist | VQR Online". www.vqronline.org. Diakses tanggal 30 November 2020.
- ^ Desmond & Moore 1991, hlm. 207–210.
- ^ "Darwin A Case Study In His Own Theory: Inbreeding". NPR.org (dalam bahasa Inggris). 8 Mei 2010. Diakses tanggal 30 November 2020.
- ^ Desmond, Moore & Browne 2004
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaeddy
- ^ Darwin 1871, hlm. 214, 232.
Daftar Pustaka
sunting- Anonymous (1882). "Obituary: Death Of Chas. Darwin". The New York Times (21 April 1882). Diakses tanggal 30 October 2008.
- Balfour, J. H. (11 May 1882). "Obituary Notice of Charles Robert Darwin". Transactions & Proceedings of the Botanical Society of Edinburgh (14): 284–298.
- Bannister, Robert C. (1989). Social Darwinism: Science and Myth in Anglo-American Social Thought. Philadelphia: Temple University Press. ISBN 0-87722-566-4.
- Bowler, Peter J. (2003). Evolution: The History of an Idea (edisi ke-3rd). University of California Press. ISBN 0-520-23693-9.
- Browne, E. Janet (1995). Charles Darwin: vol. 1 Voyaging. London: Jonathan Cape. ISBN 1-84413-314-1.
- Browne, E. Janet (2002). Charles Darwin: vol. 2 The Power of Place. London: Jonathan Cape. ISBN 0-7126-6837-3.
- Darwin, Charles (1835). Extracts from letters to Professor Henslow. Cambridge: [privately printed]. Diakses tanggal 1 November 2008.
- Darwin, Charles (1837). Notebook B: (Transmutation of species). Darwin Online. CUL-DAR121. Diakses tanggal 20 December 2008.
- Darwin, Charles (1839). Narrative of the surveying voyages of His Majesty's Ships Adventure and Beagle between the years 1826 and 1836, describing their examination of the southern shores of South America, and the Beagle's circumnavigation of the globe. Journal and remarks. 1832–1836. III. London: Henry Colburn. Diakses tanggal 24 October 2008.
- Darwin, Charles (1842). "Pencil Sketch of 1842". Dalam Darwin, Francis. The foundations of The origin of species: Two essays written in 1842 and 1844. Cambridge University Press (dipublikasikan tanggal 1909). ISBN 0-548-79998-9.
- Darwin, Charles (1845). Journal of researches into the natural history and geology of the countries visited during the voyage of H.M.S. Beagle round the world, under the Command of Capt. Fitz Roy, R.N. 2d edition. London: John Murray. Diakses tanggal 24 October 2008.
- Darwin, Charles; Wallace, Alfred Russel (1858). "On the Tendency of Species to form Varieties; and on the Perpetuation of Varieties and Species by Natural Means of Selection". Journal of the Proceedings of the Linnean Society of London. Zoology 3. 3 (9): 46–50. doi:10.1111/j.1096-3642.1858.tb02500.x.
- Darwin, Charles (1859). On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (edisi ke-1st). London: John Murray. ISBN 1-4353-9386-4. Diakses tanggal 24 October 2008.
- Darwin, Charles (1868). The variation of animals and plants under domestication. London: John Murray. ISBN 1-4191-8660-4. Diakses tanggal 1 November 2008.
- Darwin, Charles (1871). The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex (edisi ke-1st). London: John Murray. ISBN 0-8014-2085-7. Diakses tanggal 24 October 2008.
- Darwin, Charles (1872). The Origin of Species by Means of Natural Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (edisi ke-6th). London: John Murray. ISBN 1-4353-9386-4. Diakses tanggal 1 November 2009.
- Darwin, Charles (1887). Darwin, Francis, ed. The life and letters of Charles Darwin, including an autobiographical chapter. London: John Murray. ISBN 0-404-08417-6. Diakses tanggal 4 November 2008.
- Darwin, Charles (1958). Barlow, Nora, ed. The Autobiography of Charles Darwin 1809–1882. With the original omissions restored. Edited and with appendix and notes by his granddaughter Nora Barlow. London: Collins. Diakses tanggal 28 September 2013.
- Darwin, Charles (2006). "Journal". Dalam van Wyhe, John. Darwin's personal 'Journal' (1809–1881). Darwin Online. CUL-DAR158.1–76. Diakses tanggal 20 December 2008.
- Desmond, Adrian; Moore, James (1991). Darwin. London: Michael Joseph, Penguin Group. ISBN 0-7181-3430-3.
- Desmond, Adrian; Moore, James; Browne, Janet (2004). Oxford Dictionary of National Biography. Oxford, England: Oxford University Press. doi:10.1093/ref:odnb/7176.
- Desmond, Adrian; Moore, James (2009). Darwin's sacred cause : race, slavery and the quest for human origins. London: Allen Lane. ISBN 978-1-84614-035-8.
- Dobzhansky, Theodosius (March 1973). "Nothing in Biology Makes Sense Except in the Light of Evolution". The American Biology Teacher. 35 (3): 125–129. doi:10.2307/4444260.
- Eldredge, Niles (2006). "Confessions of a Darwinist". The Virginia Quarterly Review (Spring 2006): 32–53. Diakses tanggal 4 November 2008.
- FitzRoy, Robert (1839). Voyages of the Adventure and Beagle, Volume II. London: Henry Colburn. Diakses tanggal 4 November 2008.
- Freeman, R. B. (1977). The Works of Charles Darwin: An Annotated Bibliographical Handlist. Folkestone: Wm Dawson & Sons Ltd. ISBN 0-208-01658-9. Diakses tanggal 4 November 2008.
- Freeman, R. B. (2007). Charles Darwin: A companion (edisi ke-2nd online). The Complete Works of Charles Darwin Online. hlm. 107, 109. Diakses tanggal 25 December 2014.
- Herbert, Sandra (1980). "The red notebook of Charles Darwin". Bulletin of the British Museum (Natural History). Historical Series (7 (24 April)): 1–164. Diakses tanggal 11 January 2009.
- Herbert, Sandra (1991). "Charles Darwin as a prospective geological author". British Journal for the History of Science. 24 (24): 159–192. doi:10.1017/S0007087400027060. Diakses tanggal 24 October 2008.
- Keynes, Richard (2000). Charles Darwin's zoology notes & specimen lists from H.M.S. Beagle. Cambridge University Press. ISBN 0-521-46569-9. Diakses tanggal 22 November 2008.
- Keynes, Richard (2001). Charles Darwin's Beagle Diary. Cambridge University Press. ISBN 0-521-23503-0. Diakses tanggal 24 October 2008.
- Kotzin, Daniel (2004). "Point-Counterpoint: Social Darwinism". Columbia American History Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-19. Diakses tanggal 22 November 2008.
- Larson, Edward J. (2004). Evolution: The Remarkable History of a Scientific Theory. Modern Library. ISBN 0-679-64288-9.
- Leff, David (2000). "AboutDarwin.com" (edisi ke-2000–2008). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-28. Diakses tanggal 30 December 2008.
- Leifchild (19 November 1859). "Review of 'Origin'". Athenaeum (1673). Diakses tanggal 22 November 2008.
- Miles, Sara Joan (2001). "Charles Darwin and Asa Gray Discuss Teleology and Design". Perspectives on Science and Christian Faith. 53: 196–201. Diakses tanggal 22 November 2008.
- Moore, James (2005). "Darwin – A 'Devil's Chaplain'?" (PDF). American Public Media. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-02-27. Diakses tanggal 22 November 2008.
- Moore, James (2006). "Evolution and Wonder – Understanding Charles Darwin". Speaking of Faith (Radio Program). American Public Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-22. Diakses tanggal 22 November 2008.
- Owen, Richard (1840). Darwin, C. R., ed. Fossil Mammalia Part 1. The zoology of the voyage of H.M.S. Beagle. London: Smith Elder and Co.
- Paul, Diane B. (2003). "Darwin, social Darwinism and eugenics". Dalam Hodge, Jonathan; Radick, Gregory. The Cambridge Companion to Darwin. Cambridge University Press. hlm. 214–239. ISBN 0-521-77730-5.
- Smith, Homer W. (1952). Man and His Gods. New York: Grosset & Dunlap. ISBN 0-521-77730-5.
- Smith, Charles H. (1999). "Alfred Russel Wallace on Spiritualism, Man, and Evolution: An Analytical Essay". Diakses tanggal 7 December 2008.
- Sulloway, Frank J. (1982). "Darwin and His Finches: The Evolution of a Legend" (PDF). Journal of the History of Biology. 15 (1): 1–53. doi:10.1007/BF00132004. Diakses tanggal 9 December 2008.
- Sweet, William (2004). "Herbert Spencer". Internet Encyclopedia of Philosophy. Diakses tanggal 16 December 2008.
- Wilkins, John S. (1997). "Evolution and Philosophy: Does evolution make might right?". TalkOrigins Archive. Diakses tanggal 22 November 2008.
- Wilkins, John S. (2008). "Darwin". Dalam Tucker, Aviezer. A Companion to the Philosophy of History and Historiography. Blackwell Companions to Philosophy. Chichester: Wiley-Blackwell. hlm. 405–415. ISBN 1-4051-4908-6.
- van Wyhe, John (27 March 2007). "Mind the gap: Did Darwin avoid publishing his theory for many years?". Notes and Records of the Royal Society. 61 (2): 177–205. doi:10.1098/rsnr.2006.0171. Diakses tanggal 7 February 2008.
- van Wyhe, John (2008). "Charles Darwin: gentleman naturalist: A biographical sketch". Darwin Online. Diakses tanggal 17 November 2008.
- van Wyhe, John (2008b). Darwin: The Story of the Man and His Theories of Evolution. London: Andre Deutsch Ltd (dipublikasikan tanggal 1 September 2008). ISBN 0-233-00251-0.
- von Sydow, Momme (2005). "Darwin – A Christian Undermining Christianity? On Self-Undermining Dynamics of Ideas Between Belief and Science" (PDF). Dalam Knight, David M.; Eddy, Matthew D. Science and Beliefs: From Natural Philosophy to Natural Science, 1700–1900 (PDF). Burlington: Ashgate. hlm. 141–156. ISBN 0-7546-3996-7. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-03-26. Diakses tanggal 16 December 2008.
- Yates, Simon (2003). "The Lady Hope Story: A Widespread Falsehood". TalkOrigins Archive. Diakses tanggal 15 December 2006.
Pranala luar
suntingCari tahu mengenai Charles Darwin pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary | |
Gambar dan media dari Commons | |
Berita dari Wikinews | |
Kutipan dari Wikiquote | |
Teks sumber dari Wikisource | |
Buku dari Wikibuku |
Sumber pustaka mengenai Charles Darwin |
By Charles Darwin |
---|
- Karya Charles Darwin di Project Gutenberg
- Karya oleh/tentang Charles Robert Darwin di Internet Archive (pencarian dioptimalkan untuk situs non-Beta)
- Karya Charles Darwin di LibriVox (buku suara domain umum)
- The Complete Works of Charles Darwin Online – Darwin Online; Darwin's publications, private papers and bibliography, supplementary works including biographies, obituaries and reviews
- Darwin Correspondence Project Full text and notes for complete correspondence to 1867, with summaries of all the rest
- Darwin Manuscript Project
- Arsip-arsip yang berhubungan dengan Charles Darwin terdaftar di The National Archives (Britania Raya)
- Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Darwin, Charles Robert". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press.
- View books owned and annotated by Charles Darwin at the online Biodiversity Heritage Library.
- Digitised Darwin Manuscripts in Cambridge Digital Library