Yunani Kuno/Sejarah/Perang Peloponnesos/Perang Arkhidamos
Menurut sejarawan Yunani kuno, Thukydides, yang hidup pada masa tersebut, perang itu terjadi karena Athena terlalu rakus dan berusaha menguasai seluruh Yunani. Athena menarik uang dari berbagai kota dan menggunaaannya untuk membangun kuil Parthenon yang megah, untuk membeli budak, dll. Menanggapi hal ini, Sparta berusaha menghentikan Athena agar semua kota di Yunani menjadi bebas dan merdeka. Sparta pun menjalin persekutuan dengan Korinthos serta sejumlah kota Yunani lainnya yang lebih kecil, lalu mereka mengirimkan pasukan ke Athena pada 431 SM.
Masa awal dalam Perang Peloponnesos disebut Perang Arkhidamos, dari nama raja Sparta, Arkhidamos II, yang memimpin pasukan Sparta saat itu. Selama tahun-tahun awal perang, Athena mampu bertahan dari serbuan Sparta karena memiliki banyak uang serta angkatan laut yang sangat kuat. Sparta menyerang pedesaan di sekitar Athena tapi rakyat Athena tetap aman di balik tembok pertahanan mereka yang tak mampu ditembus Sparta. Untuk memperoleh makanan, Athena bisa memanfaatkan kapal-kapal dan pelabuhan mereka. Sparta tak memiliki angkatan laut jadi mereka tak sanggup menghentikan kapal-kapal Athena.
Akan tetapi pada musim panas 430 SM, Athena mengalami wabah mematikan. Karena para petani Athena terpaksa meninggalkan pedesaan dan berpindah ke dalam kota, kondisi di kota menjadi penuh sesak. Banyak orang miskin yang harus tingdal di dalam gubuk kayu, orang-orang berdesakan di dalam satu ruangan, dan tanpa ada perlindungan dari cuaca, ditambah lagi kurangnya suplai makanan. Semua ini membuat wabah cepat menyebar di Athena. Tidak benar-benar diketahui wabah penyakit apa yang menimpa rakyat Athena meskipun sebagian orang menduganya sebagai penyakit campak. Wabah tersebut menimbulkan ratusan orang meninggal, termasuk Perikles, jenderal yang memimpin pasukan Athena. Wabah ini menybebakan Sparta memperoleh keunggulan dalam konflik melawan Athena.