dbo:abstract
|
- بوكيتنغي (بالإنجليزية: Bukittinggi) هي مدينة تقع في إندونيسيا في سومطرة الغربية. يقدر عدد سكانها بـ 117,097 نسمة ومساحتها 25.24 كم2 وترتفع عن سطح البحر 930 متر. (ar)
- Bukittinggi (indonezie Kota Bukittinggi) estas urbego en Indonezio, en la insulo Sumatro, en provinco Okcidenta Sumatro. La urbego konsistas el tri distriktoj. (eo)
- Bukittinggi (Minangkabau: Bukiktinggi, Jawi: بوكيق تيڠڬي, formerly Dutch: Fort de Kock) is the third largest city in West Sumatra, Indonesia, with a population of 111,312 in 2010 and 121,028 in 2020, and an area of 25.24 km2. It is in the Minangkabau Highlands, 90 km by road from the West Sumatran capital city of Padang. The whole area directly borders to the Agam Regency (Bukittinggi was its regency seat until 1998), making it an enclave, and is located at 0°18′20″S 100°22′9″E / 0.30556°S 100.36917°E, near the volcanoes Mount Singgalang (inactive) and Mount Marapi (still active). At 930 m above sea level, the city has a cool climate with temperatures between 16.1° to 24.9 °C. Bukittinggi used to be known as Fort de Kock and was once dubbed 'Parijs van Sumatera'. The city was the capital of Indonesia during the Emergency Government of the Republic of Indonesia (PDRI). Before it became the capital of PDRI, the city was a centre of government at the time of the Dutch East Indies and during the Japanese colonial period. Bukittinggi is also known as a leading tourist city in West Sumatra. It is twinned with Seremban in Negeri Sembilan, Malaysia. The Jam Gadang, a clock tower located in the heart of the city, is a symbol for the city and a well-visited tourist spot. The city is the birthplace of Mohammad Hatta, Indonesian co-proclamator and Assaat, then Indonesian (acting) president. Koto Gadang village in the southwest of city produces an abundance of statesmen, ministers, doctors, economist, artist and scholars who make great contribution to Indonesia, namely Sutan Sjahrir, Agus Salim, Bahder Djohan, Rohana Kudus, Emil Salim, Dr. Syahrir, etc. (en)
- Bukittinggi (Alta Colina en lengua indonesia) es un balneario de montaña ubicado en la provincia de Sumatra Occidental (Minangkabau), en la isla de Sumatera al occidente del archipiélago de Indonesia. Debido a su ubicación sobre la cordillera a una altura de 1000 msnm, goza de un clima seco y agradable con una temperatura promedio de 20 °C. La población de Bukittinggi es aproximadamente 90.000 habitantes. Jam Gadang (La Torre del Reloj), ubicada en la plaza principal de Bukittingi fue construida en 1926 por el arquitecto militar Sargento Gigi Ameh para ubicar allí un reloj entregado a Bukittinggi como regalo por la reina de Holanda. El techo de la torre tenía inicialmente una forma de cúpula, posteriormente se remplazó por un techo trapezoidal de estilo javanés y después de la independencia se remplazó por un techo tradicional de la cultura Minangkabau con una forma que representa los cuernos de un búfalo. (es)
- Bukittinggi (auch: Bukit Tinggi, indonesisch für „hoher Hügel“) ist eine Stadt auf der indonesischen Insel Sumatra. Bukittinggi liegt in Westsumatra auf 920 Meter Höhe, 108 km nördlich von Padang und über 300 km südlich von Sibolga. Mit ihren 121.028 Einwohnern (Berechnung 2020) ist sie die größte Stadt im Minangkabau-Hochland. Bis zur Unabhängigkeit hieß die Stadt Fort de Kock, nach der Festung, die der holländische General Hendrik Merkus de Kock hier in den Padri-Kriegen (1821–1837) erbauen ließ. Die Altstadt erstreckt sich nördlich einer steilen Schlucht, dem Sianok-Canyon. Bedingt durch die Höhe über dem Meer besitzt die Stadt ein angenehmes Klima. Sie weist verschiedene Sehenswürdigkeiten auf:
* Fort de Kock, holländische Befestigungsanlage
* Jam Gadang, 26 Meter hoher, 1926 erbauter Uhrturm, Wahrzeichen der Stadt
* Pasar Atas, Pasar Bawah, belebte Märkte
* Lobang Jepang, japanische Munitionsbunker in Höhlen
* Taman Bundo Kanduang, in einem nachgebauten Minangkabau-Haus befindet sich das älteste Museum West-Sumatras mit regionalen Sammlungen. Zur Anlage gehört auch ein kleiner Zoo.
* Nicht weit entfernt liegen die Vulkane Marapi und .
* Etwa 30 Kilometer westlich liegt der spektakuläre Maninjau-See. Bukittinggi wurde früher durch die Bahnstrecke Padang–Bukittinggi (mit einer Teilstrecke als Zahnradbahn) und die Bahnstrecke Bukittinggi–Payakumbuh erschlossen. Die Stadt ist der Geburtsort von Mohammad Hatta, der zusammen mit Sukarno die indonesische Unabhängigkeitserklärung verfasst hat und Indonesiens erster Vizepräsident war. (de)
- Bukittinggi ("haute colline" en malais) est la deuxième ville de la province indonésienne de Sumatra occidental. Sa population est de 113 326 habitants et sa superficie de 25,24 km2. La ville est située dans les hautes terres du pays Minangkabau, à 90 km au nord-est de Padang, la capitale provinciale, au pied des volcans (inactif) et Merapi (toujours actif). À 930 m d'altitude, la ville a un climat relativement frais, avec une température entre 16,1° et 24,9 °C. Administrativement, Bukittinggi a le statut de kota. La ville est divisée en 3 kecamatan (districts) sur lesquels sont répartis 5 nagari (villages traditionnels) d'origine. (fr)
- Bukittinggi (bahasa Minangkabau: Bukiktinggi; Jawi, بوكيق تيڠڬي) adalah kota dengan perekonomian terbesar kedua di Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Sebagai enklave dari Kabupaten Agam, kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Kota ini juga pernah menjadi ibu kota Provinsi Sumatra dan Provinsi Sumatra Tengah. Kota ini pada zaman kolonial Belanda disebut dengan Fort de Kock dan mendapat julukan sebagai Parijs van Sumatra. Bukittinggi dikenal sebagai kota perjuangan bangsa dan merupakan tempat kelahiran beberapa tokoh pendiri Republik Indonesia, di antaranya adalah Mohammad Hatta dan Assaat yang masing-masing merupakan proklamator dan pejabat presiden Republik Indonesia. Kota Bukittinggi terletak pada rangkaian Pegunungan Bukit Barisan atau sekitar 90 km arah utara dari Kota Padang. Kota ini berada di tepi Ngarai Sianok dan dikelilingi oleh dua gunung yaitu Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Lokasinya pada ketinggian 909–941 mdpl menjadikan Bukittinggi kota berhawa sejuk dengan suhu berkisar antara 16.1–24.9 °C. Luas Bukittinggi secara de jure adalah 145,29 km², mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 84 tahun 1999. Namun, karena penolakan sebagian masyarakat Kabupaten Agam, luas wilayah secara de facto saat ini adalah 25,24 km², yang menjadikan Bukittinggi sebagai salah satu kota dengan wilayah tersempit di Indonesia. Kota Bukittinggi merupakan salah satu pusat perdagangan grosir terbesar di Pulau Sumatra. Pusat perdagangan utamanya terdapat di Pasar Ateh, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning. Dari sektor perekonomian, Bukittinggi merupakan kota dengan PDRB terbesar kedua di Sumatra Barat, setelah Kota Padang. Tempat wisata yang ramai dikunjungi adalah Jam Gadang, yaitu sebuah menara jam yang terletak di jantung kota sekaligus menjadi simbol bagi Bukittinggi. (in)
- Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Hendrik Merkus de Kock sewaktu menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, karena itulah benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock. Benteng yang terletak di atas Bukit Jirek ini digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837. Di sekitar benteng masih terdapat meriam-meriam kuno periode abad ke 19. Pada tahun-tahun selanjutnya, di sekitar benteng ini tumbuh sebuah kota yang juga bernama Fort de Kock, kini Bukittinggi. Benteng ini sebenarnya diberi nama 'Sterreschans' yang memiliki arti benteng pelindung. Pada 1897, Benteng Sterreschan dibongkar dan dijual menurut bunyi surat Gubernur Sumatra Barat tanggal 27 Februari 1897 dengan besluit Residen Padang Darat tanggal 6 Maret 1897 No. 1054 dan tanahnya diambil alih oleh pemerintah Belanda. Berikutnya tahun 1888 Belanda menetapkan batas kota Bukittinggi (Fort de Kock) menurut besluit Gouverneur General tanggal 1 Desember 1988. (in)
- 부키팅기(인도네시아어: Kota Bukittinggi, 미낭카바우어: Bukiktinggi, 자위 문자: بوکيت تيڠݢي)는 인도네시아 수마트라바랏주의 도시로 면적은 25.24km2, 높이는 930m, 인구는 117,097명(2014년 기준), 인구 밀도는 4,600명/km2이다. 파당에서 90km 정도 떨어진 곳에 위치한다. (ko)
- ブキティンギ (インドネシア語:Kota Bukittinggi)は、インドネシアの西スマトラ州にある町で、同州アガム県の県庁所在地である。その地名は現地語で「高い丘」を意味する。 植民地時代の公称は「デ・コック砦(Fort de Kock)」。 (ja)
- Bukittinggi è una città dell'Indonesia, situata nella provincia di Sumatra Occidentale. (it)
- Bukittinggi (ook wel Bukit Tinggi, letterlijk "hoge heuvel") is de grootste stad in de Minang-hooglanden, West-Sumatra, Indonesië en de hoofdstad van de stadsgemeente (kota otonom) Bukittinggi. Het ligt 108 kilometer ten noorden van Padang. De stad heeft meer dan 100.000 inwoners. In de Nederlandse periode heette de stad Fort de Kock. (nl)
- Fort de Kock is een voormalig Nederlands koloniaal fort gelegen in de Indonesische stad Bukittinggi op West-Sumatra. Fort de Kock is tevens de oude naam voor Bukittinggi. (nl)
- Bukittinggi – miasto w Indonezji na Sumatrze w prowincji Sumatra Zachodnia. Współrzędne geograficzne 0°15′S 100°20′E/-0,250000 100,333333; powierzchnia 25.24 km²; 99 tys. mieszkańców (2005). Jeden z najbardziej popularnych ośrodków turystycznych na Sumatrze; leży w górach Barisan na wysokości 930 m n.p.m. otoczone wysokimi szczytami (Marapi 2891 m, Singgalang 2877 m). Miasto było ważną faktorią holenderską w czasach kolonialnych, z tego okresu pochodzi wieża zegarowa Jam Gadang; sieć podziemnych tuneli Lobang Jepang wybudowanych podczas japońskiej okupacji w okresie II wojny światowej. (pl)
- Bukittinggi (alternativt Bukit Tinggi) är en stad på västra Sumatra i Indonesien. Den ligger i provinsen Sumatera Barat och har cirka 130 000 invånare. Staden är belägen strax norr om vulkanerna Marapi och Singgalang. (sv)
- Букитти́нги (индон. Bukittinggi) — город в Индонезии, входит в состав провинции Западная Суматра. Территория города выделена в самостоятельную административную единицу — муниципалитет. (ru)
- Букіттінгі (індонез. Bukittinggi) — місто в Індонезії, що входить до складу провінції Західна Суматра. (uk)
- 武吉丁宜市(印尼語:Kota Bukittinggi,米南佳保語:Bukiktinggi,爪夷文:بوكيق تيڠڬي),印度尼西亞西蘇門答臘省經濟總量第二大城市,原臨時首都(1948年-1949年)、省會、省會。武吉丁宜市又稱「安達拉斯島的巴黎」,在荷蘭殖民時期曾以德科克堡命名。這裏是印尼第一任副總統穆罕默德·哈達的故鄉;獨立戰爭爆發後,蘇卡諾、哈達等人曾於1948年至1949年被荷軍俘虜,期間身在蘇門答臘的獨派人士曾經在此成立印度尼西亞共和國緊急政府,繼續領導民族鬥爭。 武吉丁宜市位於省會巴東市北邊90公里,座落在巴里桑山脈上的邊陲,兩邊是辛加朗火山和馬拉皮火山。該市海拔最低點達909米,海拔最高點達941米,因此市內氣候清涼,最低氣溫為攝氏16.1度,最高氣溫為24.9度。根據1999年第84號,全市面積為145.29平方公里,不過由於民眾反對政府把該縣一部分的轄區劃入武吉丁宜市,所以武吉丁宜市實際管治的面積是25.24平方公里。 武吉丁宜市的地区生产总值在西蘇門答臘省位居第二,僅次於巴東市。這裏是蘇門答臘島最大的批發重鎮,商業活動主要在高地市場(Pasar Ateh)、低地市場(Pasar Bawah)和黃竹市場(Pasar Aur Kuning)進行。市內參觀人次較多的旅遊景點——是一座位於市中心的西式钟楼,也是武吉丁宜市的象徵。 (zh)
- 德科克堡(印尼語:Benteng Fort de Kock)是一座位於印度尼西亞(印尼)西蘇門答臘省武吉丁宜市的殖民地建築,原為荷蘭殖民政府在1825年興建的一座。這座碉堡是荷蘭人在1820年代介入,協助奉行習慣法的村民抵抗伊瑪目·朋佐爾率領的勢力之後,得到村民的同意而興建的防禦工事,作用是抵抗米南加保族人起事和觀察山下的狀況。附近地區開發為市鎮後亦以此命名,直至1942年為止。原址已經於1930年改建為一座高20米的白色建築,所在的山丘已經一分為二,周圍的戰壕也已經被拆毀,只有附近的鐵砲得以保存。 (zh)
|
rdfs:comment
|
- بوكيتنغي (بالإنجليزية: Bukittinggi) هي مدينة تقع في إندونيسيا في سومطرة الغربية. يقدر عدد سكانها بـ 117,097 نسمة ومساحتها 25.24 كم2 وترتفع عن سطح البحر 930 متر. (ar)
- Bukittinggi (indonezie Kota Bukittinggi) estas urbego en Indonezio, en la insulo Sumatro, en provinco Okcidenta Sumatro. La urbego konsistas el tri distriktoj. (eo)
- 부키팅기(인도네시아어: Kota Bukittinggi, 미낭카바우어: Bukiktinggi, 자위 문자: بوکيت تيڠݢي)는 인도네시아 수마트라바랏주의 도시로 면적은 25.24km2, 높이는 930m, 인구는 117,097명(2014년 기준), 인구 밀도는 4,600명/km2이다. 파당에서 90km 정도 떨어진 곳에 위치한다. (ko)
- ブキティンギ (インドネシア語:Kota Bukittinggi)は、インドネシアの西スマトラ州にある町で、同州アガム県の県庁所在地である。その地名は現地語で「高い丘」を意味する。 植民地時代の公称は「デ・コック砦(Fort de Kock)」。 (ja)
- Bukittinggi è una città dell'Indonesia, situata nella provincia di Sumatra Occidentale. (it)
- Bukittinggi (ook wel Bukit Tinggi, letterlijk "hoge heuvel") is de grootste stad in de Minang-hooglanden, West-Sumatra, Indonesië en de hoofdstad van de stadsgemeente (kota otonom) Bukittinggi. Het ligt 108 kilometer ten noorden van Padang. De stad heeft meer dan 100.000 inwoners. In de Nederlandse periode heette de stad Fort de Kock. (nl)
- Fort de Kock is een voormalig Nederlands koloniaal fort gelegen in de Indonesische stad Bukittinggi op West-Sumatra. Fort de Kock is tevens de oude naam voor Bukittinggi. (nl)
- Bukittinggi – miasto w Indonezji na Sumatrze w prowincji Sumatra Zachodnia. Współrzędne geograficzne 0°15′S 100°20′E/-0,250000 100,333333; powierzchnia 25.24 km²; 99 tys. mieszkańców (2005). Jeden z najbardziej popularnych ośrodków turystycznych na Sumatrze; leży w górach Barisan na wysokości 930 m n.p.m. otoczone wysokimi szczytami (Marapi 2891 m, Singgalang 2877 m). Miasto było ważną faktorią holenderską w czasach kolonialnych, z tego okresu pochodzi wieża zegarowa Jam Gadang; sieć podziemnych tuneli Lobang Jepang wybudowanych podczas japońskiej okupacji w okresie II wojny światowej. (pl)
- Bukittinggi (alternativt Bukit Tinggi) är en stad på västra Sumatra i Indonesien. Den ligger i provinsen Sumatera Barat och har cirka 130 000 invånare. Staden är belägen strax norr om vulkanerna Marapi och Singgalang. (sv)
- Букитти́нги (индон. Bukittinggi) — город в Индонезии, входит в состав провинции Западная Суматра. Территория города выделена в самостоятельную административную единицу — муниципалитет. (ru)
- Букіттінгі (індонез. Bukittinggi) — місто в Індонезії, що входить до складу провінції Західна Суматра. (uk)
- 武吉丁宜市(印尼語:Kota Bukittinggi,米南佳保語:Bukiktinggi,爪夷文:بوكيق تيڠڬي),印度尼西亞西蘇門答臘省經濟總量第二大城市,原臨時首都(1948年-1949年)、省會、省會。武吉丁宜市又稱「安達拉斯島的巴黎」,在荷蘭殖民時期曾以德科克堡命名。這裏是印尼第一任副總統穆罕默德·哈達的故鄉;獨立戰爭爆發後,蘇卡諾、哈達等人曾於1948年至1949年被荷軍俘虜,期間身在蘇門答臘的獨派人士曾經在此成立印度尼西亞共和國緊急政府,繼續領導民族鬥爭。 武吉丁宜市位於省會巴東市北邊90公里,座落在巴里桑山脈上的邊陲,兩邊是辛加朗火山和馬拉皮火山。該市海拔最低點達909米,海拔最高點達941米,因此市內氣候清涼,最低氣溫為攝氏16.1度,最高氣溫為24.9度。根據1999年第84號,全市面積為145.29平方公里,不過由於民眾反對政府把該縣一部分的轄區劃入武吉丁宜市,所以武吉丁宜市實際管治的面積是25.24平方公里。 武吉丁宜市的地区生产总值在西蘇門答臘省位居第二,僅次於巴東市。這裏是蘇門答臘島最大的批發重鎮,商業活動主要在高地市場(Pasar Ateh)、低地市場(Pasar Bawah)和黃竹市場(Pasar Aur Kuning)進行。市內參觀人次較多的旅遊景點——是一座位於市中心的西式钟楼,也是武吉丁宜市的象徵。 (zh)
- 德科克堡(印尼語:Benteng Fort de Kock)是一座位於印度尼西亞(印尼)西蘇門答臘省武吉丁宜市的殖民地建築,原為荷蘭殖民政府在1825年興建的一座。這座碉堡是荷蘭人在1820年代介入,協助奉行習慣法的村民抵抗伊瑪目·朋佐爾率領的勢力之後,得到村民的同意而興建的防禦工事,作用是抵抗米南加保族人起事和觀察山下的狀況。附近地區開發為市鎮後亦以此命名,直至1942年為止。原址已經於1930年改建為一座高20米的白色建築,所在的山丘已經一分為二,周圍的戰壕也已經被拆毀,只有附近的鐵砲得以保存。 (zh)
- Bukittinggi (Minangkabau: Bukiktinggi, Jawi: بوكيق تيڠڬي, formerly Dutch: Fort de Kock) is the third largest city in West Sumatra, Indonesia, with a population of 111,312 in 2010 and 121,028 in 2020, and an area of 25.24 km2. It is in the Minangkabau Highlands, 90 km by road from the West Sumatran capital city of Padang. The whole area directly borders to the Agam Regency (Bukittinggi was its regency seat until 1998), making it an enclave, and is located at 0°18′20″S 100°22′9″E / 0.30556°S 100.36917°E, near the volcanoes Mount Singgalang (inactive) and Mount Marapi (still active). At 930 m above sea level, the city has a cool climate with temperatures between 16.1° to 24.9 °C. (en)
- Bukittinggi (auch: Bukit Tinggi, indonesisch für „hoher Hügel“) ist eine Stadt auf der indonesischen Insel Sumatra. Bukittinggi liegt in Westsumatra auf 920 Meter Höhe, 108 km nördlich von Padang und über 300 km südlich von Sibolga. Mit ihren 121.028 Einwohnern (Berechnung 2020) ist sie die größte Stadt im Minangkabau-Hochland. Bis zur Unabhängigkeit hieß die Stadt Fort de Kock, nach der Festung, die der holländische General Hendrik Merkus de Kock hier in den Padri-Kriegen (1821–1837) erbauen ließ. Die Altstadt erstreckt sich nördlich einer steilen Schlucht, dem Sianok-Canyon. (de)
- Bukittinggi (Alta Colina en lengua indonesia) es un balneario de montaña ubicado en la provincia de Sumatra Occidental (Minangkabau), en la isla de Sumatera al occidente del archipiélago de Indonesia. Debido a su ubicación sobre la cordillera a una altura de 1000 msnm, goza de un clima seco y agradable con una temperatura promedio de 20 °C. La población de Bukittinggi es aproximadamente 90.000 habitantes. (es)
- Bukittinggi (bahasa Minangkabau: Bukiktinggi; Jawi, بوكيق تيڠڬي) adalah kota dengan perekonomian terbesar kedua di Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Sebagai enklave dari Kabupaten Agam, kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Kota ini juga pernah menjadi ibu kota Provinsi Sumatra dan Provinsi Sumatra Tengah. Kota ini pada zaman kolonial Belanda disebut dengan Fort de Kock dan mendapat julukan sebagai Parijs van Sumatra. Bukittinggi dikenal sebagai kota perjuangan bangsa dan merupakan tempat kelahiran beberapa tokoh pendiri Republik Indonesia, di antaranya adalah Mohammad Hatta dan Assaat yang masing-masing merupakan proklamator dan pejabat presiden Republik Indonesia. (in)
- Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Hendrik Merkus de Kock sewaktu menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, karena itulah benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock. (in)
- Bukittinggi ("haute colline" en malais) est la deuxième ville de la province indonésienne de Sumatra occidental. Sa population est de 113 326 habitants et sa superficie de 25,24 km2. La ville est située dans les hautes terres du pays Minangkabau, à 90 km au nord-est de Padang, la capitale provinciale, au pied des volcans (inactif) et Merapi (toujours actif). À 930 m d'altitude, la ville a un climat relativement frais, avec une température entre 16,1° et 24,9 °C. (fr)
|