Hierapolis (Frigia)
Ἱεράπολις | |
Nama alternatif | Hierapolis-Pamukkale |
---|---|
Lokasi | Pamukkale, Provinsi Denizli, Turki |
Wilayah | Frigia |
Koordinat | 37°55′30″N 29°07′33″E / 37.92500°N 29.12583°E |
Jenis | Permukiman |
Sejarah | |
Didirikan | abad ke-2 SM |
Ditinggalkan | abad ke-14 |
Periode | Zaman Klasik hingga Romawi Timur |
Catatan situs | |
Tanggal ditemukan | 1887, 1957–2008 |
Arkeolog | Carl Humann, Paolo Verzone |
Nama resmi | Hierapolis-Pamukkale |
Jenis | Campur |
Kriteria | iii, iv, vii |
Ditetapkan | 1988 (sidang ke-12) |
No. referensi | 485 |
UNESCO Region | Eropa dan Amerika Utara |
Hierapolis (bahasa Yunani Kuno: Ἱεράπολις, translit. Hierápolis, har. 'Kota Suci')[1] adalah bekas permukiman yang awalnya merupakan pusat penyembahan dewi ibu bangsa Frigia bernama Kibele,[2] kemudian menjadi kota Yunani. Letak bekas permukiman ini berpusat pada mata air panas terkenal pada Zaman Klasik Frigia di Anatolia bagian barat daya.[3] Peninggalannya yang luas berdekatan dengan Pamukkale, Turki.
Mata air panas telah digunakan sebagai spa setidaknya sejak abad ke-2 SM, dengan banyak pelanggan yang pensiun atau meninggal di sana sebagaimana dibuktikan oleh nekropolis besar yang dipenuhi dengan makam, yang paling terkenal adalah Marcus Aurelius Ammianos, yang memiliki relief yang menggambarkan contoh cara kerja engkol dan piston, serta Makam Filipus sang Rasul.
Reruntuhan ini ditambahkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1988. Di situs kepurbakalaan yang dibuka sejak 1957, "Misi Arkeologi Italia Hierapolis Frigia" (MAIER)[4], saat ini dipimpin oleh Grazia Semeraro, Profesor Arkeologi Klasik dari Universitas Salento.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Hierapolis terletak di Lembah Sungai Büyük Menderes yang berdekatan dengan kota-kota Turki modern yaitu Pamukkale dan Denizli. Daerah ini telah menarik orang yang lelah ke mata air panasnya sejak Zaman Klasik.[5]
Pamukkale, berarti "Kastel Kapas" dalam bahasa Turki, adalah formasi alam di dalam situs arkeologi. Daerah ini terkenal dengan batu kapur travertin yang diendapkan oleh mata air panas.[5]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Zaman Besi
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2016, penggalian dilakukan di daerah Nekropolis Utara Hierapolis di pintu masuk Taman Kepurbakalaan oleh para arkeolog dari Museum Arkeologi Denizli Hierapolis. Selama penggalian ini, susunan permukiman Zaman Besi digali untuk pertama kalinya di Hierapolis. Ada gubuk bundar milik permukiman besar yang diyakini menutupi sisi Gunung Çökelez yang menghadap ke dataran luas Sungai Lykos.[6] Sebelum koloni Yunani didirikan di tempat ini, area pemujaan yang dipersembahkan untuk Kibele di sekitar gua dan bebatuan di sekitarnya adalah pusat pemukiman kuno.[6]
Frigia dan Helenistik
[sunting | sunting sumber]Bangsa Frigia membangun sebuah kuil yang dipersembahkan untuk dewi ibu Kibele di tempat ini[7] mungkin pada paruh pertama abad ke-7th SM. Kuil yang awalnya digunakan oleh masyarakat adat yang tinggal di lembah Lykos ini kemudian menjadi pusat Hierapolis. Ketika bangsa Yunani tiba dan membangun kota dengan pola permukiman yang sudah ada sebelumnya, pemujaan kuno Kibele secara bertahap terasimilasi dengan agama Yunani Kuno.[8]
Jauh sebelum masa kolonisasi Yunani, daerah ini dipandang sebagai pintu gerbang ke dunia bawah dan tempat berhubungan dengan dewa dunia bawah karena gas beracun yang muncul dari mata air panas di dalam gua.[9] Menurut Strabon dan Damaskios, kuil yang dibangun di atas gua itu terkait dengan ibu dewi Kibele.[10] Setelah terasimilasi ke dalam budaya Yunani, tempat ini sering dikaitkan dengan Hades (Plouton) dan Persefone bukannya Kibeli dan kuil itu bernama Plutonion.[9]
Hierapolis didirikan sebagai spa termal pada awal abad ke-2 SM yang menjadi bagian dari Kekaisaran Seleukia yang Helenistik. Antiokhos yang Agung mengirimkan 2.000 keluarga pemeluk agama Yahudi ke Lidia dan Frigia dari Babilon dan daerah Mesopotamia lainnya, kemudian bergabung dengan lebih banyak lagi dari Yudea. Jemaat Yahudi tumbuh di Hierapolis dan diperkirakan mencapai 50.000 pada tahun 62 SM.[11]
Kota ini diperluas dengan barang rampasan dari Pertempuran Magnesia tahun 190 SM ketika Antiokhos yang Agung dikalahkan oleh pemimpin Kerajaan Pergamon bernama Eumenes II yang merupakan sekutu Republik Romawi. Setelah Perjanjian Apamea yang mengakhiri Perang Romawi-Seleukia, Eumenes mencaplok sebagian besar Anatolia, termasuk Hierapolis.
Hierapolis menjadi pusat penyembuhan dimana para tabib menggunakan mata air panas sebagai pengobatan utama untuk pasien mereka. Kota ini mulai mencetak koin perunggu pada abad ke-2 SM. Koin-koin ini diberi nama Hieropolis. Masih belum jelas apakah nama ini mengacu pada kuil asli (ἱερόν, hieron) atau Hiera yang dihormati, istri dari Telefos, putra Herakles dan putri Misia bernama Auge, yang dianggap sebagai pendiri dinasti Attalides Pergamon. Nama ini akhirnya berubah ke dalam Hierapolis ("kota suci"), menurut ahli geografi Romawi Timur bernama Stefanus karena jumlah kuilnya yang banyak.[12]
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "G2404 - hierapolis - Strong's Greek Lexicon (kjv)". Blue Letter Bible. Diakses tanggal 2023-06-21.
- ^ D’Andria, Francesco (2019). "The Cult of Cybele in Hierapolis of Phrygia". Dalam Tsetskhladze, Gocha R. Phrygia in Antiquity: From the Bronze Age to the Byzantine Period (dalam bahasa English). Peeters. hlm. 494. JSTOR j.ctv1q26v1n.
- ^ F. F. Bruce (23 October 1984). The Epistles to the Colossians, to Philemon, and to the Ephesians. Wm. B. Eerdmans Publishing. ISBN 978-1-4674-2318-2. OCLC 1175669152.
- ^ cfr. https://italiana.esteri.it/italiana/sedi/missione-archeologica-italiana-a-hierapolis-di-frigia/
- ^ a b Scheffel, Richard L.; Wernet, Susan J., ed. (1980). Natural Wonders of the World. United States of America: Reader's Digest Association, Inc. hlm. 286. ISBN 978-0-89577-087-5.
- ^ a b D'Andria, Francesco (2017). "Hades ve Kybele Arasında Hierapolis Ploutonion'unda Yeni Arkeolojik Buluntular". Colloquium Anatolicum. 2017 (16): 239 – via DergiPark.
- ^ Nyquist, Anne. The Solitary Obelisk-The Significance of Cult in Hierapolis of Phrygia (Tesis MSc). Universitetet i Oslo. https://www.academia.edu/31755983.
- ^ D’Andria, Francesco (2019). Tsetskhladze, Gocha R., ed. Phrygia in Antiquity: From the Bronze Age to the Byzantine Period (dalam bahasa English). Peeters. hlm. 494–495. JSTOR j.ctv1q26v1n.
- ^ a b Piccardi, Luigi; Masse, W. Bruce (2007). Myth and Geology (dalam bahasa English). London: The Geological Society. hlm. 98. ISBN 9781862392168.
- ^ Rutherford, Ian (2007). "Trouble in Snake-Town: interpreting an oracle from Hierapolis-Pamukkale". Dalam Swain, Simon; Harrison, Stephen; Elsner, Jaś. Severan Culture (dalam bahasa English). Cambridge University Press. hlm. 450. ISBN 9780521859820.
- ^ Padfield.com. "Jewish Congregation in Hierapolis".
- ^ Kevin M. Miller (July 1985). "Apollo Lairbenos". Numen. 32 (1): 46–70. doi:10.1163/156852785X00157. JSTOR 3269962.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Giorgio Bejor. Hierapolis. Le statue. vol. 3, Roma, Giorgio Bretschneider, 1991. ISBN 8876890637.
- Francesco D'Andria. Hierapolis. Le sculture del teatro. I rilievi con i cicli di Apollo e Artemide. vol. 2, Roma, Giorgio Bretschneider, 1985. ISBN 8876890866.
- Grewe, Klaus (2009). "Die Reliefdarstellung einer antiken Steinsägemaschine aus Hierapolis in Phrygien und ihre Bedeutung für die Technikgeschichte. Internationale Konferenz 13.−16. Juni 2007 in Istanbul". Dalam Bachmann, Martin. Bautechnik im antiken und vorantiken Kleinasien (PDF). Byzas. 9. Istanbul: Ege Yayınları/Zero Prod. Ltd. hlm. 429–454. ISBN 978-975-8072-23-1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-05-11.
- Filippo Masino, Giorgio Sobrà, La frontescena severiana del Teatro di Hierapolis di Frigia. Architettura decorazione e maestranze, in Sebastiano Ramallo, Nicole Röring (eds.) La scaenae frons en la arquitectura teatral romana, Cartagena 2010. ISBN 9788483719954.
- Filippo Masino, Giorgio Sobrà, A monumental Altar of Hadrianic age at Hierapolis in Phrygia, in Trinidad Nogale Basarrate, Isabel Rodà I Llanza (eds.), Roma y Las Provincias. Modelo y Difusión, Roma 2011, Vol. I, 169–181.
- Filippo Masino, Giorgio Sobrà, Ricerche e interventi nel Teatro, in Francesco D'Andria, Maria Piera Caggia, Tommaso Ismaelli (ed.s), Hierapolis di Frigia V. Le attività delle campagne di scavo e restauro 2004–2006, Istanbul 2012, 207–233.
- Ritti, Tullia; Grewe, Klaus; Kessener, Paul (2007). "A Relief of a Water-powered Stone Saw Mill on a Sarcophagus at Hierapolis and its Implications". Journal of Roman Archaeology. 20. hlm. 138–163.
- Giorgio Sobrà, The analysis of the fragments from the scaenae frons of the Theatre at Hierapolis, in Filippo Masino. Giorgio Sobrà (eds.), Restoration and Management of Ancient Theatres in Turkey, Lecce 2012, 183–204. ISBN 978-88-6766-026-1.