Kelajuan terminal
Kelajuan terminal dari suatu objek yang jatuh adalah kelajuan ketika jumlah dari gaya hambat dan gaya apung setara dengan gaya gravitasi, sehingga percepatan benda menjadi nol.[1]
Pada kondisi awal, kecepatan benda berubah hingga pada suatu ketika gaya hambat akan setara dengan gaya gravitasi. Sebuah benda dengan kecepatan awal yang lebih tinggi dari kecepatan terminalnya (misal karena dilempar dari atas ke bawah), akan melambat hingga mencapai kecepatan terminal. Besar hambatan bergantung dimensi benda; benda dengan luas permukaan yang besar relatif terhadap massanya, misal parasut, akan memiliki kecepatan terminal yang lambat. Dibandingkan dengan peluru yang memiliki luas permukaan yang kecil relatif terhadap massanya.
Felix Baumgartner mampu mencapai kecepatan terminal 1357.6 km/jam pada Oktober 2012. Hal ini dikarenakan kepadatan udara yang sangat rendah di lokasi ketinggian tempat ia melakukan jatuh bebas sehingga menyebabkan gaya hambat atmosferik yang rendah. Dibandingkan dengan hewan tercepat di dunia, yaitu burung Alap-alap kawah yang mampu mencapai kecepatan 320 km/jam ketika bergerak jatuh bebas mengejar mangsanya.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Terminal Velocity". NASA Glenn Research Center. Diakses tanggal 2009-03-04.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Terminal Velocity - NASA site
- Onboard video of Space Shuttle Solid Rocket Boosters rapidly decelerating to terminal velocity on entry to the thicker atmosphere, from 2.900 mil per jam (Mach 3,8) at 5:15 in the video, to 220 mph at 6:45 when the parachutes are deployed 90 seconds later—NASA video and sound, @ io9.com.