[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Telomerase

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Maret 2023 16.51 oleh WanaraLima (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Telomerase adalah suatu enzim yang menambahkan urutan DNA berulang ("TTAGGG" pada semua vertebrata) di ujung 3' utas DNA pada bagian telomer, yaitu bagian ujung kromosom eukariota. Telomer mengandung bahan DNA rapat dan memberikan kestabilan pada kromosom. Enzim ini tergolong transkriptase balik (reverse transcriptase) yang membawa molekul RNA-nya sendiri, yang selanjutnya digunakan sebagai cetakan sewaktu mengulur telomer, yang memendek setiap siklus replikasi. Telomerase ditemukan oleh Carol W. Greider dan Elizabeth Blackburn pada 1985 pada siliata Tetrahymena.[1] Bersama dengan Jack W. Szostak, Greider dan Blackburn dianugerahi Penghargaan Nobel 2009 dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk temuan mereka ini.[2] Ada beberapa indikasi bahwa telomerase berasal dari retrovirus.[3]

Dalam penelitian terbaru, ilmuwan menemukan hubungan yang jelas antara manusia berumur 100 tahun dengan enzim hiperaktif yang bisa memperbaiki sel-sel. Peneliti mengatakan penemuan ini dapat digunakan untuk anti penuaan.

Manusia yang berumur 100 tahun atau lebih secara efektif memiliki mekanika tubuh yang terus menerus melakukan perbaikan fungsi tubuh agar bisa tetap bekerja. Dibandingkan dengan manusia normal yang sel-sel tubuhnya memiliki pusat kendali yang terkait dengan waktu.

Peneliti dari Albert Einstein College of Medicine di AS mempelajari sekelompok orang Yahudi Ashkenazi dan menemukan mereka yang hidup lama karena variasi mutan dari enzim telomerase.

Enzim ini bekerja untuk membangun kembali telomeres yang menutup setiap ujung sel kromosom yang bisa menghentikan terurainya enzim.

"Manusia yang panjang umur mampu mempertahankan panjang telomeres yang lebih baik," kata Youin Suh dari Yeshiva University seperti dilansir dari dailymail, Selasa (17/11/2009).

Semakin panjang telomeres, sel akan semakin terlindungi dan proses penuaan berjalan lebih lambat.

Dalam laporan di Proceedings of the National Academy of Sciences, peneliti mengatakan mereka mempelajari komunitas Yahudi Ashkenazi karena berkelompok sangat erat sehingga memudahkan untuk mengidentifikasi penyakit yang disebabkan perbedaan genetik.

Mereka terlihat sangat tua tetapi tetapi sangat sehat dengan rata-rata usia 97 tahun. Para manusia usia 100 tahun dan keturunannya memiliki gen mutan yang mempertahankan panjang telomeres di mana sel mereka membelah dari waktu ke waktu.

Ini berarti sebagian besar mereka terhindari dari penyakit yang berkaitan dengan usia seperti penyakit kardiovaskular (pembuluh darah) dan diabetes.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Greider, C.W. & Blackburn, E.H. (1985). "Identification of a specific telomere terminal transferase activity in Tetrahymena extracts". Cell. 43 (2 Pt 1): 405–413. doi:10.1016/0092-8674(85)90170-9. PMID 3907856. 
  2. ^ The Nobel Prize in Physiology or Medicine 2009
  3. ^ Witzany, G. (2008). "The Viral Origins of Telomeres and Telomerases and their Important Role in Eukaryogenesis and Genome Maintenance". Biosemiotics. 1: 191–206. doi:10.1007/s12304-008-9018-0. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Enzim Yang Bikin Muda Kembali Diarsipkan 2011-02-10 di Wayback Machine.