Telur mata lembu
Telur mata kerbau (jawi: تلور مات کرباو ) dipercayai merupakan kata khas untuk telur goreng yang diadaptasi daripada terjemahan bahasa Perancis (oeufs de buffle). Juga di Nusantara disebut "Telur mata kerbau" (Sumatera & Negeri Sembilan), "Telur mata sapi" (bahasa Indonesia). Telur mata lembu ialah hidangan telur (biasanya telur ayam) yang digoreng dengan minyak masak panas tanpa diaduk terlebih dahulu. Di Indonesia ia lebih dikenali sebagai telur ceplok.
Ciri-ciri penggorengan
suntingDi Amerika Utara, telur mata lembu memiliki beberapa etika menggoreng berdasarkan paras kematangan kuning telur sewaktu dihidangkan. Pelanggan restoran/premis makanan yang belum terbiasa mungkin bingung menjawab pertanyaan yang diajukan pelayan restoran, "How would you like your eggs?" (bagaimana anda menginginkan telur dimasak?)
- Over hard (Terlalu keras) atau hard (Keras) — telur digoreng bolak-balik sampai kuning telur menjadi matang.
- Over medium (Terlalu biasa) — telur digoreng bolak-balik sampai kuning telur tidak bergoyang-goyang lagi tapi masih setengah matang.
- Over easy (Terlalu mudah) atau disebut juga runny (cair) — telur dipecahkan di atas penggorengan dan dibalik sekali, tapi kuning telur masih setengah matang. Telur mata lembu seperti ini sering disebut sunny side down. Penduduk Maryland dan orang Pennsylvania Dutch menyebutnya sebagai dippy eggs atau dip eggs, sedangkan orang barat daya Pennsylvania menyebutnya sebagai treasure eggs.
- Sunny side up (Bahagian atas yang cerah) — telur digoreng tanpa dibalik, kuning telur masih encer di dalam. Seringkali minyak ditambahkan ke bahagian kuning telur agar tidak terlalu mentah, dikenali juga sebagai eggs up.
- Fried (Goreng) — telur digoreng bolak-balik sampai kedua sisi, kuning telur dipecahkan dan digoreng sampai kuning telur matang.