[go: up one dir, main page]

Pergi ke kandungan

Kabupaten Banyumas

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Kabupaten Banyumas
Kawasan tahap II
Cogan kata: Rarasing Rasa Wiwaraning Praja
Map
Peta
Ralat Lua pada baris 511 di Modul:Location_map: Tidak dapat cari takrifan peta lokasi yang ditentukan: "Modul:Peta lokasi/data/Indonesia Java" tidak wujud.
Koordinat: 7°37′S 109°21′E / 7.61°S 109.35°E / -7.61; 109.35
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaKota Purwokerto
Jumlah satuan pemerintahan
Senarai
  • Kecamatan: 27
  • Kelurahan: 331
Pentadbiran
 • BupatiDrs. H. Mardjoko
Keluasan
 • Jumlah1,329.02 km2 (513.14 batu persegi)
Penduduk
 ((2007) [1])
 • Jumlah1,752,846
Demografi
 • AgamaIslam 98,13%
Kristen 1,67%
- Protestan 1,05%
- Katolik 0,62%
Buddha 0,11%
Hindu 0,02%
Lainnya 0,07%[3]
Zon waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode telepon0281
DAURp. 835.991.326.000,-
Laman sesawangwww.banyumaskab.go.id
Kediaman resident Banyumas di tahun 1905
Sociëteit "De Harmonie" (klub untuk orang Belanda) di Banyumas (1900-1905)

Kabupaten Banyumas (bahasa Jawa Banyumasan: Hanacaraka ꦧ​ꦚꦸꦩ​ꦱ꧀​) merupakan sebuah kabupaten di Wilayah Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Purwokerto. Kabupaten ini bersempadan dengan Kabupaten Brebes di utara; Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen di timur, serta Kabupaten Cilacap di sebelah selatan dan barat. Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah terdapat di bahagian hujung utara wilayah kabupaten ini.

Kabupaten Banyumas merupakan sebahagian dari wilayah budaya Banyumasan, yang berkembang di bahagian barat Jawa Tengah. Bahasa yang dituturkan adalah bahasa Banyumasan, iaitu salah satu dialek bahasa Jawa yang cukup berbeza dengan dialek piawai bahasa Jawa ("dialek Mataraman") dan dijuluki "bahasa ngapak" kerana ciri istimewa bunyi /k/ yang dibaca penuh pada akhir kata (berbeza dengan dialek Mataraman yang dibaca sebagai glottal stop [ʔ]).

Sempadan-sempadan Kabupaten Banyumas adalah :

Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1,327.0 km2 atau setara dengan 132,759.56 ha, dengan keadaan wilayah antara daratan dan pegunungan dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman dan pekarangan, dan sebagian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis terletak di lereng Gunung Slamet sebelah selatan.

Bumi dan kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial karena terdapat pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air laut sekitar 3.400M dan masih aktif.

Keadaan cuaca dan iklim di Kabupaten Banyumas memiliki iklim tropis basah. Karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari pesisir pantai maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak. Namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir nampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4° C - 30,9° C.

Pembagian Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Banyumas terdiri atas 27 kecamatan, yang dibahagi lagi atas sejumlah 301 desa dan 30 kelurahan.

Ibukota Kabupaten Banyumas adalah Purwokerto, dimana meliputi kecamatan Purwokerto Barat, Purwokerto Timur, Purwokerto Selatan, dan Purwokerto Utara. Purwokerto dulunya merupakan Kota Administratif, namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya kota administratif, dan Purwokerto kembali menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Banyumas.

Di antara kota-kota kecamatan yang cukup signifikan di Kabupaten Banyumas adalah: Banyumas, Ajibarang, Wangon, Sokaraja, Buntu dan Sumpyuh .

Kepala Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]
  1. R. Djoko Kahiman, Adipati Warga Utama II (1582-1583)
  2. R. Ngabehi Merta Sura (1583-1600)
  3. R. Ngabehi Merta Sura II, Ngabehi Kalidethuk (1601 - 1620)
  4. R. Adipati Mertayuda I, Ngabehi Bawang (1620 - 1650)
  5. R. Tumenggung Mertayuda II, R.T Seda Masjid/RT. Yudanegara I (1650-1705)
  6. R. Tumenggung Suradipura (1705 - 1707)
  7. R. Tumenggung Yudanegara II, RT. Seda Pendapa (1745)
  8. R. Tumenggung Reksa Praja (1749)
  9. R. Tumenggung Yudanegara III (1755) kemudian diangkat menjadi Patih Sultan Yogyakarta dan bergelar Danureja I
  10. R. Tumenggung Yudanegara IV (1780)
  11. R. Tumenggung Tejakusuma, Tumenggung Keong (1788)
  12. R. Tumenggung Yudanegara V (1816)
  13. Kasepuhan : R. Adipati Cakrawedana (1816 - 1830) Kanoman : R. Adipati Brata Diningrat (RT. Martadireja)
  14. R.T. Martadireja II (1832 - 1882) kemudian pindah ke Purwokerto (Ajibarang)
  15. R. Adipati Cakranegara I (1832 - 1864)
  16. R. Adipati Cakranegara II (1864 - 1879)
  17. Kanjeng Pangeran Arya Martadiredja III (1879 - 1913)
  18. K.P.A.A. Ganda Subrata (1913 - 1933)
  19. R.T.A.A. Sujiman Gandasubrata (1933 - 1948)
  20. R.T. Sapangat Kartanegara (1948 - 1950)
  21. R. Moh. Kabul Purwodireja (1950 - 1953)
  22. RE. Budiman (1953 - 1957)
  23. M. Mirun Prawiradireja (30 Januari 1957 s/d 15 Desember 1957)
  24. R. Bayu Nuntoro (15 Desember 1957 - 1960)
  25. R. Subagyo (1960 - 1966)
  26. Letkol Inf. Soekarno Agung (1966 -1971)
  27. Kol. Inf. Pudjadi Jaring Bandayuda (1971 - 1978)
  28. Kol. Inf. RG. Rudjito (1978 - 1988)
  29. Kol. Inf. Djoko Sudantoko, S.Sos. (1988 - 1998)
  30. Kol. Art. HM. Aris Setiono, SH, S.IP (1998 - 2008)
  31. Drs.H.Mardjoko (2008 - 2013)
  32. Ir. Achmad Husein (2013 - "Sekarang")



Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Makanan khas dari Banyumas di antaranya adalah:

Batik Banyumasan

[sunting | sunting sumber]

Banyumas juga menghasilkan batik, walaupun tidak sehebat Solo, Yogyakarta dan Pekalongan. Batik Banyumas mempunyai keunikan kerana kedua-dua sisi muka dan belakang mempunyai kualiti yang hampir sama. Batik banyumas yang sekarang ini cukup terkenal adalah Batik produksi Pak Sugito dari Sokaraja. Selain itu sentra batik Banyumasan yang lengkap barada di jalan Mruyung di dalam kompleks alun-alun kota Banyumas. [4]

Tempat pelancongan

[sunting | sunting sumber]

Banyumas memiliki beberapa tempat pelancongan andalan, kebanyakan berbentuk keindahan alam seperti gua, air terjun dan wana pelancongan.

  1. ^ BPS Provinsi Jawa Tengah (Tabel 3.1.1) http://jateng.bps.go.id Diarkibkan 2010-12-04 di Wayback Machine
  2. ^ BPS Provinsi Jawa Tengah (Tabel 3.1.4 Population Density of Jawa Tengah by Regency/City 2006) http://jateng.bps.go.id Diarkibkan 2011-12-05 di Wayback Machine
  3. ^ "Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kabupaten Banyumas". www.sp2010.bps.go.id. Dicapai pada 31 Juli 2021. Check date values in: |accessdate= (bantuan)
  4. ^ "Batik Mruyung". Diarkibkan daripada yang asal pada 2011-05-29. Dicapai pada 2013-01-18.

Koderi, M. Banyumas Wisata dan Budaya. Purwokerto: Penerbit Metro, 1991.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Pautan luar

[sunting | sunting sumber]