[go: up one dir, main page]

Sofia W.D.

pemeran perempuan asal Indonesia
(Dialihkan dari Sofia WD)

Sofia (12 Oktober 1924 – 23 Juli 1986)[1] adalah pemeran, sutradara, produser dan penulis Indonesia.

Sofia W.D.
LahirSofia
(1924-10-12)12 Oktober 1924
Bandung, Hindia Belanda
Meninggal23 Juli 1986(1986-07-23) (umur 61)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Pekerjaan
Tahun aktif1948–1986
Suami/istri
Eddy Endang
(m. 1938⁠–⁠1947)
(m. 1961; meninggal 1986)
Anak3
IMDB: nm0907162 Allmovie: p533990 Modifica els identificadors a Wikidata

Kehidupan awal

sunting

Sofia, atau Sofi, lahir dari keluarga pedagang. Lahir di Bandung dari keluarga Apandi dan Sumirah, Sofia anak kedua dari empat bersaudara.

Setelah tamat HIS (1935) dan Darul Muta'allimin, ia bekerja pada sebuah perusahaan milik Jepang, seraya bergabung dengan grup sandiwara Irama Massa. Mulanya, Sofia hanya sebagai pembawa pesan perusahaan kepada penonton. Karena nasib baik, ia berhasil menjadi pemeran utama. Ternyata, pengalaman akting inilah yang kelak membawanya ke puncak karier.

Dalam usia 14 tahun ia menikah pertama kali dengan Eddy Endang, seorang kapten dari kesatuan Siliwangi. Sembilan tahun kemudian yakni tahun 1947, Kapten Eddy gugur dalam menjalankan tugas. Sofia kaya dengan berbagai pengalaman keras selama perjuangan kemerdekaan. Sofi turut mengambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan. Ia tergabung dalam kesatuan tentara FP (Field Preparation) berpangkat sersan mayor dan ikut bergerilya di daerah Limbangan di kaki Gunung Haruman, Jawa Barat.

Karier

sunting
 
Sofia W.D. pada tahun 1954

Awal karier

sunting

Ketika itu perusahaan film Wong Brother berusaha mencari pengganti Miss Rukiah, pujaan pecandu film Indonesia sebelum perang. Mereka menemukan istri S. Waldy, seorang pemain film yang kerap tampil sebagai pelawak. Wanita itu langsing, berwajah manis, tamatan HIS dan sekolah agama Darul Muta’allimin. Tapi yang lebih penting, ia punya pengalaman panggung. Maka jadilah ia melakukan debut dalam film “Airmata Mengalir di Tjitaroem” pada tahun 1948..

Puncak karier

sunting

Sejak saat itu, nama Sofia tak bisa lagi dilupakan penggemar film Indonesia, setidak-tidaknya untuk lebih 30 tahun berikutnya. Lahir di Bandung dari keluarga Apandi dan Sumirah, Sofia anak kedua dari empat bersaudara. Dalam usia 14 tahun ia menikah pertama kali dengan Eddy Endang, seorang kapten dari kesatuan Siliwangi. Sembilan tahun kemudian yakni tahun 1947, Kapten Eddy gugur dalam menjalankan tugas. Sofia kaya dengan berbagai pengalaman keras selama perjuangan kemerdekaan.

Membintangi hampir ratusan film Indonesia, Sofia terhitung cerdik. Selain main sebagai bintang, ia juga mempelajari teknik penyutradaraan, kamera dan penataan gambar. Kini ia tak hanya dikenal sebagai pemain, tetapi juga sutradara dan pimpinan produksi. Tahun 1960 ia pertama kali tampil sebagai sutradara dalam film “Badai Selatan”, produksi CV Ibu kota Film.

Sepuluh tahun kemudian berdiri Libra Film dengan produksi film pertamanya “Si Bego dari Muara Condet”. Skenario penyutradaraan dan pimpinan produksi berada di tangannya. Film “Badai Selatan” agaknya membawa ‘badai’ tersendiri dalam hidup Sofia. Di situ ia lebih akrab mengenal W.D Mochtar, seorang aktor asal Kalimantan Barat.

Sofia bercerai dari S. Waldy dan menikah dengan W.D Mochtar. Ternyata pengalaman di dunia film tak kalah serunya dibanding tahun-tahun bergerilya dulu. Ketika memerankan dukun dalam film “Dukun Beranak” tahun 1977, nyaris nyawanya melayang di pagut ular.

Tahun 1974, ia mendirikan PT Dirgahayu Jaya Film, yang terutama membuat film dokumentasi. Film “Melawan Badai” tahun 1974, film “Tanah Harapan” tahun 1976, film “Jangan Menangis Mama” tahun 1977 dan film “Christina” pada tahun 1977 merupakan produksi perusahaan film ini.

Kepenulisan

sunting

Dengan nama Gantini, sekitar 1950-1958 ia sering menulis cerpen dalam beberapa majalah dan koran. Kini dua dari empat skenarionya telah di filmkan yakni Si Bego dari Muara Condet dan Si Jampang Menumpas Naga Hitam.

Organisasi

sunting

Sofia W.D. aktif dalam Persatuan Artis film Indonesia (PARFI), sempat menjadi Bendahara I (1956-1970) dan Ketua Umum (1971-1974).

Kehidupan pribadi

sunting

Setelah menikah selama sembilan tahun dengan Kapten Eddy Endang (1938-1947), Sofia menikah dengan S. Waldy yang kemudian bercerai dan menikah dengan aktor asal Kalimantan Barat, W.D Mochtar (1961). Pernikahan ini berlangsung sampai akhir hayatnya. Ia memiliki tiga anak kandung.

Kematian

sunting

Sofia meninggal dunia di Rumah Sakit Cikini, Jakarta pada tanggal 23 Juli 1986 akibat tekanan darah tinggi yang menyebabkan pendarahan di otak. Sebelumnya, Sofia sedang menghadiri acara silaturahmi Lembaga Seni Tari, kemudian pingsan dan dibawa ke rumah sakit sampai akhirnya meninggal dunia. Film terakhir yang dibintanginya adalah Yang Kukuh dan Yang Runtuh sedangkan film terakhir yang disutradarainya adalah Bermain Drama. Sebagai veteran, ia dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Filmografi

sunting
Peran akting
Tahun Judul Peran Catatan
1948 Air Mata Mengalir di Tjitarum
1949 Bengawan Solo
1950 Bantam Minarsih
Pantai Bahagia Susilowati
Terang Bulan Juningsih
Tirtonadi
1952 Air Mata Pengantin Purnama Sari
1953 Bulan Purnama Putri Amidra
Dendang Sajang Halimah
Pandji Semirang Putri Tjandra Kirana
1954 Kali Brantas Sunarti
Wanita Adjaib
1955 Ratu Kentjana
Si Bongkok dari Borobudur
1956 Rini
1957 Biola
Konsepsi Ajah
Sedetik Lagi Ibu
Kunang-Kunang
Bintang Peladjar Ermina
1958 Bunga dan Samurai Ibu Eulis
Sesudah Subuh
Titi dan Tito
Wanita Indonesia
Gending Sriwidjaja
1959 Holokuba
1960 Sepiring Nasi
Tjita-Tjita Ajah Bu Slamet
1961 Di Lereng Gunung Kawi
Badja Membara Istri Budiman
1963 Di Balik Awan
1964 Penjesalan Ibu Martini
1966 Belaian Kasih
Tikungan Maut
Terpesona
1969 Karena Kasih
Laki-Laki Tak Bernama
1970 Bernafas dalam Lumpur
Noda Tak Berampun
Romansa
Samiun dan Dasima Hayati
1971 Air Mata Kekasih Ibu Natalia
Pengantin Remadja
Rakit Maria
Rina
1972 Mutiara dalam Lumpur
Anjing-Anjing Geladak
Bila Cinta Bersemi
Sisa-Sisa Laskar Pajang
Takkan Kulepaskan
1973 Kutukan Ibu
Lagu Untukmu
Bulan di Atas Kuburan Saudara Sahat
Bumi Makin Panas
Dimadu
Hatiku dalam Hatimu
Perempuan
Tabah Sampai Akhir
Timang-Timang Anakku Sayang Sofia
1974 Anak Bintang
Susana Ibu Nurdin
Ratapan Rintihan
Senyum dan Tangis
1975 Senja di Pantai Losari Ibu Nursiah
Max Havelaar
Rahasia Gadis
Malam Pengantin
1976 Dr. Firdaus
Bungalow di Lereng Bukit
Embun Pagi
Hanya Untukmu
1977 Badai Pasti Berlalu
Penasaran
Napsu Serakah Nenek
Secerah Senyum
Dukun Beranak
Christina
1978 Melati Hitam: Rayuan Gombal
Ya Allah Ampuni Dosaku
Godaan Siluman Perempuan Siluman perempuan
Binalnya Anak Muda
Sayang Sayangku Sayang
1979 Yuyun Pasien Rumah Sakit Jiwa
Anak-Anak Buangan
Gadis Kampus
Penangkal Ilmu Teluh
Di Ujung Malam
Milikku
Ach yang Benerrr...
Remaja Idaman
1980 Tiga Dara Mencari Cinta
Bukan Sandiwara
Usia 18 Nenek
Khana
Ratu Pantai Selatan
Busana dalam Mimpi
Perempuan dalam Pasungan Ibu Prawiro
1981 Merenda Hari Esok Ibu Hendra
Mistik: Punahnya Rahasia Ilmu Iblis Leak Ratu Leak
Ratu Ilmu Hitam Bu Kades
Amalia S.H.
Perawan-Perawan Ibu Anggi
Nila di Gaun Putih Nyonya Ismail
Kereta Api Terakhir
1982 Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI
Roro Mendut Ni Semongko
Perkawinan 83
Pak Sakerah
Buaya Putih
Di Balik Kelambu Ibu Martini
1983 Kadarwati
Lara Jonggrang
Budak Nafsu
1984 Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku
Untukmu Kuserahkan Segalanya
1985 Idola Remaja
Arie Hanggara Ibu Khadijah
Yang Kukuh yang Runtuh Ibu Mira
Peran non-akting
Tahun Judul Catatan
1954 Djakarta di Waktu Malam Juga sebagai penulis cerita
Senen Raja Sebagai penulis skenario
1960 Badai Selatan Sebagai sutradara; menjadi debut dalam penyutradaraan
1968 Djampang Mentjari Naga Hitam Sebagai penulis cerita
1970 Si Bego Menumpas Kutjing Hitam Sebagai penulis skenario dan produser
1971 Bengawan Solo Sebagai sutradara
Singa Betina dari Marunda
1974 Melawan Badai Sebagai produser dan sutradara
Melawan Badai
1976 Tanah Harapan
1977 Jangan Menangis Mama Sebagai sutradara
1982 Halimun
1986 Memburu Makelar Mayat Sebagai produser

Penghargaan dan nominasi

sunting
Tahun Penghargaan Kategori Karya Hasil Ref.
1973 Festival Film Indonesia 1973 Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Mutiara dalam Lumpur Menang

Pranala luar

sunting
  1. ^ "Artis Sofia W.D. Dalam Kenangan 1923–1986". Buana Minggu. 1986.