[go: up one dir, main page]

Perang Salib Keenam

Perang Salib pada abad ke-13

Perang Salib Keenam berawal pada tahun 1228 sebagai suatu upaya untuk mendapatkan kembali Yerusalem. Perang ini dimulai setelah kegagalan Perang Salib Kelima dan melibatkan sedikit sekali pertempuran yang sebenarnya. Manuver diplomatik Friedrich II, Kaisar Romawi Suci, menyebabkan Kerajaan Yerusalem kembali memperoleh sebagian kendali atas Yerusalem dalam hampir sepanjang lima belas tahun berikutnya (1229-39, 1241-44)[1] maupun atas daerah lainnya di Tanah Suci.

Friedrich II dan Kepausan

sunting

Friedrich II, Kaisar Romawi Suci, telah banyak melibatkan diri dalam Perang Salib Kelima, mengirimkan pasukan dari Jerman, namun ia gagal mendampingi pasukan tersebut secara langsung, walau ada dorongan dari Paus Honorius III dan kemudian Paus Gregorius IX, sebab ia diperlukan untuk mengkonsolidasikan posisinya di Jerman dan Italia sebelum ambil bagian dalam suatu perang salib. Bagaimanapun Friedrich kembali berjanji untuk ikut serta dalam perang salib setelah penobatannya sebagai kaisar pada tahun 1220 oleh Paus Honorius III. Pada tahun 1225 Friedrich menikahi Yolande dari Yerusalem (juga dikenal sebagai Isabelle), putri Jean dari Brienne (penguasa nominal Kerajaan Yerusalem) dan Maria dari Monferrato. Friedrich kini dapat mengklaim takhta kerajaan yang terpecah itu, dan memiliki alasan untuk berusaha memulihkannya. Pada tahun 1227, setelah penobatan Paus Gregorius IX, Friedrich dan pasukannya berlayar dari Brindisi, Italia, menuju Akko (kemudian menjadi ibu kota Kerajaan Yerusalem yang terpecah itu), tetapi adanya wabah memaksa Friedrich untuk kembali ke Italia. Paus Gregorius mengambil kesempatan ini untuk mengekskomunikasi Friedrich karena melanggar sumpahnya sebagai tentara salib, kendati hal ini dipandang hanya sebagai alasan sebab Friedrich selama bertahun-tahun telah berusaha untuk mengkonsolidasikan kekuasaan imperialisnya di Italia dengan mengorbankan kepausan.

Paus Gregorius menyatakan bahwa alasan dikeluarkannya sanksi ekskomunikasi tersebut adalah keengganan Friedrich untuk ikut serta dalam perang salib, dengan merujuk pada Perang Salib Kelima. Friedrich berupaya untuk melakukan negosiasi dengan sang paus, tetapi akhirnya memutuskan untuk mengabaikannya, dan berlayar ke Suriah pada tahun 1228 meskipun sedang diekskomunikasi, lalu tiba di Akko pada bulan September.

Referensi

sunting
Sumber
  • Cattaneo, Giulio (1992). Federico II di Svevia. Rome: Newton & Compton. 
Kutipan
  1. ^ Adrian J. Boas (2001). Jerusalem in the Time of the Crusades: Society, Landscape and Art in the Holy City Under Frankish Rule. London: Routledge. hlm. 1. ISBN 9780415230001. Diakses tanggal 12 September 2015.