[go: up one dir, main page]

Karet nitril, juga dikenal sebagai karet nitril butadiena, NBR, Buna-N, dan karet akrilonitril butadiena, adalah karet sintetis yang berasal dari akrilonitril (ACN) dan butadiena.[1] Nama dagang yang digunakan untuk jenis karet ini adalah Perbunan, Nipol, Krynac, dan Europrene. Karet jenis ini dapat bertahan dengan lebih baik terhadap minyak, bahan bakar, dan bahan kimia lainnya dibandingkan dengan jenis karet lainnya.

Karet nitril
Penanda
3DMet {{{3DMet}}}
ChemSpider
  • None
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

NBR digunakan dalam banyak industri. Misalnya, dalam industri otomotif dan penerbangan, NBR digunakan untuk membuat selang penanganan bahan bakar dan oli, segel, grommet, dan tangki bahan bakar yang dapat ditutup sendiri. Hal ini dikarenakan sifat tahan dan stabilitas NBR pada suhu dari -40 hingga 108°C.

NBR juga digunakan dalam industri jasa makanan, medis, dan nuklir untuk membuat sarung tangan pelindung. Ketahanan yang dimiliki NBR menjadikannya bahan yang berguna untuk sarung tangan laboratorium, pembersih, dan pemeriksaan sekali pakai. Karet nitril lebih tahan dibandingkan karet alam terhadap minyak dan asam, dan memiliki kekuatan yang unggul, namun memiliki fleksibilitas yang lebih rendah.

Selain itu, NBR juga digunakan untuk memproduksi barang-barang cetakan, alas kaki, perekat, penyegel, spons, busa yang diperluas, dan alas lantai.

Sejarah

sunting

NBR pertama dikembangkan pada tahun 1931 di BASF dan Bayer, yang saat itu merupakan bagian dari konglomerat kimia IG Farben. Produksi komersial pertama dimulai di Jerman pada tahun 1935.[2][3]

 
Pabrik IG Farben yang sedang dibangun. Pabrik ini berada sekitar 10 km dari Auschwitz. Gambar diambil pada tahun 1942

Buna-Werke adalah salah satu fasilitas yang digunakan untuk memproduksi NBR. Pabrik ini menggunakan tenaga kerja budak dan terletak di dekat Auschwitz dan dibiayai oleh IG Farben. Bahan baku yang digunakan untuk produksi berasal dari ladang batubara Polandia.[4]

Nama dagang dari NBR yang digunakan oleh BASF A.G. adalah karet Buna. Nama ini menjadi nama dagang NBR milik BASF hingga 1988.

Bahan baku dari NBR dapat berwarna kuning, jingga, atau merah, tergantung dari produsennya. Deformasi maksimal NBR sebelum putus adalah ≥300%. Selain itu, NBR memiliki kekuatan tarik ≥10 N/mm2 (10 MPa). NBR memiliki ketahanan yang baik terhadap minyak mineral, minyak nabati, benzena/bensin, asam encer biasa, dan basa.

Faktor penting dalam sifat NBR adalah rasio gugus akrilonitril terhadap gugus butadiena, yang disebut kandungan ACN. Kandungan ACN ini akan mempengaruhi sifat dari NBR. Semakin rendah kandungan ACN, semakin rendah suhu transisi gelas; dan semakin tinggi kandungan ACN, semakin baik ketahanan polimer terhadap pelarut nonpolar seperti minyak mineral, minyak nabati, benzena/bensin, asam encer biasa, dan basa.[5] Sebagian besar aplikasi yang memerlukan ketahanan pelarut dan fleksibilitas suhu rendah memerlukan kandungan ACN sebesar 33%.

Sifat Nilai
Penampilan Kuning, jingga, atau merah
Kekerasan, Shore A 30–90
Tegangan tarik ultimat 500–2.500 psi (3,45–17,24 MPa)
Pemanjangan setelah patah dalam % maksimal 600%.
Massa jenis maksimal 1,00 gram/cm3

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, Weinheim: Wiley-VCH, 2005, doi:10.1002/14356007.a23_239.pub5 
  2. ^ "History of the synthetic rubber industry". ICIS Explore. 2008-05-12. Diakses tanggal 2021-01-29. 
  3. ^ Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, Weinheim: Wiley-VCH, 2005, doi:10.1002/14356007.o23_o01 
  4. ^ John F. Ptak (23 September 2008). "Distinguishing Oświęcim (town), Auschwitz I, II, & III, and the Buna Werke". Ptak Science Books. Diakses tanggal 18 July 2014. 
  5. ^ "Acrylonitrile-butadiene rubber (NBR)" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-06-15. Diakses tanggal 2014-07-25.