[go: up one dir, main page]

Istana Versailles

Museum

Istana Versailles, atau hanya Versailles. yang dalam bahasa Prancis: Château de Versailles [ʃɑto d(ə) vɛʁsɑj] ( simak) adalah sebuah château di Versailles, Prancis yang menjadi bekas istana yang berlokasi di Versailles yang berjalak 19 kilometer arah barat dari Paris. Saat ini, istana ini dimiliki oleh Prancis di bawah manajemen Kementerian Budaya oleh Établissement public du château, du musée et du domaine national de Versailles of Versailles.

Istana dan Taman Versailles
Situs Warisan Dunia UNESCO
.
KriteriaBudaya: i, ii, vi
Nomor identifikasi83
Pengukuhan1979 (3)

Louis XIII membangun bangunan ini pertama kali sebagai pondok singgah perburuan pada tahun 1623 yang digantikan menjadi sebuah château kecil pada tahun 1631 sampai tahun 1634. Kemudian, Louis XIV memperluas bangunan ini menjadi istana dalam beberapa fase dari tahun 1661 hingga 1715. Bangunan yang menjadi lokasi favorit kedua raja ini pada tahun 1682 menjadi ibu kota secara de facto dari Prancis setelah pemindahan pusat pemerintahan dan kerajaan di Versailles. Kondisi tetap berlangsung di bawah kekuasaan Louis XV dan Louis XVI yang hanya melakukan perubahan terhadap interior istana. Akan tetapi, pada tahun 1789, keluarga kerjaan dan Ibukota Prancis pindah ke Paris. Selama periode Revolusi Prancis, istana ini ditinggalkan dan dikosongkan yang berakibat kepada penduduk sekitar istana yang terus berkurang.

Istana ini masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1979.

Sejarah

sunting
An engraving of Louis XIII's château as it appeared in 1652 
Gambar Istana Versailles sekitar tahun 1652 digambar oleh Jacques Gomboust

Louis XIII membangun sebuah pondok singgah untuk kegiatan berburunya pada tahun 1623 agar dia tidak menginap di penginapan setempat di atas sebuah bukit yang lokasi favorit tempatnya berburu.[1] [2]Tempat ini berlokasi 19 kilometer arah barat dari Paris[3] serta 16 km dari istana utamanya, Château de Saint-Germain-en-Laye yang baru dia tinggali pada tahun 1624.[4] Istana ini berada dekat dengan sebuah desa bernama Versailles,[a] yang merupakan hutan lahan basah yang para bawahan Louis XIII anggap sebagai tempat yang tidak layak untuk seorang raja ;[8]. Bahkan, salah satu dari bawahannya, yaitu François de Bassompierre menulis bahwa bangunan itu " tidak akan memunculkan kewibawaan bahkan untuk pria terhormat paling sederhana sekalipun".[9][10] Dari tahun 1631 hingga 1634, arsitek Philibert Le Roy mengganti pondok tersebut menjadi sebuah château,[11][12] yang melarang istri sekaligus ratunya, Ana dari Austria untuk menginap di sana from staying there overnight,[13][14] bahkan saat wabah cacar air melanda Saint-Germain-en-Laye pada tahun 1641 yang memaksa Louis XIII untuk pindah ke Versailles dengan Louis XIV yang saat itu berusia tiga tahun.[13][15]

Ketika Louis XIII meninggal pada tahun 1643, Ana menjadi wali penguasa dari Louis XIV.[16] Karena pusat kekuasaan pindah kembali ke Paris, bangunan ini terbengkalai dalam satu dekade.[17] Kepindahan kembali ke Paris ini menjadi lokasi Ana dan perdana menterinya, Jules Mazarin melanjutkan kebijakan moneter yang tidak populer dari Louis XII yang menyebabkan peristiwa Fronde. Fronde adalah pemberontakan berantai melawan otoritas kerajaan dari tahun 1648 hingga 1653 yang meliputi konflik antara Mazarin dan putri sedarah yang merupakan keluarga jauh dari Louis XIV atas pengaruh terhadap Louis XIV.[18] Sebagai akhir dari Fronde, Louis XIV mengambil keputusan untuk melakukan pemerintahannya secara independen.[19][20] Setelah kematian Mazarin pada tahun 1661,[21] Louis XIV mereformasi pemerintahannya dengan mengeluarkan ibu dan prince du sang,[20] sekaligus memindahkan pusat kekuasaanya kembali ke Saint-Germain-en-Laye.[22] Dia juga memerintahkan perluasan terhadap château yang berlokasi di Versailles ini menjadi istana.[13][4]

Catatan

sunting
  1. ^ Kata "Versailles" pertama kali digunakan pada tahun 1038[5] dari kata versail dalam Bahasa Prancis Kuno [6] yang diserap dari bahasa latin vertere;[7] yang keduanya bermakna tanah yang dibajak.[6][7]

Kutipan

sunting
  1. ^ Spaworth 2010, hlm. 3.
  2. ^ Andrew 2004, hlm. 333.
  3. ^ Spaworth 2010, hlm. 8.
  4. ^ a b Hoog, Simone (2003). Versailles (dalam bahasa Inggris). 1. Oxford University Press. doi:10.1093/gao/9781884446054.article.t089059. 
  5. ^ Guérard 1840, hlm. 125.
  6. ^ a b Jones 2018, hlm. 12.
  7. ^ a b Spaworth 2008, hlm. 1.
  8. ^ Jones 2018, hlm. 15.
  9. ^ Ayers 2004, hlm. 333.
  10. ^ Walton 1986, hlm. 53.
  11. ^ Jones 2018, hlm. 15–16.
  12. ^ Berger 1994, hlm. 53.
  13. ^ a b c Jones 2018, hlm. 16.
  14. ^ Spaworth 2008, hlm. 3.
  15. ^ "History". Palace of Versailles (dalam bahasa Inggris). 27 Maret 2016. Diakses tanggal 26 Mei 2022. 
  16. ^ Bohanan 2001, hlm. 58.
  17. ^ Jones 2018, hlm. 17.
  18. ^ Bohanan 2001, hlm. 58, 60, 66.
  19. ^ Spaworth 2008, hlm. 26.
  20. ^ a b Bohanan 2001, hlm. 66.
  21. ^ Berger 1994, hlm. 18.
  22. ^ Jones 2018, hlm. 25.

Daftar Pustaka

sunting

Pranala luar

sunting