Wajib belajar
Tampilan
Wajib belajar atau pendidikan wajib mengacu kepada masa pendidikan yang diwajibkan bagi semua orang dan diberlakukan oleh pemerintah. Pendidikan ini dapat dilakukan di sekolah terdaftar atau di tempat lain.
Wajib sekolah atau persekolahan wajib artinya orang tua wajib menyekolahkan anaknya ke sekolah tertentu.[1]
Perjanjian Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya mensyaratkan prinsip wajib belajar gratis dalam beberapa tahun yang wajar bagi semua orang.[2] Semua negara kecuali Butan, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Kota Vatikan mempunyai wajib belajar.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Buruh anak
- Pendidikan demokratis
- Sejarah pendidikan
- Peningkatan usia putus sekolah
- Sekolah negeri
- Tidak bersekolah
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Compulsory Education". New England Journal of Education. 1 (5): 52. 1875. JSTOR 44763565.
- ^ International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights, Article 14
Bacaan lanjut
[sunting | sunting sumber]- Coleman, J. S., et al. (1966). Equality of Educational Opportunity. Washington: U.S. Government Printing Office.
- Gardner, Richard (1871). An address on compulsory education: given before the Church of England School Teachers' Association for West Kent, February 11, 1871. Tonbridge: Richard Gardner.
- Paglayan, A. (2020). "The Non-Democratic Roots of Mass Education: Evidence from 200 Years." American Political Science Review.
- Van Horn Melton, J. (1988). Absolutism and the Eighteenth-Century Origins of Compulsory Schooling in Prussia and Austria Cambridge: Cambridge University Press.
- White, John (1876). "The Laws on Compulsory Education," The Fortnightly Review, Vol. XXV, pp. 897–918.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Wajib belajar.