Piala Super UEFA
Mulai digelar | 1972 (resmi sejak tahun 1973) |
---|---|
Wilayah | Eropa (UEFA) |
Jumlah tim | 2 |
Juara bertahan | Real Madrid (gelar keenam) |
Tim tersukses | Real Madrid (6 gelar) |
Situs web | Situs web resmi |
Piala Super UEFA 2024 |
Piala Super UEFA (bahasa Inggris: UEFA Super Cup) sejak tahun 1972 hingga 1994 bernama Piala Super Eropa (bahasa Inggris: European Super Cup) adalah pertandingan antar klub sepak bola Eropa yang diperebutkan oleh tim yang merupakan juara Liga Champions UEFA dan juara Liga Eropa UEFA. Sebelum musim 1999/2000, Piala Super UEFA selalu mempertemukan antara pemenang Liga Champions dengan pemenang Piala Winners UEFA.
Sejak tahun 1998 hingga 2012, Piala Super UEFA selalu dilaksanakan di Stadion Louis II, Monako sedangkan mulai tahun 2013 akan dilakukan pemilihan stadion penyelenggara oleh UEFA.
Real Madrid C.F. adalah juara bertahan setelah menang 2-0 atas Atalanta pada tahun 2024. Kemenangan tersebut membuat Real Madrid Menjadi Tim Tersukses di Piala Super UEFA dengan meraih 6 Gelar. Barcelona juga menjadi klub yang berhasil menyapu bersih semua pertandingan yang mereka ikuti, terakhir mereka menjuarai trofi tersebut pada tahun 2015 dan mereka hanya bermain 10 kali di kompetisi tersebut.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Penyelenggaraan kejuaraan ini awalnya diusulkan oleh seorang wartawan "De Telegraf" bernama Anton Witkamp, yang bertujuan untuk menentukan juara terbaik di Eropa dengan memepertemukan pemenang antara juara Piala Champions Eropa dengan Piala Winners Eropa.[1]
Pada tahun 1972, Witkamp mengusulkan ide tersebut ke van Praag yang saat itu menjadi presiden klub AFC Ajax, sebagai juara Piala Champions Eropa pada saat itu. Ide tersebut kemudian dibawa ke UEFA untuk menerima pengakuan resmi, namun usul tersebut ditolak oleh Artemio Franchi, selaku presiden UEFA pada saat itu, karena Rangers sebagai juara Piala Winners Eropa saat itu sedang dalam masa hukuman karena perilaku fansnya.
Pertandingan yang direncanakan tetap dilaksanakan, namun sebagai pertandingan tidak resmi dalam rangka merayakan Centenary of Rangers F.C.. Ajax memenangkan kejuaraan ini dengan mengalahkan Rangers dengan total agragat 6–3 setelah menang 3–1 di Ibrox Stadium dan menang dengan skor 3–2 di Olympisch Stadion. Meskipun tidak diakui secara resmi oleh UEFA, namun pertandingan ini tetap dianggap sebagai penyelenggaraan pertama Piala Super Eropa.
Meskipun penyelenggaraan tahun 1972 tidak diakui UEFA secara resmi namun UEFA melanjutkannya dengan menyelenggarakan pertandingan kedua atau yang pertama secara resmi pada tahun 1973 dengan mempertemukan Ajax dengan Milan yang dimenangkan oleh Ajax dengan skor agregat 6–1.
Meskipun pertandingan dengan format kandang tandang dilakukan hingga penyelenggaraan tahun 1997, namun pada beberapa pertandingan terpaksa dilaksanakan satu pertandingan karena alasan tertentu yang disepakati kedua klub yang bertanding. Bahkan pada tahun 1974, 1981 dan 1985, Piala Super tidak diselenggarakan sama sekali. Pada musim 1992–1993, Piala Champions Eropa mengubah namanya menjadi Liga Champions UEFA, disusul dengan Piala Winners Eropa yang menjadi Piala Winners UEFA pada musim 1994–1995 dan Piala Super Eropa menjadi Piala Super UEFA pada musim yang sama. Serta Piala UEFA yang menjadi Liga Eropa UEFA pada musim 2009–2010.
Setelah terjadinya penggabungan Piala Winners ke Piala UEFA pada tahun 1999, maka Piala Super UEFA 1999 menjadi penyelenggaraan terakhir yang mempertemukan antara juara Liga Champions dengan Piala Winners Eropa. Kemudian tahun 2000 menjadi pertemuan pertama antara juara Liga Champions UEFA dengan juara Piala UEFA.
Pada musim 2009–10, Piala UEFA diubah namanya menjadi UEFA Europa League dan pemenang kompetisi ini akan terus menghadapi pemenang Liga Champions di UEFA Super Cup.
Chelsea adalah klub pertama yang memperebutkan Piala Super sebagai pemegang ketiga penghargaan klub UEFA, setelah masuk sebagai pemegang Piala Winners 'Cup (1998), Liga Champions (2012), dan Liga Eropa (2013). Manchester United berbagi kehormatan ini pada tahun 2017 setelah kemenangan mereka di Liga Eropa, yang memenuhi syarat sebagai pemegang Piala Winners pada tahun 1991.
Setelah 15 tahun berturut turut diselenggarakan di Stade Louis II, Monaco sejak tahun 1998 hingga 2012, UEFA memutuskan sejak Piala Super UEFA 2013 akan diselenggarakan di tempat yang berbeda-beda (seperti penyelenggaraan final Liga Champions UEFA dan Liga Eropa UEFA).[2]
Acara
[sunting | sunting sumber]Kompetisi ini awalnya dimainkan dengan dua leg, satu di setiap stadion klub yang berpartisipasi, kecuali dalam keadaan luar biasa; misalnya pada tahun 1991 ketika Red Star Belgrade tidak diizinkan untuk memainkan leg di Yugoslavia karena perang yang sedang terjadi pada saat itu, jadi hanya kandang Manchester United saja yang dimainkan. Sejak 1998, Piala Super dimainkan sebagai pertandingan tunggal di tempat netral.[3] Antara 1998 dan 2012, Piala Super dimainkan di Stade Louis II di Monako. Sejak 2013 berbagai stadion telah digunakan.
Daftar tempat sejak 1998
[sunting | sunting sumber]- 1998–2012: Stade Louis II, Monako
- 2013: Eden Arena, Prague, Republik Ceko[4]
- 2014: Stadion Cardiff City, Cardiff, Wales[5]
- 2015: Boris Paichadze Dinamo Arena, Tbilisi, Georgia[5][6]
- 2016: Stadion Lerkendal, Trondheim, Norwegia[7]
- 2017: Philip II Arena, Skopje, Makedonia[8]
- 2018: A. Le Coq Arena, Tallinn, Estonia[9]
- 2019: Vodafone Park, Istanbul, Turki
- 2020: Estádio do Dragão, Porto, Portugal
- 2021: Windsor Park, Belfast, Irlandia Utara
- 2022: Stadion Olimpiade, Helsinki, Finlandia
- 2023: Stadion Karaiskakis, Pireaus, Yunani
- 2024
Trofi
[sunting | sunting sumber]Trofi Piala Super UEFA akan disimpan oleh UEFA selamanya. Sementara klub yang menjadi pemenang akan membawa pulang sebuah replika yang berukuran sama dengan yang asli. Tiga puluh medali emas disediakan untuk klub pemenang dan tiga puluh medali perak untuk klub runner up.[10]
Trofi Piala Super UEFA telah mengalami beberapa perubahan dalam sejarahnya, trofi pertama yang diterima Ajax berukuran besar, bahkan lebih besar dari trofi Piala Champions Eropa saat itu. Kemudian diganti dengan sebuah plakat dengan sebuah emblem UEFA yang terbuat dari emas. Setelah itu dibuat kembali trofi yang lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan trofi dari semua kompetisi eropa yang ada, dengan berat 5 kg dan tinggi 42,5 cm (Trofi Piala Champions Erpoa memiliki berat 8 kg dan Piala UEFA 15 kg). Untuk Model terbaru yang ada saat ini memiliki berat 12 kg dengan tinggi 58 cm.[11]
Sebuah klub yang mampu menjadi pemenang tiga kali berturut-turut atau lima kali secara keseluruhan, akan menerima trofi yang sama dengan yang asli dengan diberi catatan khusus. Hingga kini hanya Milan dan Barca saja yang mampu meraih total 5 kemenangan di kejuaraan ini.[12]
Sejak saat itu, Piala Super UEFA diperebutkan antara pemenang Liga Champions UEFA dan pemenang Piala UEFA. Piala Super 2000 adalah yang pertama diperebutkan oleh pemenang Piala UEFA. Galatasaray sebagai pemenang Piala UEFA 1999–2000 mengalahkan Real Madrid pemenang Liga Champions UEFA 1999–2000, dengan skor 2–1.
Pada musim 2009-10, Piala UEFA berganti nama menjadi Liga Eropa UEFA dan pemenang kompetisi ini akan terus menghadapi pemenang Liga Champions UEFA di Piala Super UEFA.
Pada 2013, Chelsea menjadi klub pertama yang memperebutkan Piala Super sebagai pemegang ketiga penghargaan klub UEFA, setelah masuk sebagai pemegang Piala Winners UEFA (1998), Liga Champions UEFA (2012), dan Liga Europa UEFA (2013). Manchester United berbagi kehormatan ini pada tahun 2017 setelah kemenangan mereka di Liga Europa UEFA, lolos sebagai pemegang Piala Winners pada tahun 1991.
Setelah 15 Piala Super berturut-turut dimainkan di Stade Louis II di Monako antara 1998 dan 2012, Piala Super sekarang dimainkan di berbagai stadion (mirip dengan final Liga Champions dan Liga Europa). Dimulai dengan edisi 2013, yang dimainkan di Stadion Eden di Praha, Republik Ceko.[7]
Mulai tahun 2014, tanggal Piala Super UEFA dipindahkan dari Jumat di akhir Agustus, hingga Selasa di pertengahan Agustus, menyusul penghapusan tanggal persahabatan internasional Agustus di Kalender Pertandingan Internasional FIFA yang baru.[8]
Pada tahun 2020, final Piala Super semula dijadwalkan untuk dimainkan di Estádio do Dragão di Porto Portugal pada 12 Agustus 2020.[9][10] Namun, setelah pandemi COVID-19 di Eropa menyebabkan penundaan final klub musim sebelumnya, Komite Eksekutif UEFA memilih untuk memberikan final Liga Champions yang dijadwalkan ulang kepada Portugal dan menunda pertandingan hingga 24 September 2020 dan memindahkan stadion ke Puskás Aréna Budapest.[11][12]
Menyusul diskusi dengan 55 asosiasi anggotanya pada 19 Agustus 2020.[13] Komite Eksekutif UEFA memutuskan pada 25 Agustus 2020 untuk menggunakan final sebagai pertandingan percontohan yang mengurangi jumlah penonton, hingga 30% dari kapasitas stadion, dapat diizinkan masuk, dan ini menjadi pertandingan resmi UEFA pertama yang memiliki penonton sejak kompetisi mereka dilanjutkan pada Agustus 2020.[14]
Aturan
[sunting | sunting sumber]Saat ini, aturan UEFA Super Cup yaitu pertandingan tunggal yang digelar di tempat yang netral. Pertandingan terdiri dari 2 babak selama 45 menit. Jika skor seimbang sampai akhir pertandingan (90 menit), dua babak tambahan selama 15 menit akan dimainkan. Jika masih belum ada pemenangnya dari dua babak tambahan tadi, di akhir babak kedua akan diadakan tendangan penalti untuk menentukan pemenangnya.
Pemain dari tiap tim berjumlah 23 pemain, 11 di antaranya akan memulai pertandingan sejak awal. Sisa pemain yang berjumlah 12 orang tadi, 3 di antaranya akan menjadi pemain pengganti selama pertandingan berlangsung. Pemain pengganti keempat diperbolehkan dalam pertandingan apabila pertandingan memasuki babak tambahan. Tiap tim mungkin dapat memakai atribut tim pertamanya (jersey). Jika atributnya sama dengan tim lawan, tim pemenang Europa League di tahun sebelumnya harus memakai alternatif atribut timnya. Jika sebuah klub menolak untuk bermain atau tidak dapat bermain, maka tim tersebut akan digantikan oleh tim yang berada di urutan selanjutnya pada kompetisi yang terkualifikasi. Jika lapangan pertandingan sampai saat pertandingan akan berlangsung dalam kondisi cuaca buruk, pertandingan akan digelar pada hari berikutnya.
Sponsor
[sunting | sunting sumber]Sponsor Piala Super UEFA adalah sama dengan sponsor untuk Liga Champions UEFA. Sponsor utama turnamen saat ini adalah[13]
- Banco Santander[14]
- Gazprom[15] (kontrak dihentikan atas Invasi Rusia ke Ukraina dan dijatuhkan sanksi dalam daftar sanksi Uni Eropa)
- Heineken[16]
- MasterCard[17]
- Nissan[18]
- PepsiCo[19]
- Oppo
- Sony Interactive Entertainment[20]
- Grup Expedia[21]
Adidas adalah sponsor sekunder dan perlengkapan pertandingan resmi bola dan seragam wasit, seperti yang mereka lakukan untuk semua kompetisi lainnya UEFA. Konami Pro Evolution Soccer juga sponsor sekunder sebagai Piala Super UEFA untuk video game resmi.
Rekor dan statistik
[sunting | sunting sumber]Pemenang
[sunting | sunting sumber]Menurut negara
[sunting | sunting sumber]Negara | Juara | Peringkat kedua | Total |
---|---|---|---|
Spanyol | 17 | 15 | 32 |
Inggris | 10 | 10 | 19 |
Italia | 9 | 5 | 14 |
Belgia | 3 | 0 | 3 |
Jerman [C] | 2 | 8 | 10 |
Belanda [B] | 2 | 3 | 5 |
Portugal | 1 | 3 | 4 |
Rusia | 1 | 1 | 2 |
Uni Soviet [D] | 1 | 1 | 2 |
Romania | 1 | 0 | 1 |
Skotlandia [B] | 1 | 0 | 1 |
Turki | 1 | 0 | 1 |
Prancis | 0 | 1 | 1 |
Ukraina | 0 | 1 | 1 |
Yugoslavia | 0 | 1 | 1 |
Total | 48 | 48 | 96 |
- Catatan
- A. ^ Tidak ada kompetisi yang diadakan pada tahun 1974, 1981, dan 1985.[1][22]
- B. ^ Tidak termasuk kompetisi pertama, 1972, tidak diorganisir atau diakui oleh UEFA sebagai gelar resmi.[1]
- C. ^ Termasuk klub Jerman Barat. Tidak ada klub dari Jerman Timur yang tampil di final.
- D. ^ Kedua penampilan final Soviet adalah oleh klub SSR Ukraina.
Rekor individu
[sunting | sunting sumber]- Kemenangan terbanyak oleh pemain: Paolo Maldini dan Dani Alves (masing-masing 4 kemenangan)[23]
- Final terbanyak oleh pemain: Paolo Maldini dan Dani Alves (masing-masing 5 final)[23]
- Kemenangan terbanyak oleh pelatih: Pep Guardiola dan Carlo Ancelotti (masing-masing 3 kemenangan)[23]
- Sebagian besar final oleh pelatih: Alex Ferguson (4 final)[24][25]
- Pencetak gol terbanyak sepanjang masa: Arie Haan, Oleg Blokhin, David Fairclough, Gerd Müller, Rob Rensenbrink, François Van Der Elst, Terry McDermott, Radamel Falcao, dan Lionel Messi (masing-masing 3 gol)[26][27]
- Satu-satunya pemain yang mencetak hat-trick di final di dua leg: Terry McDermott, melawan Hamburger SV pada 6 Desember 1977[28]
- Satu-satunya pemain yang mencetak hat-trick dalam satu final: Radamel Falcao, melawan Chelsea pada 31 Agustus 2012[29]
- Gol tercepat oleh pemain: Menit ke-1 (49 detik), Diego Costa, melawan Real Madrid pada 15 Agustus 2018[30]
- Hanya pemain yang dinobatkan sebagai man of the match lebih dari sekali: Lionel Messi (2009, 2015)[31][32]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Club competition winners do battle". UEFA. Diakses tanggal 2018-05-03.
- ^ Prague celebrates 2013 Super Cup honour
- ^ "UEFA Super Cup: Competition format". UEFA. 31 Agustus 2007. Diakses tanggal 8 Desember 2008.
- ^ "Wembley, Amsterdam ArenA, Prague get 2013 finals". UEFA.org. 16 Juni 2011.
- ^ a b "UEFA EURO 2020, UEFA Super Cup decisions". UEFA.org. Union of European Football Associations. 30 Juni 2012.
- ^ "Georgia's Dinamo Arena embraces UEFA Super Cup 2015". Agenda.ge. 5 Maret 2014.
- ^ "Milan to host 2016 UEFA Champions League final". UEFA.org. 18 September 2014.
- ^ "FYR Macedonia to host 2017 UEFA Super Cup". UEFA.com. 30 Juni 2015.
- ^ Tallinn to stage 2018 UEFA Super Cup
- ^ "Regulations of the UEFA Super Cup" (PDF). UEFA. March 2008. Diakses tanggal 12 December 2008.
- ^ "The trophy". UEFA. Diakses tanggal 2 August 2009.
- ^ "Regulations of the UEFA Super Cup 2009, Page 3, III Trophies and Medals, Article 4, Trophy" (PDF). UEFA. Diakses tanggal 2 August 2009.
- ^ "UEFA Champions League - UEFA.com". UEFA.com. Diakses tanggal 2 Juli 2015.
- ^ "Banco Santander to become UEFA Champions League Partner". UEFA.com. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ https://www.uefa.com/insideuefa/about-uefa/administration/marketing/news/newsid=2537210.html
- ^ "HEINEKEN extends UEFA club competition sponsorship". UEFA.com. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ Carp, Sam. "Uefa cashes in Mastercard renewal". SportsPro. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ "Nissan renews UEFA Champions League Partnership". UEFA.com. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ "PepsiCo renews UEFA Champions League Partnership". UEFA.com. UEFA. Diakses tanggal 12 Februari 2018.
- ^ "PlayStation® extends UEFA Champions League Partnership". UEFA.com. UEFA. Diakses tanggal 29 Mei 2018.
- ^ "Uefa Champions League checks in with Expedia". SportsPro. Diakses tanggal 15 Agustus 2018.
- ^ Woods, Tom (2015-11-14). "Everton FC: The forgotten game of the 1985/86 UEFA Super Cup". Liverpool Echo. Diakses tanggal 2018-05-04.
- ^ a b c UEFA.com. "Messi, Alves among Super Cup record-breakers". UEFA.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-14.
- ^ "Sir Alex Ferguson's UEFA Super Cup regret". manutd.com. 8 August 2017. Diakses tanggal 14 Agustus 2017.
- ^ "European Cups - Performances by Coach". rsssf.com. 10 August 2017. Diakses tanggal 14 Agustus 2017.
- ^ "Messi, Alves among Super Cup record-breakers". uefa.com. 11 August 2015. Diakses tanggal 14 Agustus 2017.
- ^ "UEFA-Supercup » All-time Topscorers » rank 1 - 50". worldfootball.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-26. Diakses tanggal 14 Agustus 2017.
- ^ FIFA.com (2012-09-05). "Prolific predators, droughts and a drubbing". FIFA.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-16. Diakses tanggal 2017-10-14.
- ^ "Radamel Falcao 21 things you should know". telegraph.co.uk.
- ^ "Costa sets UEFA Super Cup record with first minute goal against Real Madrid". Goal.com. 15 Agustus 2018. Diakses tanggal 16 Agustus 2018.
- ^ "Barcelona 1-0 Shakhtar Donetsk". RTE.ie (dalam bahasa Inggris). 2009-08-28. Diakses tanggal 2017-10-19.
- ^ "Barcelona 5-4 Sevilla (aet)". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). 2015-08-11. Diakses tanggal 2017-10-19.