Perjanjian codeshare
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (February 2009) |
Sebuah perjanjian codeshare, sering disingkat dengan codeshare, merupakan sebuah perjanjian bisnis penerbangan di mana dua maskapai berbagi penerbangan yang sama. Sebuah kursi dapat dibeli di satu maskapai penerbangan namun sebenarnya dioperasikan oleh maskapai rekanan di bawah nomor dan kode penerbangan yang berbeda. Istilah "code" mengacu kepada sistem identifikasi yang digunakan dalam jadwal penerbangan, umumnya merupakan dua karakter kode pengenalan maskapai dari IATA dan nomor penerbangan. Dalam hal ini, XX123, penerbangan 123 yang dioperasikan oleh maskapai XX, mungkin juga dijual oleh maskapai YY sebagai YY456 dan oleh ZZ sebagai ZZ9876. Hal ini memungkinkan akses yang lebih besar menuju berbagai kota melalui jaringan sebuah maskapai tanpa perlu menyediakan penerbangan tambahan, dan membuat jaringan lebih sederhana karena memungkinkan untuk memesan satu tiket untuk penerbangan dengan beberapa pesawat. Sebagian besar maskapai penerbangan besar di dunia melakukan kerjasama codeshare dengan maskapai penerbangan lain dan codeshare menjadi bagian utama dalam aliansi maskapai penerbangan.
Di bawah sebuah perjanjian codeshare, maskapai yang sebenarnya mengoperasikan penerbangan (yang menyediakan pesawat, awak pesawat, dan layanan penanganan darat) disebut sebagai maskapai operator. Perusahaan yang menjual tiket untuk namun tidak mengoperasikannya disebut maskapai penjual.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1967, Richard A. Henson bergabung dengan pendahulu US Airways, Allegheny Airlines, dalam perjanjian codeshare pertama di AS.[1] Istilah "code sharing" atau "codeshare" pertama disebutkan pada tahun 1989 oleh Qantas dan American Airlines (Financial Review—21 November 1989), dan pada tahun 1990 dua firma tersebut menyediakan penerbangan codeshare pertama mereka antara kota domestik Amerika dengan kota di Australia. Code sharing menjadi sangat populer dalam dunia maskapai penrbangan sejak saat itu, terutama saat kelahiran aliansi maskapai penerbangan besar, yang juga melakukan perjanjian codeshare dan program frequent flyer secara ekstensif.
Alasan dan keuntungan
[sunting | sunting sumber]Di bawah sebuah perjanjian codeshare, maskapai penerbangan peserta dapat menampilkan nomor penerbangan tertentu untuk alasan sebagai berikut:
Bagi penumpang
[sunting | sunting sumber]- Penerbangan bersambung – Sistem ini memungkinkan jalur yang lebih jelas bagi pelanggan, memungkinkan mereka melakukan perjalanan dari titik A menuju C melalui titik B dengan menggunakan satu kode maskapai, daripada melakukan pemesanan dari A ke B dengan satu kode, dan dari B ke C dengan kode lainnya. Hal ini merupakan penambahan yang rumit karena maskapai yang bekerja sama harus menyesuaikan jadwal dan melakukan koordinasi penanganan bagasi, yang membuat waktu transfer antar pesawat lebih singkat.
- Pembagian tanggung jawab antar maskapai – Saat terbang menuju dua kota tanpa koneksi langsung dari satu maskapai, penumpang dapat memilih penerbangan codeshare atau membeli tiket secara terpisah. Jika penerbangan bukan penerbangan codeshare, maskapai kedua tidak punya tanggung jawab jika penumpang melewatkan penerbangan kedua akibat keterlambatan penerbangan pertama. Di bawah penerbangan codeshared, maskapai kedua tidak dapat melakukan hal tersebut karena penerbangan kedua akan ikut tertunda jika penerbangan pertama tertunda.
Bagi maskapai penerbangan
[sunting | sunting sumber]- Penerbangan dari dua maskapai yang terbang dalam rute yang sama – hal ini memungkinkan peningkatan frekuensi penerbangan bagi satu maskapai
- pemberian layanan menuju pasar kosong – Hal ini memungkinkan sebuah maskapai yang tidak mengoperasikan pesawat ke rute tertentu untuk menampilkan rute tersebut ke kota tujuan mereka dalam nomor penerbangan mereka sendiri.
- Jika sebuah maskapai mengorbankan kapasitasnya untuk dipakai maskapai lainnya sebagai rekanan, biaya operasi kapasitas tersebut akan dianggap bernilai nol[butuh rujukan].
Permasalahan
[sunting | sunting sumber]Dalam sistem distribusi global, seperti Amadeus, Galileo, Worldspan, atau Sabre, metode ini akan memberikan detail penerbangan yang sama, tetapi dalam nomor penerbangan yang berbeda, memaksa penerbangan non codeshare diletakkan di halaman berikutnya, di mana mungkin dilewatkan oleh penumpang yang membutuhkan informasi penerbangan tersebut.
Sebagian besar kompetisi dalam industri penerbangan melibatkan strategi penjualan tiket penerbangan (juga disebut sebagai "pemesanan kursi") (manajemen pendapatan, variasi harga, dan marketing global). Sebagian besar penumpang dan agen perjalanan lebih suka penerbangan dengan hubungan langsung, yang dapat dicapai dengan codeshare. Sistem pemesanan komputer juga sering tidak membedakan antara penerbangan langsung dan penerbangan codeshare dan menampilkan keduanya sebelum memunculkan informasi bahwa penerbangan tersebut dioperasikan oleh maskapai penerbangan lain.
Kritik telah diberikan kepada sistem codeshare oleh organisasi perlindungan konsumen dan departemen perdagangan nasional karena dianggap membingungkan dan tidak transparan kepada penumpang.[2]
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Article on prospect of codesharing between North American rail and airline connections Diarsipkan 2004-04-17 di Wayback Machine.