[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Surah Maryam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Surah ke-19
يوسف,
Maryam

Maryam
KlasifikasiMakkiyah
JuzJuz 16
Jumlah ruku6 ruku
Jumlah ayat98 ayat
Jumlah ayat sajdahAyat 58
← Al-Kahf
Ta Ha →

Surah Maryam (bahasa Arab: مريم, Maryam, "Maryam") adalah surah ke-19 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 98 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat dia hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surah Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.

Surah ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam (atau Maria dalam agama Kristen), ibu dari Nabi Isa AS. Surah ini menceritakan kelahiran yang ajaib, di mana Ia melahirkan Isa AS sedang ia sebelumnya belum pernah digauli oleh seorang laki-laki. Kelahiran Isa AS tanpa ayah, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah SWT. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surah ini, diawali dengan kisah kejadian ajaib lainnya, yaitu dikabulkannya doa nabi Zakaria AS oleh Allah SWT, di mana ia ingin dianugerahi seorang putra sebagai pewaris dan penerus cita-cita dan kepercayaannya, sedang usianya sudah sangat tua

Ringkasan pokok-pokok surat.

Kisah Nabi Zakaria dan Nabi Yahya (1-15)

· Sebab Zakaria berdoa memohon keturunan (1-6).

· Terkabulnya doa Zakaria sebagai bukti kekuasaan Allah (7-11).

· Pengangkatan Yahya sebagai Nabi dan karateristik keutamaanya (12-15).

Kisah Maryam dan Nabi Isa (16-40)

· Kehamilan Maryam tanpa sentuhan seorang laki-laki (16-22).

· Kelahiran Nabi Isa (23-26).

· Tuduhan terhadap Maryam dan pembelaan Nabi Isa kepada ibunya (27-36).

· Pertentangan pendapat tentang Isa (37-40).

Kisah Nabi Ibrahim dengan bapaknya (41-50)

Kisah beberapa Nabi yang lain (51-65).

Adzab bagi orang-orang yang menentang para Nabi dan pahala bagi orang-orang yang mentaatinya (66-87).

Kepalsuan ajaran bahwa Rabb mempunyai anak (88-98).

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

  • Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad, Sebuah pelajaran tentang Kasih Tuhanmu terhadap hambaNya, Zakaria, tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang halus; ia berkata: "Wahai Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah serta kepalaku telah dipenuhi uban namun aku belum pernah menyesal untuk berdoa kepada Engkau; Wahai Tuhanku, sungguh aku mengkhawatirkan kaum keluarga sepeninggal diriku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, kiranya anugerahilah aku seorang penerus dari sisiMu, seorang yang mewarisi diriku sebagai keluarga Ya’qub; Wahai Tuhanku, jadikan ia seorang yang berkenan."
    :"Wahai Zakaria, sungguh Kami menggembirakan dirimu tentang seorang anak laki-laki yang bernama Yahya, yang belum pernah ada seorang pun yang memiliki nama serupa dengan anak itu." ia berkata: "Wahai Tuhanku, mungkinkah diberikan seorang anak untuk diriku, sementara istriku mandul dan aku telah mencapai keadaan yang sangat tua?" Diserukan: "Tentu saja; Tuhanmu yang berfirman "ini merupakan perkara mutlak bagi DiriKu; maka ketahuilah, sebelumnya Akulah yang menciptakan dirimu ketika kamu belum berwujud sama sekali"
    ia berkata: "Wahai Tuhanku, berilah aku suatu pertanda" Diserukan: "Bukti pertanda untuk dirimu ialah bahwa kamu takkan berbicara dengan manusia selama tiga malam, walaupun dalam keadaan sehat" kemudian ia keluar dari mihrab menghadap kaumnya lalu ia memberi isyarat kepada mereka; supaya memuja-muji Allah di waktu pagi serta petang; Wahai Yahya, terimalah Al-Kitab secara utuh" dan Kamilah yang mengaruniakan Hikmah pada dirinya sewaktu masih muda, serta belas kasihan dari sisi Kami maupun ibadah pemurnian; ia merupakan orang yang bertekun juga seorang yang berbakti terhadap kedua orang tuanya, serta ia bukan orang angkuh yang durhaka;
    kesejahteraan untuk dirinya pada hari ia dilahirkan, serta pada hari ia wafat, serta pada hari ia dibangkitkan hidup. (Ayat:1-15)
  • Dan jelaskan riwayat Maryam dalam Al-Kitab; tatkala ia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di Timur; maka perempuan itu mengenakan kain penutup terhadap mereka; lalu Kami mengutus Roh Kami menemui perempuan itu maka sosok tersebut tampak bagi perempuan itu sebagai seorang lelaki yang gagah;
    perempuan itu berkata: "Sungguh aku berlindung kepada Yang Maha Pengasih terhadap dirimu apabila kamu seorang yang bertakwa" ia berkata: "Sungguh aku adalah Utusan Tuhanmu, yang menghiburkan dirimu tentang seorang anak lelaki yang murni" perempuan itu berkata: "Mungkinkah ada untuk diriku seorang anak laki-laki sedangkan tidak pernah ada seorang laki-laki pun yang menjamah diriku, serta aku bukan seorang pezina?" ia berkata: "Tentu saja, Tuhanmu yang berfirman: "Hal itu merupakan perkara mutlak bagi DiriKu" juga supaya menjadi pertanda untuk umat manusia, juga sebagai Kasih dari Kami serta sebuah Ketetapan yang telah ditakdirkan" maka perempuan itu mengandung, lalu ia menjauhkan diri menuju tempat terpencil tatkala derita bersalin memaksa dirinya bersandar pada pangkal pohon kurma, perempuan itu berkata: "Alangkah baik kiranya aku mati sebelum ini sehingga aku telah menjadi sesuatu yang dilupakan sama sekali" maka terdapat suara yang memanggil dari bawah: "Janganlah kamu berdukacita; sebab Tuhanmu telah menyediakan anak sungai di bawah dirimu dan goncangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu niscaya pohon itu akan menggugurkan buah-buah kurma yang matang untuk dirimu, lalu makanlah, minumlah serta bergembiralah!; apabila kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Bahwasanya aku memiliki nazar berpuasa untuk Yang Maha Pengasih oleh sebab itu aku takkan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini". (Ayat:16-26)
  • Seketika perempuan itu membawa anak itu kepada kaumnya; sambil ditimang; kaumnya mengatakan: "Wahai Maryam, betapa mengejutkan hal yang telah kamu perbuat itu! Wahai saudara perempuan Harun, ayahmu bukanlah seorang penjahat serta ibumu bukanlah seorang pezina,"
    maka Maryam memperlihatkan anak itu; mereka berkata: "Bagaimanakah kami bicara dengan bayi yang masih ditimang?" anak itu berucap: "Sungguh aku adalah seorang hamba Allah, Dialah yang menyampaikan Al-Kitab kepada diriku dan Dialah yang menjadikan aku seorang nabi, serta Dialah yang menjadikan diriku terberkati dimanapun aku berada, serta Dialah yang memerintahkan diriku untuk shalat serta zakat seumur hidupku; juga supaya berbakti kepada ibuku, serta supaya tidak menjadikan diriku seorang yang angkuh maupun jahat; serta kesejahteraan atas diriku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku mati maupun pada hari ketika aku dibangkitkan hidup." demikianlah Isa, putra Maryam; dalam pernyataan yang sebenarnya, perkara yang mereka perdebatkan.: "Bahwasanya Allah tidak beranak, Dipermuliakanlah Dia; sekiranya Dia menghendaki sesuatu; Dia hanya berfirman tentang itu: "Jadi!" maka terjadi;
    bahwasanya Allah adalah Tuhanku maupun Tuhan kalian, maka sembahIah Dia, Inilah Jalan Lurus" kemudian aliran-aliran di antara mereka saling berselisih; maka celakalah orang-orang kafir ketika menghadapi Hari yang mengguncangkan pendengaran mereka maupun penglihatan mereka ketika mereka menghadap Kami; bahwa golongan yang sewenang-wenang pada hari itu berada dalam kesesatan yang jelas, oleh karena itu peringatkan mereka tentang Hari Kesesakan ketika sebuah Ketetapan terlaksana; sedang mereka itu dalam kelalaian serta mereka itu tidak beriman.
    Sungguh Kamilah yang mewarisi bumi beserta apapun yang padanya serta hanya kepada Kami, mereka berpulang. (Ayat:27-40)
  • Dan jelaskan riwayat Ibrahim dalam Al-Kitab, sungguh ia adalah seorang yang benar, seorang Nabi; tatkala ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapakah kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, serta tidak melihat maupun tidak berjasa sedikitpun untuk dirimu?
    Wahai bapakku, sungguh telah tersampaikan kepada diriku sebagian Ilmu yang tidak hadir kepada dirimu, oleh sebab itu, ikutilah aku niscaya aku akan membimbing dirimu menuju Jalan Lurus;
    Wahai bapakku, jangan menyembah setan sebab setan itu memberontak terhadap Yang Maha Pengasih;
    Wahai bapakku, aku sungguh khawatir apabila kamu ditimpa malapetaka dari Yang Maha Pengasih akibat kamu berkawan dengan setan"
    sang bapak mengatakan: "Bencikah kamu terhadap sembahan-sembahanku, wahai Ibrahim? jika kamu tidak menghentikan hal itu tentulah aku akan merajam dirimu, maka menjauhlah terhadap diriku selama mungkin"
    ia berkata: "kesejahteraan untuk dirimu, aku akan memohon pengampunan untuk dirimu kepada Tuhanku; sungguh Dia sangat mempedulikan diriku, serta aku akan menjauhkan diri terhadap diri kalian maupun hal-hal yang kalian seru selain Allah, sungguh aku akan berdoa kepada Tuhanku; kiranya aku takkan menyesal untuk berdoa kepada Tuhanku" tatkala Ibrahim telah menjauhkan diri terhadap kaum itu serta hal-hal yang kaum itu sembah selain Allah, maka Kami anugerahkan Ishaq juga Ya’qub untuk ia; bahwa masing-masing Kami jadikan seorang nabi, serta Kami anugerahi sebagian Kasih Kami untuk mereka, serta Kami jadikan mereka sebagai buah tutur yang disegani, dipermuliakan. (Ayat:41-50)
  • Dan kisahkan riwayat Musa dalam Al-Kitab; bahwasanya ia adalah seorang yang terpilih serta seorang Utusan, seorang Nabi; bahwa Kami telah memanggil ia dari sisi kanan sebuah Gunung serta telah mendekatkan dirinya kepada Kami melalui keajaiban; serta Kami telah menganugerahkan sebagian Kasih Kami untuk dirinya, bahwa saudaranya, Harun merupakan seorang nabi. (Ayat:51-53)
  • Dan kisahkan riwayat Ismail dalam Al-Kitab; bahwasanya ia adalah seorang yang menepati janjinya, serta ia merupakan seorang Utusan, seorang nabi; ia menyuruh keluarganya untuk shalat serta zakat, sungguh ia adalah seorang yang berkenan di sisi Tuhannya. (Ayat:54-55)
  • Dan kisahkan riwayat Idris dalam Al-Kitab; bahwasanya ia adalah seorang yang benar, seorang nabi; bahwa Kami telah mengangkat dirinya pada kedudukan yang terhormat. (Ayat:56-57)
  • Mereka itulah orang-orang yang dimuliakan oleh Allah, kalangan nabi dari keturunan Adam juga golongan yang Kami angkut bersama Nuh, beserta kalangan keturunan Ibrahim beserta Israel, serta orang-orang yang telah Kami bimbing serta orang-orang yang telah Kami pilih; apabila disampaikan ayat-ayat Yang Maha Pengasih kepada mereka maka mereka merendah diri dengan tunduk seraya terharu;
    kemudian golongan yang mewarisi sebagai pengganti kalangan ini merupakan generasi penerus yang menyia-nyiakan shalat, serta menuruti kecenderungan diri sendiri, kelak mereka itu mendapati kesengsaraan terkecuali golongan bertaubat yang beriman serta memperbuat kebajikan, maka golongan itulah yang akan masuk Surga, bahwa golongan itu takkan dicurangi sedikitpun; Surga 'Adn telah dijanjikan secara ghaib oleh Yang Maha Pengasih untuk hamba-hambaNya; sungguh janji Allah pasti terlaksana, bahwa golongan itu tidak mendengar ocehan disana melainkan ucapan salam; disediakan karunia untuk golongan itu disana setiap pagi maupun petang; Itulah Surga yang Kami wariskan untuk hamba-hamba Kami yang menjaga diri. (Ayat:58-63)
  • Dan tidaklah kami hadir, terkecuali atas perintah Tuhanmu; terdapat KewenanganNya tentang segala yang di hadapan kami maupun yang di belakang kami beserta yang di antara keduanya;
    sungguh Tuhanmu tidaklah lalai, Tuhannya langit beserta bumi maupun yang berada di antara keduanya; maka sembahlah Dia serta bertekunlah dalam beribadah untuk Dia, maka apakah kamu menganggap ada yang setara dengan Dia? (Ayat:64-65)
  • Dan manusia mengatakan: "Betulkah ketika aku telah mati kemudian aku benar-benar akan dibangkitkan hidup?" tidakkah orang itu sadar bahwa dahulu Kamilah yang menciptakan diri orang itu, ketika orang itu tidak berwujud sama sekali? (Ayat:66-67)
  • Demi Tuhanmu, kelak pasti Kami himpunkan mereka beserta para setan kemudian Kami tempatkan mereka mengitari Jahannam dalam keadaan tunduk diri; kemudian Kami akan menyeret tiap golongan dari mereka yang sangat membangkang terhadap Yang Maha Pengasih; sebab Kami benar-benar mengetahui tentang orang-orang yang pantas dari mereka untuk dicampakkan ke tempat itu; bahwa tiada seorang pun dari kalian melainkan mendatangi tempat itu, serta perkara demikian bagi Tuhanmu merupakan sebuah Ketetapan yang mutlak, kemudian Kamilah yang akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa, sedangkan Kami abaikan golongan yang berlaku sewenang-wenang berada di tempat itu dalam keadaan tertunduk. (Ayat:68-72)
  • Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas niscaya orang-orang yang kafir mengatakan kepada orang-orang yang beriman: "Manakah di antara kedua golongan ini yang lebih baik dalam hal kediaman maupun lebih indah dalam hal tempat pertemuan?" betapa banyak generasi yang telah Kami punahkan sebelum mereka, padahal mereka itu lebih baik dalam hal kemakmuran bahkan sangat menakjubkan; Katakanlah: "Barangsiapa yang berkeras dalam penyimpangan, maka Yang Maha Pengasih membiarkan kesesatan orang-orang itu, sampai orang-orang itu menyaksikan sendiri perkara yang diancamkan kepada orang-orang itu, baik malapetaka maupun Kemestian; sehingga mereka akan mengetahui siapa yang lebih hina kedudukannya serta yang lebih lemah pasukannya"
    sedangkan Allah yang akan menambah Bimbingan untuk mereka yang telah terbimbing; serta bertahan selamanya kebajikan-kebajikan dengan balasan yang lebih baik di sisi Tuhanmu, juga lebih baik kesudahannya. (Ayat:73-76)
  • Maka apakah kamu memperhatikan orang yang mengingkar terhadap ayat-ayat Kami terlebih orang itu mengatakan: "aku pasti akan diberi harta benda beserta anak-anak"; adakah orang itu menelaah perkara yang ghaib ataukah orang itu telah mendapat jaminan di sisi Yang Maha Pengasih? tidak demikian, Kami akan menulis perkara yang orang itu katakan, bahwa Kami benar-benar akan menimpakan Malapetaka terhadap dirinya, serta Kami akan mencatat yang orang itu katakan sehingga kelak orang itu hanya seorang diri menghadap kepada Kami. (Ayat:77-80)
  • Dan orang-orang yang telah menjadikan sembahan-sembahan selain Allah, berbagai sembahan itu diagungkan oleh orang-orang itu, namun kelak sembahan-sembahan itu akan mengingkari penyembahan terhadap mereka, dan mereka itu akan menjadi musuh terhadap orang-orang itu. (Ayat:81-82)
  • Tidakkah kamu memperhatikan bahwasanya Kami telah mengirim para setan kepada golongan yang kafir untuk menghasut mereka bertindak melampaui batas? maka janganlah kamu terbebani terhadap mereka itu sebab Kami memperhitungkan mereka secara teliti. (Ayat:83-84)
  • Suatu Hari ketika Kami menghimpunkan kalangan yang bertaqwa kepada Yang Maha Pengasih sebagai golongan yang terhormat, sedangkan Kami akan mendesak golongan berdosa menuju Jahannam dalam keadaan dahaga; golongan itu tidak kuasa untuk mendapat perantaraan kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Yang Maha Pengasih. (Ayat:85-87)
  • Dan mereka berkata: "Yang Maha Pengasih beranak" sungguh kalian itu telah menyatakan perkara yang sangat keji, langit hampir saja berguncang disebabkan ucapan itu, bumi terbelah serta gunung-gunung runtuh, akibat orang-orang itu mendakwakan Yang Maha Pengasih beranak; sebab tidak pantas bagi Yang Maha Pengasih beranak, tiada satupun yang di langit maupun yang di bumi kecuali mereka akan menghadap kepada Yang Maha Pengasih sebagai hamba;
    bahwasanya Dialah yang memelihara mereka serta yang memperhitungkan mereka secara tepat, serta masing-masing dari mereka akan menghadap seorang diri kepada Dia pada Hari Kebangkitan. (Ayat:88-95)
  • Sungguh orang-orang yang beriman serta memperbuat berbagai kebajikan; kelak Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa ketentraman untuk mereka; maka sungguh telah Kami permudah hal demikian mempergunakan jenis bahasamu, supaya kamu dapat menggembirakan golongan yang bertaqwa mempergunakan ini, dan supaya kamu memperingatkan kaum yang membangkang mempergunakan ini pula;
    bahwa betapa banyak generasi yang telah Kami punahkan sebelum mereka, lalu adakah kamu mendapati seorang pun dari mereka ataupun kamu dengar rintihan mereka? (Ayat:96-98)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]


Surah Sebelumnya:
Surah Al-Kahf
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Ta Ha
Surah 19