Stasiun Merakurak
Stasiun Merakurak
| ||
---|---|---|
Lokasi |
| |
Koordinat | 6°52′48.162″S 111°59′8.830″E / 6.88004500°S 111.98578611°E | |
Operator | ||
Letak | ||
Layanan | Tidak ada layanan. | |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Informasi lain | ||
Kode stasiun |
| |
Klasifikasi | Besar[2] | |
Sejarah | ||
Dibuka | 1 Agustus 1920 | |
Ditutup | 1 November 1935 | |
Nama sebelumnya | Merak-Oerak | |
Lokasi pada peta | ||
Stasiun Merakurak (MKR) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Sambonggede, Merakurak, Tuban. Stasiun ini dahulu merupakan stasiun paling ujung (terminus) serta paling utara dari jalur kereta api Merakurak–Babat, serta merupakan stasiun kereta api paling utara di Kabupaten Tuban. Stasiun ini kini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset VIII Surabaya.
Stasiun ini dulunya dilengkapi dengan rumah persinyalan, dan rumah dinas. Namun, untuk rumah persinyalannya kini sudah tinggal puing reruntuhannya saja. Sedangkan untuk rumah dinasnya masih berdiri kokoh. Selain itu, di sebelah timur stasiun juga masih terdapat bekas jembatan kereta api yang kini dimanfaatkan warga untuk menyeberangi sungai.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Stasiun ini diresmikan penggunaannya oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) bersamaan dengan selesainya jalur kereta api Merakurak–Babat pada tanggal 1 Agustus 1920.[3][4][5] Stasiun ini unik, karena menjadi bagian dari jalur kereta api yang belum selesai dikerjakan. Dahulu NIS pernah membuat masterplan untuk membangun jalur kereta api dari Babat menuju Tuban dan berakhir di Jenu. Namun, realitanya NIS hanya mampu membangunnya sampai Merakurak saja.
Segmen Merakurak–Tuban digadang-gadang sebagai segmen termuda di antara segmen lainnya di jalur kereta api Merakurak–Babat. Segmen ini hanya mampu bertahan 15 tahun saja sejak resmi dibuka. Selanjutnya, per 1 November 1935 segmen ini telah resmi dinonaktifkan. NIS menganggap bahwa Segmen Merakurak–Tuban ini tidak pernah menghasilkan keuntungan.[6][7] Meskipun demikian, NIS masih menaruh harapan untuk dapat membuka dan mengoperasikan segmen ini lagi di kemudian hari.[8]
Bangunan Stasiun Merakurak yang ada saat ini bukanlah bangunan aslinya, karena telah dirombak dan pernah dipergunakan sebagai Koramil 0811/04 Merakurak. Semenjak Koramil tersebut pindah, bekas bangunannya menjadi kosong. Kini aset stasiun sepenuhnya dikuasai oleh PT Kereta Api Indonesia.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Bagian belakang dari bekas rumah dinas di stasiun Merakurak.
-
Bekas jembatan kereta api di sebelah timur stasiun Merakurak.
-
Bekas tubuh baan rel yang sudah berubah menjadi jalan kampung didekat stasiun Merakurak.
-
Tampak jembatan kereta api di sebelah timur stasiun Merakurak.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Reitsma, S. A. (1920). Indische spoorweg-politiek. Landsdrukkerij.
- ^ Teeuwen, Dirk. "Trains in Dutch East-Indies[1], a fascination.pdf" (PDF). www.indonesia-dutchcolonialheritage.nl. Diakses tanggal 2018-09-03.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Arsip Nasional RI (1977). Memori Serah Jabatan, 1921-1930: Jawa Tengah. Jakarta: Arsip Nasional RI. hlm. 85.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:3 Desember 1935
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:26 Mei 1936
- ^ "Wijzigingen der Spoor- en Tramwegen in Nederlandsch-Indie tijdens het bestaan van Spoor- en Tramwegen". Spoor- en Tramwegen. Den Haag: Moorman' Periodieke Pers N.V. 18 Desember 1939. Diakses tanggal 5 April 2020.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Terminus | Merakurak–Babat | Mondokan menuju Babat
|