[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Solo gitar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gitaris Brian Ray bermain solo.

Solo gitar adalah bagian melodi, bagian instrumental, atau seluruh bagian musik yang ditulis untuk gitar klasik, gitar listrik, atau gitar akustik. Dalam musik tradisional abad ke-20 dan ke-21 dan musik populer seperti blues, swing, jazz, jazz fusion, rock and metal, solo gitar sering mengandung teknik virtuoso dan berbagai tingkat improvisasi. Solo gitar pada gitar klasik, yang biasanya ditulis dalam notasi musik, juga digunakan dalam bentuk musik klasik seperti musik kamar dan konserto.

Solo gitar berkisar dari karya tanpa iringan untuk satu gitar hingga komposisi dengan iringan dari beberapa instrumen lain atau ansambel besar. Musisi pengiring untuk solo gitar dapat berkisar dari ansambel kecil seperti kuartet jazz atau band rock, hingga ansambel besar seperti orkestra atau band besar. Musik gitar akustik tanpa iringan ditemukan dalam musik folk dan klasik sejak penggunaan pertama instrumen tersebut dalam musik barat, penggunaan gitar akustik sebagai suara solo dalam ansambel setidaknya sudah ada sejak konserto Barok.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Atlas, Allan W. “Anthology of Renaissance music music in Western Europe, 1400-1600 ” New York: W.W. Norton, 1998.
  • Berg, Christopher. The Classical Guitar Companion New York, NY: Oxford University Press, 2019.
  • Bohlman, Philip V. Focus: Music, Nationalism, and the Making of the New Europe. London: Routledge, 2011.
  • Goetz, Philip, ed. (1990). Encyclopædia Britannica. 5 (edisi ke-Fifteenth). Chicago. hlm. 982. ISBN 0-85229-511-1. .
  • O’Toole, Michael. John Williams : Changing the Culture of the Classical Guitar : Performance, Perception, Education and Construction Abingdon, Oxon: New York, NY : Routledge, 2019.
  • Tomalin, Marcus. “Lutes, Vihuelas and Guitars—filling in Some Gaps.” Early music 46, no. 4 (2018): 694–697.
  • Randall Zwally. “William Kanengiser: Classical Guitar and Beyond.” Notes 64, no. 1 (2007): 128–129.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]