Ibis-sendok
Ibis-sendok | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | Plataleinae
|
Genus: | Platalea L., 1758
|
Spesies | |
Lihat teks. |
Ibis-sendok adalah sekelompok burung pengarung air bertubuh besar dan berkaki panjang, dari suku Threskiornithidae di mana ibis termasuk di dalamnya. Semua spesies ibis-sendok memiliki paruh yang datar dan berbentuk seperti spatula.
Cara hidup
[sunting | sunting sumber]Burung-burung ini mencari makanan dengan cara menjelajahi perairan dangkal, sambil menusuk-nusukkan atau menggerakkan paruhnya yang setengah terbuka ke kanan-kiri di dalam air atau lumpur. Jika ada hewan akuatik kecil seperti serangga, krustasea atau ikan kecil menyentuh bagian dalamnya, paruh tersebut akan mengatup dengan cepat. Ibis-sendok umumnya lebih memilih perairan tawar daripada air asin, tetapi mereka dapat ditemukan di kedua habitat tersebut. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam sehari hanya untuk makan.
Ibis-sendok bersifat monogami, meskipun hanya untuk satu musim. Kebanyakan spesies bersarang di pepohonan atau semak buluh, kadang-kadang bersama-sama dengan ibis dan kuntul. Jantan mengumpulkan material untuk sarang, umumnya berupa ranting kecil atau rerumputan, kadang-kadang diambil dari sarang bekas. Sedangkan betina menganyamnya menjadi berbentuk mangkuk yang dangkal dan lebar, yang bervariasi bentuk dan kekukuhannya menurut jenis burung pembuatnya.
Setiap kali betina menelurkan sekitar tiga butir telur berbentuk oval, bertekstur halus, dan berwarna putih. Kedua induk mengeraminya secara bergantian; dan umumnya telur kemudian menetas satu persatu, bukan berbarengan. Burung muda yang baru menetas lahir dalam keadaan buta dan tidak mampu merawat dirinya sendiri. Kedua induk memberinya makan dengan cara memuntahkan makanan dari temboloknya. Anak ibis-sendok memiliki paruh yang pendek dan lurus, dan baru akan memiliki bentuk seperti spatula ketika mereka dewasa. Burung-burung muda terus diberi makan hingga beberapa minggu setelah keluarga ini meninggalkan sarangnya. Memang, penyebab utama kegagalan perkembang biakan burung ini bukanlah predasi, melainkan kekurangan makanan dan kelaparan.
Spesies dan agihan
[sunting | sunting sumber]Ada enam spesies ibis-sendok dalam genus tunggal Platalea, yang menyebar hampir di seluruh dunia.
- Ibis sendok Eurasia (Platalea leucorodia): Ibis-sendok yang paling menyebar luas, dari Afrika timur laut, sebagian besar Eropa dan Asia menyeberang hingga ke Jepang.
- Ibis sendok berwajah hitam (Platalea minor): Menyebar di Taiwan, Cina, Korea dan Jepang.
- Ibis sendok Afrika (Platalea alba): Berbiak di Afrika dan Madagaskar.
- Ibis sendok raja (Platalea regia): Banyak dijumpai di Australia tenggara, tetapi juga dalam jumlah lebih sedikit di berbagai tempat di benua ini, dan di Selandia Baru; pengunjung musiman di Papua, Indonesia, dan pulau-pulau di Samudra Pasifik.
- Ibis sendok berparuh kuning (Platalea flavipes): Umum di Australia tenggara, dan tidak jarang di bagian lain benua ini. Pengembara ke Selandia Baru, Pulau Lord Howe dan Pulau Norfolk.
- Ibis sendok Roseate (Platalea ajaja atau Ajaia ajaja): Menyebar di Amerika Selatan, Karibia, Texas, Louisiana, dan Florida selatan di Amerika Serikat.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "Gill, F. & D. Donsker (Eds). 2010. IOC World Bird Names (version 2.4). Available at http://www.worldbirdnames.org/ [Accessed 29 May 2010].