[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Hitachi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hitachi, Ltd.
Nama asli
株式会社日立製作所
Nama latin
Kabushiki gaisha Hitachi Seisaku-sho
Publik KK
Kode emiten
IndustriKonglomerat
Didirikan1908; 116 tahun lalu (1908)
Hitachi, Ibaraki, Jepang
PendiriNamihei Odaira
Kantor pusat,
Jepang
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Produk
Jasa
PendapatanPenurunan ¥8,767 triliun (2020)[3]
Penurunan ¥661,9 milyar (2020)[3]
Penurunan ¥89,4 milyar (2020)[3]
Total asetPenurunan ¥9,930 triliun (2020)[3]
Total ekuitasPenurunan ¥4,266 triliun (2020)[3]
Karyawan
295.941 (2020)[4]
Situs webwww.hitachi.com
Facebook: TWhitachi X: HitachiGlobal Instagram: hitachi LinkedIn: hitachi Youtube: UC1uLQAHSG6VXSypf5ng-hCQ Modifica els identificadors a Wikidata

Hitachi, Ltd.[nb 1] (pengucapan bahasa Jepang: [çi̥taꜜtɕi]) adalah sebuah konglomerat multinasional yang berkantor pusat di Chiyoda, Tokyo, Jepang. Perusahaan ini adalah induk dari Hitachi Group (Hitachi Gurūpu) dan pernah menjadi bagian dari zaibatsu Nissan dan kemudian DKB Group, sebelum DKB digabung ke Mizuho Financial Group. Hingga tahun 2020, Hitachi juga berbisnis di bidang teknologi informasi, seperti kecerdasan buatan, Internet of Things, dan mahadata, hingga infrastruktur.[5][6]

Hitachi melantai di Bursa Saham Tokyo dan Bursa Saham Nagoya, serta merupakan salah satu komponen dari indeks Nikkei 225 dan TOPIX Core30. Perusahaan ini menempati peringkat ke-38 dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2012, dan menempati peringkat ke-129 dalam daftar Forbes Global 2000 tahun 2012.[7]

Hitachi didirikan pada tahun 1910 oleh seorang insinyur elektro, Namihei Odaira di Prefektur Ibaraki.[8][9][10] Produk pertama perusahaan ini adalah motor induksi 4-kilowatt (5 hp) pertama di Jepang, yang awalnya dikembangkan untuk digunakan di pertambangan tembaga.[11][12]

Perusahaan ini memulai sejarahnya sebagai sebuah unit di perusahaan pertambangan milik Fusanosuke Kuhara di Hitachi, Ibaraki. Odaira kemudian memindahkan kantor pusat perusahaan ini ke Tokyo pada tahun 1918.[13] Odaira mencetuskan nama toponimik dari perusahaan ini dengan menggabungkan dua karakter kanji, yakni hi yang berarti "matahari" dan tachi yang berarti "terbit".[14]

Perang Dunia II membawa dampak besar bagi perusahaan ini, karena sejumlah pabriknya hancur akibat dibom Sekutu, dan perselisihan pasca perang. Odaira lalu dikeluarkan dari perusahaan ini[15] dan Hitachi Zosen Corporation juga dipisah dari perusahaan ini. Upaya rekonstruksi Hitachi pasca perang sempat terhambat oleh mogok kerja yang terjadi pada tahun 1950. Sementara, Hitachi resmi melantai di bursa saham pada tahun 1949.[16]

Pada tahun 1959, Hitachi America, Ltd. resmi didirikan.[17]

Uni Soviet mulai memproduksi pendingin udara pada tahun 1975. Sebuah pabrik di Baku pun didirikan di bawah lisensi dari Hitachi. Volume produksi pendingin udara di Uni Soviet saat itu sekitar 500.000 unit per tahun. Kebanyakan yang diproduksi adalah pendingin udara jendela, dan sebagian besar diekspor ke luar Uni Soviet.

Pada tahun 1982, Hitachi Europe, Ltd. resmi didirikan.[18]

Mulai tahun 2006 hingga 2010, Hitachi merugi sebesar US$12,5 milyar, dan menjadi kerugian terbesar dalam sejarah Jepang. Kerugian tersebut pun membuat Hitachi merestrukturisasi dan menjual sejumlah divisi dan bisnisnya, yang diharapkan selesai pada tahun 2021.[19][20][21][22]

Pada bulan Maret 2011, Hitachi setuju untuk menjual HGST ke Western Digital dengan harga US$4,3 milyar.[23] Karena Komisi Eropa dan Federal Trade Commission khawatir terjadi duopoli antara WD dan Seagate Technology, divisi produksi hard disk drive 3.5" Hitachi akhirnya dijual ke Toshiba. Transaksi tersebut resmi selesai pada bulan Maret 2012.[24]

Pada bulan Januari 2012, Hitachi mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memproduksi televisi di Jepang.[25] Pada bulan September 2012, Hitachi mengumumkan bahwa mereka telah menciptakan solusi data jangka panjang dari kaca kuarsa, yang mampu menyimpan informasi selama jutaan tahun.[26] Pada bulan Oktober 2012, Hitachi setuju untuk mengakuisisi perusahaan energi nuklir asal Britania Raya, Horizon Nuclear Power milik E.ON dan RWE, dengan harga £700 juta. Horizon Nuclear Power berencana membangun hingga enam pembangkit listrik tenaga nuklir di Britania Raya.[27][28] Pada bulan November 2012, Hitachi dan Mitsubishi Heavy Industries setuju untuk menggabungkan bisnis pembangkitan listrik termal mereka ke dalam sebuah perusahaan patungan yang 65% sahamnya dipegang oleh Mitsubishi Heavy Industries dan sisanya dipegang oleh Hitachi.[29][30] Perusahaan patungan tersebut kemudian diberi nama Mitsubishi Hitachi Power Systems (MHPS) dan mulai beroperasi pada bulan Februari 2014.[31]

Pada bulan Oktober 2015, Hitachi mencapai kesepakatan dengan Johnson Controls untuk membentuk sebuah perusahaan patungan yang akan mengambil alih bisnis HVAC milik Hitachi. Perusahaan patungan tersebut diberi nama Johnson Controls-Hitachi Air Conditioning, dan Hitachi hanya memegang 40% saham perusahan patungan tersebut.[32] Pada bulan Mei 2016, Hitachi mengumumkan bahwa mereka berinvestasi sebesar $2,8 milyar pada bisnis IoT.[33]

Pasca bencana nuklir Fukushima Daiichi pada tahun 2011 dan penutupan sementara sebagian besar pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang, bisnis nuklir Hitachi pun mengalami kerugian, dan pada tahun 2016, CEO Hitachi, Toshiaki Higashihara berpendapat bahwa Jepang seharusnya mempertimbangkan penggabungan antara sejumlah bisnis nuklir.[34] Pada tahun 2016, Hitachi menghapus nilai perusahaan patungannya dengan General Electric yang berbisnis di bidang pengayaan uranium laser teknologi SILEX senilai ¥65 milyar.[35][36]

Pada bulan Februari 2017, Hitachi dan Honda mengumumkan kemitraan untuk mengembangkan, memproduksi, dan menjual mesin kendaraan listrik.[37] Pada tahun yang sama, KKR membeli divisi peralatan semikonduktor dari Hitachi Kokusai, untuk membentuk Kokusai Electric. Pada bulan 2019, Applied Materials mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi Kokusai Electric dari KKR dengan harga US$2,2 milyar.[38][39][40][41]

Pada tahun 2018, Hitachi berhenti menjual televisi di Jepang, karena pangsa pasarnya turun ke 1%, dan lebih memilih untuk menjual televisi buatan Sony melalui jaringan gerainya saat itu.[42]

Pada tanggal 14 Maret 2018, Zoomdata mengumumkan kemitraan dengan Hitachi INS Software untuk membantu mengembangkan pasar analisis mahadata di Jepang.[43]

  1. ^ 株式会社日立製作所 Kabushiki gaisha Hitachi Seisaku-sho

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Super Technical Server HITACHI SR24000". www.hitachi.co.jp. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-17. Diakses tanggal 2021-08-21. 
  2. ^ "SR24000:技術計算向けサーバ:日立". www.hitachi.co.jp (dalam bahasa Jepang). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-21. Diakses tanggal 2021-08-21. 
  3. ^ a b c d e "Hitachi Financial Statements" (PDF). Hitachi. 
  4. ^ "Corporate Profile". Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 March 2019. Diakses tanggal 8 October 2014. 
  5. ^ "Business Segment Information : Investor Relations : Hitachi Global". www.hitachi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-16. Diakses tanggal 2020-07-16. 
  6. ^ Marr, Bernard. "The Amazing Ways Hitachi Uses Artificial Intelligence And Machine Learning". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-16. 
  7. ^ "Global 500 2014". Diakses tanggal 2015-04-29. 
  8. ^ "Little Known Facts About Hitachi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 August 2014. Diakses tanggal 8 October 2014. 
  9. ^ III, Kenneth E. Hendrickson (2014-11-25). The Encyclopedia of the Industrial Revolution in World History (dalam bahasa Inggris). Rowman & Littlefield. ISBN 9780810888883. 
  10. ^ Jr, Alfred D. Chandler; Hikino, Takashi; Nordenflycht, Andrew Von (2005). Inventing the Electronic Century (dalam bahasa Inggris). Harvard University Press. ISBN 9780674018051. 
  11. ^ "History (1910–1959) : Hitachi Global". Hitachi.com. 2010-06-29. Diakses tanggal 2013-01-07. 
  12. ^ "Hitachi SuccessStory". SuccessStory. Diakses tanggal 10 December 2020. 
  13. ^ Fransman, Martin; Fransman, Professor of Economics and Director of the Institute for Japanese-European Technology Studies (Jets) Martin (1995). Japan's Computer and Communications Industry: The Evolution of Industrial Giants and Global Competitiveness (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 9780198233336. 
  14. ^ Francis McInerney; Sean White (1995). The Total Quality Corporation. North River Ventures. hlm. 95. ISBN 9780525939283. 
  15. ^ "Hitachi, Ltd". encyclopedia.com. Diakses tanggal 10 December 2020. 
  16. ^ "History of Hitachi, Ltd. – FundingUniverse". www.fundinguniverse.com. 
  17. ^ "History (1910–1959)". Hitachi. Diakses tanggal 11 November 2012. 
  18. ^ "History (1980–1999)". Hitachi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 November 2012. Diakses tanggal 11 November 2012. 
  19. ^ "Hitachi warns of $7.8 billion loss, to restructure". Reuters. January 30, 2009 – via www.reuters.com. 
  20. ^ "Hitachi forecasts record profit as restructuring pays off". Nikkei Asian Review. 
  21. ^ Wakabayashi, Daisuke (May 11, 2012). "Hitachi President Prods Turnaround" – via www.wsj.com. 
  22. ^ Omuro, Masami (December 26, 2018). Hitachi, the largest Japanese conglomerate, and its transformation in the innovation era (Tesis Thesis). Massachusetts Institute of Technology. 
  23. ^ "WD to Buy Hitachi's Drive Business for $4.3 Billion". PC Magazine. 7 March 2011. Diakses tanggal 11 November 2012. 
  24. ^ "Western Digital Closes Hitachi GST Acquisition, to Operate Separate Subsidiaries". Network World. 2012-03-09. Diakses tanggal 2014-09-01. 
  25. ^ Television, Marc Chacksfield 2012-01-23T13:26:00 22Z. "Hitachi to stop making TVs in 2012". TechRadar (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-15. 
  26. ^ Welch, Chris (2012-09-27). "Hitachi invents quartz glass storage capable of preserving data for millions of years". The Verge. Diakses tanggal 2019-01-15. 
  27. ^ "Hitachi buys UK nuclear project from E.On and RWE". BBC News. 30 October 2012. Diakses tanggal 30 October 2012. 
  28. ^ "Hitachi wins bid to build up to six UK nuclear plants". Reuters. 30 October 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-14. Diakses tanggal 30 October 2012. 
  29. ^ "Hitachi and Mitsubishi Heavy shares rise after merger". BBC News. 30 November 2012. Diakses tanggal 2 December 2012. 
  30. ^ "MHI, Hitachi plan to merge thermal power units to boost overseas sales". The Japan Times. 30 November 2012. Diakses tanggal 2 December 2012. 
  31. ^ "News Releases". Diakses tanggal 8 October 2014. 
  32. ^ Lockwood, Denise (3 March 2014). "An inside look at Johnson Controls joint venture with Hitachi". 
  33. ^ "Hitachi to invest $2.8B in IoT: launches new unit and platform". ReadWrite (dalam bahasa Inggris). 2016-05-11. Diakses tanggal 2019-01-15. 
  34. ^ "Japan's nuclear companies look to restructuring". Nuclear Engineering International. 9 November 2016. Diakses tanggal 15 February 2017. 
  35. ^ Patel, Sonal (1 June 2016). "GE-Hitachi Exits Nuclear Laser-Based Enrichment Venture". POWER. Diakses tanggal 1 April 2017. 
  36. ^ Yasuhara, Akiko (31 March 2017). "Toshiba's U.S. unit bankruptcy dims Japan's nuclear ambitions". The Japan Times. Diakses tanggal 1 April 2017. 
  37. ^ "Honda, Hitachi Automotive to form EV motor joint venture". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2017-02-07. Diakses tanggal 2019-01-15. 
  38. ^ "Subscribe to read | Financial Times". www.ft.com. 
  39. ^ "Exclusive: Applied Materials to buy KKR's Kokusai Electric for $2.2bn". Nikkei Asian Review. 
  40. ^ "Applied Materials to Buy Kokusai From KKR for $2.2 Billion". Bloomberg.com (dalam bahasa Inggris). 2019-07-01. Diakses tanggal 2020-09-06. 
  41. ^ "Applied Materials to Acquire Kokusai Electric | Applied Materials". www.appliedmaterials.com. 
  42. ^ https://asia.nikkei.com/Business/Companies/Hitachi-ends-6-decade-run-on-TVs-in-shift-to-internet-of-things
  43. ^ GlobeNewsWire. "Hitachi INS Software and Zoomdata Partner to Develop Big Data Analytics Market in Japan." March 14, 2018. Retrieved March 16, 2018.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Official supplier, Optimus Medica. "Ultrasound machines Hitachi in Kazakhstan".