[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Krisis kepresidenan Venezuela

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Krisis Presidensial Venezuela 2019
Bagian dari Krisis di Venezuela
Tanggal10 Januari 2019 (2019-01-10) – kini
(5 tahun, 9 bulan dan 11 hari)
LokasiVenezuela
Sebab
  • Persengketaan hasil Pemiihan Presiden Venezuela 2018
  • Pelantikan kedua Nicolas Maduro
MetodeProtes, kampanye dukungan, tekanan diplomatik asing, dan sanksi
StatusSedang terjadi
  • Guaidó mengambil sumpah pada 23 Januari 2019
  • Pemberhentian hubungan bilateral dengan Amerika Serikat setelah mengakui Guaidó
  • Pemerintah AS menjatuhkan sanksi pada perusahaan minyak milik negara Venezuela (PDVSA), serta mentransfer aset AS Venezuela ke Guaido.
  • Mahkamah Agung Venezuela (TSJ) pro-Maduro membekukan aset keuangan Guaido dan memberlakukan larangan perjalanan terhadapnya
  • Adanya Konferensi Internasional tentang Situasi di Venezuela, dihadiri oleh negara-negara netral, dijadwalkan terjadi di Montevideo, Uruguay, pada 7 Februari 2019
Pihak terlibat
Pemerintah Resmi
  • Konstituante Venezuela
  • Mahkamah Agung
  • Dewan Pemilihan Nasional
Pemerintah Transisi

Krisis kepresidenan Venezuela tahun 2019 adalah sebuah perselisihan presiden yang menyebabkan krisis nasional di Venezuela, yang sudah berlangsung sejak 10 Januari 2019 lalu.

Presiden petahana Nicolás Maduro dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden Mei 2018; yang mana proses dan hasil pemilu itu banyak diperdebatkan.[1] Pada 10 Januari 2019, Majelis Nasional Venezuela, yang mayoritas terdiri atas koalisi oposisi, menyatakan bahwa hasil pemilihan tidak sah dan mengangkat Juan Guaido sebagai penjabat presiden, dikutip dari beberapa klausul Konstitusi Venezuela 1999 yang disahkan oleh mantan presiden Hugo Chavez, pendahulu Maduro. Sebagai tanggapan, Mahkamah Agung yang ditunjuk Maduro menyebut pernyataan sikap oleh Majelis itu tidaklah konstitusional.[2]

Unjuk rasa massa di seluruh Venezuela dan dunia terjadi pada 23 Januari ketika Guaido meminta rakyat Venezuela untuk berdemonstrasi menentang Maduro.[3][4] Sebuah demonstrasi untuk mendukung Revolusi Bolivarian dan mendukung pemerintah juga terjadi.[5] Demonstrasi massal tersebut berlangsung hingga 30 Januari.[6][7]

Pertemuan khusus di Organisasi Negara-negara Amerika pada 24 Januari dan di PBB pada 26 Januari diadakan, tetapi tidak ada konsensus yang tercapai. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyerukan dialog untuk meredakan ketegangan.[8] Meksiko dan Uruguay kemudian mengumumkan akan adanya sebuah konferensi internasional untuk negara-negara dengan posisi netral di Montevideo pada 7 Februari.[9]

Pemerintahan Maduro menyatakan bahwa krisis saat ini adalah sebuah kudeta dipimpin oleh Amerika Serikat untuk menggulingkannya dan mengendalikan cadangan minyak negara yang besar.[10][11][12]

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Sejak 2010, Venezuela menderita krisis sosial-ekonomi di bawah pimpinan Nicolás Maduro (dan secara singkat di bawah pendahulunya, Hugo Chavez), karena tingkat kejahatan yang meningkat, hiperinflasi, dan kualitas hidup yang rendah.[13][14][15][16][17][18] Sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap pemerintah, koalisi oposisi pun terpilih menjadi koalisi mayoritas pada Majelis Nasional untuk pertama kalinya sejak 1999; setelah pemilihan parlemen 2015.[19] Setelah pemilihan, para anggota Majelis Nasional yang terdiri dari pejabat Bolivarian mengisi Mahkamah Agung, pengadilan tertinggi di Venezuela, dengan sekutu Maduro.[19][20] Pengadilan melucuti tiga anggota parlemen oposisi dari kursi Majelis Nasional mereka pada awal 2016, mengutip dugaan "penyimpangan" dalam pemilihan mereka, sehingga mencegah terjadinya supermayoritas oposisi yang akan mampu menantang Presiden Maduro.[19]

Pengadilan kemudian menyetujui beberapa tindakan oleh Maduro dan memberinya kekuatan lebih pada 2017.[19] Ketika protes meningkat terhadap Maduro, ia menyerukan akan adanya majelis konstituante yang akan merancang konstitusi baru untuk menggantikan Konstitusi Venezuela 1999 yang dibuat oleh Chavez.[21] Banyak negara menganggap tindakan ini sebagai upaya Maduro untuk tetap berkuasa tanpa batas,[22] dan lebih dari 40 negara menyatakan bahwa mereka tidak akan mengakui Majelis Konstituante Nasional.[23][24] Partai oposisi terhadap partai yang berkuasa, Meja Bundar Persatuan Demokratik (The Democratic Unity Roundtable) memboikot pemilihan umum tersebut, dengan mengatakan bahwa Majelis Konstituante adalah "sebuah trik untuk menjaga [partai penguasa yang] berkuasa".[25] Karena oposisi tidak berpartisipasi dalam pemilihan, Great Patriotic Pole yang berkuasa didominasi oleh Partai Sosialis Bersatu Venezuela, yang memenangkan hampir semua kursi di majelis.[26][27][28] Pada 8 Agustus 2017, Majelis Konstituante mendeklarasikan bahwa Majelis Konstituante merupakan "cabang pemerintah dengan kekuasaan tertinggi di Venezuela", serta melarang Majelis Nasional yang dipimpin oposisi melakukan tindakan yang akan mengganggu majelis sambil terus memberikan langkah-langkah dalam "dukungan dan solidaritas" dengan Presiden. Maduro, secara efektif menghilangkan semua kekuatan Majelis Nasional.[29]

Pemilihan Presiden 2018

[sunting | sunting sumber]
Zeid Raad Al Hussein, seorang komisioner dari Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, berbicara mengenai Krisis Presidensial Venezuela (Juni 2018)

Pada bulan Februari 2018, Maduro menyerukan pemilihan presiden empat bulan sebelum tanggal yang ditentukan.[30] Ia dinyatakan sebagai pemenang pada Mei 2018 setelah beberapa partai oposisi utama tidak diperbolehkan berpartisipasi. Selain itu, terdapat pula beberapa penyimpangan lainnya. Banyak yang menyatakan bahwa pemilihan itu tidak sah.[31][32][33][34] Berpasangan dengan seorang yang memandang kepemimpinan Maduro sebagai kediktatoran yang tidak efektif,[35][36][37] para politisi dari dalam maupun luar negeri menyatakan bahwa Maduro tidak dipilih secara sah.[38] Dalam bulan-bulan menjelang pelantikannya pada 10 Januari 2019, Maduro ditekan untuk mundur oleh negara-negara dan badan-badan termasuk Kelompok Lima (selain Meksiko), Amerika Serikat, dan OAS (Organisasi Negara-negara Amerika). Tekanan ini semakin meningkat seiring dengan dilantiknya anggota Majelis Nasional Venezuela yang baru pada tanggal 5 Januari 2019.[39][40][41] Maduro menolak Majelis Nasional pada tahun 2017;[42] yang disebut sebagai "satu-satunya lembaga yang dipilih secara demokratis yang tersisa di negara ini".[a]

Seruan untuk membentuk pemerintahan transisi

[sunting | sunting sumber]

Antara pemilihan presiden Mei 2018 dan pelantikan Maduro, ada seruan untuk mendirikan pemerintahan transisi.[51][52][53] CEO Venezuela Al Día, Manuel Corao, berpendapat bahwa Maduro bukan lagi presiden dan bahwa "sebagian besar rakyat di Venezuela terwakili dalam Majelis Nasional [dan ingin] menunjuk pemerintahan transisi yang mengisi kekosongan kekuasaan dan membebaskan Venezuela dari kejahatan Komunis".[51] Mantan legislator Venezuela Alexis Ortiz menyatakan bahwa "Paham Castrochavism [...] membusuk dalam ketidakmampuan, korupsi, dan penyerahan kedaulatan nasional", menyerukan pemerintah transisi untuk bekerja pada rekonsiliasi, mengadakan pemilihan umum, menerima bantuan kemanusiaan dan melindungi kebebasan sipil, di antara beberapa permintaan lainnya.[52]

Sebuah laporan pada November 2018 oleh International Crisis Group mengatakan bahwa "negara-negara tetangga dan kekuatan asing lainnya telah mengambil berbagai langkah - termasuk sanksi, untuk mencapai negosiasi transisi, yang merupakan jalan keluar terbaik dari krisis" [53]

Pembenaran tantangan

[sunting | sunting sumber]

Koalisi Oposisi Venezuela mendasarkan tindakannya pada Konstitusi Venezuela 1999, khususnya Pasal 233 yang menetapkan bahwa "pemimpin Majelis Nasional akan memegang jabatan presiden jika tidak ada presiden yang sah", yang mereka nyatakan setelah pemilihan presiden Venezuela 2018.[54] Pasal 333 menyerukan warga negara untuk memulihkan dan menegakkan konstitusi jika tidak diikuti. Mereka berpendapat bahwa baik komunitas nasional dan internasional harus bersatu di bawah pemerintahan transisi yang akan menjamin bantuan kemanusiaan, membawa pemulihan aturan hukum Venezuela, dan akan mengadakan pemilihan demokratis.[54]

Strategi oposisi

[sunting | sunting sumber]

Majelis Nasional dan pihak oposisi telah mempertahankan strategi tiga langkah[55] dalam krisis ini untuk memulihkan keadaan demokrasi di negara ini:

Bahasa Indonesia:

  1. Pemberhentian perampasan
  2. Pemerintahan transisi
  3. Pemilihan umum yang bebas

Bahasa Spanyol

  1. Cese de la usurpación
  2. Gobierno de transición
  3. Elecciones libres

Pelantikan kedua Maduro

[sunting | sunting sumber]
Presiden Maduro saat pelantikan keduanya pada 10 Januari 2019.

Tanda krisis yang pertama muncul pada saat Hakim Agung dan Hakim Pemilu yang dekat dengan Maduro pindah menetap di Amerika Serikat hanya beberapa hari sebelum pelantikan kedua Nicolás Maduro, pada 10 Januari 2019. Hakim Pengadilan, Christian Zerpa, mengatakan bahwa pelantikan Nicolás Maduro tersebut "tidak berkompeten" dan "tidak sah".[39][40][56] Beberapa menit setelah Maduro mengambil sumpah sebagai presiden Venezuela, Organisasi Negara-negara Amerika menyetujui sebuah resolusi dalam sesi khusus Dewan Permanennya yang menyatakan bahwa kepresidenan Maduro tidak sah dan mendesak pemilihan baru.[57] Pemilihan Maduro tersebut didukung oleh Turki, Rusia, Tiongkok, dan Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Kita (ALBA);[58][59] negara kecil Karibia lainnya yang bergantung pada bantuan ekonomi dari pemerintah Maduro (seperti Dominika, Saint Kitts dan Nevis, serta Trinidad dan Tobago) turut menghadiri pelantikannya.[60]

Keputusan publik

[sunting | sunting sumber]
Juan Guaidó dikelilingi anggota oposisi pada 11 Januari 2019

Juan Guaidó, pemimpin Majelis Nasional Venezuela yang baru diangkat, mulai bergerak untuk membentuk pemerintahan transisi tak lama setelah ia diangkat pada 5 Januari 2019, dan menyatakan bahwa "terlepas dari apakah Maduro memulai masa jabatan barunya pada tanggal 10, negara itu tidak akan memiliki presiden yang terpilih secara sah".[61] Atas nama Majelis Nasional, ia menyatakan bahwa negara tersebut telah jatuh ke dalam kediktatoran de facto dan tidak memiliki pemimpin,[62] serta menyatakan bahwa negara tersebut menghadapi keadaan darurat.[63] Dia menyerukan akan adanya "tentara yang mengenakan seragam mereka dengan kehormatan untuk melangkah maju dan menegakkan Konstitusi", dan meminta "warga negara untuk memiliki rasa percaya diri, kekuatan, untuk menemani kita di jalan ini".[63]

Pengakuan

[sunting | sunting sumber]
Negara yang mengakui kekuasaan presidensial
Hitam: Venezuela
Biru: Mengakui Guaidó
Biru muda: Mendukung Majelis Nasional
Merah: Mengakui Maduro
Abu-abu: Netral
Abu muda: Tidak ada data

Pengakuan Presidensial Maduro

[sunting | sunting sumber]

Negara-negara PBB

[sunting | sunting sumber]

Negara-negara non-PBB=

[sunting | sunting sumber]

Organisasi antar-pemerintah

[sunting | sunting sumber]

Organisasi internasional

[sunting | sunting sumber]

Organisasi dalam negeri

[sunting | sunting sumber]

Kelompok militer

[sunting | sunting sumber]

Presiden sementara Guaidó

[sunting | sunting sumber]

Negara asing:

|colwidth=20em}}

Negara-negara non-PBB

[sunting | sunting sumber]

Organisasi antar-pemerintah

[sunting | sunting sumber]

Organisasi-organisasi

[sunting | sunting sumber]

Domestik/dalam negeri

[sunting | sunting sumber]
  • Komite Kreditor Venezuela [155]
  • Konferensi Episkopal Venezuela [156]
  • Fedecámaras [157]
  • Front Militer Institusional [158]
  • Front Pembebasan Venezuela [159]
  • Federasi Pekerja Venezuela [160]

Mendukung Majelis Nasional

[sunting | sunting sumber]

Negara PBB

[sunting | sunting sumber]

Negara-negara non-PBB

[sunting | sunting sumber]

Organisasi antar-pemerintah

[sunting | sunting sumber]

Netralitas dukungan

[sunting | sunting sumber]

Beberapa negara menyerukan secara khusus untuk tidak melakukan intervensi dan tanpa mengakui kedua belah pihak, meminta diadakan diskusi diplomatik untuk bergerak maju.

Negara-negara PBB

[sunting | sunting sumber]

Organisasi antar-pemerintah

[sunting | sunting sumber]

Opini publik

[sunting | sunting sumber]

Jajak pendapat di Venezuela yang digambarkan oleh Reuters "sangat kontroversial dan berbeda" dengan kenyataan di lapangan.[190]

Sebuah survei telepon terhadap 1.000 pemilih terdaftar di Venezuela oleh Venezuela Hercon, yang dilakukan dari 15 hingga 19 Januari 2019, melaporkan 79,9% responden setuju agar Maduro meninggalkan jabatannya. Mengenai Majelis Nasional, 68,8% responden menilai pekerjaan mereka positif sementara 15,6% menilai tindakan mereka negatif. Ketika ditanya apakah mereka setuju dengan Majelis Nasional menyumpahi Guaido sebagai presiden sementara, 68,6% setuju dengan Guaido menjadi presiden sementara sementara 19,4% tidak setuju.[191]

Survei terhadap 900 orang antara 19 dan 20 Januari oleh Meganálisis melaporkan bahwa 81,4% responden berharap bahwa Guaido akan dilantik pada 23 Januari, sementara 84,2% mendukung pemerintahan transisi untuk menggantikan pemerintahan Maduro.[192]

Sebuah survei Meganálisis terhadap 870 warga Venezuela yang dilakukan antara 24 dan 25 Januari melaporkan bahwa 83,7% responden mengakui Guaido sebagai presiden yang sah, 11,4% tidak dapat memutuskan siapa yang menjadi presiden dan 4,8% mengakui Maduro sebagai presiden.[193]

Sebuah survei telepon terhadap 999 warga Venezuela oleh Hercon antara 25 dan 30 Januari menunjukkan bahwa 81,9% responden mengakui Guaido sebagai presiden, 13,4% menanggapi dengan menyatakan Maduro adalah presiden dan 4,6% tidak memutuskan.[194]

Sebuah jajak pendapat Januari 2019 oleh Hinterlaces, sebuah jajak pendapat yang dipimpin oleh anggota Majelis Konstituante Nasional Oscar Schemel [es] yang digambarkan sebagai pro-Maduro,[190][195][196] melaporkan bahwa 86% rakyat Venezuela akan menentang intervensi militer, 81% menentang sanksi AS, dan bahwa 84% mendukung dialog untuk mengakhiri krisis.[197] Polling Hinterlaces lainnya, dari 1.580 rumah tangga, melaporkan bahwa 81% tidak tahu siapa Guaido, dengan 11% memiliki pendapat yang mendukungnya dan 5% memiliki pendapat yang tidak menguntungkan; 3% tidak memiliki pendapat.[198]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Sources directly claiming that the National Assembly is the "only democratically elected" or "only legitimate" political body in Venezuela include: Financial Times,[43] The Telegraph,[44] the BBC,[45] Economic Times,[46] CTV,[47] Business Times,[48] Reuters agency,[49] CBC,[50] etc.
  2. ^ El Salvador changed its mind several times. Initially supporting Maduro, an official statement released on 24 January said they recognized Guaidó; later that day another statement was released, reiterating their backing of Maduro.[71][72]
  3. ^ Palestine is not placed under non-UN states because it is a UN observer.
  4. ^ While Uruguay still recognizes Maduro as President, on 13 February the Uruguayan government released a joint statement with the Argentine government (who recognizes Guaidó) calling for new elections.[83][84][85]
  5. ^ The Bulgarian Ministry of Foreign Affairs has recognized Guaidó, but the President of Bulgaria, has issued a statement condemning the foreign ministry's position, critisicing the EU's recognition of Guaidó and urging neturality[107][108][109][110][111]
  6. ^ Excluding Mexico.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bullock, Penn (10 January 2019). "Climate Change, U.S. Shutdown, Michael Cohen: Your Friday Briefing". New York Times (Online) – via ProQuest. President Nicolás Maduro was inaugurated for a second term after an election last year that was widely considered illegitimate — and despite a plummeting economy and skyrocketing violence, hunger and migration. 
  2. ^ "El Tribunal Supremo de Justicia de Venezuela declara "inconstitucional" a la Asamblea Nacional y anula el nombramiento de Juan Guaidó como su presidente". Diakses tanggal 29 January 2019. 
  3. ^ "Protestas en Venezuela: miles de personas participan en manifestaciones masivas contra el gobierno de Maduro". BBC News Mundo. 23 January 2019. Diakses tanggal 30 January 2019. 
  4. ^ "Las 50 fotos de las masivas marchas contra la dictadura de Nicolás Maduro en Venezuela y Latinoamérica". Infobae. 24 January 2019. Diakses tanggal 30 January 2019. 
  5. ^ Sanchez, Ray and Nicole Chavez (23 January 2019). "Maduro defiant as Venezuelan opposition leader declares himself acting president". CNN. Diakses tanggal 30 January 2019. 
  6. ^ "Trump backs Venezuela's Guaido as demonstrations rage across the country". BBC. 30 January 2019. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  7. ^ Smith, Scott and Christine Armario (30 January 2019). "Despite repression, Venezuelans return to the streets". Local10 News Miami. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-03. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  8. ^ "UN political chief calls for dialogue to ease tensions in Venezuela; Security Council divided over path to end crisis". Diakses tanggal 29 January 2019. 
  9. ^ "Uruguay y México convocan a conferencia internacional en Montevideo sobre situación en Venezuela" (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-01. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  10. ^ "Canciller Arreaza advierte que objetivo de plan golpista es el petróleo venezolano". presidencia.gob.ve. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-31. Diakses tanggal 30 January 2019. 
  11. ^ "'Oil' the 'sole and real' purpose behind US 'coup' attempt, says Venezuela's foreign minister". RT. Diakses tanggal 30 January 2019. 
  12. ^ "Maduro afirma que el petróleo es el principal motivo de la presión de EEUU contra Venezuela". Europa Press. Diakses tanggal 30 January 2019. 
  13. ^ Kevin Voigt (6 March 2013). "Chavez leaves Venezuelan economy more equal, less stable". CNN. Diakses tanggal 6 March 2013. 
  14. ^ Corrales, Javier (7 March 2013). "The House That Chavez Built". Foreign Policy. Diakses tanggal 6 February 2015. 
  15. ^ Siegel, Robert (25 December 2014). "For Venezuela, Drop In Global Oil Prices Could Be Catastrophic". NPR. Diakses tanggal 4 January 2015. 
  16. ^ Scharfenberg, Ewald (1 February 2015). "Volver a ser pobre en Venezuela". El Pais. Diakses tanggal 3 February 2015. 
  17. ^ Lansberg-Rodríguez, Daniel (15 March 2015). "Coup Fatigue in Caracas". Foreign Policy. Diakses tanggal 10 July 2015. 
  18. ^ "Venezuela's economy: Medieval policies". The Economist. 20 August 2011. Diakses tanggal 23 February 2014. 
  19. ^ a b c d Casey, Nicholas; Torres, Patricia (30 March 2017). "Venezuela Muzzles Legislature, Moving Closer to One-Man Rule". The New York Times. hlm. A1. Diakses tanggal 31 March 2017. 
  20. ^ "Venezuela's Lame-Duck Congress Names New Supreme Court Justices". Bloomberg (dalam bahasa Inggris). 23 December 2015. Diakses tanggal 31 March 2017. 
  21. ^ "Venezuela's embattled socialist president calls for citizens congress, new constitution". USA Today. Associated Press. 1 May 2017. Diakses tanggal 1 May 2017. 
  22. ^ Silvio Cascione (5 August 2017). "Mercosur suspends Venezuela, urges immediate transition". Reuters.com. Diakses tanggal 6 August 2017. 
  23. ^ "La lista de los 40 países democráticos que hasta el momento desconocieron la Asamblea Constituyente de Venezuela". Infobae (dalam bahasa Spanyol). 31 July 2017. Diakses tanggal 1 August 2017. 
  24. ^ "Venezuela: New assembly leader warns 'justice will come'". 4 August 2017. Diakses tanggal 19 August 2017. 
    "As Venezuela unrest spreads, Maduro presses on with plans to rewrite charter". Reuters. 24 May 2017. Diakses tanggal 24 May 2017. 
    "Venezuelan gov't proposes constitutional assembly election on July 30". EFE. 4 June 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-28. Diakses tanggal 6 June 2017. 
    "40 countries protest Venezuela's new assembly amid fraud accusations". Diakses tanggal 4 August 2017. 
  25. ^ "Venezuela opposition boycotts meeting on Maduro assembly, clashes rage". Reuters. 8 April 2017. Diakses tanggal 7 August 2017. 
  26. ^ Mogollon, Mery; Kraul, Chris (29 July 2017). "As Venezuelan election nears, more upheaval and cries of fraud". The Los Angeles Times. Diakses tanggal 30 July 2017. 
  27. ^ "What are Venezuelans voting for and why is it so divisive?". BBC News. 30 July 2017. Diakses tanggal 30 July 2017. 
  28. ^ Bronstein, Hugh. "Venezuelan opposition promises new tactics after Sunday's vote". Reuters India. Diakses tanggal 30 July 2017. 
  29. ^ Goodman, Joshua; Sanchez, Fabiola (8 August 2017). "New Venezuela assembly declares itself superior government branch". The Chicago Tribune. Associated Press. Diakses tanggal 9 August 2017. 
  30. ^ "Venezuela opposition weighs election run". BBC News. 8 February 2018. Diakses tanggal 8 February 2018. 
  31. ^ "ANC aprobó un decreto para la validación de los partidos políticos". El Nacional. 20 December 2017. 
  32. ^ Olmo (@BBCgolmo), Guillermo D. (10 January 2019). "Por qué es polémico que Maduro jure como presidente de Venezuela y por qué lo hace ahora si las elecciones fueron en mayo". BBC News Mundo. Diakses tanggal 11 January 2019. 
  33. ^ "Maduro gana con la abstención histórica más alta en comicios presidenciales - Efecto Cocuyo". efectococuyo.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2018. Diakses tanggal 11 January 2019. 
  34. ^ "Venezuela opposition banned from running in 2018 election". BBC News. 11 December 2017. 
  35. ^ Corrales, Javier. "Venezuela's Odd Transition to Dictatorship". Americas Quarterly. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 December 2016. Diakses tanggal 10 December 2016. 
  36. ^ Brodzinsky, Sibylla (21 October 2016). "Venezuelans warn of 'dictatorship' after officials block bid to recall Maduro". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 December 2016. Diakses tanggal 10 December 2016. 
  37. ^ "Almagro: Maduro se transforma en dictador por negarles a venezolanos derecho a decidir su futuro". CNN en Español. 24 August 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 December 2016. Diakses tanggal 10 December 2016. 
  38. ^ Sen, Ashish Kumar. "Venezuela's Sham Election". Atlantic Council (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2018. Diakses tanggal 11 January 2019. 
  39. ^ a b "Venezuela Swears in an illegitimate President". Financial Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 January 2019. 
  40. ^ a b Herrero, Ana Vanessa; Specia, Megan (10 January 2019). "Venezuela Is in Crisis. So How Did Maduro Secure a Second Term?". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2019. Diakses tanggal 11 January 2019. 
  41. ^ "Peru, Paraguay recall diplomats over Maduro inauguration | Venezuela News". Aljazeera.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2019. Diakses tanggal 11 January 2019. 
  42. ^ "Venezuela's Maduro begins second term". BBC News (dalam bahasa Inggris). 10 January 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2019. Diakses tanggal 11 January 2019. 
  43. ^ Long, Gideon (13 January 2019). "Venezuela's opposition vows to help end Maduro's rule". Financial Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 January 2019. ... the National Assembly is the only democratically elected institution left in the country ... 
  44. ^ "US demands world stands with 'forces of freedom' in Venezuela". The Telegraph. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  45. ^ "Venezuela crisis: Guaido rejects talks with Maduro". BBC News. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  46. ^ "Russia, China block US push for UN to back Venezuela's Juan Guaidó". Economic Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-01. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  47. ^ "Freeland says Venezuela's Maduro regime is now fully entrenched as a dictatorship". CTV. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  48. ^ "Russia, China, Greece supports Maduro regime". Business Times. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  49. ^ "Reuters: US pushes UN Security Council to back Venezuela's Guaidó". Kyiv Post. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  50. ^ "Singh calls on Trudeau to part ways with US, Brazil on Venezuela crisis". CBC News. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  51. ^ a b Corao, Manuel (28 September 2018). "¿Dónde está el gobierno de transición en Venezuela?". El Nuevo Herald (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 26 January 2019. 
  52. ^ a b Ortiz, Alexis (30 November 2018). "Primera meta de gobierno de transición en Venezuela: la estabilidad". El Nuevo Herald (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 26 January 2019. 
  53. ^ a b "Fuego amigo: el caos de la oposición venezolana". International Crisis Group (dalam bahasa Inggris). 23 November 2018. Diakses tanggal 26 January 2019. 
  54. ^ a b Guaidó, Juan (15 January 2019). "Maduro is a usurper. It's time to restore democracy in Venezuela" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 January 2019. 
  55. ^ "La oposición condiciona el diálogo: "Cese de la usurpación, gobierno de transición y elecciones libres"". Libertad Digital. 6 February 2019. Diakses tanggal 8 February 2019. 
  56. ^ Redacción (7 January 2019). "Christian Zerpa, el juez afín a Maduro que huyó a Estados Unidos y denuncia falta de independencia del poder judicial de Venezuela". BBC News Mundo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2019. Diakses tanggal 11 January 2019. 
  57. ^ "La OEA aprobó la resolución que declara ilegítimo al nuevo gobierno de Nicolás Maduro" [The OAS approved the resolution that declared the new government of Nicolás Maduro illegitimate]. Infobae (dalam bahasa Spanyol). 10 January 2019. 
  58. ^ "Maduro asumió pese a EEUU, la OEA, la UE y las amenazas de la oposición". Portalalba.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-12. Diakses tanggal 12 January 2019. 
  59. ^ "Venezuela Congress leader challenges Maduro's right to presidency - News". Aljazeera.com. Diakses tanggal 13 January 2019. 
  60. ^ "As Maduro Makes Enemies, Venezuela's Caribbean Allies Remain In His Camp". NPR. Diakses tanggal 24 January 2019. 
  61. ^ "Asamblea Nacional arranca proceso para Ley de Transicion". Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 January 2019. Diakses tanggal 10 January 2019. 
  62. ^ Smith, Scott (10 January 2019). "Isolation greets Maduro's new term as Venezuela's president". AP News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2019. Diakses tanggal 11 January 2019. 
  63. ^ a b "AN se declara en emergencia ante la usurpación de Nicolás Maduro en el cargo de la Presidencia de la República". Asambleanacional.gob.ve (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2019. Diakses tanggal 10 January 2019. 
  64. ^ "Lukashenko calls for peaceful settlement in Venezuela". Belarus Telegraphic Agency. 28 January 2019. Diakses tanggal 29 January 2019. 
  65. ^ "Lukashenka backs Maduro after hesitation". BelaPAN. 29 January 2019. Diakses tanggal 31 January 2019. [pranala nonaktif permanen]
  66. ^ "Bolivia's Morales reaffirms backing for Venezuela's Maduro". Reuters. 23 January 2019. Diakses tanggal 27 January 2019. Bolivia’s leftist President Evo Morales affirmed his long-standing alliance with President Nicolas Maduro ... 'Our solidarity with the Venezuelan people and our brother Nicolas Maduro, in these decisive hours in which the claws of imperialism seek again to mortally wound the democracy and self-determination of the peoples of South America,' Morales said in the tweet. 
  67. ^ "PM warns against foreign interference". Khmer Times. 27 January 2019. Diakses tanggal 29 January 2019. 
  68. ^ a b c d e f Vasilyeva, Nataliya (24 January 2019). "Venezuela crisis: Familiar geopolitical sides take shape". Associated Press. Diakses tanggal 25 January 2019. Russia, China, Iran, Syria and Cuba have come down on one side ... 
  69. ^ a b "Special Meeting of the Permanent Council Thursday January 24, 2019". Organization of American States. 24 January 2019. Diakses tanggal 24 January 2019. 
  70. ^ "El Salvador defendió a Maduro ante la OEA". elmundo.sv. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-24. Diakses tanggal 25 January 2019. 
  71. ^ "Asamblea de El Salvador desconoce a Maduro y respalda a Guaidó en Venezuela". El Mundo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-25. Diakses tanggal 25 January 2019. 
  72. ^ "El Salvador expresa su apoyo a Nicolás Maduro". Efecto Cocuyo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-26. Diakses tanggal 25 January 2019. 
  73. ^ "Manifesto of Solidarity with United Socialist Party of Venezuela". PDGE Guinea Ecuatorial. Diakses tanggal 28 January 2019. 
  74. ^ PM, Tom O'Connor On 1/29/19 at 12:32 (29 January 2019). "China joins Russia in backing Venezuela against U.S. moves, warns of "serious consequences"". Newsweek. Diakses tanggal 15 February 2019. 
  75. ^ a b c d e Trujillo, Carlos (10 January 2019). "Permanent Council Approves Resolution to Not Recognize the Legitimacy of the Maduro Regime". U.S. Mission to the Organization of American States. Diakses tanggal 16 January 2019. 
  76. ^ "North Korea throws support behind Venezuela's Maduro regime". UPI. Diakses tanggal 29 January 2019. 
  77. ^ a b "Hamas, PLO slam 'blatant US interference' in Venezuela affairs". Middle East Monitor. 25 January 2019. 
  78. ^ "Prime Minister attends Venezuelan President Maduro's inauguration". St Kitts & Nevis Observer. 11 January 2019. Diakses tanggal 17 January 2019. 
  79. ^ O'Connor, Tom (11 February 2019). "Russia says U.S. attempts to overthrow Venezuela using its own military are "unheard of"". Newsweek. Diakses tanggal 12 February 2019. 
  80. ^ "President Cyril Ramaphosa congratulates President of Venezuela on his inauguration | South African Government". Government of South Africa. Diakses tanggal 20 January 2019. 
  81. ^ "Statement by Ambassador Jerry Matjila, Permanent Representative of South Africa to the United Nations during the UN Security Council Meeting on Venezuela, 26 January 2019". Government of South Africa. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  82. ^ "Canciller uruguayo asegura que presidencia de Maduro es legítima". Noticieros Televisa (dalam bahasa Spanyol). 12 February 2019. Diakses tanggal 13 February 2019. 
  83. ^ "Argentina y Uruguay presionan a Venezuela por elecciones libres y coinciden en la necesidad de la ayuda humanitaria". Infobae (dalam bahasa Spanyol). 13 February 2019. Diakses tanggal 14 February 2019. 
  84. ^ "Los presidentes de Uruguay y Argentina llaman a elecciones libres en Venezuela". El Diario (dalam bahasa Spanyol). 13 February 2019. Diakses tanggal 14 February 2019. 
  85. ^ "Argentina y Uruguay piden elecciones libres y creíbles en Venezuela". El Día (dalam bahasa Spanyol). 14 February 2019. Diakses tanggal 14 February 2019. 
  86. ^ "Osetia del Sur y Abjasia, los desconocidos "países" invitados a la toma de poder de Nicolás Maduro en Venezuela" [South Ossetia and Abkhazia, the unknown "countries" invited to the inauguration of Nicolás Maduro in Venezuela]. Emol (dalam bahasa Spanish). 10 January 2019. 
  87. ^ "Western Sahara: Sahrawi Delegation Participates in Inauguration of Venezuelan President". AllAfrica. 12 January 2019. 
  88. ^ "Osetia del Sur, el desconocido país sin reconocimiento que apoya a Venezuela" [South Ossetia, the unknown country without recognition that supports Venezuela] (dalam bahasa Spanish). La Nación (Argentina). 10 January 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-10. Diakses tanggal 2019-02-02. 
  89. ^ "ALBA reitera su apoyo y reconocimiento al presidente Nicolás Maduro". ALBA. 25 January 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-17. Diakses tanggal 2019-02-02. 
  90. ^ "Solidarity Statement With The Bolivarian Republic of Venezuela Issued By The SADC Chairperson, His Excellency Dr. Hage G. Geingob, President of the Republic of Namibia". Southern African Development Community. 10 February 2019. Diakses tanggal 11 February 2019. 
  91. ^ "Hezbollah condemns US interference in Venezuela". Middle East Monitor. 26 January 2019. Diakses tanggal 27 January 2019. 
  92. ^ "Guaido vs Maduro: Who backs Venezuela's two presidents?". cnbc.com. 24 January 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-27. Diakses tanggal 2019-02-02. State oil company PDVSA, which accounts for most of Venezuela’s export earnings, stood by Maduro. “We have no other president” besides Maduro, said PDVSA President and Oil Minister Manuel Quevedo, a career military officer. 
  93. ^ Daniels, Joe (23 January 2019). "Venezuela protests: thousands march as military faces call to abandon Maduro". The Guardian. Maduro has accused the opposition of fomenting violence. “I demand the full rigor of the law against the fascists,” he said on Tuesday night. His allies have also threatened the use of armed pro-government militias—known as colectivos—to quell disturbances. 
  94. ^ Charles, Mathew (2 February 2019). "ELN interview: Colombian Marxist guerrillas 'will fight' US troops if they invade Venezuela". The Telegraph. Diakses tanggal 2 February 2019. 
  95. ^ Tsvetkova, Maria; Zverev, Anton (25 January 2019). "Exclusive: Kremlin-linked contractors help guard Venezuela's Maduro..." Reuters. Diakses tanggal 26 January 2019. 
  96. ^ Rama, Edi (24 January 2019). "#Albania recognizes Juan Guaidó as the Interim President of Venezuela. On behalf of the people of #Albania I wish to @JGuaido and the brave venezuelans to succeed in getting rid of the illegitimate power that has turned their country in a hell for its own people #VenezuelaLibre". Twitter. Diakses tanggal 24 January 2019. 
  97. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MorinaVenezuela
  98. ^ Vella, Redacció, Agències, Andorra la (5 February 2019). "Andorra reconeix Guaidó com a president veneçolà". DiariAndorra.ad. Diakses tanggal 15 February 2019. 
  99. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p "Pronunciamento de Apoyo a Gobierno de Transicion en Venezuela". Ministerio de Relaciones Exteriores y Culto. Government of Argentina. Diakses tanggal 25 January 2019. The delegations of Argentina, Bahamas, Brazil, Canada, Chile, Colombia, Costa Rica, Ecuador, the United States, Honduras, Guatemala, Haiti, Panama, Paraguay, Peru and the Dominican Republic reaffirm the right to democracy enjoyed by the peoples of the Americas ... In this context, we recognize and express our full support to the President of the National Assembly, Juan Guaidó, who has assumed the role of President in charge of the Bolivarian Republic of Venezuela, in accordance with the constitutional norms and the illegitimacy of the Nicolás Maduro regime. 
  100. ^ "Statement on Venezuela". Department of Foreign Affairs and Trade. Government of Australia. Diakses tanggal 28 January 2019. Australia recognises and supports the President of the National Assembly, Juan Guaidó, in assuming the position of interim president 
  101. ^ "Austria recognizes Guaido as interim president of Venezuela: Kurz". Reuters. 4 February 2019. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  102. ^ Kurz, Sebastian (4 February 2019). "El régimen de #Maduro se ha negado hasta la fecha a aceptar unas elecciones presidenciales libres y justas. Por este motivo, consideramos desde este momento al Presidente @jguaido como Presidente interino legítimo de conformidad con la Constitución venezolana" (dalam bahasa Spanish). twitter. Diakses tanggal 7 February 2019. 
  103. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Ministry of Foreign Affairs Poland (4 February 2019). "Joint declaration on #Venezuela". twitter. Diakses tanggal 7 February 2019. 
  104. ^ Reynders, Didier (4 February 2019). "We steunen @jguaido in zijn opdracht om vrije en transparante verkiezingen te organiseren, zodat de bevolking zich vrij kan uitspreken en zodat er in #Venezuela verzoening kan komen. We steunen de contactgroep, opgericht met de #EU, in deze overgangsperiode" (dalam bahasa Dutch). Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  105. ^ "Позиция на МВнР". www.mfa.bg. Diakses tanggal 15 February 2019. 
  106. ^ Zaharieva, Ekaterina (6 February 2019). "Today the #Bulgarian government decided to officially support and accept @jguaido as acting President of #Venezuela. We need a new democratic presidential vote. Committed to the better future of the people of 🇻🇪. Looking forward to the first meeting of the EU-driven #ContactGroup". Twitter. Diakses tanggal 6 February 2019. 
  107. ^ "Радев поиска България да не подкрепя опозицията във Венецуела". Mediapool.bg. Diakses tanggal 15 February 2019. 
  108. ^ "Радев пак разкритикува правителството за Венецуела | Политика". offnews.bg. Diakses tanggal 15 February 2019. 
  109. ^ "Радев поиска да не подкрепяме европейската позиция за ситуацията във Венецуела | Политика". offnews.bg. Diakses tanggal 15 February 2019. 
  110. ^ "Радев иска България да се въздържи от позиция за Венецуела | webcafe.bg". www.webcafe.bg. Diakses tanggal 15 February 2019. 
  111. ^ "Радев атакува Борисов, сравни България с Венецуела". Vesti.bg. Diakses tanggal 15 February 2019. 
  112. ^ MVEP/MFEA (4 February 2019). "RH podupire demokratski izabrana tijela Venezuele i pridružuje se zemljama članicama EU u izjavi. U skladu s Ustavom potrebno je provesti slobodne, pravedne i demokratske predsjedničke izbore" (dalam bahasa Croatian). Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  113. ^ Ministry of Foreign Affairs Poland (4 February 2019). "Phone call between FMs #Czaputowicz and Roberto Ampuero Espinoza...The chief of Polish diplomacy told that in view of Nicolas Maduro's ailure to call early presidential elections, Poland intended to recognize @jguaido, as..interim president". Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  114. ^ Petříček, Tomáš (4 February 2019). "I welcome that the Government of the Czech Republic recognizes Juan #Guaidó as Interim President of #Venezuela who should lead his country to the democratic elections". Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  115. ^ a b c d e f "EU countries recognise Juan Guaidó as interim Venezuelan leader". The Guardian. Diakses tanggal 4 February 2019. European countries including Spain, France, the UK, Sweden and Denmark have recognised Juan Guaidó as interim president of Venezuela in a coordinated move made after a deadline for Nicolás Maduro to call presidential elections expired. 
  116. ^ Samuelsen, Anders (4 February 2019). "Denmark recognises the President of the National Assembly @jguaido as the interim President of #Venezuela until new free and democratic elections take place. Applaud similar statements from key EU partners. Important EU statement coming up #dkpol". twitter. Diakses tanggal 7 February 2019. 
  117. ^ Estonian MFA (4 February 2019). "Estonia recognises Juan Guaidó as the Interim President of #Venezuela, people of Venezuela have inalienable right to freely & democratically choose their leaders and to decide about their own future. We expect @jguaido to call for new, free and fair presidential elections". Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  118. ^ ulkoministeriö(Ministry for Foreign Affairs of Finland) (4 February 2019). "FM #Soini: To support the constitutional process in Venezuela, Finland supports Guaido as interim President of Venezuela". Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  119. ^ Macron, Emmanuel (4 February 2019). "Les Vénézuéliens ont le droit de s'exprimer librement et démocratiquement. La France reconnaît @jguaido comme " président en charge " pour mettre en œuvre un processus électoral. Nous soutenons le Groupe de contact, créé avec l'UE, dans cette période de transition" (dalam bahasa French). twitter. Diakses tanggal 7 February 2019. 
  120. ^ "Mamuka Bakhtadze: Georgia recognizes Juan Guaido as Interim President of Venezuela and supports courageous people of Venezuela in their fight for democracy". 1TV. 24 January 2019. Diakses tanggal 24 January 2019. 
  121. ^ Bakhtadze, Mamuka (24 January 2019). "🇬🇪 recognizes @jguaido as Interim President of #Venezuela. We express hope that @AsambleaVE will establish a transitional government, prepare free & fair elections & ensure peaceful transition of power. 🇬🇪 supports the courageous people of Venezuela in their fight for democracy". twitter. Diakses tanggal 7 February 2019. 
  122. ^ "Germany Recognises Guaido as Legitimate Interim President of Venezuela". NY Times. 4 February 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-04. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  123. ^ Seibert, Steffen (4 February 2019). "Kanzlerin #Merkel zu #Venezuela: Juan #Guaidó ist aus deutscher Sicht der legitime Interimspräsident für die Aufgabe, einen Wahlprozess zu initiieren. Wir hoffen, dass sich dieser Prozess möglichst kurz und friedlich gestaltet" (dalam bahasa German). Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  124. ^ "Hungary supports the Spanish People's Party's position with relation to Venezuela". Website of the Hungarian Government. 31 January 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-11. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  125. ^ Þór, Guðlaugur (4 February 2019). "Iceland supports @jguaido as the Interim President of Venezuela. Free and fair elections should now be called and the will of the people respected". Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  126. ^ Irish Foreign Ministry (6 February 2019). "Tánaiste @simoncoveney announces Ireland's support for Mr. Juan Guaidó. Full statement available at." Twitter. Diakses tanggal 6 February 2019. 
  127. ^ "Israel recognizes Guaido as leader of Venezuela". Reuters. 27 January 2019. Diakses tanggal 27 January 2019. 'Israel joins the United States, Canada, most of the countries of Latin America and countries in Europe in recognizing the new leadership in Venezuela,' said Prime Minister Benjamin Netanyahu in a statement. 
  128. ^ PM of Israel (27 January 2019). "Israel joins the United States, Canada, most of the countries of Latin America and countries in Europe in recognizing the new leadership in Venezuela". twitter. Diakses tanggal 7 February 2019. 
  129. ^ "Gobierno italiano reconoció a Guaidó como presidente". El Tiempo (dalam bahasa Spanyol). 13 February 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-23. Diakses tanggal 13 February 2019. 'El diputado de Forza Italia adscrito a la Comisión de Relaciones Exteriores, Guglielmo Picchi, informó este miércoles que el gobierno italiano reconoce a Juan Guaidó como presidente interino de Venezuela. 
  130. ^ Rinkēvičs, Edgars (4 February 2019). "Latvia recognises and supports Mr. Juan Guaidó, President of the democratically elected National Assembly, as President ad interim of #Venezuela. We call for free, fair and democratic presidential elections @jguaido". Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  131. ^ Linkevicius, Linas (4 February 2019). "#Lithuania joins other #EU MS in supporting & acknowledging @jguaido, President of @AsambleaVE, as VZ President ad interim. We expect free & democratic elections, strongly support ICG, initiated by EU. Democracy & rule of law in #Venezuela must be restored, human rights protected". Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  132. ^ MFA Luxembourg (4 February 2019). "Jean #Asselborn: like most #EU partners #Luxembourg recognizes the President of the democratically elected National Assembly Juan #Guaidó as interim President of #Venezuela with the authority to implement process leading to free, fair & democratic presidential elections @jguaido". Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  133. ^ Government of Malta (5 February 2019). "Statement by the Government of Malta". Government of Malta. Diakses tanggal 5 February 2019. 
  134. ^ "Marshall Islands recognises Venezuela's Juan Guaido". RNZ. 7 February 2019. Diakses tanggal 9 February 2019. 
  135. ^ "Montenegro supports the position of European partners on the need for holding free and democratic elections in Venezuela". MVP(Ministry of Foreign Affairs). 6 February 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-07. Diakses tanggal 6 February 2019. 
  136. ^ "Venezuela : Le Maroc apporte son soutien au président autoproclamé Juan Guaido". L'Orient le jour (dalam bahasa French). Diakses tanggal 29 January 2019. 
  137. ^ Blok, Stef (4 February 2019). "The eight-day period to call for free democratic and transparent elections in Venezuela expired today. The Kingdom of the Netherlands recognizes @jguaido as interim-President of Venezuela. We want freedom and democracy to return to Venezuela asap". Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  138. ^ Dimitrov, Nikola (4 February 2019). "The Republic of Macedonia, in line with its European partners, supports and considers the President of the Venezuelan Assembly, @jguaido as Interim President, in accordance with the Constitution, in order to organize free, fair and democratic presidential elections". Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  139. ^ Ministry of Foreign Affairs Poland (4 February 2019). "Phone call between FMs #Czaputowicz and Roberto Ampuero Espinoza...The chief of Polish diplomacy told that in view of Nicolas Maduro's failure to call early presidential elections, Poland intended to recognize @jguaido, as..interim president". Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  140. ^ RepúblicaPortuguesa (4 February 2019). "more Portugal reconhece Juan Guaidó como Presidente interino da Venezuela em declaração do Ministro dos @ nestrangeiro_pt" (dalam bahasa Portuguese). Twitter. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  141. ^ Mihai Roman (8 February 2019). "România îl recunoaște pe Juan Guaidó ca Președinte interimar al Venezuelei – comunicat al Administrației Prezidențiale". G4Media (dalam bahasa Romanian). 
  142. ^ Iohannis, Klaus (8 February 2019). "Romania officially recognized Juan Guaidó as interim president of # Venezuela". twitter. Diakses tanggal 9 February 2019. 
  143. ^ "STA: Slovenia recognises Juan Guaido as interim president of Venezuela". english.sta.si. Diakses tanggal 15 February 2019. 
  144. ^ Sanchez, Pedro (4 February 2019). "Reconozco como presidente encargado de Venezuela a @jguaido, con un horizonte claro: la convocatoria de elecciones presidenciales libres, democráticas, con garantías y sin exclusiones. No daré ni un paso atrás. Por la libertad, la democracia y la concordia en #Venezuela" (dalam bahasa Spanish). Diakses tanggal 7 February 2019. 
  145. ^ Wallstroem, Margot (4 February 2019). "Sweden supports and acknowledges Juan Guaidó as the Interim President of Venezuela, in accordance with the country's constitution, free and fair elections should now be called". twitter. Diakses tanggal 7 February 2019. 
  146. ^ "Відповідь Речниці МЗС України Катерини Зеленко для ЗМІ щодо політичної кризи у Венесуелі". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-07. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  147. ^ "MFA: Ukraine backs Venezuelan opposition leader". www.unian.info. Diakses tanggal 4 February 2019. 
  148. ^ "Wall Street Journal: Juan Guaidó recognized as Venezuela's president by major EU countries". Wall Street Journal. 4 February 2019. Diakses tanggal 4 February 2019 – via Kyiv Post. 
  149. ^ Hunt, Jeremy (4 February 2019). "Nicolas Maduro has not called Presidential elections within 8 day limit we have set. So UK alongside European allies now recognises @jguaido as interim constitutional president until credible elections can be held. Let's hope this takes us closer to ending humanitarian crisis". twitter. Diakses tanggal 7 February 2019. 
  150. ^ "Kosovo recognises Venezuela opposition leader as president". www.gazetaexpress.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-24. Diakses tanggal 2019-02-02. 
  151. ^ "EU parliament recognizes Guaido as Venezuelan interim president". Reuters (dalam bahasa Inggris). 31 January 2019. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  152. ^ Wyss, Jim (4 January 2019). "Lima Group says it won't recognize Maduro's new term as president of Venezuela". Miami Herald (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 January 2019. 
  153. ^ Moreno, Luis Alberto (23 January 2019). "El BID manifiesta su voluntad de trabajar con el Presidente Interino de Venezuela, Juan Guaidó, para asegurar la continuidad de nuestro apoyo al desarrollo del pueblo venezolano". Twitter (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 24 January 2019. 
  154. ^ "La Internacional Socialista reconoce los esfuerzos de Juan Guaidó y pide elecciones en Venezuela". RPP (dalam bahasa Spanyol). 30 January 2019. Diakses tanggal 31 January 2019. 
  155. ^ "Comité de Acreedores de Venezuela asegura que no negociará con el "régimen actual"". Efecto Cocuyo (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-15. Diakses tanggal 12 January 2019. 
  156. ^ "Monseñor Ovidio Pérez Morales: La Iglesia venezolana declara ilegítimo al régimen comunista y respalda a la AN". La Patilla (dalam bahasa Spanyol). 15 January 2019. Diakses tanggal 16 January 2019. 
  157. ^ "Fedecámaras no puede convalidar un "gobierno cuestionado por su legitimidad de origen"". EC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-15. Diakses tanggal 12 January 2019. 
  158. ^ "Frente Institucional de militares retirados anuncia su apoyo irrestricto a Juan Guaidó (Comunicado)". La Patilla (dalam bahasa Spanyol). 13 January 2019. Diakses tanggal 15 January 2019. 
  159. ^ "Juan Guaidó y FAVL afinan agenda única para movilización del 23Ene". Analitica (dalam bahasa Spanish). 12 January 2019. Diakses tanggal 12 January 2019. 
  160. ^ "Juan Guaidó: Me apego a los artículos 333, 350 y 233 para lograr el cese de la usurpación y convocar elecciones libres con la unión del pueblo, FAN y comunidad internacional" (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-02. Diakses tanggal 11 January 2019. 
  161. ^ a b c d Hanke, Jakob; von der Burchard, Hans (24 January 2019). "Brussels caught off-guard by Venezuela's political turmoil". POLITICO. Diakses tanggal 26 January 2019. In a declaration published late Wednesday, EU foreign policy chief Federica Mogherini said the EU ... “fully supports the national assembly as the democratically elected institution whose powers need to be restored and respected.” ... Kocijančič said Mogherini’s statement had been “agreed with all 28 member states" ... 
  162. ^ "Concerned Guyana government urges dialogue as Venezuela's woes worsen". Kaieteur News. 25 January 2019. Diakses tanggal 29 January 2019. 
  163. ^ "Japón lamenta investidura de Maduro y Honduras también se pronuncia - Efecto Cocuyo". efectococuyo.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-16. Diakses tanggal 2019-02-02. 
  164. ^ Lies, Elaine (4 February 2019). "Japan PM Abe: wants stable, democratic, prompt solution to Venezuela situation". Reuters. Diakses tanggal 5 February 2019. 
  165. ^ Ministry of Foreign Affairs, ROC (Taiwan) [@MOFA_Taiwan] (27 January 2019). "#Taiwan stands with the forces of freedom. We're keeping a close eye on the situation in #Venezuela & are willing & able to provide humanitarian assistance. It's imperative democratic order is restored & the people can enjoy freedom & a swift return to normal life" (Tweet). Diakses tanggal 28 January 2019 – via Twitter. 
  166. ^ "Declaration by the High Representative on behalf of the European Union on latest developments in Venezuela". Council of the European Union. 23 January 2019. Diakses tanggal 23 January 2019. The EU fully supports the national assembly as the democratically elected institution whose powers need to be restored and respected. 
  167. ^ "Divided Italy blocks EU statement on recognizing Venezuela's Guaido". Reuters. 4 February 2019. Diakses tanggal 8 February 2019. 
  168. ^ "Jamaica Observer Limited". Jamaica Observer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-05. Diakses tanggal 2019-02-02. 
  169. ^ "Armenia follows developments in Venezuela, hopes for peaceful solution: MFA spokesperson". Aysor. 
  170. ^ Writer, Staff (29 January 2019). "CARICOM optimistic of peaceful solution to Venezuelan crisis". Barbados Today Newspaper. Diakses tanggal 4 February 2019. St Kitts-Nevis, Trinidad and Tobago, Antigua and Barbuda, Barbados, and Belize abstained during the vote while Grenada was not present. 
  171. ^ "Prime Minister Barrow speaks out against foreign intervention in Nicaragua and Venezuela". Breaking Belize News. 20 January 2019. 
  172. ^ "Jamaica Observer Limited". Jamaica Observer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-07. Diakses tanggal 2019-02-02. 
  173. ^ Chaudhury, Dipanjan (25 January 2019). "India refuses to join efforts to recognise self-declared president of Venezuela". The Economic Times. 
  174. ^ "India calls for dialogue in Venezuela". Anadolu Agency. 25 January 2019. Diakses tanggal 29 January 2019. 
  175. ^ "Indonesia calls for restraint in Venezuela". The Jakarta Post. 26 January 2019. Diakses tanggal 29 January 2019. 
  176. ^ "UN Security Council's African members support Venezuela's Maduro". Africa Times. 27 January 2019. 
  177. ^ "Kuwait urges dialogue to end political standoff in Venezuela". Kuwait News Agency. 27 January 2019. 
  178. ^ "Maduro v Guaido: Who is backing whom amid crisis in Venezuela". The Straits Times. 28 January 2019. Diakses tanggal 5 February 2019. 
  179. ^ "The Latest: Venezuela opposition leader backs US sanctions". Star Tribune. Associated Press. 29 January 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-27. Diakses tanggal 30 January 2019. 
  180. ^ "Press release on recent political developments in Venezuela - Ministry of Foreign Affairs Nepal MOFA". Government of Nepal Ministry of Foreign Affairs. Diakses tanggal 1 February 2019. 
  181. ^ Roy, Eleanor Ainge (29 January 2019). "Venezuela crisis: New Zealand refuses to back Guaidó as interim president". The Guardian. Diakses tanggal 29 January 2019. 
  182. ^ Bjørgaas, Tove. "Sverige og Danmark anerkjenner Guaido – Norge vil ikke". NRK.no (dalam bahasa Norwegia). Diakses tanggal 4 February 2019. 
  183. ^ "Venezuela: San Marino, "Riceviamo l'auspicio del Papa per una soluzione pacifica della crisi"". SMTV San Marino (dalam bahasa Italia). 4 February 2019. Diakses tanggal 10 February 2019. 
  184. ^ "MOFA Spokesperson's Statement on Crisis in Venezuela". Ministry of Foreign Affairs of South Korea. Government of the Republic of Korea. 1 February 2019. Diakses tanggal 5 February 2019. 
  185. ^ Geiser, Urs. "Swiss concerned about the deepening crisis in Venezuela". SWI swissinfo.ch. Diakses tanggal 2 February 2019. 
  186. ^ https://newsday.co.tt/2019/02/15/tt-preserving-neutral-position-on-venezuela/
  187. ^ "Vatican calls for end to suffering in Venezuela but takes no sides". Reuters. 24 January 2019. Diakses tanggal 2 February 2019. 
  188. ^ "CARICOM on Venezuela: Non-interference, facilitate dialogue". Trindad and Tobago Guardian. 24 January 2019. Diakses tanggal 29 January 2019. 
  189. ^ "UN political chief calls for dialogue to ease tensions in Venezuela; Security Council divided over path to end crisis". UN News. Diakses tanggal 29 January 2019. 
  190. ^ a b "Most Venezuelans think Chavez will recover: poll". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2013-02-26. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  191. ^ "El 79.9% de los venezolanos quiere que Maduro negocie ya su salida (encuesta flash Hercon)". La Patilla (dalam bahasa Spanyol). 20 January 2019. Diakses tanggal 20 January 2019. 
  192. ^ "Ni diálogo, ni elecciones... esto es lo que quieren los venezolanos después del #23Ene, según revela encuestadora Meganálisis". La Patilla (dalam bahasa Spanyol). 21 January 2019. Diakses tanggal 22 January 2019. 
  193. ^ "83.7 % de los venezolanos reconocen a Guaidó como el Presidente legítimo de Venezuela (Flash Meganálisis)". La Patilla (dalam bahasa Spanyol). 26 January 2019. Diakses tanggal 27 January 2019. 
  194. ^ "81,9 % de venezolanos reconoce a Juan Guaidó como presidente de Venezuela (Encuesta Hercón)". La Patilla (dalam bahasa Spanyol). 2019-01-31. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  195. ^ "Encuestadora chavista admite que venezolanos desean salir de Maduro". PanAm Post (dalam bahasa Spanyol). 21 March 2016. Diakses tanggal 1 February 2019. 
  196. ^ Wilpert, Gregory (2018-05-19). "Venezuela's Highly Unusual Presidential Election". Venezuelanalysis.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-31. Pro-government pollsters, such as the company Hinterlaces give Maduro a 17 point advantage 
  197. ^ "New poll shows Venezuelans overwhelmingly oppose military intervention and US sanctions". The Canary. 29 January 2019. 
  198. ^ "Hinterlaces: 81% de los venezolanos desconoce a Guaidó como líder político". 20 January 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-19. Diakses tanggal 2019-02-02.