Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan Kinestetik merupakan salah satu jenis kecerdasan majemuk.[1] Kecerdasan ini merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan seluruh tubuh atau fisiknya untuk mengekspresikan ide dan perasaan, serta keterampilan menggunakan tangan untuk mengubah atau menciptakan sesuatu (Amstrong[2]). Kecerdasan kinestetik juga dapat diartikan sebagai cara berfikir dengan menggunakan tubuhnya yang ditunjukkan dengan ketangkasan tubuh untuk memahami perintah otak. Sedangkan menurut Howard Gardner,[3] kecerdasan kinestetik adalah kemampuan melakukan gerakan - gerakan yang bagus, seperti berlari, menari, membuat kerajinan tangan dan lain - lain.
Karakteristik
[sunting | sunting sumber]Seseorang dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan memahami sesuatu dengan cara terlibat secara aktif pada suatu aktivitas. Kecerdasan ini memiliki pola yang telah ditentukan, seperti menari memiliki gerakan - gerakan tertentu yang harus sesuai dengan makna atau tema tarian. Selain itu kecerdasan ini juga memiliki fleksibelitas dalam proses belajarnya, misal tim olahraga. Dalam tim olahraga terdapat beberapa taktik yang harus dimiliki oleh anggota tim yang bertujuan untuk dapat menyesuaikan diri terhadap situasi dan kondisi yang mungkin terjadi saat pertandingan.
Kecerdasan kinestetik dapat diamati sejak awal dengan beberapa ciri - ciri, yaitu mampu menggunakan fisik untuk mengekspresikan dirinya, terampil bekerja dengan objek, mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa non verbal atau gerakan tubuh, mampu mengontrol gerakan tubuhnya menjadi gerakan yang gesit, mampu menirukan gerakan orang lain dengan baik, mampu mempelajari segala hal yang berkaitan dengan kemampuan gerak secara cepat dan mampu mengkoordinasikan keselarasan gerakan anggota tubuhnya.
Aplikasi
[sunting | sunting sumber]Terdapat beberapa aktivitas yang dapat mengaplikasikan jenis kecerdasan ini, yaitu bermain peran (dapat dikembangkan melalui kegiatan drama), melatih keterampilan fisik (dapat dikembangkan dengan aktivitas meloncat, berlari, mengayunkan lengan, membungkuk), musik (dapat dikembangkan dengan melatih kepekaan terhadap irama musik), olahraga (dapat dikembangkan melalui kegiatan berenang, bermain bola, atletik), menari (dapat dikembangkan dengan menyelaraskan gerak tubuh menjadi gerakan yang indah) dan kerajinan tangan (dapat dilakukan dengan kegiatan menjahit, prakarya,meronce)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Teori kecerdasan majemuk". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2020-03-28.
- ^ Armstrong, Thomas (2013). Kecerdasan Multipel di dalam Kelas. Indeks. hlm. 238. ISBN 979-062-005-5.
- ^ Gardner, Howard. Multiple Intelligences Kecerdasan Majemuk Teori Dalam Praktik. Jakarta: Interaksara. hlm. 448. ISBN 9786022382331.