[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Fakhruddin ar-Razi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fakhruddin ar-Razi
GelarShaykh al-Islām,
Fakhr ar-Razi,
Sultan al-Mutakallimin (Sultan para Teolog),[1]
dan Imam atau Syekh al-Mushakkikin (Imam atau Guru kaum Skeptis).[2]
Informasi pribadi
Lahir26 Januari 1150
Ray, Iran
Meninggal29 Maret 1210 (usia 61)[5]
Herat, Afganistan
AgamaIslam
ZamanZaman Kejayaan Islam
WilayahPersia
DenominasiSunni
MazhabSyafi'i[3]
KredoAsy'ari[3][4]
Minat utamaTafsir, Ushul Fikih, Retorika, Kalam, Filsafat Islam, Logika, Astronomi, Kosmologi, Ontologi, Kimia, Fisika, Kedokteran, Anatomi
Karya terkenalTafsir ar-Razi, Asas al-Taqdis
PekerjaanSarjana dan Ilmuwan
Pemimpin Muslim

Fakhruddin ar-Razi (bahasa Persia: فخر الدين رازي) (26 Januari 1150 – 29 Maret 1210) sering dikenal dengan julukan Sultanul Mutakallimin adalah seorang ilmuwan muslim berkebangsaan Persia[7][8] polimatik, sarjana muslim[9][10] dan pelopor logika induktif.[11] Dia menulis berbagai karya di bidang obat-obatan, kimia, fisika, astronomi, kosmologi, literatur, teologi, ontologi, filsafat, sejarah dan fikih. Dia adalah salah satu pendukung dan skeptis paling awal yang muncul dengan konsep Multiverse, dan membandingkannya dengan astronomi Al-Qur'an.[12][13] Sebagai seorang penolak model geosentrisme dan gagasan Aristotelianisme tentang alam semesta tunggal yang berputar di sekitar satu dunia, Ar-Razi berargumen tentang keberadaan luar angkasa di luar dunia yang diketahui.[13][14]

Ar-Razi lahir di Ray, Iran, dan meninggal di Herat, Afganistan. Ia meninggalkan korpus yang sangat kaya akan karya filsafat dan teologi yang mengungkapkan pengaruh dari karya Avicenna, Abu'l-Barakāt al-Baghdādī dan al-Ghazali. Dua karyanya yang berjudul Mabāhith al-mashriqiyya fī ‘ilm al-ilāhiyyāt wa-'l-tabi‘iyyāt (Eastern Studies in Metaphysics and Physics) dan al-Matālib al-‘Aliya (The Higher Issues) biasanya dianggap sebagai karya filsafat penting.[15]

Konsep ketuhanan

[sunting | sunting sumber]

Fakhruddin Ar-Razi menjelaskan konsep ketuhanan di dalam bukunya yang berjudul al-Masâil al-Khamsûn fi ushûl al-Dîn. Pandangannya tentang ketuhanan dipengaruhi oleh mazhab Asy'ariyah. Ia meyakini bahwa Tuhan dapat dikatakan sebagai sesuatu. Kata "sesuatu" digunakannya hanya untuk menjelaskan tentang keniscayaan tentang adanya Allah dan tidak mempunyai arti lainnya.[16]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Peter Adamson (7 July 2016). Philosophy in the Islamic World: A History of Philosophy Without Any Gaps. Oxford University Press. hlm. 315. ISBN 978-0-19-957749-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-05. Diakses tanggal 2021-01-19. 
  2. ^ Omar, Irfan (2013). Islam and Other Religions: Pathways to Dialogue. Taylor & Francis. hlm. 113. ISBN 9781317998525. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-17. Diakses tanggal 2017-12-02. 
  3. ^ a b Mirza, Younus Y. (2014-02-01). "Was Ibn Kathīr the 'Spokesperson' for Ibn Taymiyya? Jonah as a Prophet of Obedience". Journal of Qur'anic Studies. 16 (1): 1. doi:10.3366/jqs.2014.0130. ISSN 1465-3591. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-25. Diakses tanggal 2021-01-19. 
  4. ^ Ovamir Anjum, Politics, Law, and Community in Islamic Thought: The Taymiyyan Moment, p 143. ISBN 1107014069
  5. ^ Al-Dhahabi: al-Ibr, Vol.3, p.142
  6. ^ "BORHĀN-AL-DĪN NASAFĪ". iranicaonline.org. Encyclopaedia Iranica. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Oct 2020. In spite of his adherence to the Hanafite school of law, he clearly inclined to Asḥʿarism in theology and was an admirer of Ḡazālī and Faḵr-al-Dīn Rāzī. 
  7. ^ Hockey, Thomas; Trimble, V.; Williams, Th.R.; Bracher, K.; Jarrell, R.; Marché, J.D.; Ragep, F.J., ed. (2014). Biographical encyclopedia of astronomers (edisi ke-2nd). hlm. 692. ISBN 978-1-4419-9918-4. 
  8. ^ Frye, R.N., ed. (1975). The Cambridge history of Iran, Volume 4 (edisi ke-Repr.). London: Cambridge U.P. hlm. 480. ISBN 978-0-521-20093-6. 
  9. ^ Richard Maxwell Eaton, The Rise of Islam and the Bengal Frontier, 1204–1760, University of California Press,1996, - Page 29
  10. ^ Shaikh M. Ghazanfar, Medieval Islamic Economic Thought: Filling the Great Gap in European Economics, Routledge, 2003 [1]
  11. ^ "Philosophy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-17. Diakses tanggal 2021-01-19. 
  12. ^ John Cooper (1998), "al-Razi, Fakhr al-Din (1149-1209)", Routledge Encyclopedia of Philosophy, Routledge, diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26, diakses tanggal 2010-03-07 
  13. ^ a b Adi Setia (2004), "Fakhr Al-Din Al-Razi on Physics and the Nature of the Physical World: A Preliminary Survey", Islam & Science, 2, diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-10, diakses tanggal 2010-03-02 
  14. ^ Williams, Matt (11 January 2016). "What Is The Geocentric Model Of The Universe?". Universe Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-26. Diakses tanggal 3 October 2020. This was followed by Fakhr al-Din al-Razi’s (1149–1209) publication of his treatise Matalib, which dealt with conceptual physics. In it, he rejected the notion of the Earth’s centrality within the universe and instead proposed a cosmology in which there were a “thousand thousand worlds beyond this world…” 
  15. ^ Taylor, Richard; Lopez-farjeat, Luis Xavier, ed. (2013). "God and Creation in al-Razi's Commentary on the Qur'an". The Routledge Companion to Islamic Philosophy. Routledge. hlm. 9. ISBN 9780415881609. 
  16. ^ Nuruddin, Muhammad (2021). Hal-Hal yang Membingungkan Seputar Tuhan. Depok: Keira. hlm. 148. ISBN 978-623-7754-64-0. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Untuk kehidupan dan tulisannya, lihat:

  • G.C. Anawati, Fakhr al-Din al-Razi in The Encyclopedia of Islam, 2nd edition, ed. by H.A.R. Gibbs, B. Lewis, Ch. Pellat, C. Bosworth et al., 11 vols. (Leiden: E.J. Brill, 1960–2002) vol. 2, pp. 751–5.

Untuk tulisan astrologi-magisnya, lihat:

  • Manfred Ullmann, Die Natur- und Geheimwissenschaften im Islam, Handbuch der Orientalistik, Abteilung I, Ergänzungsband VI, Abschnitt 2 (Leiden: E. J. Brill, 1972), pp. 388–390.

Untuk risalahnya tentang Fisiognomi, lihat:

  • Yusef Mourad, La physiognomie arabe et le Kitab al-firasa de Fakhr al-Din al-Razi (Paris, 1939).