Fotografi makro
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Maret 2014) |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Fotografi makro adalah fotografi dengan jarak sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar optik seperti mikroskop. Fotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1 yaitu gambar yang dihasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya. Sebagai contoh, pada film 35 mm, lensa harus dapat fokus pada area sekecil 24×36 mm, yaitu ukuran gambar pada film.[1]
-
Optical scheme of close-up macrophotography.
-
Reversed lens macrophotography optical scheme.
-
Optical scheme of macrophotography using reversed-lens and telephoto lens.
-
Optical scheme of macrophotography using extension tube.
Untuk fotografi makro, lensa makro adalah pilihan yang tepat. Lensa tipe ini biasanya memiliki perbesaran 1:1 atau bahkan lebih. Namun lensa makro identik dengan harga yang mahal. Oleh karena itu, dapat digunakan alternatif lain seperti menggunakan extension tube, reverse ring atau filter close up. Berikut adalah beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan foto makro dengan biaya yang murah.
Cara pertama adalah dengan filter close up, yakni filter yang dipasang di depan lensa (seperti filter biasa) berfungsi sebagai kaca pembesar yang berguna untuk mendapatkan pembesaran fokus yang diinginkan. Dengan cara ini walaupun tidak memiliki lensa makro, dengan lensa kit biasa sudah dapat digunakan untuk foto makro.
Cara kedua adalah dengan menggunakan reverse ring. Cara kerja reverse ring sama dengan membalik lensa agar bisa digunakan untuk foto makro. Reverse ring hanya sebuah alat bantu yang berfungsi untuk menyatukan badan kamera dengan lensa yang dibalik.
Cara ketiga adalah dengan makro extention tube. Extention tube berbentuk seperti pipa yang dipasang di antara badan kamera dengan lensa. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jarak fokus yang lebih dekat agar bisa fokus untuk memotret benda yang kecil.
- Menggunakan Aperture Sempit
Mengeksekusi foto makro biasanya dilakukan dengan jarang yang sangat dekat. Foto yang dihasilkan akan memiliki ruang tajam (DoF) yang sangat sempit. Oleh karena itu, aperture sempit (f/8 keatas) digunakan untuk memperluas ruang tajam yang didapat. - Tidak menggunakan ISO tinggi
Jika alat yang dipergunakan tidak memungkinkan mendapatkan perbesaran yang bagus, dan berniat melakukan perbesaran dengan cara cropping, cobalah untuk tidak menggunakan ISO terlalu tinggi. ISO yang terlalu tinggi akan menimbulkan grain pada hasil foto, terlebih ketika melakukan cropping. Grain juga cenderung mengurangi ketajaman foto. - Pastikan kamera tidak shake/goyang
DoF yang sempit pada foto makro berdampak pada susahnya untuk melakukan fokus pada objek. Sedikit guncangan saja, maka fokus dipastikan dapat meleset. Untuk mengatasi ini, pastikan kamera tidak mengalami shake ketika akan melakukan eksekusi. Sebaiknya menggunakan tripod, namun bisa juga diatasi dengan menggunakan speed tinggi diatas 1/125. Hal ini juga berguna untuk mengantisipasi pergerakan serangga. - Gunakan bantuan cahaya lampu flash
Foto makro yang dihasilkan dengan cahaya alami tentu saja sangat baik. Namun seorang fotografer jarang sekali dapat mengeksekusi foto makro dengan setingan aperture sempit–ISO rendah–speed tinggi tanpa bantuan flash. Jika tidak memiliki external flash, maka dapat menggunakan internal flash pada kamera. - Cobalah untuk selalu menggunakan manual fokus
Untuk mendapatkan perbesaran maksimal, cobalah untuk selalu menggunakan manual fokus. Caranya, setting lensa anda pada manual fokus, dan gunakan titik fokus terdekat. Lalu temukan fokus yang tepat dengan memaju-mundurkan lensa di depan objek hingga mendapatkan fokus yang pas.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Photo.net how-to Diarsipkan 2011-04-18 di Wayback Machine.—Guide to macro photography
- Extreme-macro.co.uk how-to Diarsipkan 2023-07-14 di Wayback Machine.—Guide to extreme macro photography, magnification 1:1 to 5:1
- Make your own reversing ring Diarsipkan 2010-11-29 di Wayback Machine. out of a Pringles can by Haje Jan Kamps
- Information on inverted lenses Diarsipkan 2009-04-15 di Wayback Machine.
- Macro Photography Ideas and Tutorials Diarsipkan 2021-02-04 di Wayback Machine. - Seeing In Macro Diarsipkan 2023-04-07 di Wayback Machine.
- Macro Photography Tutorial Diarsipkan 2014-02-24 di Wayback Machine.
- Insects-macrophotography Diarsipkan 2021-09-21 di Wayback Machine. Photos of insects
- Inexpensive Macro Photography Diarsipkan 2023-02-03 di Wayback Machine. DSLR with Manual Focus Lens
- Macro Photography Tips Diarsipkan 2019-07-26 di Wayback Machine.
- Use of Microscope Stage for Microphotography Diarsipkan 2023-04-07 di Wayback Machine.
- Macro Photography Tips Diarsipkan 2019-07-26 di Wayback Machine.
- How to use a macro reverse ring Diarsipkan 2022-08-07 di Wayback Machine.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-05. Diakses tanggal 2022-02-03.