DS Automobiles

DS Automobiles adalah sebuah merek kendaraan mewah asal Prancis yang diluncurkan pada tahun 2009. Sebelumnya merupakan bagian dari Citroën, DS kemudian menjadi merek tersendiri sejak tahun 2015 (2012 di Tiongkok).^[1][2]

Pada bulan Mei 2018, DS mengumumkan bahwa mereka hanya akan meluncurkan kendaraan hibrida dan kendaraan listrik berpenggerak empat roda mulai tahun 2025.^[3]

DS dapat merupakan singkatan dari Different Spirit atau Distinctive Series (walaupun DS juga merujuk ke Citroën DS yang dirancang oleh Flaminio Bertoni dan André Lefèbvre). Dalam bahasa Prancis, DS dilafalkan seperti kata déesse, yang berarti "dewi".

Béatrice Foucher kini adalah CEO dari merek ini.^[4]

PSA Group awalnya memiliki tiga merek mobil, yakni Peugeot, Citroën, dan Talbot, tetapi tidak ada yang dianggap sebagai merek "premium". Sejak tahun 1976, PSA sebenarnya telah bereksperimen untuk mendiferensiasi merek-mereknya berdasarkan tingkat harga, mirip seperti Chevrolet/Buick atau Volkswagen/Audi, tetapi tidak ada merek yang cukup kuat untuk ditawarkan dengan harga premium.^[5]

Dengan meluncurkan merek DS, Groupe PSA memutuskan untuk melanjutkan warisan rancangan dari Citroën DS (1955–1975) karya Flaminio Bertoni dan André Lefèbvre. DS dimulai pada awal tahun 2010 dengan Citroën DS3, sebuah mobil kecil yang didasarkan pada Citroën C3. DS3 didasarkan pada konsep dari Citroën C3 model Pluriel dan mobil konsep Citroën DS Inside, dengan atap DS3 dapat diberi warna yang kontras dengan warna bodi. DS3 kemudian dinobatkan sebagai Car of the Year tahun 2010 oleh Top Gear Magazine, supermini pertama empat kali berturut-turut oleh Survei Kepuasan J.D. Power di Britania Raya, dan supermini paling efisien kedua (Citroën DS3 1.6 eHDi 115 Airdream: True MPG 63.0mpg) oleh What Car?.^[6][7][8][9]

Pada tahun 2013, Citroën DS3 kembali menjadi mobil subkompak premium terlaris, dengan menguasai 40% pangsa pasar di Eropa. Seri DS sangat terkait dengan Citroën, karena DS4,^[10] yang diluncurkan pada tahun 2010, juga didasarkan pada mobil konsep Citroën Hypnos, dan DS5,^[11] yang diluncurkan pada tahun 2011, juga didasarkan pada mobil konsep Citroën C-SportLounge.

Menurut CEO PSA Carlos Tavares, DS akan tetap menggunakan platform dan diler yang sama seperti merek PSA yang lain, tetapi akan dibedakan dari merek Citroën dengan menggunakan "standar rekayasa dan manufaktur yang berbeda".^[12]

Logo yang diletakkan di belakang mobil DS adalah logo baru, bukan merupakan logo Citroën, dan semua mobil DS memiliki gaya yang berbeda dengan mobil Citroën yang setara.^[13][14] Logo baru tersebut dirancang oleh Jin Joo asal Korea.^[15] Citroën memproduksi sejumlah mobil sport konsep, seperti Citroën Survolt yang kemudian dijual dengan merek DS.^[16] Mobil konsep tahun 2014, yakni DS Divine, mengembangkan purwarupa Survolt sebagai sport coupé untuk merek DS.

Di Tiongkok, mobil DS telah dijual oleh diler berbeda sejak tahun 2014. Mobil DS yang dijual di Tiongkok diproduksi oleh Changan PSA yang berkantor pusat di Shenzhen hingga bulan Mei 2020, saat pabrik tersebut diakuisisi oleh Baoneng Group. DS 5LS dan DS 6WR hanya dijual di Tiongkok. Dengan perubahan bodi depan dari DS5 pada tahun 2015, merek DS juga resmi dipisah dari merek Citroën di seluruh dunia,^[17] dan diler tersendiri untuk DS rencananya juga akan diterapkan di seluruh dunia.^[18][19][20]

• DS 3 Crossback
• DS 7 Crossback
• DS 4
• DS 9

• DS 3
• DS 4S
• DS 5
• DS 5LS
• DS 6

• 
  DS Wild Rubis tahun 2013
• 
  DS Divine tahun 2014
• 
  DS E-Tense tahun 2016
• 
  DS X E-Tense tahun 2018
• 
  DS Aero Sport Lounge tahun 2020

DS bermitra dengan tim Virgin Racing untuk musim kedua dari Formula E. Tim tersebut membalap dengan nama DS Virgin Racing, dan berhasil menempati peringkat ketiga pada musim 2015/16, serta peringkat keempat pada musim 2016/17.

Untuk Formula E musim 2018–2019, DS bermitra dengan Techeetah dan membalap dengan nama DS Techeetah. Tim tersebut menggunakan rangkaian tenaga DS E-Tense FE 19, dan berhasil menempati peringkat pertama. Pebalap tim tersebut, Jean-Eric Vergne, juga berhasil menjadi pebalap pertama yang menjuarai Formula E untuk kedua kalinya.

Kesuksesan tersebut kembali diulang pada musim selanjutnya dengan António Félix da Costa dan DS Techeetah menjadi juara pada musim 2019–2020.

• Situs web resmi