Bubuk aluminium

Bubuk aluminium adalah aluminium yang berbentuk serbuk atau bubuk.

Ini awalnya diproduksi dengan cara mekanis menggunakan pabrik stempel untuk membuat serpihan. Selanjutnya, proses penyemprotan aluminium cair untuk menghasilkan bubuk tetesan dikembangkan oleh EJ Hall pada tahun 1920an. Bubuk yang dihasilkan kemudian diproses lebih lanjut di penggilingan ball mill untuk diratakan menjadi serpihan untuk digunakan sebagai pelapis atau pigmen.^{[1][2][3][4][5][6]}

Titik leleh bubuk aluminium adalah 660 °C.

• Beton aerasi yang diautoklaf
• Pewarna kosmetik
• Bubuk sidik jari
• Cat metalik
• Kembang api (termasuk petasan M-80)
• Refraktori
• Bahan bakar roket dan rudal seperti penguat roket padat pada Pesawat Ulang Alik.
• Termit, komposisi kembang api dari serbuk logam biasanya serbuk aluminium dan oksida logam seperti oksida besi. Ketika tersulut oleh panas atau reaksi kimia, dapat menimbulkan semburan panas singkat dan suhu tinggi.

Tergantung pada penggunaannya, bedaknya dilapisi atau tidak.

Aluminium tidak larut. Jika serbuk atau debu tersebut terhirup maka hanya sedikit yang terserap namun dapat mengganggu mekanisme pembersihan paru-paru. Paparan tingkat tinggi selama bertahun-tahun dapat menyebabkan aluminosis yang menyebabkan fibrosis paru.

Serbuk dan debu aluminium sangat mudah terbakar dan menimbulkan risiko kebakaran atau ledakan yang signifikan. Ada banyak insiden di industri yang memproduksi debu dan bubuk tersebut.

• Termit
• Bahan bakar roket