Areola
Areola | |
---|---|
Rincian | |
Pengidentifikasi | |
Bahasa Latin | areola mammae |
TA98 | A16.0.02.012 |
TA2 | 7106 |
FMA | 67796 |
Daftar istilah anatomi |
Areola adalah daerah gelap di sekitar puting payudara, yang dapat melebar atau lebih gelap selama kehamilan.[1] Dalam ilmu anatomi, areola, yang kata jamaknya areolae, berasal dari bahasa latin area yang berarti "tempat terbuka", digunakan untuk menjelaskan kulit berwarna gelap yang mengelilingi puting payudara manusia (areola mammae).[2] Terdapat Lubang-lubang kecil lain di areola, lubang tersebut adalah kelenjar sebaceous yang dikenal dengan kelenjar Montgomery yang menyediakan pelumas untuk menjaga kelembapan area disekitar puting saat dihisap bayi ataupun dipompa.[2]
Bentuk dan ukuran areola juga sangat beragam, pada wanita dewasa biasanya lebih lebar dari pria ataupun gadis sebelum masa pubertas.[2] Areola manusia hampir semuanya berbentuk lingkaran, tetapi banyak pria yang memiliki areola berbentuk elips.[2] Diameter areola pria kebanyakan sekitar 2,5 cm, sedangkan wanita dewasa rata-rata 3 cm, wanita yang pernah melahirkan sekitar 10 cm.[2] Sedangkan wanita yang sedang menyusui atau memiliki payudara yang lebih besar cenderung memiliki areola yang lebih besar.[2]
Gangguan Pada Areola
[sunting | sunting sumber]Gangguan pada areola bisa berupa rasa gatal, perih, panas, dan munculnya benjolan. Gangguan tersebut bisa dialami oleh laki-laki atau perempuan, tetapi sebanyak 95% dialami oleh perempuan.[3]
Gangguan pada areola tidak boleh dianggap sepele, karena gangguan tersebut bisa jadi tanda awal terjadinya kanker payudara.
Benjolan Pada Areola
[sunting | sunting sumber]Benjolan pada areola bisa muncul pada mereka yang aktif merokok, menderita diabetes, dan obesitas. Pada perempuan yang sedang menyusui, bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) dan Streptococcus bisa menjadi pemicu infeksi sehingga menimbulkan benjolan.[3] Beberapa tanda benjolan pada areola abnormal antara lain: payudara terasa nyeri saat bergesekan dengan pakaian, area areola akan berwarna merah dan terasa lebih hangat, ada cairan di area benjolan. Pada beberapa orang, timbulnya benjolan bisa disertai demam dan mual.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Aerola". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-14. Diakses tanggal 2014-06-09.
- ^ a b c d e f "Bagian payudara". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-14. Diakses tanggal 2014-06-09.
- ^ a b c "Muncul Benjolan di Areola, Apa Penyebabnya?". Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan - DokterSehat (dalam bahasa Inggris). 2019-12-07. Diakses tanggal 2024-03-23.