Anak-ku Sazali
Anak-ku Sazali mulai ditayangkan di bioskop pada 27 Oktober 1956. Dalam film yang dibintangi oleh P. Ramlee ini, dia memainkan dua karakter yang berbeda yaitu sebagai ayah dan anak. P. Ramlee memerankan tokoh Hassan yang sudah dewasa dan Sazali, anaknya yang juga sudah dewasa. Ini adalah salah satu film di mana P. Ramlee memerankan karakter antagonis.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Hassan (P. Ramlee) adalah seorang anak yatim piatu yang bekerja dengan seorang kaya. Orang kaya tersebut (Malek Sutan Muda) memiliki dua anak, Mansor dan Mahani. Hassan diusir dari rumah orang kaya tersebut karena membawa Mansor dan Mahani pergi menonton pertunjukan keroncong. Hassan sangat menyukai musik sampai-sampai dia rela menghabiskan uangnya untuk membeli sebuah biola dan kemudian belajar dengan seorang guru biola. Persahabatan antara Hassan, Mansor, dan Mahani sangat erat. Saat dewasa, Mansor (Nordin Ahmad) dikirim untuk belajar ke Singapura sementara Mahani (Zaiton) akan dinikahkan dengan pilihan ayahnya. Hassan yang mencintai Mahani tidak bisa menerima kenyataan itu lalu melarikan diri ke Singapura. Mahani yang juga sangat mencintai Hassan mengikutinya ke Singapura dan bertemu dengan Mansor. Mahani dan Hassan menikah dengan persetujuan Mansor yang memang sadar tentang hubungan adiknya dengan sahabatnya itu. Mansor juga menikah dengan seorang gadis bernama Rubiah (Rosnani Jamil). Setelah itu, Hassan melanjutkan minatnya pada musik dan berhasil menjadi seorang musisi terkenal. Hassan sangat gembira ketika Mahani mengandung anak pertama mereka.
Sayangnya, Mahani meninggal saat melahirkan anak laki-laki yang kemudian dinamai Sazali. Kasih sayang dan kepercayaan Hassan kepada Sazali begitu besar sehingga membuat Sazali tumbuh menjadi orang yang kurang ajar dan melakukan berbagai kejahatan. Sazali juga telah memperkosa Rokiah (Hashimah Yon) yang merupakan anak dari Mansor dan Rubiah. Rokiah sangat kecewa hingga memutuskan untuk bunuh diri karena dirinya sudah hamil. Sazali (P. Ramlee) memiliki banyak pengikut dan menjadi ketua gengster yang paling dicari di Singapura. Suatu hari, polisi berhasil mengidentifikasi perampokan yang dilakukan oleh kelompok Sazali, setelah gengster Big Boss (Shariff Dol) bekerja sama dengan polisi, tetapi Sazali berhasil melarikan diri meskipun terluka akibat ditembak polisi. Dia tetap kembali ke rumah ayahnya untuk mendapatkan perlindungan. Hassan terpaksa membuat keputusan yang sangat berat untuk menebus kesalahannya di masa lalu dan langsung menelepon polisi. Sazali akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi saat sedang tidur nyenyak di kamarnya.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- P. Ramlee sebagai Hassan dan Sazali (antagonis utama)
- Zaiton sebagai Mahani
- Rosnani Jamil sebagai Rubiah
- Nordin Ahmad sebagai Mansor
- Hashimah Yon sebagai Rokiah
- Daeng Idris sebagai Cikgu Sulong (kepala sekolah)
- Habsah Buang sebagai Mak Mansor & Mahani
- Malek Sutan Muda sebagai bapa Mansor & Mahani
- Ibrahim Pendek sebagai Pendek (geng Sazali)
- S. Kadarisman sebagai aktor bangsawan
- Siti Tanjung Perak sebagai aktor bangsawan
- Udo Omar sebagai pemilik bangsawan
- Kemat Hassan sebagai Cikgu Rahman
- Nyong Ismail sebagai Tuan Sulaiman (guru biola)
- Mustarjo sebagai Aziz (pemilik perahu)
- Mak Dara sebagai Mak Timah
- Omar Suwita sebagai anggota geng Sazali
- Shariff Dol sebagai gangster Big Boss double X
- Tony Castello sebagai Sazali - anak-anak[1]
- Habibah Haron sebagai Rokiah - anak-anak
- Jins Shamsuddin sebagai penumpang di stasiun kereta api
- Kassim Masdor
- H. M. Busra
- H. M. Rohaizad
Penghargaan dan Nominasi
[sunting | sunting sumber]Film Anakku Sazali memenangkan penghargaan Aktor Terbaik untuk P. Ramlee dan Aktor Anak-Anak Terbaik untuk Tony Castello di Festival Film Asia Pasifik ke-4 tahun 1957 di Tokyo.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "'Anakku Sazali' actor dies in Singapore". The Star (dalam bahasa Inggris). 2010-12-15.
- ^ "Anak-ku Sazali by Shaw Theatres", KinoLounge (dalam bahasa Inggris)