[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Tonkatsu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Oktober 2023 08.32 oleh Devi 4340 (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Tonkatsu
Tempat asalJepang
Bahan utamairisan (daging babi filet atau pinggang), kubis, sup miso
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Tonkatsu (豚カツ, とんかつ atau トンカツ, daging babi goreng tepung), adalah masakan Jepang yang terdiri atas irisan daging babi yang dilapis tepung panir dan digoreng dalam minyak yang banyak. Terdapat dua jenis hire dan rosu. Seringkali disajikan dengan irisan kubis.

Tonkatsu berasal dari Jepang abad ke-19. Selain disajikan sebagai hidangan tunggal, tonkatsu kadang dijadikan isi roti atau dikombinasikan dengan kari Jepang.

Makanan ini juga sangat populer di Korea Selatan, dikenal dengan nama 돈까스 (donkkaseu) dan umumnya dijual di restoran Bunsik.

Persiapan dan penyajian

[sunting | sunting sumber]

Baik bagian filet (ヒレ, hire) ataupun pinggang (ロース, rōsu) daging babi dapat digunakan; daging biasanya digarami, dilapisi tipis-tipis dengan tepung terigu, dicelupkan dalam telur ayam kocok, dan kemudian dilapisi panko (tepung roti atau tepung panir) sebelum akhirnya digoreng dalam minyak yang banyak.[1]

Tonkatsu biasanya disajikan dengan irisan kubis.[2] Hidangan ini biasanya dimakan dengan sejenis kecap inggris kental saus tonkatsu atau singkatnya sōsu (saus), karashi (moster) dan kadang irisan lemon. Biasanya tonkatsu disajikan dengan nasi putih, sup miso dan tsukemono (sejenis acar Jepang) dan dimakan dengan menggunakan sumpit. Kadang-kadang selain disajikan dengan saus tonkatsu, hidangan ini bisa juga disajikan dengan saus ponzu dan parutan lobak.

Katsuretsu awal biasanya daging sapi; versi daging babi diciptakan di Jepang pada tahun 1899 di sebuah restoran bernama Rengatei di Tokyo.[3][4][5] Hidangan ini awalnya dianggap sebagai sejenis yoshoku — versi Jepang dari masakan Eropa yang diciptakan pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 — dan disebut katsuretsu (hidangan goreng berlapis tepung panir) atau singkatnya disebut katsu.[6] Istilah "tonkatsu" (katsu babi) dipopulerkan pada tahun 1930-an.

Tonkatsu juga populer sebagai isian roti lapis (katsu sando) atau disajikan dengan Kari Jepang (katsu karē).

Tonkatsu juga kadang disajikan dengan telur di atas mangkuk berisi nasi sebagai katsudon.

Di Nagoya dan sekitarnya dikenal hidangan khas, miso katsu, tonkatsu yang dimakan dengan saus berbasis miso.[7]

Variasi tonkatsu dapat dibuat dengan menjepit daging dengan bahan lain seperti keju atau daun shiso, dan kemudian dilapisi tepung panir dan kemudian digoreng. Bagi yang sadar kalori, lembaran konnyaku kadang menjepit daging.

Beberapa variasi tonkatsu menggunakan bahan pengganti daging babi:

  • Chicken katsu (チキンカツ), yang menggunakan daging ayam, biasanya muncul dalam piring sajian makan siang Hawaii.
  • Menchi katsu (メンチカツ) atau Minchi Katsu (ミンチカツ mince Katsu), adalah patty daging cincang yang dilapisi tepung roti kemudian digoreng.
  • Hamu katsu (ハムカツ ham katsu), hidangan yang mirip yang dibuat dari ham, biasanya dianggap alternatif murah dari tonkatsu.
  • Gyū katsu (牛カツ katsu daging sapi), juga disebut bīfu katsu, populer di kawasan Kansai di sekitar region Osaka dan Kobe.

Saengseonkkaseu (생선까스 katsu ikan) adalah katsu daging ikan goreng tepung Korea yang meniru masakan Jepang. Tonkatsu di Korea disebut donkkaseu (돈까스) atau donkaseu (돈가스), terjemahan sederhana bahasa Jepang ke dalam bahasa Korea.[8]

Hidangan lain yang mirip yang menggunakan bahan dasar selain daging babi, sapi, atau ayam biasanya disebut furai (dari bahasa Inggris: fry), bukat katsu (bahasa Inggris: cutlet), seperti aji-furai (ikan makerel goreng tepung) dan ebi-furai (udang goreng tepung).[9]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Tsuji, Shizuo; Fisher, M.F.K. (2007). Japanese Cooking: A Simple Art. Kodansha International. hlm. 240. ISBN 4-7700-3049-5. 
  2. ^ Templat:Hosking-jfood
  3. ^ 岡田, 哲. とんかつの誕生―明治洋食事始め. hlm. 166. 
  4. ^ 小菅, 桂子. にっぽん洋食物語大全. hlm. 122. 
  5. ^ Kaneko, Amy (2007). Let's Cook Japanese Food!: Everyday Recipes for Home Cooking. Chronicle Books. hlm. 101. ISBN 0-8118-4832-9. 
  6. ^ Jennifer Ellen Robertson, ed. (2005). A companion to the anthropology of Japan. Wiley-Blackwell. hlm. 421. ISBN 0-631-22955-8. 
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-10. Diakses tanggal 2014-01-02. 
  8. ^ Bae Su-gang (배수강) (November 30, 2004). "국립국어연구원, 다듬은 말 바로쓰기운동 펼쳐 The National Institute of the Korean Language, started a campaign to use refined (loan) words" (dalam bahasa Korean). Eorinni Dong-a (Kids Dong-a). ‘돈가스’도 마찬가지. 돼지를 뜻하는 일본어 ‘돈’과 고기를 다진 후 빵가루를 묻혀 기름에 튀긴 ‘커틀릿(cutlet)’의 일본식 발음인 ‘가스’가 합쳐져 잘못 사용되는 말로.. 생선가스..도 각각 ‘생선튀김’.....로 바꿔야 한다. Terjemahan: "Dongaseu sama pula. Adalah kekeliruan ist8lah dari kombinasi istilah Jepang ton, berarti daging babi, dan bahasa Jepang untuk daging goreng tepung... Saengseonkkaseu dapat pula disebut saengseon twigim (ikan goreng)." 
  9. ^ "Katsu" (dalam bahasa Japanese). Dictionary of etymology. Perbedaan antara istilah katsu dan furai tidak dapat didefinisikan secara jelas; tetapi biasanya ikan dan sayuran tidak disebut katsu melainkan furai. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]