[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Haver

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Haver
Bulir haver (dari dekat)
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Subfamili: Pooideae
Genus: Avena
Spesies:
A. sativa
Nama binomial
Avena sativa
L. (1753)

Haver (Avena sativa L.) (bahasa Inggris: oat) merupakan serealia yang cukup penting di daerah beriklim subtropis dan sedang. Bulir yang dihasilkannya (disebut haver pula) dimanfaatkan sebagai makanan serta pakan (terutama kuda). Di Indonesia produknya dikenal dari sejenis bubur yang dibawa oleh penjajah Belanda, yang dikenal sebagai havermut.

Haver merupakan bentuk domestikasi dari jenis setengah liar Avena fatua yang telah dibudidayakan pada zaman perundagian awal (zaman besi)[1] dan merupakan sumber pangan pokok masa itu di Asia Barat dan Eropa.

Taksonomi

[sunting | sunting sumber]
Bulir haver yang hampir mencapai masa panen.

Tumbuhan haver merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung biji.[2] Umur berbunga untuk haver adalah ketika separuh dari malai telah keluar dari pelepah daun bendera.[3]

Pertumbuhan

[sunting | sunting sumber]

Haver memiliki fase pertumbuhan yang sama dengan jenis serealia yang lainnya. Waktu pertumbuhan bergantung kepada varietas, unsur hara, suhu, kelembapan, hama dan penyakit tanaman.[4] Oat liar biasanya tumbuh di sekitar tanaman serealia lainnya.[5]

Lain-lain

[sunting | sunting sumber]

Efek hormon tumbuhan auksin pertama kali ditemukan dari tumbuhan haver, tepatnya dari koleoptilnya.

10 Besar negara penghasil haver - 2013 (Ribu Metrik Ton)
Rusia 4,027
Kanada 2,680
Polandia 1,439
Finlandia 1,159
Australia 1,050
Amerika Serikat 929
Spanyol 799
Britania Raya 784
Swedia 776
Jerman 668
Total 20,732

Pada pangan yang terbuat dari haver dapat terdapat kandungan racun di dalamnya. Racun ini dihasilkan oleh beberapa jenis kapang dan menimbulkan gangguan kesehatan. Kapang pada haver dapat menyebabkan karsinogenik dan hepatotoksik. Karsinogenik disebabkan oleh Peniccillium citrinum dan Peniccillium viridicatum. Kedua kapang ini menghasilkan mikotoksin berupa citrinin. Sedangkan hepatotoksik disebabkan oleh Aspergillus ochraceus. Kapang ini menghasilkan mikotoksin berupa okratoksin.[6]

Beras non-padi

[sunting | sunting sumber]

Haver termasuk jenis sumber pangan fungsional yang termasuk dalam kelompok serat tak larut.[7] Di dalam haver terkandung banyak karbohidrat.[8] Jenis karbohidrat pada haver adalah karbohidrat kompleks.[9] Haver dapat digunakan sebagai beras non-padi. Caranya dengan diolah menjadi tepung.[10] Haver juga dapat digunakan sebagai pengurang pengembangam hasil  ekstrusi pada konsentrasi 5–10%.[11]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Avena fatua (wild oat)". www.cabi.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-08. Diakses tanggal 2022-05-08. 
  2. ^ Rahmawati, A. P., dkk. (2021). Melangitkan Pengetahuan Gizi & Psikologi dengan Spiritualisasi Ilmu-Ilmu Modern (PDF). Bantul: Mata Kata Inspirasi. hlm. 79. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-06-18. Diakses tanggal 2023-06-18. 
  3. ^ Andriani, A., dan Isnaini, M. (2011). "Morfologi dan Fase Pertumbuhan Gandum" (PDF). Balai Penelitian Tanaman Serealia. hlm. 92. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-11-28. Diakses tanggal 2023-06-18. 
  4. ^ Andriani, A., dan Isnaini, M. (2011). "Morfologi dan Fase Pertumbuhan Gandum" (PDF). Balai Penelitian Tanaman Serealia. hlm. 82. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-11-28. Diakses tanggal 2023-06-18. 
  5. ^ Paiman (2020). Yudono, Prapto, ed. Gulma Tanaman Pangan (PDF). Yogyakarta: Penerbit UPY Press. hlm. 165. ISBN 978-623-76680-9-1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-09-12. Diakses tanggal 2023-06-18. 
  6. ^ Sugiyono (2017). "Aplikasi Teknologi Pangan untuk Keamanan Pangan" (PDF). Proceedings of The 1st Pediatric Nutrition and Metabolic Update NutriMet. Ikatan Dokter Anak Indonesia: 54. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 2023-06-18. 
  7. ^ Aini, N., Prihananto, V., dan Sustriawan, B. (2020). Sari Jagung Probiotik Sebagai Alternatif Pangan Fungsional (PDF). Universitas Jenderal Soedirman. hlm. 3. ISBN 978-623-7144-65-6. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-01-01. Diakses tanggal 2023-06-18. 
  8. ^ Hardinsyah, dan Dewi, M. (2019). "Kecukupan Energi dan Karbohidrat" (PDF). Prosiding WNPG ke-XI Bidang 1: Peningkatan Gizi Masyarakat “Percepatan Penurunan Stunting Melalui Revitalisasi Ketahanan Pangan dan Gizi dalam Rangka Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”. Pustaka Sinar Harapan: 24. ISBN 978-602-416-522-2. 
  9. ^ Kuswari, M., dkk. (2019). Fit Saat Berpuasa: Tetap Bugar di Bulan Ramadhan (PDF). Bogor: PT Penerbit IPB Press. hlm. 11. ISBN 978-602-440-755-1. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-06-18. Diakses tanggal 2023-06-18. 
  10. ^ Damat, dkk. 2020, hlm. 5.
  11. ^ Damat, dkk. 2020, hlm. 11.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]