[go: up one dir, main page]

Zuo zhuan

(Dialihkan dari Zuo Zhuan)

Zuo zhuan (diucapkan [tswɔ̀ tʂwân]; Hanzi: 左傳; Wade–Giles: Tso chuan), umumnya diterjemahkan sebagai Tradisi Zuo atau Tafsiran Zuo, adalah sebuah sejarah naratif Tiongkok kuno yang secara tradisional dianggap sebagai tafsiran mengenai kronik Sejarah Musim Semi dan Gugur (Chunqiu 春秋). Kitab ini terdiri dari tiga puluh bab yang mencakup periode dari tahun 722 sampai 468 SM, dan berfokus terutama pada urusan politik, diplomatik, dan militer sejak zaman itu. Zuo zhuan terkenal dengan gaya "realistis tanpa kompromi", dan menceritakan banyak episode tegang dan dramatis, seperti pertempuran dan pertarungan, pembunuhan kekaisaran dan pembunuhan selir, penipuan dan intrik, ekses, penindasan dan pemberontakan penduduk, dan kemunculan hantu dan tanda-tanda kosmik.

Zuo zhuan
左傳
Halaman judul Zuo zhuan, cetakan Dinasti Ming (abad ke-16)
Pengarang(trad.) Zuo Qiuming
NegaraDinasti Zhou (Tiongkok)
BahasaBahasa Tionghoa Klasik
SubjekSejarah Zaman Musim Semi dan Gugur
Diterbitkanakhir abad ke-4 SM
Zuo zhuan

"Zuo zhuan" dalam aksara Tionghoa jenis aksara segel (atas), Tradisional (tengah), dan Sederhana (bawah)
Hanzi tradisional: 左傳
Hanzi sederhana: 左传
Makna harfiah: "Tradisi Zuo"

Selama berabad-abad, Zuo zhuan merupakan kitab utama yang melaluinya orang-orang Tiongkok terpelajar memperoleh pemahaman sejarah kuno mereka. Berbeda dengan dua tafsiran Sejarah yang lain yang masih bertahan — tafsiran Gongyang dan GuliangZuo zhuan tidak hanya menjelaskan susunan kata-kata dalam Sejarah, namun sangat menunjukkan latar belakang sejarahnya, dan berisi sejumlah besar catatan sejarah dan budaya Zaman Musim Semi dan Gugur (771-476 SM) yang kaya dan semarak. Zuo zhuan merupakan sumber peribahasa dan idiom bahasa Tionghoa yang lebih banyak daripada karya klasik lain mana pun, dan gayanya yang ringkas dan mengalir mulai dianggap sebagai paragon bahasa Tionghoa Klasik yang elegan.

Sejarah

sunting

Penciptaan

sunting

Terlepas dari posisinya yang menonjol sepanjang sejarah Tiongkok sebagai paragon prosa bahasa Tionghoa Klasik, sedikit yang diketahui mengenai penciptaan dan sejarah awal Zuo zhuan. Manuskrip bambu dan sutra yang digali dari makam akhir periode Negara Perang (s. 300 SM), dikombinasikan dengan analisis bahasa Zuo zhuan, diksi, referensi kronologis, dan sudut pandang filosofis, menunjukkan bahwa penyusunan Zuo zhuan sebagian besar selesai pada tahun 300 SM.[1] Namun, tidak ada sumber pra-Dinasti Han (206 SM - 220 M) yang menunjukkan bahwa Zuo zhuan sampai pada titik itu telah disusun menjadi bentuk koheren mana pun, dan tidak ada naskah dari periode ini yang secara langsung merujuk pada Zuo zhuan sebagai sumber, meskipun beberapa menyebutkan kitab induknya Sejarah Musim Semi dan Gugur (Chunqiu 春秋).[2] Tampaknya Zhuo zhuan tidak memiliki judul tersendiri yang jelas selama periode ini, namun hanya disebut Sejarah (Chunqiu) bersama dengan kelompok kitab serupa yang lebih besar.[2]

Terjemahan

sunting
  • James Legge (1872), The Ch'un Ts'ew, with the Tso Chuen, The Chinese Classics V, London: Trübner, Part 1 (books 1–8), Part 2 (books 9–12). Revised edition (1893), London: Oxford University Press.
  • (Prancis) Séraphin Couvreur (1914), Tch'ouen Ts'iou et Tso Tchouan, La Chronique de la Principauté de Lou [Chunqiu and Zuo zhuan, Chronicle of the State of Lu], Ho Kien Fou: Mission Catholique.
  • (Jepang) Teruo Takeuchi 竹内照夫 (1974–75). Shunjū Sashiden 春秋左氏伝 [Chunqiu Zuoshi zhuan]. Zenshaku kanbun taikei 全釈漢文体系 [Fully Interpreted Chinese Literature Series] 4–6. Tokyo: Shūeisha.
  • Burton Watson (1989). The Tso chuan: Selections from China's Oldest Narrative History. New York: Columbia University Press.  Reprinted (1992).
  • Hu Zhihui 胡志挥; Chen Kejiong 陈克炯 (1996). Zuo zhuan 左传. Changsha: Hunan renmin chubanshe. (Contains both English and Mandarin translations)
  • Stephen Durrant; Li Wai-yee; David Schaberg, trans. (2016), Zuo Tradition (Zuozhuan), Seattle: University of Washington Press.

Referensi

sunting

Kutipan

sunting

Kutipan karya

sunting

Bacaan lebih lanjut

sunting

Pranala luar

sunting