[go: up one dir, main page]

Yakub (tokoh Alkitab)

leluhur ketiga orang Ibrani yang dengannya Tuhan membuat perjanjian

Yakub (bahasa Ibrani: יַעֲקֹב, Modern Yaʿaqov Tiberias Yaʿăqōḇ ; Ya'akov; bahasa Arab: يعقوب Yaʿqūb, bahasa Ge'ez ያዕቆብ Yaʿiqob), kemudian disebut juga Israel (bahasa Ibrani: יִשְׂרָאֵל, Modern Yisraʾel Tiberias Yiśrāʾēl; bahasa Arab اسرائيل, Isrāʾīl; bahasa Ge'ez እሥራኤል Israʾēl) adalah kakek moyang ke-3 bangsa Israel seperti yang dicatat di dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Anak dari Ishak dan Ribka; cucu dari Abraham dan Sara. Kakak kembarnya bernama Esau. Ia memainkan peranan penting dalam sejumlah kejadian di dalam Kitab Kejadian dan anak-anaknya menjadi leluhur 12 suku Israel.

Yakub
يعقوبיַעֲקֹב
Lukisan yang menggambarkan Yakub bergelut dengan malaikat, karya seniman Perancis Eugène Delacroix
LahirKanaan
MeninggalMesir
MakamGua Makhpela, Hebron
31°31′29″N 35°06′39″E / 31.524744°N 35.110726°E / 31.524744; 35.110726
Tempat tinggal
Nama lainIsrael
Gelar
Suami/istri
Anak
Orang tua
Kerabat

Nama Yakub biasa disebut bersama-sama dengan Ishak, ayahnya, dan Abraham, kakeknya. Ketika Allah menyatakan diri-Nya kepada Musa dalam semak belukar yang terbakar di tanah Midian, Allah mengatakan: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: YHWH (tetragramaton), Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun."[1]

Namun, dalam tradisi Yahudi dan Kristen Yakub adalah tokoh yang kontroversial. Namanya sendiri, Yakub dalam bahasa Ibrani berarti cerdik. Tidak mengherankan apabila tingkah-lakunya penuh dengan muslihat. Kitab Kejadian melukiskan bahwa bahkan sejak di dalam kandungan ibunya, Yakub telah berseteru dengan Esau, kembarnya yang sulung.[2]

Setelah semakin besar, Yakub dan Esau memperlihatkan pribadi yang bertolak belakang pula. Yakub lebih suka tinggal di kemah bersama orangtuanya, sementara Esau lebih suka berburu. Yakub menjadi anak kesayangan ibunya, Ribka, sementara Esau disayangi ayahnya, Ishak.

Mencuri hak kesulungan

sunting

Pada suatu hari, ketika Esau pulang berburu dan merasa sangat lelah dan lapar, ia mencium bau masakan yang sangat lezat yang dimasak oleh Yakub. Ia ingin mencicipi sedikit saja masakan itu, namun Yakub menolaknya. "Juallah dulu kepadaku hak kesulungan-mu," kata Yakub. Tanpa berpikir panjang, Esau menyetujuinya, bahkan dengan sumpah.[3]

Kitab Kejadian tidak serta-merta mempersalahkan Yakub dalam hal ini, melainkan lebih menyalahkan Esau karena ia telah "memandang ringan hak kesulungan itu."

Ketika Ishak semakin lanjut usianya, Yakub yang merasa belum yakin akan hak kesulungan yang telah dicurinya itu, kembali berulah dengan pertolongan ibunya. Ia mencuri berkat kesulungan Ishak dengan menyamar sebagai Esau (Kejadian 27). Akibatnya, Esau murka dan berniat membunuh Yakub. Karena itu Yakub melarikan diri ke rumah pamannya, Laban, di Padan-Aram, Mesopotamia.

Bekerja di rumah Laban

sunting

Di rumah Laban kini giliran Yakub yang ditipu (Kejadian 29:1–30). Yakub jatuh cinta kepada anak perempuan Laban, Rahel. Untuk mendapatkan Rahel, Laban menyuruh Yakub bekerja selama 7 tahun. Namun setelah masa 7 tahun itu lewat, Laban, dengan tipu muslihatnya, justru memberikan Lea, kakak Rahel, untuk dinikahi Yakub. Karena lebih cinta kepada Rahel, Yakub setuju untuk bekerja 7 tahun lagi.

Menipu Laban

sunting

Setelah mendapatkan keturunan dari Lea dan Rahel, khususnya setelah Yusuf lahir, Yakub berniat kembali ke kampung halamannya. Sebelum itu, Laban berjanji membayar Yakub untuk pekerjaannya. Yakub "hanya" meminta kambing-domba yang hitam, berbintik-bintik, dan belang-belang sebagai upahnya (Kejadian 30:25–43). Sementara Laban bebas mengambil semua kambing-domba yang putih. Pengalamannya sebagai penggembala telah mengajar Yakub tentang hukum keturunan (yang kelak dikenal sebagai hukum Mendel). Dengan demikian Yakub mendapatkan ternak yang bagus-bagus, sementara Laban mendapatkan yang kurang bagus.

Berdamai dengan Esau

sunting

Kembali ke kampung halamannya melahirkan rasa gundah dalam diri Yakub karena ia yakin bahwa Esau masih tetap ingin membunuhnya. Dalam kegelisahannya, pada suatu malam Yakub bertemu dan bergelut dengan orang asing hingga fajar tiba, sampai sendi pangkal paha Yakub terpelecok dipukul oleh orang itu. Yakub tidak melepaskan orang itu sebelum ia memberkatinya.[4] Ternyata orang yang bergelut dengan Yakub itu adalah Allah sendiri. Allah kemudian mengganti nama Yakub menjadi Israel yang artinya "yang bergumul melawan Allah dan manusia", dan memberkatinya.[5]

Ketika bertemu dengan Esau, Yakub merendahkan dirinya dan menunjukkan penyesalannya kepada Esau, serta memberikan banyak persembahan untuknya. Hati Esau melunak, dan ia berdamai dengan adik kembarnya.[6]

Anak-anak Yakub

sunting

Yakub mempunyai 12 anak laki-laki dan paling sedikit 1 anak perempuan, yang disebutkan namanya di Alkitab.

Dari Lea Yakub mendapatkan 6 putra: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon dan paling sedikit 1 putri: Dina. Dari Rahel ia mendapatkan 2 putra: Yusuf dan Benyamin. Dari Bilha, budak perempuan Rahel, ia mendapatkan 2 putra: Dan dan Naftali, dan dari Zilpa, budak perempuan Lea, ia mendapatkan Gad dan Asyer.

Yakub meninggal di Mesir pada usia 147 tahun, setelah ia dan anak-anaknya pindah ke sana untuk bergabung dengan Yusuf yang menjadi raja muda di negeri itu, ketika Kanaan mengalami bencana kelaparan. Namun ia dikuburkan bersama nenek moyangnya di dalam gua Makhpela, Hebron, di tanah Kanaan.[7]

Perhitungan waktu

sunting

Selisih usia

sunting

Usia Yakub

sunting

Dari Kitab Kejadian pasal 41:46 Yusuf berusia 30 tahun ketika ia dibawa ke luar dari penjara untuk menghadap Firaun. Setelah Yusuf berhasil menjelaskan mimpi Firaun, ia diangkat menjadi orang nomor dua di Mesir untuk mempersiapkan negeri itu menghadapi masa kekurangan. Segera setelahnya terjadi 7 tahun masa kemakmuran, yang segera diikuti dengan 7 tahun masa kekeringan yang hebat yang tidak saja melanda Mesir, tetapi juga daerah-daerah di sekitarnya termasuk Kanaan. Setelah saudara-saudara Yusuf pulang pergi dua kali dari Kanaan ke Mesir, akhirnya Yusuf menyatakan dirinya dan keluarga ini bersatu kembali dengan berpindahnya Yakub ke Mesir (Kejadian 46. Ini terjadi pada akhir tahun ke-2 masa kekurangan (Kejadian 45:6), yang berarti 9 tahun sejak Yusuf menghadap Firaun. Jadi, Yusuf berusia 39 tahun, ketika Yakub datang ke Mesir pada usia 130 tahun (Kejadian 47:9). Dengan demikian dapat dihitung bahwa Yusuf dilahirkan pada saat Yakub berusia 91 tahun.

Usia Yakub saat anak-anaknya yang lain lahir tergantung dari interpretasi apakah ia berada di Padan-Aram selama 20 tahun atau 40 tahun, seperti yang dibahas di Kejadian 31.[8]

Garis waktu

sunting

Silsilah

sunting

Menurut catatan Alkitab, silsilah Yakub adalah sebagai berikut:

Nahor
istriTerahistri
SaraAbrahamKeturaHaran
Nahor
HagarMilkaYiska
ZimranUs
IsmaelYoksanBusLotistri
MedanKemuel
NebayotMidianKesedputri sulungputri bungsu
KedarIsybakHazo
AdbeelSuahPildashS. MoabS. Amon
MibsamYidlaf
Misyma/MismaBetuel
Ishak
MahalatRibkaLaban
EsauYakubLeaBilhaZilpaRahel
Duma
S. Edom
Masa
Hadad1. Ruben5. Dan7. Gad11. Yusuf
Tema2. Simeon
Yetur3. Lewi6. Naftali8. Asyer12. Benyamin
Nafish4. Yehuda
Kedma9. Isakhar
10. Zebulon
Dina

Keterangan

  : Kawin
  : Keturunan


Lihat pula

sunting

Galeri

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting