Wirosari, Grobogan
Wirosari (Hanacaraka: ꦮꦶꦫꦱꦫꦶ, bahasa Jawa: Wirasari) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini teletak di bagian timur Kabupaten Grobogan dengan jarak 20 Km dari ibu kota kabupaten. Kecamatan Wirosari terdiri dari 14 Desa, 498 RT, dan 93 RW dengan ibu kota berada di Kelurahan Wirosari. Kecamatan ini mempunyai luas 151,03 km² dengan jumlah penduduk pada Tahun 2009 sebanyak 91.893 jiwa.
Wirosari | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Grobogan | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Drs. Kurnia Saniadi, M.Si | ||||
Populasi (2021) | |||||
• Total | 94.837 jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.15.10 | ||||
Kode BPS | 3315100 | ||||
Luas | 151,03 km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 14 | ||||
|
Sejarah
suntingWirosari berasal dari 2 suku kata,'Wiro'= sosok/ seseorang yang mempunyai kelebihan kekuatan dan kedudukan. 'Sari'= kandungan yang paling penting dan berguna. Wirosari= sebuah tempat dimana terdapat banyak tokoh/orang yang mempunyai ilmu, kekuatan dan kedudukan yang penting dan mereka sebagai inti dari proses pemerintahan dan kemasyarakatan. Berawal dari Babat Wirosari, dahulu bernama Wiroto, sejaman dengan Kerajaan Majapahit, seiring dengan perpindahan kekuasaan ke tangan Kerajaan Demak dan Mataram, maka wilayah Wiroto menjadi nama Wirosari, dengan iringan do'a agar tanah ini menjadi makmur. Kecamatan Wirosari sebagaimana kecamatan lain di Kabupaten Grobogan terbentuk bersama-sama dengan terbentuknya Kabupaten Grobogan yaitu berdasarkan UU No. 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di lingkungan Provinsi Jawa Tengah.
Geografis
suntingKecamatan Wirosari memiliki relief daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta berada pada ketinggian yang berbeda-beda seperti Wirosari sebelah selatan memiliki ketinggian sekitar 50 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan 0°- 8°. Untuk wilayah Wirosari sebelah utara memiliki ketinggian antara 50 -100 meter di atas permukaan laut dengan kelerengan 8° - 15°.
Batas wilayah
suntingBatas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Pati |
Timur | Kecamatan Ngaringan dan Kabupaten Blora |
Selatan | Kecamatan Pulokulon dan Kecamatan Kradenan |
Barat | Kecamatan Tawangharjo dan Kabupaten Pati |
Pemerintahan
suntingDesa/kelurahan
suntingPariwisata
sunting- Gua Ngesong
- Air Terjun Kinasih
- Air Terjun Nganyongan
- jembatan air irigasi peninggalan belanda
Potensi
suntingPertanian
suntingAdapun potensi di wilayah Kecamatan ini meliputi Pertanian (padi, jagung, kedelai), dan Produksi (genteng, batu bata, kerajinan tangan). Tahun 2009, Produksi pertanian terbesar di Kecamatan ini adalah komoditas padi yang mencapai 53.898 ton, di antara produksi pertanian yang lain. Produksi padi di kecamatan ini mencapai 7,59% dari total produksi di Kabupaten Grobogan yang mencapai 710.091 ton.
Ternak dan perikanan
suntingProduksi perikanan dari produksi perairan umum lebih tinggi dibandingkan kolam, yang mencapai 54.932 Kg. Sementara produksi dari kolam mencapai 12.202 Kg. Sedangkan untuk peternakan cukup besar, jumlah ternak kambing mencapai 15.415 ekor, sapi potong mencapai 18.027 ekor.
Industri
suntingIndustri yang berkembang masih didominasi industri rumah tangga yang mencapai 1.184 unit, industri kecil mencapai 116 unit. Sedangkan untuk industri besar sudah mulai berkembang yaitu sejak berdirinya pabrik PT. Pungkook Indonesia One.
Tokoh Terkenal
suntingSoekemi Sosrodihardjo adalah tokoh yang lahir di daerah ini merupakan ayah dari Presiden Pertama Indonesia Soekarno.
Referensi
suntingPranala luar
sunting