[go: up one dir, main page]

Kota Soe, Timor Tengah Selatan

kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
(Dialihkan dari Soe (kota))

Kota Soe (ditulis So'E/Soe dibaca So'E) adalah sebuah Kecamatan yang juga merupakan ibukota dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kota ini biasa disebut "The Freezing City" atau "Kota Membeku" karena cuaca di kota ini jauh lebih dingin dibandingkan kota lainnya di Pulau Timor. Kota ini berjarak 110 km dari Kupang, atau sekitar 185 km dari Atambua. Luas kota Soe sekitar 28,94 km2 dengan populasi ditahun 2023 berjumlah 40.907 jiwa, dan kepadatan 1.414 jiwa/km².[2][3]

Kota Soe
Kota Soe di Pulau Timor
Kota Soe
Kota Soe
Peta lokasi Kecamatan Kota Soe
Kota Soe di Nusa Tenggara Timur
Kota Soe
Kota Soe
Kota Soe (Nusa Tenggara Timur)
Koordinat: 9°52′00″S 124°16′21″E / 9.866655°S 124.272575°E / -9.866655; 124.272575
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
KabupatenTimor Tengah Selatan
Pemerintahan
 • CamatGrace A. Fallo[1]
Populasi
 (30 Juni 2023)[2]
 • Total40.907 jiwa
 • Kepadatan1.414/km2 (3,660/sq mi)
Kode pos
855xx
Kode Kemendagri53.02.01 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS5304030 Edit nilai pada Wikidata
Luas28,94
Kepadatan1414
Desa/kelurahan2 desa / 11 kelurahan
Peta
Peta
Peta
Peta
Koordinat:
Kota Soe pada tahun 1930-an

Demografi

sunting

Jumlah penduduk tahun 2023 berjumlah 40.907 jiwa, yang terbagi di 11 kelurahan dan 2 desa dan memiliki 211 Rukun Tetangga (RT), 78 Rukun Warga (RW) dan 4 dusun. Penduduk asli Timor Tengah Selatan ialah suku Amanatun, Amanuban, Mollo, Boti, dan ada juga suku Timor, demikian juga yang ada di kota Soe.[4] Sementara itu, bahasa yang digunakan di kawasan ini selain bahasa Indonesia, penduduk lokal memakai bahasa Timor.[4]

Salah satu ritual adat yang masih melekat di Timor Tengah Utara ialah ritual adat Tulu Nekak Ansaof Neu Ahonit Ma Ataos Amoet Apakaet. Ritual ini dilakukan oleh para ketua adat di tiga wilayah besar yakni, Insana, Miomaffo dan Biboki, yang di dalamnya terdapat 18 kevetoran dan Raja Sonbai. Dalam ritual, mereka akan menyembelih seekor kerbau besar. Selain kerbau, tokoh adat juga akan memberi sesajian berupa sirih pinang, seekor ayam, sebotol minuman lokal dan beberapa keping uang perak. Ritual ini merupakan simbol penyerahan diri kepada leluhur orang Timor.[4]

Dalam bidang keagamaan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Timor Tengah Selatan 2020 mencatat bahwa masyarakat di kecamatan ini memiliki penduduk yang beragam keyaninan. Penduduk yang beragama Kristen sebanyak 91,01% dimana mayoritas Protestan 79,56% dan Katolik 11,45%. Kemudian sebagian memeluk agama Islam 8,39%, Budha 0,38% dan Hindu 0,22%.[3]

Pekerjaan

sunting

Data usia kerja penduduk memiliki beragam macam atau jenis pekerjaan. Data tahun 2020 mencatat bahwa pada umumnya penduduk bekerja sebagai petani, kemudian pensiunan, buruh dan pekerjaan lainnya.[3]

Geografi

sunting

Batas wilayah

sunting

Kota Soe berbatasan dengan:

Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara
Timur Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Malaka
Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Laut Timor
Barat Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang

Referensi

sunting
  1. ^ "Karutan SoE Sambut Baik Kunjungan Camat Kota SoE Yang Bertepatan Dengan Momen Wisuda Purna Bakti Pengayoman". 7 Agustus 2023. Diakses tanggal 18 Oktober 2023. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 18 Oktober 2023. 
  3. ^ a b c "Kecamatan Kota Soe Dalam Angka 2020" (pdf). www.sumbatimurkab.bps.go.id. Diakses tanggal 7 Oktober 2020. 
  4. ^ a b c Keda, Ola. Hida, Ramdania El, ed. "Ritual Adat Tulu Nekak Ansaof Neu Simbol Penyerahan Diri kepada Leluhur Orang Timor". Liputan6.com. Diakses tanggal 8 Oktober 2020.