Prasasti Sapu Angin
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Prasasti Sapu Angin adalah sebuah prasasti batu yang dikeluarkan oleh Kertajaya, raja terakhir dari Kerajaan Kadiri atau Panjalu pada saat masih menjadi putra mahkota. Kertajaya mengeluarkan prasasti ini pada tahun 1190 Masehi melalui candrasangkala yang berbunyi pakṣa tuṇgal sabumi kaḍiri atau 1112 Saka.
Prasasti Sapu Angin | |
---|---|
Bahan baku | Batu Andesit |
Dibuat | 1112 Saka atau 1190 Masehi |
Ditemukan | Desa Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur |
Lokasi sekarang | Museum Nasional Republik Indonesia |
Registrasi | D.139 |
Status Kertajaya yang belum menjadi seorang raja bisa dilihat dari bentuk lanchana di Prasasti Sapu Angin yang berbeda dengan lanchana Kertajaya pada prasasti yang ia keluarkan pada masa kepemimpinannya, seperti yang terlihat pada Prasasti Kamulan sampai Prasasti Lawadan.
Prasasti Sapu Angin berbahasa Jawa Kuno dan aksara Kadiri kwadrat, isi dari prasasti menjelaskan tentang hibah berupa zuhud dari Kertajaya. Sepanjang masa pemerintahannya, Kertajaya cukup sering mengeluarkan prasasti. Setidaknya ada sembilan prasasti dikeluarkannya dan sebagian besar dilengkapi dengan ikon dan simbol seperti bentuk kotak, patung namanya sendiri, atau tanduk dengan kombinasi sulur seperti pada prasasti ini.
Prasasti Sapu Angin ditemukan di Gunung Sapu Angin yang masuk wilayah Distrik Karangrejo. Kabupaten Tulungagung. Prasasti Sapu Angin kini tersimpan di Museum Nasional Jakarta.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- Muljana, Prof. Dr. Slamet (2006). Tafsir Sejarah Nagara Kretagama. LKiS Yogyakarta. ISBN 979-25-5254-5. Cet. IV, hlm. 46. Diaksés 6 Agustus 2012.