Proyek 211

Proyek 211 (Hanzi: 211工程; Pinyin: èryāoyāo gōngchéng atau èryīyī gōngchéng) adalah proyek Universitas Utama Negeri dan Perguruan Tinggi lainnya yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1990-an, dengan tujuan untuk meningkatkan standar penelitian universitas dan mengembangkan strategi pembangunan sosial-ekonomi. Selama fase pertama proyek ini, dari tahun 1996 hingga 2000, dana yang telah didistribusikan sekitar 2 miliar US$.^[1]

Tahun 2008, Tiongkok memiliki sekitar 100 institusi pendidikan tinggi dan sekitar 6 persennya telah ditetapkan masuk dalam Proyek 211, karena telah memenuhi standar ilmiah, teknis, dan sumber daya manusia tertentu serta menawarkan program gelar lanjutan. Universitas atau Sekolah Tinggi yang termasuk dalam Proyek 211, bertanggung jawab untuk melatih empat perlima mahasiswa doktoral, dua pertiga mahasiswa pascasarjana, separuh mahasiswa dari luar negeri dan sepertiga mahasiswa sarjana. Mereka menawarkan 80% mata pelajaran utama universitas negeri, 96% praktik laboratorium utama universitas negeri dan mengonsumsi 70% dana penelitian ilmiah.^[2] Menurut Academic Ranking of World Universities 2018/19 dan Times Higher Education World University Rankings 2019/20, sebagian besar universitas yang ada dalam Proyek 211 ini termasuk di antara 1.000 universitas teratas di seluruh dunia.^[3][4]

Angka 211 yang dijadikan nama proyek ini berasal dari slogan "面向21世纪，办好100所高校" (Dalam rangka persiapan memasuki abad ke-21, berhasil menciptakan 100 universitas). Seratus adalah perkiraan jumlah universitas yang akan dipilih.^[5]

Sejak tahun 2014, Proyek 211 mulai jarang disebut dan secara bertahap digantikan oleh proyek baru yang dinamakan Proyek 111 (Program Pengenalan Bakat Disiplin Ilmu ke Universitas).^[6][7]

Pada September 2017, diumumkan program Kelas Utama Ganda.^[8][9] Tidak jelas apakah program ini akan mengubah daftar peringkat universitas paling bergengsi di Tiongkok^[8] atau hanya untuk menggantikan Proyek 211 dan Proyek 985.^[9]