[go: up one dir, main page]

Pohon kurma

tumbuhan
(Dialihkan dari Phoenix dactylifera)

Kurma, (bahasa Arab: نخل, Nakhla; bahasa Latin: Phoenix dactylifera) adalah tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix, buahnya dapat dimakan. Walaupun tempat asalnya tidak diketahui karena telah sejak lama dibudidayakan, kemungkinan tanaman ini berasal dari tanah sekitar Teluk Persia.[1] Buahnya dijadikan makanan pokok di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara. Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15–25 m, tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal. Daunnya memiliki panjang 3–5 m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda; daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6–10 m.

Pohon Kurma
Kurma di Merzouga, Maroko
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Genus: Phoenix
Spesies:
P. dactylifera
Nama binomial
Phoenix dactylifera

Etimologi

sunting

Nama spesies dactylifera "date-bearing" berasal dari Yunani kuno, dáktulos, "kurma" (juga "jari")[2] dan batang dari kata kerja Latin, ferō, "Saya memberi".[3] Sementara itu, nama ilmiahnya (Phoenix dactylifera) berasal dari bahasa Yunani "Phoenix daktulos" yang berarti "jari (daktulos) yang berwarna merah-keunguan (phoenix)".

Sejarah Kurma

sunting

Kurma telah menjadi makanan pokok di Timur Tengah selama ribuan tahun lamanya. Pohon Kurma diyakini berasal dari sekitar Teluk Persia dan telah dibudidayakan sejak zaman kuno dari Mesopotamia ke prasejarah Mesir, kemungkinan pada awal 4000 SM. Bangsa Mesir Kuno menggunakan buahnya untuk dibuat menjadi anggur kurma dan memakannya pada saat panen. Ada bukti arkeologi budidaya kurma di bagian Arab timur pada tahun 6000 SM. (Alvarez-Mon 2006).

Pada zaman selanjutnya, orang Arab menyebarluaskan kurma di sekitar Selatan dan Barat Daya Asia, bagian utara Afrika, Spanyol dan Italia. Kurma diperkenalkan di Mexico dan California, disekitar Mission San Ignacio, oleh bangsa Spanyol pada tahun 1765.

 
Kurma
 
Panen kurma di seluruh dunia
Kandungan kurma kering (bagian yang dapat dimakan)
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi1.180 kJ (280 kcal)
75 g
Gula63 g
Serat pangan8 g
0.4 g
2.5 g
VitaminKuantitas
%AKG
Vitamin C
0%
0.4 mg
Komponen lainnyaKuantitas
Air21 g
Manganese0.262 mg
Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: USDA FoodData Central

Buah yang dihasilkan oleh pohon kurma dikenal sebagai buah kurma.[4] Bentuk buahnya lonjong-silinder dengan panjang 3–7 cm, berdiameter 2–3 cm dan ketika masih muda warnanya merah cerah ke kuning terang, tergantung dari jenisnya. Kurma memiliki biji tunggal yang ukuran panjangnya sekitar 2-2,5 cm dan tebalnya 6–8 mm. Buah kurma dikelompokan menjadi tiga golongan utama yaitu: lunak (contohnya 'Barhee', 'Halaw', 'Khadrawy', 'Medjool'), semi-kering (contohnya 'Dayri', 'Deglet Noor', 'Zahidi') dan kering (contohnya 'Thoory'). Jenis buah ini tergantung pada kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosa.

Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan dan betina yang hidup secara terpisah. Mereka dapat tumbuh dengan mudah dari bakal biji, tetapi hanya 50% tanaman betina yang ditanam secara pembibitan akan berbuah, dan menghasilkan buah yang kecil serta berkualitas rendah. Sebagian besar perkebunan menggunakan perkembangbiakan anakan pada tanaman, terutama pada kultivar 'Medjool' karena bisa menghasilkan panen yang banyak serta buah yang manis dan besar. Tanaman yang tumbuh dari cara anakan akan berbuah 2-3 tahun lebih awal daripada tanaman yang menggunakan bibit.

Pembuahan dengan serbuk sari pada pohon kurma dilakukan secara alami oleh angin tetapi pada perkebunan oasis tradisional dan perkebunan modern, penyerbukan dilakukan secara manual. Penyerbukan alami pada tanaman jantan dan betina, dapat terjadi dengan jumlah yang sama antara kedua tanaman. Namun, bila dilakukan dengan bantuan, satu tanaman jantan bisa menyerbuki hingga 100 tanaman betina. Tanaman jantan yang merupakan sebagai penyerbuk, memungkinkan para petani menggunakan sumber daya mereka untuk memproduksi lebih banyak buah pada tanaman betina.

 
Tanda Kurma tergantung ke bawah dari puncak

Beberapa petani bahkan tidak memelihara tanaman jantan, yang mana sebagai bunga jantan, untuk menyediakannya di pasar lokal pada saat waktu penyerbukan. Penyerbukan manual dikerjakan oleh pekerja terampil dengan menggunakan bantuan tangga untuk naik ke atas pohon. Di beberapa daerah seperti Irak, para pekerja memanjat pohon dengan menggunakan alat pemanjat khusus, di mana alat tersebut mengitari batang pohon dan pendaki membuatnya tetap melekat pada bagasi saat mendaki. Jarang serbuk sari dapat diterbangkan ke bunga betina dengan angin.

Kurma matang dibagi menjadi empat golongan, yang mana dikenal di seluruh dunia dengan menggunakan penamaan Arab yaitu, kimri (muda), khalal (berukuran penuh), rutab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan matahari).

Setiap 100 gram kurma segar dapat mengandung sumber vitamin C[butuh rujukan] dan energi sebesar 230 kcal (960 kJ). Air yang terkandung dalam kurma relatif sedikit dan hal ini tidak menjadikannya jauh lebih pekat pada saat proses pengeringan berlangsung, meskipun vitamin C-nya akan hilang.

Kurma merupakan tanaman tradisional yang penting di Turki, Iraq, Arab, Afrika Utara sampai ke Maroko. Di negara-negara Islam, kurma dan yogurt atau susu adalah makanan tradisional yang utama untuk berbuka puasa pada saat bulan Ramadan. Kurma (terutama Medjool dan Deglet Noor) juga dibudidayakan di Amerika Serikat pada bagian selatan California, Arizona dan bagian selatan Florida.

Pohon kurma dapat berbuah setelah ditanam selama 4 sampai 7 tahun dan bisa dipanen ketika telah berusia 7 sampai 10 tahun. Pohon kurma yang telah dewasa bisa menghasilkan 80–120 kg (176-264 lb) buah kurma pada setiap musim panennya. Agar mendapatkan buah yang berkualitas untuk bisa dipasarkan, tandan kurma harus ditipiskan dan dibungkus atau ditutup sebelum matang supaya buahnya bisa tumbuh menjadi lebih besar dan terlindungi dari cuaca dan hama, seperti burung.

Kultivar Kurma

sunting

Sejumlah besar kultivar pohon kurma yang tumbuh. Berikut yang paling penting adalah:

  • Aabel—umumnya di Libya.
  • Ajwah (Indonesia: kurma nabi)—berasal dari arah kota Madinah di dataran tinggi dekat Najd di Saudi Arabia, di Hadits terkenal oleh Nabi Muhammad.
  • Al-Barakah—dari Saudi Arabia.
  • Amir Hajj atau 'Amer Hajj'—dari Irak, kurma ini lembut dengan kulit yang tipis namun dagingnya tebal, terkadang dijuluki "the visitor's date" (Indonesia: kurma wisatawan) karena kelezatannya disajikan untuk tamu.
  • 'Abid Raḥim (Arabic: عبد رحيم), dari Sudan.
  • Barakawi (Arabic: بركاوي), dari Sudan.
  • Barhee atau (barhi) (dari Arabic barh, angin panas)—bentuknya hampir silinder, berwana kuning sawo terang ke coklat tuaan ketika matang; lembut dengan daging yang tebal dan kaya akan rasa. Satu dari sekian jenis yang bagus adalah kurma khalal ketika menguning(seperti anggur yang dikeringkan, seperti kismis).
  • Bireir (Arabic: برير)—dari Sudan.
  • Datça Date - Turki, jumlah kurma terletak di paling utara, di Mediterania.
  • Deglet Noor (Arabic: دڤلة النور, Indonesia: 'kurma cahaya')—dinamakan seperti itu karena bagian tengahnya terang atau berwarna keemasan ketika di sinari ke matahari. Kurma ini terkenal di Libya, Aljazair, Amerika Serikat dan Tunisia. Di Tunisia, kurma ini tumbuh di pedalaman oasis dan diutamakan untuk diekspor. Jenis kurmanya semi kering dan terasa tidak terlalu manis.
  • Derrie atau 'Dayri' (kurma 'Biara')—dari bagian selatan Irak—bentuknya panjang, ramping, warnanya hampir hitam dan terasa lembut.
     
    Kebun Buah Pohon Kurma, Boumalne, Moroko
  • Empress—dibudidayakan oleh DaVall Family di Indio California USA dari pembibitan of *'Thoory'. Bentuknya besar, lebih lembut dan lebih manis daripada 'Thoory'. Pada umumnya berwarna sawo matang terang pada bagian setengah ke atas dan setengah ke bawahnya berwarna coklat.
  • Ftimi atau 'Alligue'—tumbuh di pedalaman oasis Tunisia.
  • Holwah (Halawi) (Arabic: 'manis')—teksturnya lembut, rasanya luarbiasa dan bentuknya dari kecil sampai sedang.
  • Haleema—di Hoon, Libya (Haleema adalah nama seorang wanita).
  • Hayany—dari Mesir (Hayani) (Hayany adalah nama seorang laki-laki)—berwarna merah gelap hampir kehitaman dan lembut.
  • Iteema—umumnya di Aljazair.
  • Khajur—umumnya di India / Pakistan.
  • Kenta—umumnya di Tunisia.
 
Kurma Khadrawi
  • Kurma Khadrawi
  • Khadrawy (Arabic: 'hijau')—budidaya yang di istimewakan oleh orang Arab, tekturnya lembut dan warnanya sangat gelap.
  • Khalasah (Arabic: 'saripati')—satu dari kultivar palem yang terkenal di Saudi Arabia, terkenal karena tingkat kemanisannya yang tidak terlalu tinggi dan rendah, yang mana disukai oleh banyak orang. Buahnya dijuluki 'Khlas'. Tempatnya yang terkenal yaitu 'Huffuf' (Al-Ahsa) dan 'Qatif' di Timur Provinsi Saudi Arabia (Al-Sharqheyah).
  • Khastawi (Khusatawi, Kustawy)—kurma yang terkenal akan kelembutannya di Irak; rasanya seperti sirup dan berukuran kecil, ditanam di gurun.
  • Maktoom (Arabic: 'sembunyi')—bentuknya besar, berwarna merah kecoklatan, berkulit tebal, lembut, rasa manisnya sedang.
  • Manakbir—sejumlah buah yang matang lebih awal.
 
Kurma Medjool
  • Kurma Medjool
  • Medjool atau (Mujhoolah) (Arabic: 'tidak diketahui')—dari Maroko, juga tumbuh di AS, Saudi Arabia, Jordan, wilayah Palestina dan Israel; besar, manis dan banyak mengandung air.
  • Migraf (Mejraf)—sangat populer di bagian selatan Yaman, bentuknya besar, berwarna keemasan.
  • Mgmaget Ayuob—dari Hoon, Libya.
  • Mishriq (Arabic: 'Timur'—مشرق)—dari Sudan dan Saudi Arabia.
  • Mozafati—dari Iran, sebagian besar tumbuh di provinsi Kerman, dan sering dijuluki "Kurma Bam (Mozafati)", menurut sebuah kota di provinsi itu. Warnanya gelap, lembut dan terasa manis dengan ukuran yang sedang. Kurma ini lebih baik dikonsumsi ketika masih segar karena tidak tahan lama.Pada suhu -5 derajat Celsius (23 °F) dapat disimpan sampai 2 tahun lamanya. Di hitung 10% dari perusahaan kurma orang Iran (100,000 ton[kira-kira], yang mana 30% diekspor).
  • Nabtat-seyf—di Saudi Arabia.
  • Rotab—dari Iran, berwarna gelap dan terasa lembut.
  • Sag‘ai—dari Saudi Arabia.
  • Saidy (Saidi)—lembut, sangat manis, terkenal di Libya.
  • Sayer (Sayir) (Arabic: 'umum')—berwarna tua oranye ke coklatan, berukuran sedang, terasa lembut dan seperti sirup.
  • Sukari—(lit. bergula) (Arabic: سكري) Kulit berwarna coklat tua; jelas terasa manis dan daging yang lembut, dari Saudi Arabia, jenis yang paling mahal.
  • Sellaj—(Arabic: سلّج)in Saudi Arabia.
  • Tagyat—umumnya di Libya.
  • Tamej—di Libya.
  • Thoory (Thuri)—populer di Aljazair, kurma kering dengan warna coklat kemerahan ketika diawetkan warnanya mekar kebiru-biruan dan kulitnya sangat berkeriput. Dagingnya terkadang keras dan rapuh tapi rasanya bisa dideskripsikan sebagaimana manis dan pedas.
  • Umeljwary—di Libya.
  • Umelkhashab—Kulit merah benderang; rasanya pahit rada manis, dagingnya putih kaku (Saudi Arabia).
  • Zahidi (Arabic: '[dari] alam')—ukurannya sedang, silinder, berwarna terang emas ke coklatan, kurma yang semi kering dengan sangat manis dan dijual mulai dari yang lembut, sedang dan keras.
  • Zaghloul (Arabic: زغلول) -Kulit berwarna merah tua, panjang dan sangat garing ketika disajikan (selalu), gulanya begitu tinggi sehingga mengering ketika dimakan. Jenisnya penting dan khusus di Mesir, di mana menaklukan rasa nasionalis. (Saad Zaghloul pahlawan besar orang Mesir).

Produksi

sunting
 
Penjual kurma di Souk tua, Kuwait City
 
Kota Kurma di Buraidah
 
Produksi kurma tahun 2012
Sepuluh Teratas Produsen Kurma — 2007
(1000 ton)
  Mesir 1,313.69
  Iran 1.000,00
  Arab Saudi 982,54
  Uni Emirat Arab 755,00
  Pakistan 557,52
  Aljazair 526,92
  Irak 440,00
  Sudan 332,00
  Oman 255,87
  Libya 175,00
Jumlah Total 6908,90
Sumber:
UN Food & Agriculture Organisation (FAO)
[1]

Makanan dari Olahan Kurma

sunting

Kurma kering atau lembut yang dimakan buatan tangan atau mungkin terlihat berbintik-bintik diisi dengan isian seperti almond, kenari, manisan jeruk dan kulit lemon, tahini, marzipan atau krim keju. Kurma berbintik disebut juga kurma tanpa biji. Sebagian kurma kering berbintik kemungkinan berglasir dengan sirup glukosa untuk digunakan sebagai makanan ringan. Kurma juga dapat dipotong dan digunakan dalam berbagai hidangan manis dan gurih mulai dari tajines (untuk puding) di Maroko, ka'ak (jenis kue kering Arab) dan makanan pencuci mulut lainnya. Kurma roti kacang, jenis kue, sangat populer di Amerika Serikat terutama menjelang hari-hari libur. Kurma juga diproses menjadi berbentuk dadu, pasta (yang disebut "ajwa"), olesan, sirup kurma atau "madu" yang disebut "dibs" atau "rub" di Libya, bubuk (gula kurma), cuka ataupun alkohol. Inovasi olahan terbaru antara lain kurma berlapis cokelat dan produk-produk seperti jus kurma bersoda, yang digunakan di beberapa negara-negara Islam sebagai sampanye versi non-alkohol, untuk acara-acara khusus dan waktu keagamaan seperti Ramadhan.

Kurma juga dapat dikeringkan, ditumbuk dan dicampur dengan gandum untuk membentuk bahan baku bergizi. Kurma kering dimakan oleh unta, kuda dan anjing di Sahara. Di Nigeria utara, kurma dan lada ditambahkan ke dalam bir asli yang diyakini membuatnya untuk mengurangi mabuk.

Daun kurma muda dimasak dan dimakan sebagai sayuran, seperti pangkal tunas atau jantung, meskipun pada saat pengangkatannya bisa membuat pohon mati. Benih digiling halus dicampur dengan tepung untuk membuat roti pada saat sedang kelangkaan terjadi. Bunga-bunga kurma juga dimakan. Secara tradisional, bunga betina adalah bunga yang paling tersedia untuk dijual dan beratnya 300-400 gram. Kuncup bunga digunakan dalam salad atau sebagai alas pada ikan kering untuk membuat bumbu roti.

Menurut sebuah studi oleh Al-Shahib dan Marshall, dalam banyak hal, "Kurma dapat dianggap sebagai makanan yang hampir ideal, memberikan berbagai nutrisi penting dan manfaat kesehatan yang potensial." Kurma adalah sumber yang sangat baik untuk diet kalium. Kandungan gula pada kurma yang telah matang sekitar 80%; sisanya terdiri dari protein, serat, dan elemen termasuk boron, kobalt, tembaga, fluor, magnesium, mangan, selenium, dan seng.[5]

Di India dan Pakistan, Afrika Utara, Ghana, dan Pantai Gading, pohon kurma disadap untuk diambil getah manisnya, yang dikonversi menjadi gula kelapa (yang dikenal sebagai jaggery atau gur), sirup gula atau minuman beralkohol. Di Afrika Utara getah yang diperoleh dari penyadapan pohon palma dikenal sebagai lāgbī. Jika dibiarkan untuk jangka waktu yang cukup lama (biasanya berjam-jam, tergantung pada suhu) lāgbī dengan mudah dapat menjadi minuman beralkohol. Keterampilan khusus diperlukan pada saat penyadapan pohon palma sehingga tidak mati.

Di bagian Tenggara Spanyol (di mana perkebunan besar kurma ada termasuk UNESCO dilindungi Palmeral dari Elche) kurma (biasanya olahan dengan almond goreng) disajikan terbungkus pada daging babi asap dan shallow goreng.

Itu juga digunakan untuk membuat Jallab.

Kegunaan Pohon Kurma

sunting
 
Tunggul Pohon Kurma menampakan struktur kayu

Biji kurma tersebut direndam dari bawah ke atas untuk dijadikan pakan ternak. Minyaknya cocok untuk digunakan dalam bentuk sabun dan kosmetik. Mereka juga dapat diolah secara kimia sebagai sumber asam oksalat. Benih-benihnya juga dibakar untuk membuat arang oleh pandai perak dan dapat dirangkai menjadi kalung. Biji kurma juga tanah dan digunakan pada olahan biji kopi atau sebagai bahan tambahan untuk kopi.

Tandan buah yang telah dipreteli dapat digunakan sebagai sapu. Di Pakistan, viskos, sirup kental yang terbuat dari buah yang matang digunakan sebagai pelapis untuk tas kulit dan pipa untuk mencegah kebocoran.

Getah pohon kurma dapat digunakan untuk membuat sirup dan berbagai produk dapat dimakan berasal dari sirup.

 
Lambang Pohon Kurma pada Mantel Tentara di Saudi Arabia

Daun pohon kurma digunakan untuk Minggu Palma dalam agama Kristen. Di Afrika Utara, mereka biasanya digunakan untuk membuat pondok. Daun dewasa juga dibuat menjadi tikar, layar, keranjang dan kipas. Daun yang diolah dapat digunakan sebagai isolasi kardus. Tangkai daun kering yang merupakan sumber ampas selulosa dapat dijadikan sebagai tongkat jalan, sapu, umpan pancing dan bahan bakar. Pelepah daun yang berharga mengeluarkan aroma serta seratnya juga bisa digunakan sebagai tali, kain kasar, dan topi besar. Pada hari libur Yahudi, Sukkot, daun-daunnya digunakan sebagai lulav.

Kayu kayu pohon kurma digunakan untuk tiang dan langit-langit pada pondok, karena lebih ringan dari kelapa dan tidak begitu tahan lama. Kayu juga digunakan untuk konstruksi seperti jembatan dan saluran air, dan bagian dari dhows. Sisa kayunya dibakar sebagai bahan bakar. Daun pohon kurma dapat dijadikan atap.

Dimana tradisi kerajinan masih berkembang, seperti di Oman, pohon palem adalah yang paling serba guna dari semua tanaman asli, dan hampir setiap bagian dari pohon digunakan untuk membuat barang-barang fungsional mulai dari tali dan keranjang untuk sarang, perahu nelayan, dan tempat tinggal tradisional.[butuh rujukan]

Kegunaan Kurma dalam Bidang Pengobatan

sunting
 
Kurma muda warna merah

Kurma memiliki kandungan tannin yang tinggi dan secara medis digunakan sebagai deterjen (memiliki daya pembersihan) dan astringent pada usus yang bermasalah.[butuh rujukan] Kurma dapat diberikan untuk sakit tenggorokan, pilek, penyakit selesema bronkial, meringankan demam dan sejumlah keluhan lainnya dalam bentuk infus, ramuan, sirup atau pasta.[butuh rujukan] Satu keyakinan tradisional mengatakan bahwa kurma dapat menetralkan keracunan alkohol. Bubuk biji juga digunakan dalam beberapa obat-obatan tradisional.

Getah yang dicucurkan oleh batang pohon, di India, digunakan untuk mengobati diare dan penyakit kencing genital.[butuh rujukan] Akarnya digunakan melawan sakit gigi. Serbuk sari menghasilkan sebuah prinsip estrone, estrogenik, dan memiliki efek gonadotropic pada tikus muda.

Buah Kurma yang masih muda bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan wanita dan dan pria, karena dalam buah kurma terkandung hormon botosin dan oksitosin.[butuh rujukan] Buah Kurma muda atau buah kurma yang belum matang memiliki rasa manis dan sedikit sepat.

Penyakit

sunting

Artikel utama: List of date palm diseases

Pohon Kurma rentan terhadap penyakit yang disebut penyakit Bayoud, yang mana disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Penyakit ini, yang membunuh banyak kultivar tertua yang paling terkenal seperti 'Deglet Noor', telah menyebabkan penurunan besar pada produksi di mana penyakit itu muncul, terutama Maroko dan Aljazair Barat. Namun, kultivar baru yang tahan terhadap penyakit ini sedang dikembangkan.

Genom Pohon Kurma

sunting

Pada tahun 2009, sebuah tim peneliti di Weill Cornell Medical College di Qatar menerbitkan versi draft genom kurma (berbagai Khalas).[6][7]

Reproduksi

sunting

Pohon kurma memiliki dua jenis kelamin, yaitu jantan dan betina. Agar dapat menghasilkan buah, bunga jantan yang mengandung serbuk sari harus ditempelkan secara manual oleh petani kurma pada bunga betina. Penempelan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang pertama, bunga jantan dipotong untuk diambil serbuk sarinya. Kemudian, serbuk sari tersebut ditaburkan pada bunga betina. Cara yang kedua, bunga jantan dipotong, lalu diletakkan di dalam bunga betina, kemudian diikat dengan tali.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Morton, J. 1987. Date. p. 5–11. In: Fruits of warm climates. Julia F. Morton. Miami, FL.—Purdue University. Center for New Crops and Plants Products.
  2. ^ δάκτυλος. Henry George Liddell, Robert Scott. A Greek-English Lexicon at Perseus Project.
  3. ^ fĕro. Charlton T. Lewis and Charles Short. A Latin Dictionary on Perseus Project.
  4. ^ "Date Palm." 15 October 2008. HowStuffWorks.com.
  5. ^ Walid Al-Shahib, Richard J. Marshall (2003). "The fruit of the date palm: its possible use as the best food for the future?". International Journal of Food Sciences and Nutrition 54 (4): 247–259.
  6. ^ Date Palm Genome Drafted Science Daily, January 14, 2010, Retrieved August 30, 2010
  7. ^ Date Palm Draft Sequence Weill Cornell Medical College in Qatar, updated April 7, 2010, Retrieved August 30, 2010

Pranala luar

sunting