[go: up one dir, main page]

ikan pari elang tutul (Aetobatus narinari) adalah ikan bertulang rawan dari keluarga ikan pari elang, Myliobatidae. ikan dapat secara global di daerah tropis, termasuk samudra atlantik, pasifik dan hindia. pari ini dapat identifikasi dengan warna permukaan punggung nya yang gelap ditutupi bintik putih atau cincin. ekor yang relatif panjang, juga terdapat beberapa duri beracun. pernah ada insiden di florida keys seorang wanita meniggal karena duri ikan tersebut. ikan pari elang tutul dianggap mendekati daftar merah IUCN. mereka diburu atau dipancing terutama di asia tenggara dan afrika, mereka diperdangkan secara komersial dan dijadikan peliharaan aquarium. ikan pari elang tutul di wilayah karang penghalang besar sekarang dilindungi.[3]

Pari elang tutul
Aetobatus narinari Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Genting
IUCN42564343 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found.
SpesiesAetobatus narinari Edit nilai pada Wikidata
(Euphrasén, 1790)
Tata nama
Sinonim taksonAetobatis latirostris
Aetobatis narinari
Aetomylus maculatus
Myliobatis eeltenkee
Myliobatis macroptera
Myliobatus punctatus
Raia quinqueaculeata
Raja narinari
Stoasodon narinari
[1]
ProtonimRaja narinari Edit nilai pada Wikidata

Range of spotted eagle ray as traditionally recognized, but see text
pari elang di kepulauan Turks dan Caicos. foto diambil 15 desember 2006

Deskripsi

sunting

pari elang berbintik memilki bentuk cakram datar, dengan warna biru atau hitam dengan warna bintik-bintik putih diatas lalu tubuh bagian bawah nya berwarna putih, dan moncong khas yang mendalam seperti paruh bebek. ekor nya lebih panjang dari pari lainnya dan mungkin memilki 2-6 duri berbisa, sirip dada yang panjang seperti sayap memiliki insang kecil dibawahnya.[4]

pari elang berbintik dewasa bisa tumbuh mencapai 5 meter, yang terbesar memilki rentang sayap hingga 3 meter, dan berat mencapai 230 kilogram.

Reproduksi

sunting
 
bagian bawah pari elang tutul jika dilihat dari bawah

satu pejantan atau beberapa pejantan akan berusaha mengejar betina. ketika salah satu pejantan mendekati betina, dia menggunakan rahang atas nya untuk meraih punggung betina. lalu kemudian pejantan akan menggulung dengan meraih salah satu sirip dada nya yang terletak dikedua sisi tubuhnya. begitu ia berada di sisi panggul nya, pejantan itu mengggegam betina itu, menghubungkan venter ke venter, dengan kedua sisinya saling berdekatan. proses perkawinan berlangsung selama 30-90 detik.

pari elang tutul berkembangbiak secara ovovivipar, telur disimpan didalam tubuh betina dan menetas secara internal, memberi makan dengan kantung kuning telur hingga ia lahir. setelah periode kehamilan selama satu tahun induk pari elang melahirkan sebanyak 4 ekor anak. saat bayi pari elang pertama kali lahir, tubuh cakram mereka berukuran 17–35 cm. ikan pari elang tutul akan tubuh dewasa dalam jangka waktu 4-6 tshun.

Makanan

sunting

pari elang tutul biasanya memakan ikan, krustasea, seperti kepting, udang, dan kelomang, ia juga memakan moluska seperti bivalvia, siput laut, dan gurita. pari elang tutul memiliki gigi khusus untuk menghancurkan moluska bercangkang, untuk menemukan mangsanya biasanya ia menggali pasir laut dengan gigi nya. saat melakukan penggalian pasir akan terbang mengelilingi tubuh nya. satu studi mennujukan bahwa pari elang tutul jantan dan betina tidak ada kebiasan berburu di berbagai wilayah seperti australia dan taiwan.

Penyebaran dan Habitat

sunting

mereka dapat ditemukan diwilayah indo-pasifik,wilayah pasifik barat, samudra hindia, dan barat daya samudra atlantik. mereka biasanya hidup di perairan dangkal denagn terumbu karang dan kedalaman maksimal 80 meter,mereka menghabiskan waktunya berenang bebas diperairan terbuka, umumnya mereka bergerombol dengan yang lainnya, menempuh perjalanan jarak jauh dalam sehari. mereka ditemukan di perairan hangat diseluruh dunia. disamudra atlantik barat dapat ditemukan perairan timur amerika serikat, teluk gelombang, karibbia, dan brazil. di samudra hindia dapat ditemukan indonesia, laut merah, afrika selatan, laut andaman. di pasifik barat dapat ditemukan di jepang,dan utara australia. di pasifik timur dapat ditemukan di teluk california, dan kepulauan galapagos.

Pemangsa

sunting

seperti pari lainnya ia menjadi santapan hiu seperti hiu macan, hiu lemon, hiu banteng, hiu sirip putih, dan hiu martil. hiu martil telah dilihat mengigit salah satu sirip dada pari itu di perairan terbuka. sehingga dapat melumpuhkan pari tersebut, lalu hiu martil menempelkan kepalanya ke tubuh ikan pari itu lalu mendorong nya kebawah lalu memakan pari tesebut, hiu juga mengintai betina ketika sedang melahirkan, dan memakan bayi pari elang yang baru lahir.

Konservasi

sunting

pari elang tutul termasuk dalam daftar merah IUCN [5] sebagai "nyaris terancam". mereka kebanyakan ditangkap di asia tenggara dan afrika. mereka juga sering diperdangkan secara komersial atau dipamerkan di aquarium. banyak pihak telah berupaya membantu melindungi spesies ini, keputusan pemerintah afrika selatan untuk menerapkan jaring pengaman untuk mengurangi jumlah kematian pari elang tutul akibat tersangkut secara tidak sengaja. afrika selatan juga telah menempatkan batasan jumlah ikan pari elang tutul yang bisa dibeli perorang perhari. di negara bagian florida amerika serikat penangkapan dan pembelian pari elang tutul sudah dilarang. pari elang tutul juga menjadi spesies yang dilindungi di karang penghalang besar di perairan timur australia.

Referensi

sunting
  1. ^ Bester, Cathleen. "Ichthyology at the Florida Museum of Natural History". Florida Museum of Natural History. Diakses tanggal 21 October 2011. 
  2. ^ a b Dulvy, N.K.; Carlson, J.; Charvet, P.; Ajemian, M.J.; Bassos-Hull, K.; Blanco-Parra, MP, Chartrain, E.; Derrick, D.; Dia, M.; Diop, M.; Doherty, P.; Dossa, J.; De Bruyne, G.; Herman, K.; Leurs, G.H.L.; Mejía-Falla, P.A.; Navia, A.F.; Pacoureau, N.; Pérez Jiménez, J.C.; Pires, J.D.; Seidu, I.; Soares, A.-L.; Tamo, A.; VanderWright, W.J.; Williams, A.B. (2021). "Aetobatus narinari". 2021: e.T42564343A201613657. doi:10.2305/IUCN.UK.2021-2.RLTS.T42564343A201613657.en. 
  3. ^ "Spotted Eagle Ray". Oceana (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-18. 
  4. ^ "Aetobatus narinari :: Florida Museum of Natural History". www.floridamuseum.ufl.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-18. 
  5. ^ "Aetobatus narinari (Bonnetray, Maylan, Spotted Eagle Ray)". www.iucnredlist.org. Diakses tanggal 2017-11-18. 

http://www.arkive.org/spotted-eagle-ray/aetobatus-narinari/ Diarsipkan 2017-12-01 di Wayback Machine.