Panai Hilir, Labuhanbatu
Panai Hilir adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Indonesia. Sebagian besar wilayah kecamatan ini berada di tepi laut. Ibu kota kecamatan ini berada di kelurahan Sei Berombang. Kecamatan ini adalah kecamatan terjauh dari ibu kota Kabupaten Labuhanbatu, Rantau Prapat, sekitar 105 km. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan ini sebanyak 43.300 jiwa, dengan kepadatan 127 jiwa/km².[1]
Panai Hilir | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sumatera Utara | ||||
Kabupaten | Labuhanbatu | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Hadmansyah | ||||
Populasi | |||||
• Total | 43.300 jiwa | ||||
• Kepadatan | 127/km2 (330/sq mi) | ||||
Kode pos | 21473 | ||||
Kode Kemendagri | 12.10.19 | ||||
Kode BPS | 1207160 | ||||
Luas | 342,03 km² | ||||
Kepadatan | 127 | ||||
Desa/kelurahan | 7 desa 1 kelurahan | ||||
|
Wilayah administrasi
suntingKecamatan Panai Hilir dibagi menjadi tujuh desa dan satu kelurahan.[2] Nama-nama desa dan kelurahannya yakni:[3]
- Kelurahan Sei Berombang
- Desa Sei Sanggul
- Desa Sei Lumut
- Desa Sei Sakat
- Desa Sei Baru
- Desa Wonosari
- Desa Sei Tawar
- Desa Sei Penggantungan
Demografi
suntingSuku bangsa
suntingPenduduk kecamatan Panai Hilir memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku Batak, Melayu dan Jawa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, persentasi penduduk kecamatan ini berdasarkan suku bangsa yakni suku Batak sebanyak 47,11%. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Labuhanbatu sebagian besar adalah Batak Angkola, Toba, Mandailing, dan sebagian Karo dan Pakpak.[4] Penduduk dari suku Melayu sebanyak 19,20%, Jawa sebanyak 18,50%, kemudian Minangkabau sebanyak 2,11%, Aceh sebanyak 0,55%. Suku lain sebanyak 12,53%, termasuk Tionghoa, Nias, Bugis, Sunda, dan lainnya.[4]
Agama
suntingDari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebagian besar penduduk di kecamatan ini menganut agama Islam. Penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 82,81%, umumnya dianut warga Melayu, Minangkabau, Aceh, Mandailing, dan Angkola. Sementara penduduk yang menganut agama Kristen yakni 14,63%, dimana Protestan sebanyak 12,92% dan Katolik sebanyak 1,71%.[5] Agama Kristen kebanyakan dianut warga Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian Tionghoa, Angkola dan Mandailing. Kemudian, penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 2,56%, umumnya adalah warga Tionghoa.[5] Untuk sarana rumah ibadah di Panai Hilir hingga tahun 2021, terdapat 24 masjid, 41 musala, 23 gereja Protestan, 3 gereja Katolik dan 3 vihara.[1]
Referensi
sunting- ^ a b c "Kabupaten Labuhanbatu Dalam Angka 2022" (pdf). www.labuhanbatukab.bps.go.id. hlm. 6, 59, 148. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ Rangga, R. R., dan Harahap, A. S. (2023). Brutu, Rahim, ed. Kecamatan Panai Hilir Dalam Angka 2023. BPS Kabupaten Labuhanbatu. hlm. 3. ISSN 2807-517X.
- ^ Kecamatan Panai Hilir Dalam Angka 2022. BPS Kabupaten Labuhanbatu. 2022. hlm. 4. ISSN 2807-517X.
- ^ a b "Kabupaten Labuhanbatu Dalam Angka 2018" (pdf). northsumatrainvest.id. 2018. hlm. 64. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ a b "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Labuhan Batu". www.sp2010.bps.go.id. BPS. Diakses tanggal 17 Maret 2022.