[go: up one dir, main page]

Joint Direct Attack Munition

bom udara

JDAM (Joint Direct Attack Munition) (bahasa Indonesia: Amunisi Serangan Langsung Gabungan) adalah bom berpemandu GPS yang di lengkapi dengan pemandu laser dan inersial.

Joint Direct Attack Munition

GBU-31 : Sebuah bom Mk 84 dipasangi paket JDAM
Jenis Paket pemandu bom
Sejarah pemakaian
Pada perang Perang Afghanistan, Pertempuran Marawi, Perang Sipil Irak, Perang Sipil Suriah
Spesifikasi
Panjang 3,02-3,89 m

Rentang sayap 500 hingga 640 mm
Daya jelajah Hingga 28 km
Sistem
pemandu
Pemandu inersial/GPS
Akurasi 13 meter dengan GPS, 30 meter dengan pemandu inersial

Bom buatan Boeing ini adalah jenis bom udara ke permukaan (air to surfaces) yang diluncurkan dari pesawat tempur maupun pesawat pembom ringan, Selama menuju target, komputer mengatur sirip pengendali di ujung bom. Secara teoretis, kemungkinan luputnya bom jenis ini dari sasaran hanya satu-dua meter. Adapun target efektif untuk bom jenis ini adalah sasaran darat yang diam seperti bunker-bunker pertahanan musuh, rumah sakit, sekolah, masjid, gereja, pengungsian, gudang persenjataan maupun logistik, maupun perangkat komunikasi musuh. Akan tetapi varian lain dari bom JDAM mampu menghancuran sasaran darat yang bergerak pelan seperti konvoi tank, peluncur SCUD, dan peluncur SAM.

Sejak 1998 hingga November 2016, Boeing menyelesaikan lebih dari 300.000 paket pemandu JDAM. Pda 2017, Boeing membuat lebih dari 130 paket per hari.[1]

Varian

sunting
  • 2,000 lb (900 kg)
    • GBU-31(V)1/B (USAF) Mk-84
    • GBU-31(V)2/B (USN/USMC) Mk-84
    • GBU-31(V)3/B (USAF) BLU-109
    • GBU-31(V)4/B (USN/USMC) BLU-109
    • GBU-31(V)5/B (USAF) BLU-119/B
  • 1,000 lb (450 kg)
     
    Paket JDAM dipasang pada bom Mk 84, BLU-109, Mk 83, dan Mk 82
    • GBU-32(V)1/B (USAF) Mk-83
    • GBU-32(V)2/B (USN/USMC) Mk-83
    • GBU-35(V)1/B (USN/USMC) BLU-110
  • 500 lb (225 kg)

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Bogan, Jesse. "Boeing boosts production of precision-guided bomb kits made in St. Charles to fight ongoing wars by air". stltoday.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-14. 

Pranala luar

sunting