Imprimatur
Imprimatur (kadangkala disingkat impr., dari Bahasa Latin, "biarkan dicetak") adalah, dalam arti yang paling tepat, suatu pernyataan yang mensahkan penerbitan sebuah buku. Kata ini juga bisa digunakan untuk merujuk pada semua jenis persetujuan atau dukungan atas suatu penerbitan.
Gereja Katolik
suntingDalam Gereja Katolik Roma, sebuah imprimatur adalah sebuah pernyataan resmi otoritas gereja yang menyatakan bahwa sebuah buku atau karya-karya cetak lainnya boleh diterbitkan.[1][2] Semenjak, menurut Hukum Kanon, izin ini harus didahului dengan adanya pernyataan nihil obstat oleh seseorang yang bertanggung-jawab untuk melakukan sensor bahwa karya-karya tersebut tidak mengandung hal-hal yang merusak iman atau moral,[3] kekuasaan uskup terhadap publikasi tersebut secara tertutup merupakan sebuah pernyataan publik bahwa tidak ada hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Katolik mengenai iman dan moral ditemukan di dalam karya tulis tersebut. Imprimatur bukanlah sebuah dukungan dari uskup mengenai isi dari buku tersebut, termasuk juga pendapat-pendapat religius yang terungkap di dalamnya; imprimatur hanyalah sebuah pernyataan akan apa yang tidak ada di dalam buku tersebut.[4]
Dalam karya-karya yang diterbitkan, imprimatur terkadang disertai dengan pernyataan yang kurang-lebih seperti berikut ini:
Nihil obstat dan imprimatur adalah pernyataan bahwa sebuah buku atau karya tulis terbebas dari kesalahan doktrin dan moral. Oleh karenanya tidak ada tersirat hal apapun bahwa semua pihak yang memberikan pernyataan nihil obstat maupun imprimnatur setuju akan isi, opini atau pernyataan yang termuat di dalamnya.[5]
Istilah yang mirip
suntingDigital imprimatur adalah sebuah sistem sensor internet yang masih berbentuk hipotesis.
Imprimatur adalah juga judul novel ber-genre thriller karya Rita Monaldo dan Francesco Sorti di mana tokoh utamanya adalah seorang penyanyi Castrato.
Dalam dunia melukis, kata "imprimatura" digunakan untuk merujuk pada lapisan dasar cat lukisan.