[go: up one dir, main page]

Frederik "Frits" Jacques Philips (16 April 1905 – 5 Desember 2005) adalah pemimpin keempat perusahaan elektronik Belanda, Philips. Salah satu jasanya adalah keberhasilannya menumbuhkan rasa persaudaraan di kalangan karyawannya.

Frits Philips

Kehidupan

sunting

Frits Philips dilahirkan di kota Eindhoven di selatan Belanda. Ia adalah anak satu-satunya pendiri Philips, Anton Philips dan istrinya Anna de Jongh. Frits mempunyai seorang kakak perempuan yang bernama Annetje dan seorang adik perempuan bernama Jettie. Pada 1923, ia mulai belajar di Universitas Teknologi Delft dan mendapatkan gelar dalam teknik mesin pada 1929. Ia lalu mulai bekerja di Philips. Pada 4 Juli 1929, ia menikah dengan Sylvia van Lennep yang juga berasal dari keluarga kaya. Pasangan ini dikaruniai 7 orang anak: Digna (lahir 14 September 1930), Anton Frederik (lahir Maret 1932), Annejet (lahir 1933), Sylvia, Warner, Frits dan Maria. Pada 18 Oktober 1935 ia diangkat menjadi wakil direktur dan anggota dewan direktur Philips.

Menurut seorang sejarawan, Marcel Metze, Frits mempunyai sifat yang berbeda dari ayahnya. Frits tidak setegas dan sekarismatik Anton. Ia juga lebih lemah lembut, tidak begitu dominan, sehingga tidak piawai dalam meyakinkan orang.

Pendudukan Jerman

sunting

Ketika Belanda diduduki oleh Jerman Nazi pada Perang Dunia II, Frans Otten dan Anton Philips, seorang manajer lainnya di perusahaan itu, melarikan diri ke Britania Raya. Namun, Frits tetap tinggal di Belanda. Dari 30 Mei hingga 20 September 1943, ia ditahan di kamp konsentrasi Vught karena sebuah pemogokan di pabrik Philips.

Pada masa pendudukan itu, Frits menyelamatkan nyawa 382 orang Yahudi dengan menyatakan kepada pemerintah Nazi bahwa mereka sangat diperlukan dalam proses produksi di Philips. Pada 1996, Frits diberikan penghargaan Yad Vashem oleh duta besar Israel karena tindakan-tindakannya [1] Diarsipkan 2006-02-07 di Wayback Machine.[2] Diarsipkan 2006-02-18 di Wayback Machine..[1]

Menjadi presiden komisaris

sunting

Pada 1961, ia menggantikan Frans Otten sebagai presiden komisaris Philips dan menjabat selama sepuluh tahun; pada 1971 ia digantikan oleh Henk van Riemsdijk. Setelah lima tahun menjabat, ia mendirikan Evoluon, sebuah ruangan peraga penemuan teknik terakhir; di sini setiap orang bisa berkenalan dengan peralatan elektronik buatan Philips.

Menurut Metze, Frits berulang kali melakukan salah perhitungan bisnis. Di bawah pimpinannya, Philips berkembang ke segala arah dan memulai berbagai aktivitas baru, yang sebagian besar akhirnya terbukti terlalu mahal dan tidak realistis.

Pada 5 Desember 2005, ia meninggal dunia akibat komplikasi yang disebabkan oleh jatuhnya pada bulan November [3] Diarsipkan 2011-09-27 di Wayback Machine..

Mr. Frits

sunting

Frits Philips sangat populer di Eindhoven. Warga kota Eindhoven biasanya menyapanya sebagai "Meneer Frits" (Tuan Frits) [4] Diarsipkan 2005-09-25 di Wayback Machine.

Frits tidak membeda-bedakan antara buruh pabrik dan para anggota dewan direktur perusahaan. Ia sering kali terlihat mengobrol dengan para buruh pabrik, sehingga ia jadi semakin populer.

Hari ulang tahunnya yang ke-100 pada 2005 dirayakan dengan besar-besaran di kota Eindhoven. Untuk kesempatan ini sebuah mata uang khusus dicetak dengan nama julukannya "Fritske".

Bahkan pada usia 100 tahun, Frits Philips sering kali mengunjungi pertandingan-pertandingan sepak bola PSV di kandangnya. Frits tidak duduk di ruangan bisnis stadion tersebut, sebaliknya ia duduk di antara khalayak - seksi D, barisan 22, kursi no. 43. Administrasi PSV telah mengumumkan bahwa kursi ini akan tetap dikosongkan untuk mengenang pendukung mereka yang setia.

Evoluon

sunting

Pada 1966 perusahaan Philips merayakan hari jadinya yang ke-75. Untuk kesempatan ini, Frits Philips bermaksud memberikan penduduk sebuah hadiah yang inadh dan mendidik. Hasilnya adalah sebuah bangunan yang bernama Evoluon, berdasarkan sebuah sketsa yang dibuat Frits di selembar serbet kertas. Evoluon adalah sebuah pusat pendidikan untuk sains dan teknologi.

Pada 1989 Evoluon ditutup untuk umum dan diubah menjadi sebuah pusat konferensi. Hal ini sangat disesalik oleh Frits. Pada tahun-tahun terakhir kehidupannya, Frits Philips berusaha membangkitkan minat untuk memulihkan Evoluon dalam keagungannya semula dan memberikan bangunan itu kembali kepada rakyat Eindhoven.

Penghargaan dan penghormatan

sunting

Frits Philips menerima banyak gelar kehormatan dan penghargaan semaas hidupnya. Pada 1965 ia menerima gelar warga kehormatan dari kota Eindhoven untuk "sumbangannya yang luar biasa bagi kesejahteraan kota Eindhoven". Juga pada 1965, Frits diberikan bintang kehormatan Belanda, Bintang Oranje Nassau. Pada 1970 ia diberi gelar kebangsawanan dalam Order of the Dutch Lion. Ia juga menerima gelar kehormatan di banyak negara, termasuk Jepang, Spanyol, Denmark dan Tiongkok. Lihat Templat:Dlw-inline untuk daftar lengkap tentang penghargaan dan kehormatannya.

Pada ulang tahunnya yang ke-90 tahun 1995, Frits Philips Muziekcentrum (Gedung Musik Frits Philips) dinamai sesuai dengan namanya. Pada 1996, ia diberikan penghargaan sebagai "Orang benar di antara bangsa-bangsa" oleh Yad Vashem, karena telah menyelamatkan nyawa 382 pegawai Yahudi di Philips. Pada 1999, ia diberi gelar "Pengusaha Belanda abad ini"[5] Diarsipkan 2006-02-18 di Wayback Machine.

Kutipan

sunting
  • Saya merasa ayah sangat menghargai bakat bisnis saya, karena saya tidak menjual diri terlalu murah — saat berkomentar mengenai gaji pertamanya di Philips, di mana saat itu ia ditanyakan ayahnya berapa besar gaji yang ingin diterimanya

Referensi

sunting
  1. ^ Frits Philips Diarsipkan 2019-05-22 di Wayback Machine. at Yad Vashem website (Inggris)

Pranala luar

sunting