[go: up one dir, main page]

Elang Mahkota Teknologi

perusahaan asal Indonesia
Ini adalah versi stabil, terperiksa pada tanggal 17 November 2024.

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (lebih dikenal dengan nama Emtek) adalah perusahaan konglomerat Indonesia yang didirikan pada tahun 1983 di Jakarta.

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
Emtek
Sebelumnya
PT Elang Mahkota Komputer (1983—1997)
Publik
Kode emitenIDX: EMTK
Industri
Didirikan3 Agustus 1983; 41 tahun lalu (1983-08-03) di Jakarta, Indonesia
PendiriEddy Kusnadi Sariaatmadja
Kantor pusat,
Tokoh kunci
Pemiliklihat daftar
Anak usahalihat daftar
Situs webwww.emtek.co.id

Sejarah

Pada tahun 1983, PT Elang Mahkota Komputer (Emtek) didirikan oleh Eddy Kusnadi Sariaatmadja sebagai perusahaan layanan komputer pribadi dan pernah menjadi distributor eksklusif produk Compaq di Indonesia. Eddy mengembangkan bisnisnya bersama saudaranya, Fofo Sariaatmadja dari awalnya hanya menjual perangkat keras, kemudian ke berbagai bidang terkait seperti perangkat lunak, data dan jaringan komputer.[2] Emtek juga pernah diberi kepercayaan untuk menjadi penyuplai perangkat keras Compaq ke berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta.[3] Terdapat 3 anak usaha utama dalam Grup Emtek pada 1995, meliputi PT Abhimata Citra Abadi (jaringan), PT Abhimata Persada (perangkat lunak) dan PT Intipraja Teknosindo (manufaktur/perakitan perangkat keras),[4] yang kemudian bertambah dengan PT Tangara Mitrakom (VSAT) dan PT Bitnet Komunikasindo (ISP). Pada tahun 1997, PT Elang Mahkota Komputer berganti nama menjadi PT Elang Mahkota Teknologi, sebagai langkah untuk menciptakan perusahaan komunikasi dan teknologi one-stop solution.[5]

Pada tahun 2000, Emtek memasuki bisnis penyiaran dengan awalnya menggandeng Singleton Group Australia untuk mengakuisisi sebagian saham SCTV, dengan mendirikan PT Cipta Aneka Selaras (kemudian menjadi PT Surya Citra Media Tbk, SCM) sebagai perusahaan induk dari televisi swasta kedua di Indonesia tersebut.[6] Kepemilikan Emtek kemudian terus meningkat, hingga pada 2005, kepemilikan saham mayoritas SCM sudah berada di tangan Emtek melalui PT Abhimata Mediatama.[7] Sebelumnya, di 2 Agustus 2004, Emtek bersama MRA Media mendirikan televisi swasta lokal pertama di Jakarta yakni O Channel yang memfokuskan siarannya di wilayah Jabodetabek. Tahun 2007-2008, Emtek membeli saham MRA Media sehingga O Channel telah dimiliki Emtek sebesar 100 persen. Pada 17 April 2008, Emtek memutuskan untuk menguasai Surya Citra Media secara langsung.[8] Sementara itu, bisnis distributor Compaq, kemudian dilepas (beralih ke perusahaan lain) seiring mergernya Compaq dengan Hewlett-Packard.[9]

Pada 12 Januari 2010, Emtek resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia, dengan melepas 10% sahamnya dan merupakan emiten pertama yang melakukan IPO di tahun tersebut.[10] Setahun kemudian, di tanggal 3 Mei 2011, Emtek resmi membeli saham Indosiar Karya Media (induk Indosiar) sebesar 27,24% dari PT Prima Visualindo. Pada akhir penawaran tender wajib, Emtek resmi menguasai Indosiar dengan saham 84,77%.[11] Ekspansi lain di bidang penyiaran dilakukan pada 23 November 2011, dengan televisi berlangganan dengan merek Nexmedia, yang bisa dipasang dengan antena televisi biasa.[12] Namun, Nexmedia menghentikan operasinya pada 1 September 2019, kemudian digantikan dengan Vidio Premier dan Nex Parabola.[13] Bisa dikatakan, seiring waktu, bisnis komputer dan teknologi di Emtek, kemudian kalah dengan bisnisnya dalam bidang penyiaran yang jauh bisa memberikan keuntungan lebih besar.[14]

Memasuki tahun 2010-an, kendaraan bisnis keluarga Sariaatmadja ini berekspansi ke beberapa bidang, seperti kesehatan (rumah sakit) dan teknologi aplikasi digital. Aplikasi digital sendiri ditangani oleh PT Kreatif Media Karya, yang mengelola berbagai situs informasi milik grup ini dan memberikan pendanaan pada startup, seperti Bukalapak dan Dana, sedangkan di bidang kesehatan didirikan PT Elang Medika Corpora dan sejumlah akuisisi dilakukan pada beberapa perusahaan rumah sakit.[15] Kemudian, di akhir tahun 2021, grup Emtek juga terjun ke industri perbankan dengan mengakuisisi Bank Fama Internasional.[16]

Kepemilikan

Berikut ini adalah daftar kepemilikan perusahaan berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024.[17]

Nama Pemegang Saham Persentase Kepemilikan (%)
Eddy Kusnadi Sariaatmadja 22,01
Ir. Susanto Suwarto 11,65
PT Adikarsa Sarana 10,49
Anthoni Salim 9,02
Piet Yaury 8,17
Archipelago Investment Pte Ltd 7,03
PT Prima Visualindo 6,23
Alvin W. Sariaatmadja 0,11
Jay Geoffrey Wacher 0,06
Sutanto Hartono 0,04
Yuslinda Nasution 0,02
Titi Maria Rusli 0,01
Sutiana Ali 0,01
Masyarakat (kepemilikan kurang dari 5%) 25,15
Total 100%

Anak usaha

Berikut ini merupakan daftar anak usaha perusahaan berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024.[17]

Nama Anak Usaha Persentase Kepemilikan (%)
PT Surya Citra Media Tbk 71,18
PT Kreatif Media Karya 99,99
PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk 78,46
PT Roket Cipta Sentosa 100,00
PT Elang Media Visitama 100,00
PT Teknologi Optimal Prioritas Sentosa 100,00
PT Elang Cakra Arena 100,00
PT Abhimata Citra Abadi 99,99
PT Tangara Mitrakom 92,00
PT Futura Energi Semesta 100,00
PT Indosurya Menara Bersama 60,00
PT Global Kencana Propertindo 100,00
PT Omni Intivision 99,99
PT Global Kriya Propertindo 100,00
PT Elang Persada Teknologi 100,00
PT Elang Graha Propertindo 100,00
PT Pratama Landasan Usaha Sejahtera 100,00
PT Indopay Merchant Services 100,00
PT Integral Pertama 100,00
PT Elang Prima Retailindo 100,00
PT Elang Karya Persada 99,99
PT Bitnet Komunikasindo 100,00
PT Elang Pesona Triloka 99,96
PT Helios Berkat Teknologi 100,00
PT Inovasi Permata Oxygen 100,00
PT Selancar Formula Sejahtera 100,00

Referensi

Pranala luar