Bilik jantung
Bilik jantung atau ventrikel adalah ruang jantung yang mempunyai tanggung jawab untuk memompa darah meninggalkan jantung[1] Sumber lain menjelaskan bahwa bilik jantung adalah dua bilik besar yang tugasnya menerima darah dari serambi jantung dan juga berkontraksi untuk memompa darah yang berada di dalam keluar jantung dan ke seluruh organ tubuh.[2] Pada mamalia (dalam kategori mamalia manusia termasuk mamalia) dan burung memiliki dua bilik besar yaitu, bilik kiri dan bilik kanan.[1] Tugas dari bilik kanan adalah memompa darah terdeoksigenasi ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, Sedangkan tugas dari bilik kiri adalah memompa oksigen darah ke tubuh melalui aorta.[1]
Fungsi
suntingSelama fase sistolik bilik jantung, sejumlah darah yang besar berkumpul dalam serambi karena katup A-V tertutup, oleh karena itu, segera sesudah sistolik selesai dan tekanan bilik turun lagi sampai ke nilai diastoliknya yang rendah, tekanan yang cukup tinggi di dalam serambi segera mendorong katup A-V agar terbuka sehingga darah dapat mengalir dengan cepat ke dalam bilik, seperti naiknya kurva volume pada volume bilik pada saat pemeriksaan biasanya, keadaan ini disebut sebagai periode pengisian cepat pada bilik.[3] Periode pengisian cepat berlangsung kira-kira pada sepertiga pertama dari diastolik.[3] Selama sepertiga kedua dari diastolik, biasanya hanya ada sedikit darah yang mengalir ke dalam bilik, darah ini adalah darah yang terus mengalir masuk ke dalam serambi dari pembuluh balik dan dari serambi langsung masuk ke bilik.[3] Selama periode sepertiga akhir dari diastolik, serambi berkontraksi dengan memberikan dorongan tambahan terhadap aliran darah yang masuk ke dalam bilik, dan hal ini kira-kira 25% dari pengisian bilik pada setiap siklus jantung.[3]
Rujukan
sunting- ^ a b c "Ventrikel dalam Kamus Kesehatan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-07. Diakses tanggal 17 Juni 2014.
- ^ "Kerusakan Ventrikel". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-19. Diakses tanggal 18 Juni 2014.
- ^ a b c d Guyton Arthur C, dkk dan Irawati Setiawan (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 9. Jakarta: EGC. hlm. 139.