[go: up one dir, main page]

Baktiraja, Humbang Hasundutan

kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara


Baktiraja adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara. Baktiraja dikenal sebagai daerah kelahiran para Singamangaraja, termasuk Sisingamangaraja XII. Kawasan wisata yang terdapat di Baktiraja, yakni Lembah Bakkara dan desa Tipang. Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk kecamatan Baktiraja adalah sebanyak 7.781 jiwa.[2]

Baktiraja
Lembah Bakkara
Peta lokasi Kecamatan Baktiraja
Peta lokasi Kecamatan Baktiraja
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenHumbang Hasundutan
Pemerintahan
 • CamatSanggam Lumban Gaol. S,Pd.[1]
Populasi
 • Total7.781 jiwa
 • Kepadatan3/km2 (8/sq mi)
Kode pos
22457
Kode Kemendagri12.16.03 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1215070 Edit nilai pada Wikidata
Luas24,00 km²
Kepadatan3
Desa/kelurahan7 desa

Pembagian administratif

sunting

Kecamatan Baktiraja terdiri dari 7 desa yang adalah sebagai berikut:

  1. Marbun Tonga Marbun Dolok
  2. Marbun Toruan
  3. Simamora
  4. Simangulampe
  5. Sinambela
  6. Siunong-unong Julu
  7. Tipang

Etimologi

sunting

Nama Baktiraja merupakan singkatan dari Bakkara, Tipang, dan Janji Raja. Bakkara merupakan nama lembah dimana kecamatan Baktiraja terletak dan juga salah satu marga yang berasal dari daerah tersebut. Tipang adalah nama dari satu desa yang terletak di kecamatan Baktiraja, sedangkan Janji Raja adalah juga nama dari satu desa yang berbatasan dengan desa Tipang, namun secara administratif sudah tidak berada di kecamatan Baktiraja maupun Kabupaten Humbang Hasundutan, namun masuk dalam wilayah kecamatan Sitiotio, Kabupaten Samosir.

Perekonomian

sunting

Sektor pertanian merupakan faktor utama pendapatan masyarakat Baktiraja, di mana sektor pertanian yang dikembangkan berupa padi, bawang merah, dan mangga . Selain pertanian, beberapa masyarakat juga memfokuskan pengelolaan pendapatan merka dengan berdagang. UMKM di kecamatan Baktiraja dipengaruhi oleh para pengunjung atau wisatawan. Tercatat ada sekitar lebih dari 5000 pengunjung yang datang ke Baktiraja setiap minggunya untuk berwisata dan menghabiskan liburan mereka.

Baktiraja juga merupakan salah satu kecamatan dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di Indonesia, di mana dalam kurun waktu 5 tahun terakhir upah buruh di Baktiraja naik sebesar 29,6%, di mana upah harian yang diterima oleh masyarakat 5 tahun lalu sebesar Rp. 60.000 saja, naik di di tahun 2022 menjadi Rp. 85.000 perharinya

Demografi

sunting

Masyarakat Baktiraja mayoritas berlatarbelakang suku Batak dan hampir seluruh warganya berasal dari etnik Batak Toba yang memakai sistem Marga sebagai nama keluarga. Marga yang mendominasi di Baktiraja antara lain adalah marga-marga keturunan Siraja Oloan yaitu Bakkara, Sinambela, Sihite, dan Simanullang, keturunan Toga Marbun (Lumbanbatu, Banjarnahor, Lumbangaol), keturunan Toga Simamora (Purba, Manalu, Debataraja), dan keturunan Toga Sihombing (Silaban, Lumbantoruan, Nababan, Hutasoit).

Baktiraja adalah kecamatan yang mayoritas penduduknya adalah suku Batak Toba. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2023 mencatat penduduk kecamatan ini yang menganut agama Kekristenan sebanyak 99,56% (Protestan 85,69% dan Katolik 13,86%), dan selebihnya memeluk agama Islam 0,43%.[2] Terdapat 16 gereja protestan dan 4 gereja Katolik dengan denominasi gereja antara lain HKBP, GPDI, GPI, Methodis, GPIB, GKII, Bethel, dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Pariwisata

sunting

Beberapa wisata yang ada di Baktiraja, yakni:

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Camat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan". Diakses tanggal 19 Maret 2023. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 4 Juli 2024.