[go: up one dir, main page]

Alkitab Versi Raja James

Alkitab Versi Raja James (bahasa Inggris: King James Version, umumnya disingkat KJV; disebut juga Authorized Version atau King James Bible) adalah suatu terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Inggris, yang pekerjaannya diperintahkan oleh Raja James I dari Inggris untuk Gereja Inggris. Alkitab ini pertama kali diterbitkan pada 1611, dan mempunyai dampak yang sangat mendalam bukan hanya terhadap kebanyakan terjemahan bahasa Inggris yang dibuat sesudahnya, tetapi juga terhadap pemakaian bahasa Inggris baku serta kesusastraan Inggris pada umumnya. Karya para pengarang terkenal seperti John Bunyan, John Milton, Herman Melville, John Dryden, dan William Wordsworth penuh dengan inspirasi yang tampaknya diperoleh dari Versi Raja James. Alkitab-alkitab modern bahasa Inggris seperti New American Standard Bible dan English Standard Version umumnya adalah revisi terhadap teks Alkitab ini. Versi Raja James juga sangat mempengaruhi Alkitab lainnya seperti New International Version yang tidak mengklaim dirinya sebagai revisi atas teks ini.

Alkitab Versi Raja James
Bagian depan KJV edisi pertama tahun 1611 menunjukkan Keduabelas Rasul di atas. Musa dan Harun mengapit bagian tengah teks. Di keempat sudut duduk Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, yaitu empat penulis kitab Injil, dengan lambang binatang mereka.
Nama lengkapKing James Version
SingkatanKJV
Terbitan
lengkap
1611
Naskah sumberTeks Masoret (PL), Textus Receptus (PB)
Jenis penerjemahanharafiah
Hak ciptaTidak ada hak cipta di luar Britania Raya
In the beginning God created the heaven and the earth. And the earth was without form, and void; and darkness was upon the face of the deep. And the Spirit of God moved upon the face of the waters. And God said, Let there be light: and there was light.
For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.

Meskipun sering disebut sebagai Authorised Version (AV) ("Versi Berotoritas"), versi ini tidak pernah secara resmi diakui oleh kerajaan Inggris maupun tatanan kepemimpinan Gereja Inggris. Nama Authorised Version umumnya digunakan di Britania Raya, sedangkan nama King James Version dikenal sebelumnya sebagai "bagaimana orang Amerika menyebutnya" sampai popularitas AV menurut di negaranya sendiri. Tidak mempunyai hak cipta seluruh dunia, meskipun reproduksinya selalu dibatasi di beberapa tempat di Inggris di bawah "prerogatif kerajaan". Versi Raja James atau KJV meskipun sudah tua, tetap mudah dipahami bagi para pembaca rata-rata sampai hari ini. Dianggap merupakan landasan instrumental bagi perkembangan bahasa Inggris modern, serta tergolong buku sastra yang paling banyak dibaca sepanjang masa.

Latar Belakang

sunting
 
Ketidakpuasan raja James I dari Inggris atas Geneva Bible dari kelompok puritanisme mendorong penyusunan terjemahan Alkitab bahasa Inggris Versi Raja James.

Protestantisme yang berasal dari Martin Luther berpegang pada pandangan bahwa Alkitab adalah sumber tunggal ajarannya (lihat asas sola scriptura) dan karenanya perlu diterjemahkan dalam bahasa daerah sehari-hari. Penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa daerah merupakan pernyataan politis sekaligus agamawi, baik itu dilakukan oleh kelompok pribadi maupun disponsori oleh kerajaan dan pemerintah. Terjemahan bahasa Inggris yang dibuat oleh John Wycliffe beserta pengikutnya, dan kemudian oleh William Tyndale, merupakan pembuka jalan Reformasi Protestan di Inggris dan Skotlandia.

Pada saat Versi Raja James disusun, sudah ada tradisi penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Inggris selama hampir 100 tahun, tidak terhitung sejumlah terjemahan "Old English Bible" yang dibuat pada awal Abad Pertengahan, sebelum Gereja Katolik Roma mewajibkan untuk hanya menggunakan Alkitab bahasa Latin Vulgata. Alkitab versi Raja James merupakan revisi dari terjemahan oleh William Tyndale.


Proyek

sunting

Pada bulan Mei 1601 Raja James VI dari Skotlandia menghadiri sidang Sinode Am Gereja Skotlandia ("General Assembly of Church of Scotland") di St. Columba's Church, Burntisland, Fife. Di sana muncul proposal untuk membuat terjemahan baru Alkitab ke dalam bahasa Inggris. Dua tahun kemudian raja itu naik tahta kerajaan Inggris dengan gelar raja James I dari Inggris.

Penyusunan Alkitab Versi Raja James pertama kali dikemukakan dalam konferensi di Hampton Court, yang diselenggarakan oleh raja pada tahun 1604 untuk mendamaikan berbagai keluhan agama. Menurut saksi mata, Dr John Rainolds "mengusulkan kepada raja agar dibuat terjemahan Alkitab yang baru, karena yang diizinkan pada pemerintahan raja Henry VIII dan Edward VI tidak tepat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan terhadap aslinya."

Rainolds menyampaikan tiga contoh persoalan pada terjemahan yang ada saat itu: "Pertama, Surat Galatia iv. 25 (4:25). Kata Yunani susoichei tidak diterjemahkan dengan tepat, karena tidak mencerminkan makna kata maupun maksud rasul penulisnya, maupun situasi tempatnya. Kedua, Kitab Mazmur cv. 28 (105:28), ‘They were not obedient;’ (Mereka tidak patuh) aslinya adalah, ‘They were not disobedient’ (Mereka bukan tidak patuh). Ketiga, Mazmur cvi. 30 (106:30), ‘Then stood up Phinees and prayed,’ (Maka Pinehas berdiri dan berdoa) dalam bahasa Ibrani berbunyi, ‘menjalankan keadilan.’"

Raja James I mengusulkan agar terjemahan baru dibuat untuk mendamaikan pertikaian. Ia berharap terjemahan baru ini dapat menggantikan Geneva Bible yang mengandung catatan yang dianggap bersifat menyerang kepercayaan masyarakat umum. Setelah Bishop of London menambahkan kualifikasi bahwa tidak ada catatan kaki boleh ditambahkan pada Alkitab baru dari Rainold, raja mengutip dua bagian dari terjemahan Geneva yang catatannya dianggapnya menyerang. Raja James I memberi instruksi kepada para penerjemah untuk mencegah adanya catatan yang menimbulkan polemik dan untuk menjamin bahwa terjemahan baru ini mengikuti prinsip ajaran ("ecclesiology") dari Church of England (Gereja Anglikan Inggris). Bermula dari edisi perdana tahun 1611, selanjutnya muncul 4 edisi dari Versi Raja James pada tahun 1629, 1638, 1762, dan 1769. Edisi tahun 1769 ini kemudian paling umum disebut Alkitab versi Raja James (King James Version atau KJV). KJV diterjemahkan oleh 54 pakar (meskipun hanya 51 yang dikenali namanya) bekerja dalam enam komisi, masing-masing dua berbasis di Universitas Oxford, Universitas Cambridge, dan Westminster. Mereka bekerja pada bagian-bagian tertentu secara terpisah; kemudian setiap komisi menghasilkan draft untuk dibandingkan dan diselaraskan satu sama lain. Para pakar tidak dibayar untuk pekerjaan mereka, tetapi diharuskan untuk menyokong kehidupan mereka sendiri sedapat mungkin. Banyak dari mereka didukung oleh berbagai institusi di Oxford dan Cambridge.

Tim penerjemah

sunting

Penerjemahan dilakukan oleh sejumlah komisi atau tim ("Committee") dengan tugas masing-masing:

First Westminster Company (Kelompok Westminster Pertama), menerjemahkan Kitab Kejadian sampai Kitab 2 Raja-raja:
Lancelot Andrewes, John Overall, Hadrian à Saravia, Richard Clarke, John Laifield, Robert Tighe, Francis Burleigh, Geoffry King, Richard Thompson, William Bedwell
First Cambridge Company (Kelompok Cambridge Pertama), menerjemahkan Kitab 1 Tawarikh sampai Kitab Kidung Agung:
Edward Lively, John Richardson, Lawrence Chaderton, Francis Dillingham, Roger Andrews, Thomas Harrison, Robert Spaulding, Andrew Bing
First Oxford Company (Kelompok Oxford Pertama), menerjemahkan Kitab Yesaya sampai Kitab Maleakhi
John Harding, John Reynolds, Thomas Holland, Richard Kilby, Miles Smith, Richard Brett, Daniel Fairclough
Second Oxford Company (Kelompok Oxford Kedua), menerjemahkan Kitab-kitab Injil, Kisah Para Rasul, dan Kitab Wahyu:
Thomas Ravis, George Abbot, Richard Eedes, Giles Tomson, Henry Savile, John Peryn, Ralph Ravens, John Harmar
Second Westminster Company(Kelompok Westminster Kedua), menerjemahkan surat-surat para rasul:
William Barlow, John Spencer, Roger Fenton, Ralph Hutchinson, William Dakins, Michael Rabbet, Thomas Sanderson
Second Cambridge Company (Kelompok Cambridge Kedua), menerjemahkan kitab-kitab Apokrif:
John Duport, William Brainthwaite, Jeremiah Radcliffe, Samuel Ward, Andrew Downes, John Bois, John Ward, John Aglionby, Leonard Hutten, Thomas Bilson, Richard Bancroft

Pada bulan Januari 1609 suatu Panitia Pemeriksa Umum ("General Committee of Review") berkumpul di balai "Worshipful Company of Stationers and Newspaper Makers" atau "Stationers' Hall", London untuk memeriksa naskah yang sudah lengkap dari enam kelompok tersebut. Panitia ini terdiri dari John Bois, Andrew Downes, John Harmer, dan lainnya yang hanya diketahui dari inisial nama mereka, termasuk "AL" (kemungkinan adalah Arthur Lake, Bishop of Bath and Wells).

Pengaruh sastra

sunting

Beberapa orang mengklaim bahwa penulis drama terkenal William Shakespeare terlibat dalam penerjemahan, dengan bukti bahwa di dalam Mazmur 46 versi bahasa Inggris, jika dihitung dari awal, maka huruf ke-46 adalah "shake", dan jika dihitung dari belakang, maka huruf ke-46 adalah "spear". Banyak pakar menyangkal keterlibatan Shakespeare, dan menolak pembuktian yang diberikan, mengingat Alkitab Geneva (Geneva Bible) dan beberapa terjemahan sebelumnya secara kebetulan juga memuat hal yang sama, padahal diterbitkan sebelum atau sesaat setelah kelahiran Shakespeare. [1]

Cetakan asli KJV diterbitkan oleh Robert Barker pada tahun 1611 dan dapat dibeli dalam bentuk lepas (looseleaf) seharga 10 shilling, atau terjilid seharga 12 shilling.

 
Sampul KJV tahun 1631


Lama Pembacaan

sunting

Dalam rangka memperingati 400 tahun tersusunnya Alkitab Versi Raja James, sejumlah gereja di kota Perry, negara bagian Georgia, Amerika Serikat, membaca seluruh Alkitab versi itu dari awal sampai akhir selama lebih dari 76 jam. Para pendeta dan anggota jemaat bergiliran membaca 30 menit siang dan malam untuk menyelesaikan pembacaan itu. Lebih dari 100 orang mengambil bagian. Mereka mulai membaca pada hari Kamis, 1 Desember 2011, pk. 14:00, dan selesai pada hari Minggu malam, 4 Desember 2011, yang dirayakan dengan peringatan Natal bersama di lapangan kota.[1]


Pranala luar

sunting

Referensi

sunting

Pustaka

sunting
  • Bobrick, Benson (2001). The Making of The English Bible. Simon & Schuster. ISBN 0-297-60772-3
  • McGrath, Alister (2002). In the Beginning: The Story of the King James Bible and How it Changed a Nation, a Language, and a Culture. Anchor/Doubleday. ISBN 0-385-72216-8
  • Daniel, David (2003). The Bible in English: Its History and Influence. Yale. ISBN 0-300-09930-4.
  • Nicolson, Adam (2003) God's Secretaries: The Making of the King James Bible ISBN 0-06-018516-3
  • Farstad, Arthur (2003). The New King James Version: In The Great Tradition. Nelson Reference. ISBN 0-7852-5175-8.
  • The Geneva Bible 1599 (L. L. Brown, 1991) ISBN 0-9629888-0-4
  • The Holy Bible: 1611 Edition (Thos. Nelson, 1993) ISBN 0-8407-0028-8.
    • Meskipun terbitan Nelson kini habis, salinan yang sama saat ini diterbitkan oleh Hendrickson Publishers, ISBN 1-56563-160-9. Kedua Alkitab ini menerbitkan salinan serupa dengan huruf Roman yang persis sama dengan cetakan yang diterbitkan aslinya oleh Universitas Oxford pada 1833.
  • McAfee, Cleland Boyd (1912). Pengaruh Versi Raja James terhadap kesusastraan Inggris. Diambil Nov. 22, 2004.
  • Forbes, Dennis (1992). Did the Almighty intend His book to be copyrighted?, European Christian Bookstore Journal, April 1992
  • Spurgeon, Charles (1899). The Last Words of Christ on the Cross.