Abikoesno Tjokrosoejoso
Raden Mas Abikoesno Tjokrosoejoso (EBI: Abikusno Cokrosuyoso, 15 Juni 1897 – 11 November 1968[1][2]) adalah salah satu bapak pendiri Republik Indonesia dan penandatangan konstitusi. Ia merupakan anggota Panitia Sembilan yang merancang pembukaan UUD 1945 (dikenal sebagai Piagam Jakarta). Setelah kemerdekaan, ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Presidensial pertama Soekarno dan juga menjadi penasihat Biro Pekerjaan Umum.
Abikoesno Tjokrosoejoso | |
---|---|
Menteri Perhubungan Indonesia Ke-1 | |
Masa jabatan 19 Agustus 1945 – 14 November 1945 | |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru | |
Masa jabatan 30 Juli 1953 – 29 September 1953 | |
Menteri Pekerjaan Umum Indonesia Ke-1 | |
Masa jabatan 19 Agustus 1945 – 14 November 1945 | |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru | |
Informasi pribadi | |
Lahir | [1] Jetis, Ponorogo, Hindia Belanda | 15 Juni 1897
Meninggal | 11 November 1968 Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia | (umur 71)
Partai politik | Partai Sarekat Islam Indonesia |
Afiliasi politik lainnya | Masyumi |
Kerabat | Oemar Said Tjokroaminoto (kakak), Adipati Tjokronegoro I (kakek), Kiai Ageng Kasan Besari (kakek buyut) |
Sunting kotak info • L • B |
Tjokrosoejoso adalah Cucu dari Bupati Ponorogo R.M. Adipati Tjokronegoro, trah Kiai Ageng Hasan Besari. Kakaknya ialah Oemar Said Tjokroaminoto, pemimpin pertama Sarekat Islam. Setelah kematian saudaranya pada 17 Desember 1934, Abikoesno mewarisi jabatan sebagai pemimpin Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
Bersama dengan Mohammad Husni Thamrin, dan Amir Sjarifoeddin, Tjokrosoejoso membentuk Gabungan Politik Indonesia, sebuah front persatuan yang terdiri dari semua partai politik, kelompok, dan organisasi sosial yang menganjurkan kemerdekaan negara itu. Mereka menawarkan dukungan penuh kepada otoritas pemerintahan kolonial Belanda dalam hal pertahanan untuk melawan Jepang jika mereka diberikan hak untuk mendirikan parlemen di bawah kekuasaan Ratu Belanda. Belanda menolak tawaran tersebut.
Selama masa pendudukan Jepang, Abikoesno Tjokrosoejoso adalah tokoh kunci dalam Masyumi, dan menjadi anggota Chuo Sangi-In.[3][4]
Pada 30 Agustus 1952, Abikoesno Tjokrosoejoso bersama dengan Wahid Hasyim dan Sirajuddin Abbas mendirikan Liga Muslimin Indonesia.
Referensi
sunting- ^ a b 45 Tahun Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. 1990. hlm. 11.
- ^ "Abikoesno Tjokrosoejoso: Putra Madiun, Sang Penggagas Sumpah Presiden". LensaIndonesia.com (dalam bahasa Inggris). 2021-06-19. Diakses tanggal 2021-08-16.
- ^ "Masalah Beras: Sidang ke-4 Sanyo Kaigi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-22. Diakses tanggal 2013-08-08.
- ^ Anderson, Benedict (1961). Some Aspects of Indonesian Politics under the Japanese occupation, 1944-1945. Ithaca, N.Y.: Cornell University. hlm. 10.
Pranala luar
suntingJabatan politik | ||
---|---|---|
Jabatan baru | Menteri Perhubungan Indonesia 1945 |
Diteruskan oleh: Endoen Abdoel Karim |
Jabatan baru | Menteri Pekerjaan Umum Indonesia 1945 |
Diteruskan oleh: Martinus Putuhena |
Didahului oleh: Djoeanda Kartawidjaja |
Menteri Perhubungan Indonesia 1953 |
Diteruskan oleh: Roosseno Soerjohadikoesoemo |