Kategori:Peribahasa Indonesia
Tampilan
Halaman-halaman dalam kategori "Peribahasa Indonesia"
Kategori ini memiliki 200 halaman, dari 1.116.
(halaman sebelumnya) (halaman selanjutnya)A
- Peribahasa Indonesia A
- Ada air ada ikan
- Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang
- Ada angin ada pohonnya
- Ada asap ada api
- Ada Batang Ada Cendawan Tumbuh
- Ada batang mati, ada cendawan tumbuh
- Ada Beras Taruh Dalam Padi
- Ada bunga ada lebah
- Ada gula ada semut
- Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut
- Ada nyawa ada rezeki
- Ada nyawa, nyawa ikan
- Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak
- Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan
- Ada padang ada belalang
- Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan
- Ada sampan hendak berenang
- Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara
- Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang
- Ada ubi ada talas, ada budi ada balas
- Ada udang di balik batu
- Ada umur ada rezeki
- Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan
- Adakah air dalam tong itu berkocak, melainkan air yang setengah tong itu juga yang berkocak
- Adakah buaya menolak bangkai
- Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh
- Adakah duri dipertajam
- Adapun manikam itu jikalau jatuh ke dalam lumpur sekalipun, niscaya tiada akan hilang cahayanya
- Adat air cair, adat api panas
- Adat ayam ke lesung, adat itik ke pelimbahan
- Adat bersendi syarak, syarak bersendi adat
- Adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah
- Adat diisi lembaga dituang
- Adat dunia balas-membalas, syariat palu-memalu
- Adat gajah terdorong
- Adat hidup tolong-menolong, syariat palu-memalu
- Adat juara kalah menang, adat saudagar laba rugi
- Adat lama pusaka usang
- Adat menyabung, adat gelanggang
- Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam
- Adat negeri memagar negeri, adat berkampung memagar kampung
- Adat pasang berturun naik
- Adat periuk bergerak, adat lesung berdedak
- Adat periuk berkerat, adat lesung berdedak
- Adat rimba raya, siapa berani ditaati
- Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
- Adat teluk timbunan kapal, adat gunung tepatan kabut
- Agih-agih kungkung
- Air beriak tanda tak dalam
- Air besar batu bersibak
- Air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga
- Air di daun talas
- Air diminum serasa duri
- Air ditetak takkan putus
- Air jernih ikannya jinak
- Air mata jatuh ke perut
- Air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut
- Air pun ada pasang surutnya
- Air sama air kelak menjadi satu, sampah itu ke tepi juga
- Air susu dibalas dengan air tuba
- Air tenang jangan disangka tiada buayanya
- Air tenang menghanyutkan
- Air udik sungai semua teluk diranai
- Air yang dingin juga yang memadami api
- Air yang tenang jangan disangka tak berbuaya
- Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut
- Akal akar berpulas tak patah
- Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya
- Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran
- Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkhianat mencelakakan mereka
- Akal singkat pendapat kurang
- Akal tak sekali tiba, runding tak sekali datang
- Alah bisa karena biasa
- Alah limau oleh benalu
- Alah membeli menang memakai
- Alah sabung menang sorak
- Alang berjawab, tepuk berbalas
- Ambillah pakaian orang yang menanggung orang lain, dan tahanlah dia sebagai sandera ganti orang asing
- Anak anjing bolehkah menjadi anak musang jebat
- Anak cantik, menantu molek
- Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan
- Anak dipangku, kemenakan (keponakan) dibimbing
- Anak harimau tidak akan jadi anak kambing
- Anak seorang, penaka tidak
- Angan lalu paham tertumbuk
- Angan-angan menerawang langit
- Angan-angan mengikat tubuh
- Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam
- Angin yang berputar, ombak yang bersabung
- Angkuh terbawa, tampan tinggal
- Anjing diberi makan nasi, bilakah kenyang
- Anjing ditepuk, menjungkit ekor
- Anjing galak, berani babi
- Anjing menggonggong, khafilah berlalu
- Anjing mengulangi bangkai
- Anjing menyalak takkan menggigit
- Antah berkumpul sama antah, beras sama beras
- Apa yang ditanam itulah yang tumbuh
- Api kecil baik padam
- Api padam puntung berasap
- Api padam puntung hanyut
- Arang habis besi binasa
- Arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun tidak akan putih
- Arang tersapu dimuka
- Asal ada, kecil pun pada
- Asal ayam ke lesung, asal itik ke pelimbahan
- Asal insang, ikanlah
- Asam di gunung garam di laut bertemu dalam satu belanga
- Atap ijuk perabung timah
- Atap ijuk perabung upih
- Awak kalah gelanggang usai
- Awak rendah sangkutan tinggi
- Awak sakit daging menimbun, sakit kepala panjang rambut
- Ayam berinduk, sirih berjunjung
- Ayam bertelur di atas padi mati kelaparan
- Ayam ditambat disambar elang
- Ayam hitam terbang malam
- Ayam menang kampung tergadai
- Ayam putih terbang siang
B
- Peribahasa Indonesia B
- Badai pasti berlalu
- Badak makan anaknya
- Bagai air dengan minyak
- Bagai air di atas daun talas
- Bagai air titik ke batu
- Bagai alu pencungkil duri
- Bagai anak ayam kehilangan induk
- Bagai anjing beranak enam
- Bagai anjing melintang denai
- Bagai anjing menyalak di ekor gajah
- Bagai api dengan asap
- Bagai api dengan rabuk
- Bagai aur dengan tebing
- Bagai aur di atas bukit
- Bagai ayam bertelur di padi
- Bagai ayam lepas bertaji
- Bagai babi merasa gulai
- Bagai bara dalam sekam
- Bagai bertanak di kuali
- Bagai bulan kesiangan
- Bagai bumi dan langit
- Bagai cendawan dibasuh
- Bagai denai gajah lalu
- Bagai diiris dengan sembilu
- Bagai disalak anjing bertuah
- Bagai duri dalam daging
- Bagai getah dibawa ke semak
- Bagai hujan jatuh ke pasir
- Bagai inai dengan kuku
- Bagai jampuk kesiangan
- Bagai kacang lupa akan kulitnya
- Bagai kambing dihela ke air
- Bagai kambing harga dua kupang
- Bagai katak dalam tempurung
- Bagai keluang bebar petang
- Bagai kena jelatang
- Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau
- Bagai kerbau dicocok hidung
- Bagai kucing dengan panggang
- Bagai kucing dibawakan lidi
- Bagai kucing lepas senja
- Bagai kucing menjemput api
- Bagai kucing tak bermisai
- Bagai kucing tidur dibantal
- Bagai kuku dengan daging
- Bagai kura dengan isi
- Bagai makan buah simalakama
- Bagai manik putus talinya
- Bagai melepaskan anjing terjepit
- Bagai membandarkan air ke bukit
- Bagai meminum air bercacing
- Bagai menampung air dengan limas pesuk
- Bagai mencincang air
- Bagai mendapat durian runtuh
- Bagai mendapat gunung intan
- Bagai menggantang anak ayam
- Bagai mentimun dengan durian
- Bagai musang berbulu ayam
- Bagai musuh dalam selimut
- Bagai orang kena miang
- Bagai pagar makan tanaman
- Bagai pagar makan tumbuhan
- Bagai pelanduk di cerang rimba
- Bagai pelita yang kehabisan minyak
- Bagai petir di siang bolong
- Bagai pinang dibelah dua
- Bagai pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi
- Bagai pungguk merindukan bulan
- Bagai roda berputar
- Bagai semang kehilangan induk
- Bagai tanduk diberkas
- Bagai telur di ujung tanduk
- Bagaikan air dengan minyak
- Bagaimana biduk, bagaimana pengayuh
- Bagaimana bunyi gendang, begitulah tepuk tarinya
- Bagaimana hari takkan hujan, katak betung berteriak selalu
- Bahasa menunjukkan bangsa
- Baik rupa sepemandangan, baik bunyi sepemandangan