Susi Susanti: Love All
Susi Susanti: Love All | |
---|---|
Sutradara | Sim F |
Produser |
|
Skenario |
|
Cerita | Syarika Bralini |
Berdasarkan | Susi Susanti |
Pemeran | |
Penata musik |
|
Sinematografer | Yunus Pasolang |
Penyunting |
|
Perusahaan produksi |
|
Distributor | Disney+ Hotstar |
Tanggal rilis | 24 Oktober 2019 |
Durasi | 96 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Pendapatan kotor | Rp 4,1 miliar |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2020 |
Indonesian Movie Actors Awards 2020 |
Pemeran Utama Wanita Terbaik: Laura Basuki |
Festival Film Tempo 2019 |
Aktris Utama Pilihan Tempo: Laura Basuki |
Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2019 |
Penampilan Terbaik: Laura Basuki |
Susi Susanti: Love All adalah film drama olahraga biografi Indonesia yang mengisahkan perjalanan hidup atlet bulu tangkis putri Indonesia, Susi Susanti yang meraih medali emas di Olimpiade Musim Panas 1992 Barcelona. Film ini diproduksi oleh Damn! I Love Indonesian Movies bekerja sama dengan Oreima Films dan East West Synergy dengan produser Daniel Mananta dan Reza Hidayat.[1] Film ini merupakan debut Sim F sebagai sutradara film panjang dan Daniel Mananta sebagai produser film.[2] Dibintangi oleh Laura Basuki sebagai Susi Susanti dan Dion Wiyoko sebagai Alan Budikusuma.[3]
Film ini tayang di bioskop pada 24 Oktober 2019.[4] Film Susi Susanti: Love All juga ditayangkan di Disney+ Hotstar mulai 1 Januari 2021.
Film Susi Susanti: Love All berhasil mendapatkan 13 nominasi termasuk Film Terbaik pada Festival Film Indonesia 2020 dan berhasil memenangkan Piala Citra untuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik.[5][6] Penghargaan ini menjadi Piala Citra kedua yang berhasil dimenangkan Laura Basuki.[7]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Susi Susanti menjadi sensasi bulutangkis pada usia 14 tahun dan berkembang menjadi atlet paling dicintai di Indonesia. Melalui bimbingan pelatihnya, Liang Chiu Sia, dan didorong oleh janji suci pada ayahnya, Susi mendapat pengakuan dunia dengan meraih medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia. Ketika sang negeri terjungkal dalam gejolak ekonomi, Susi membuktikan pada dunia bahwa kepahlawanan tidak diukur dari tingginya prestasi, tetapi dari besarnya pengorbanan untuk tanah airnya. Tekad dan cinta Susi kepada Tuhan, keluarga, dan pasangan hidupnya-lah yang mengukir sejarah olahraga Indonesia.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Laura Basuki sebagai Susi Susanti
- Moira Tabina Zayn sebagai Susi Susanti remaja
- Dion Wiyoko sebagai Alan Budikusuma
- Jenny Chang sebagai Liang Chiu Sia
- Chew Kin Wah sebagai Tong Sin Fu
- Lukman Sardi sebagai MF Siregar
- Farhan sebagai Try Sutrisno, Ketua Umum PBSI
- Rafael Tan sebagai Hermawan Susanto
- Kelly Tandiono sebagai Sarwendah Kusumawardhani
- Delon Thamrin sebagai Rudy Gunawan, kakak Susi
- Nathaniel Sulistyo sebagai Ardy B. Wiranata
- Iszur Muchtar sebagai Risad Haditono, ayah Susi
- Dayu Wijanto sebagai Purwa Benowati, ibunda Susi
- Kristo Immanuel sebagai Soeharto (hanya suara)
Produksi
[sunting | sunting sumber]Praproduksi
[sunting | sunting sumber]Produksi film ini berawal dari Susi Susanti yang saat itu bertemu dengan Daniel Mananta di sebuah acara. Saat itu Daniel bertanya tentang pengalaman Susi sebagai atlet. Ia kemudian tertarik untuk memfilmkan pengalamannya karena mengetahui bahwa perjuangannya sebagai atlet bukan hanya di lapangan. Susi mengatakan bahwa ada pihak lain juga yang tertarik untuk memfilmkan kisah hidupnya, namun film tersebut tidak jadi diproduksi.[8]
Produksi film Susi Susanti: Love All sudah dimulai dari tahun 2017. Di pertengahan produksi, Sim F dipilh menjadi sutradara dan mulai pengembangan naskah, dan di 2018 mulai proses pencarian pemeran.[9] Susi Susanti juga membantu pembuatan film dengan menceritakan pengalamannya, serta menyuplai properti seperti aneka medali, piala, dan dokumentasi foto.[8]
Proses reading dilakukan selama 4 bulan.[9] Laura Basuki yang berperan sebagai Susi Susanti dan Dion Wiyoko sebagai Alan Budikusuma juga harus dilatih selama 5 bulan dengan porsi latihan seorang atlet oleh pelatih Susi Susanti dulu, Liang Chu Sia untuk benar-benar bisa bermain bulu tangkis. Laura mengaku melatih kekuatan otot kaki setiap Senin sampai Jumat selama 3 jam. Kemudian berlatih bulu tangkis selama 3 jam.[10][11] Ia juga berlatih selama 3 bulan hanya untuk adegan split yang ditampilkan selama beberapa detik dalam film. Adegan tersebut diambil selama empat kali saat proses syuting untuk mendapatkan hasil maksimal.[12]
Syuting
[sunting | sunting sumber]Pengambilan gambar utama dimulai pada Agustus 2018.[13] Untuk menghadirkan suasana yang sama dengan latar cerita, Sim memilih lokasi syuting di beberapa kota seperti Tasikmalaya, Pangandaran, dan Jakarta. Daniel mengatakan biaya produksi yang dikeluarkan untuk film ini cukup besar. Ia tidak menyebutkan nominalnya, namun ia mengaku puas dengan hasilnya.[9]
Musik
[sunting | sunting sumber]Ilustrasi musik film ini dikerjakan oleh Aghi Narottama dan Bemby Gusti. Sedangkan, lagu tema dinyanyikan oleh Rossa dengan lagu berjudul "Karena Cinta Yang Menemani". Lagu tersebut diciptakan oleh dua personil grup band D'Masiv yaitu Rian Ekky Pradipta dan Nurul Damar Ramadan. Sebelum diputuskan menjadi lagu tema film ini, lagu tersebut awalnya diniatkan sebagai lagu resmi perhelatan Pesta Olahraga Asia 2018. Namun, karena suatu hal akhirnya batal.[14]
Penayangan
[sunting | sunting sumber]Film Susi Susanti: Love All tayang di bioskop Indonesia empat hari menjelang hari peringatan Sumpah Pemuda yaitu pada 24 Oktober 2019. Daniel Mananta sebagai produser berencana memasarkan film ini ke negara-negara lain khususnya ke Tiongkok, Thailand, dan beberapa negara lainnya.[9]
Setelah pergelaran Festival Film Indonesia 2020, Disney+ Hotstar mengumumkan menayangkan film Susi Susanti: Love All pada 1 Januari 2021 pada Tahun Baru.[15] Daniel berharap lewat situs tersebut film ini bisa diakses secara global.[16]
Penerimaan
[sunting | sunting sumber]Tanggapan
[sunting | sunting sumber]Penilaian profesional | |
---|---|
Skor ulasan | |
Sumber | Nilai |
Kincir | [17] |
Di situs BookMyShow Indonesia, Tri Wahyudi menulis film Susi Susanti Love All menginspirasi dan nasionalis. Penonton diajak melihat perjuangan sang legenda bulu tangkis dan gonjang-ganjing politik pada era tersebut. Para pemeran tampil solid, terutama Laura Basuki dan Dion Wiyoko. Dengan sinematografi yang ciamik, penonton dibawa bernostalgia ke masa kejayaan bulu tangkis.[18] Pengulas di situs CNN Indonesia menyebutkan Laura cukup pas pas memainkan peran Susi yang berambisius mewujudkan mimpi-mimpinya. Ia juga mengapresiasi sisi teknik seperti sinematografi, warna, serta musik scoring.[19] Maria Cicilia dari ANTARA menulis, film ini tidak hanya membahas olahraga, tetapi juga menyinggung gejolak politik Indonesia di bawah pimpinan Soeharto tentang warga keturunan Tionghoa di mana pada saat itu sulit mencari status kewarganegaraan.[20] Dita Andriani dari situs Kincir menulis, film ini berhasil membuat visual era 80an hingga 2000an. Lagu nasional “Indonesia Raya” dan “Tanah Airku” dalam film ini juga berhasil menggugah para penonton. Ia menulis bahwa film ini dapat menumbuhkan kembali rasa nasionalisme yang mulai terkikis.[17]
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Film Susi Susanti mendapat 13 Nominasi di Festival Film Indonesia 2020 termasuk Film Cerita Panjang Terbaik dan berhasil memenangkan satu kategori yaitu Pemeran Utama Perempuan Terbaik yang diterima oleh Laura Basuki.[21][22] Laura juga berhasil mendapat penghargaan serupa pada Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Festival Film Tempo 2019, Indonesian Movie Actors Awards 2020, dan Festival Film Bandung 2020. Sim F sebagai sutradara debut juga dinominasikan di FFI untuk Sutradara Terbaik dan Piala Maya untuk Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana Terpilih.[23][24][25] Yunus Pasolang berhasil meraih sebuah penghargaan Sinematografi Terbaik di Jogja-NETPAC Asian Film Festival, atas nominasi lainnya di kateogri Pengarah Sinematografi Terbaik pada Festival Film Indonesia 2019 dan Penata Kamera Terpuji Film Bioskop di Festival Film Bandung 2020.[21][25]
Penghargaan | Tahun | Kategori | Penerima | Hasil |
---|---|---|---|---|
Jogja-NETPAC Asian Film Festival | 2019 | Penampilan Terbaik | Laura Basuki | Menang |
Sinematografi Terbaik | Yunus Pasolang | Menang | ||
Festival Film Tempo | Aktris Utama Pilihan Tempo | Laura Basuki | Menang | |
Piala Maya | 2020 | Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana Terpilih (Iqbal Rais) | Sim F | Nominasi |
Aktris Utama Terpilih | Laura Basuki | Nominasi | ||
Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih | Moira Tabina Zayn | Nominasi | ||
Tata Kostum Terpilih | Nuni Triani | Nominasi | ||
Indonesian Movie Actors Awards | Film Terfavorit | Time International Films, Damn! I Love Indonesian Movies, Oreima Films, East West Synergy | Nominasi | |
Pemeran Anak-Anak Terfavorit | Moira Tabina Zayn | Nominasi | ||
Pemeran Anak-Anak Terbaik | Nominasi | |||
Pemeran Pria Pendukung Terfavorit | Lukman Sardi | Nominasi | ||
Pemeran Pria Pendukung Terbaik | Nominasi | |||
Pemeran Utama Wanita Terfavorit | Laura Basuki | Nominasi | ||
Pemeran Utama Wanita Terbaik | Menang | |||
Festival Film Bandung | Penata Kamera Terpuji Film Bioskop | Yunus Pasolang | Nominasi | |
Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop | Laura Basuki | Nominasi | ||
Festival Film Indonesia | Film Cerita Panjang Terbaik | Susi Susanti: Love All | Nominasi | |
Sutradara Terbaik | Sim F | Nominasi | ||
Pemeran Utama Perempuan Terbaik | Laura Basuki | Menang | ||
Pemeran Utama Pria Terbaik | Dion Wiyoko | Nominasi | ||
Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Iszur Muchtar | Nominasi | ||
Penulis Skenario Asli Terbaik | Syafira Bralini, Raditya, Daud Sumolang, Sinar Ayu Massie, Raymond Lee | Nominasi | ||
Pengarah Sinematografi Terbaik | Yunus Pasolang | Nominasi | ||
Pengarah Artistik Terbaik | Frans XR Paat | Nominasi | ||
Penata Efek Visual Terbaik | Satrya Mahardhika, Wahyu Ponco, Ardian Krisna Wijaya, Stephen Kingsyah | Nominasi | ||
Penata Suara Terbaik | Mohamad Ikhsan, Trisno | Nominasi | ||
Penata Musik | Aghi Narottama, Bemby Gusti | Nominasi | ||
Penata Busana Terbaik | Nuni Triani | Nominasi | ||
Penata Rias Terbaik | Eba Sheba | Nominasi |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Indrasty, Rissa (19 September 2018). "Ini Sisi Lain Yang Akan Diangkat di Film Susy Susanti - Love All". Grid. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Maret 2019. Diakses tanggal 7 Oktober 2018.
- ^ Ni Nyoman Wira (17 October 2018). "'Susi Susanti – Love All' shows different side of legendary shuttler". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 October 2018.
- ^ Pangerang, Andi Muttya Keteng (17 September 2018). Dewi, Bestari Kumala, ed. "Penampilan Perdana Laura Basuki sebagai Susy Susanti". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2018. Diakses tanggal 7 Oktober 2018.
- ^ Kumampung, Dian Reinis (18 September 2019). Maharani, Dian, ed. "Susi Susanti: Love All, Raih Medali Emas hingga Kisah Cinta". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Januari 2021. Diakses tanggal 20 September 2019.
- ^ "Daftar Lengkap Nominasi Piala Citra FFI 2020". CNN Indonesia. 8 November 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Desember 2020.
- ^ Anggraini, Pingkan (6 Desember 2020). "Daftar Lengkap Pemenang Piala Citra FFI 2020". Detik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Desember 2020. Diakses tanggal 8 Desember 2020.
- ^ Yusron, Atmi Ahsani (6 Desember 2020). "Laura Basuki Siap Geser Pajangan di Rak Buku Buat Piala Citra Baru". Detik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Desember 2020. Diakses tanggal 8 Desember 2020.
- ^ a b Laksamana, Nugyasa (17 Oktober 2019). Dennys, Ferril, ed. "Awal Tercetusnya Ide Pembuatan Film Susi Susanti: Love All". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2021. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ a b c d Hayati, Istiqomatul (23 Oktober 2019). "Film Susi Susanti Love All, Proses Lama dengan Hasil Gemilang". Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Maret 2020. Diakses tanggal 8 November 2020.
- ^ Arbar, Thea Fathanah (20 September 2019). "Laura Basuki Curhat Rasanya Hidup Jadi "Susi Susanti"". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2021. Diakses tanggal 27 Maret 2021.
- ^ Saputra, Rizky Aditya (10 Juni 2019). "Usai Syuting Film Susy Susanti Love All, Laura Basuki Ogah Lihat Benda Ini". Liputan6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Juni 2019. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ Mario, Vincentius (5 Januari 2021). Setiawan, Tri Susanto, ed. "Demi Adegan Split 2 Detik, Laura Basuki Belajar Sampai 3 Bulan". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Januari 2021. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ Sembiring, Ira Gita Natalia (19 September 2018). Dewi, Bestari Kumala, ed. "Kisah Perjuangan Pebulutangkis Susy Susanti Diangkat ke Layar Lebar". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 November 2020. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ Aditia, Andika (20 Agustus 2019). Aziza, Kurnia Sari, ed. "Rossa Terpilih Nyanyikan Soundtrack Film Biopik Susi Susanti". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Agustus 2020. Diakses tanggal 20 Juli 2020.
- ^ Riandi, Ady Prawira (7 Desember 2020). "Film Susi Susanti: Love All Tayang di Disney+ Hotstar Awal Tahun 2021". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Januari 2021. Diakses tanggal 8 Desember 2020.
- ^ Mario, Vincentius (5 Januari 2021). Kistyarini, ed. "Daniel Mananta Berharap Film Susi Susanti: Love All Bisa Go International". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2021. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ a b Andriani, Dita (24 Oktober 2019). "(REVIEW) Susi Susanti - Love All (2019)". Kincir.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2021. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ Wahyudi, Tri (23 Oktober 2019). "Review Film: Susi Susanti Love All, Perjuangan Sang Legenda Bulu Tangkis". BookMyShow Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2021. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ "Review Film: 'Susi Susanti: Love All'". CNN Indonesia. 25 Oktober 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Februari 2021. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ Cicilia, Maria (27 Oktober 2019). Nurcahyani, Ida, ed. ""Susi Susanti - Love All" lebih dari sekadar film biopik". ANTARA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2021. Diakses tanggal 27 Maret 2021.
- ^ a b Pratama, Febriyantino Nur (9 November 2020). "Laura Basuki Tak Sangka Film Susi Susanti Dapat 13 Nominasi FFI". Detik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2020. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ Setiawan, Tri Susanto (5 Desemeber 2020). "Raih Penghargaan Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2020, Laura Basuki Merinding". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2020. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ Shaidra, Aisha, ed. (16 Desember 2019). "Daftar Pemenang Film Pilihan Tempo 2019". Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Januari 2021. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ Rafikasari, Diana (26 Juli 2020). "Laura Basuki Rebut Trofi Pemeran Utama Wanita Terbaik IMA Awards 2020". SINDOnews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Juli 2020. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
- ^ a b Susanti, Reni (10 September 2020). Setuningsih, Novianti, ed. "Daftar Lengkap Nominasi Film dan Narafilm Festival Film Bandung 2020". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Oktober 2020. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Susi Susanti: Love All di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Susi Susanti - Love All Official Trailer