Himpunan Kebangkitan Rakyat 2013
Himpunan Kebangkitan Rakyat 2013 (bahasa Inggris: People’s Uprising Rally, 2013) adalah sebuah unjuk rasa yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 12 Januari 2013. Unjuk rasa ini digelar oleh berbagai organisasi non-pemerintah di Malaysia dan partai oposisi yang tergabung dalam koalisi Pakatan Rakyat, menentang kebijakan pemerintah Najib Tun Razak yang dianggap tidak adil dan mengeluarkan beberapa keputusan yang telah mempengaruhi rakyat Malaysia. Tempat utama yang dipilih untuk unjuk rasa ini adalah Stadion Merdeka di pusat kota Kuala Lumpur, tempat dideklarasikannya kemerdekaan negara itu.
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Menurut aktivis sosial Hishamuddin Rais, protes terhadap pemerintah tergolong banyak dan beragam,[1] antaranya:
- Menghentikan penambangan logam tanah jarang yang dijalankan oleh Lynas di Kuantan, Pahang.
- Melawan kecurangan dalam pemilihan umum oleh pemerintah Malaysia.
- Distribusi yang adil dan pembayaran royalti minyak oleh pemerintah Malaysia untuk negara-negara bagian penghasil minyak, seperti Kelantan dan Terengganu.
- Pendidikan gratis untuk semua warga Malaysia.
Lembaga pengawas pemilihan umum kelompok Bersih yang menyelenggarakan sejumlah unjuk rasa menyerukan reformasi pemilu di Malaysia yaitu unjuk rasa dalam aksi unjuk rasa Bersih pada tahun 2011 dan 2012 telah menunjukkan bahwa ia tidak di antara penyelenggara unjuk rasa terbaru tetapi mengatakan bahwa banyak anggota mereka yang akan menghadiri unjuk rasa tersebut dengan kemauan mereka sendiri.
Penyelenggaraan
[sunting | sunting sumber]Sikap pemerintah
[sunting | sunting sumber]Polisi Diraja Malaysia telah menyarankan penyelenggara untuk menyelenggarakan rapat umum di Stadion Nasional Bukit Jalil, bukan di Stadion Merdeka.[2] Dalam mengantisipasi protes, Dewan Bandaraya Kuala Lumpur telah menutup Dataran Merdeka untuk mencegah demonstran untuk berkumpul di lokasi itu.[3] Pemerintah juga telah melarang pegawai negeri sipil untuk menghadiri protes tersebut.[4] Berbagai perguruan tinggi negeri di Malaysia telah meminta pemerintah melarang mahasiswa dan dosen untuk tidak menghadiri unjuk rasa tersebut.[5][6] Media massa yang dikontrol pemerintah juga telah meliput aksi tersebut secara signifikan.[7]
Organisasi non-pemerintah
[sunting | sunting sumber]Suruhanjaya Hak Asasi Manusia Malaysia dan Badan Pengacara Malaysia mengirim pemerhati ke perhimpunan ini.[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ January rally to go on even without permit, says activist Diarsipkan 2013-02-16 di Archive.is The Malaysian Insider, 13 Januari 2013
- ^ In about-turn, cops say use Bukit Jalil stadium instead Malaysiakini, 10 Januari 2013
- ^ Dataran closed ahead of rally, no FRU deployment Diarsipkan 2014-10-23 di Wayback Machine. Free Malaysia Today, 13 Januari 2012
- ^ Civil servants advised against joining the rally tomorrow Diarsipkan 2014-10-23 di Wayback Machine. The Malaysian Insider, 11 Januari 2012
- ^ Varsities discourage students from tomorrow's rally Malaysiakini, 11 Januari 2013
- ^ Teachers, students warned to avoid Saturday rally Malaysiakini, 11 Januari 2012
- ^ Rally gets scant attention from mainstream press Malaysiakini, 11 Januari 2013
- ^ Suhakam, Bar Council to monitor rally Diarsipkan 2014-10-23 di Wayback Machine. Free Malaysia Today. 11 Januari 2013.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- 100,000 throng Stadium Merdeka for 'Uprising' rally (Laporan langsung Malaysiakini)